Title: BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
1BASIC WATERSHED AND COASTAL MANAGEMENT
MASTER PROGRAM OF COASTAL ZONE AND WATERSHED
MANAGEMENT AND PLANNING GADJAH MADA UNIVERSITY
2RIVER BASIN
- A river or drainage basin is the entire area
drained by a stream or system of connecting
streams such that all streamflow originating in
the area discharged through a single outlet
(Linsley, 1980).
3- New concept ? River basin are
- A landscape with topographic border
- A hydrologic unit
- An ecosystem unit
- DAS adalah suatu wilayah kesatuan ekosistem yang
dibatasi oleh pemisah air topografis dan
berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan dan
penyalur air, sedimen dan unsur hara dalam sistem
sungai yang kesemuanya keluar melalui outlet
tunggal
4WATERSHED MANAGEMENT
- Application of business methods and technical
principles to the handling of renewable resources
in a watershed to assure maximum supplies of
useable water, desirable waterflow, prevention
and control of erosion and the reduction of flood
sediment damages (society of American Foresters,
1958). - Watershed management is one part of natural
resources management or the development and
administration of a country to satisfy the needs
of present and future human residents (Hewlet,
1969).
5WATERSHED MANAGEMENT
- Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam
mengendalikan hubungan timbal balik diantara
sumberdaya alam dengan manusia dan segala
aktivitasnya, dengan tujuan membina kelestarian
dan keserasian ekosistem serta meningkatkan
kemanfaatan sumberdaya alam bagi manusia
(Departemen Pertanian, 1979).
6WATERSHED MANAGEMENT
- Key word of watershed management are
- The management of renewable natural resources
- To suport people need at now and the future.
- Ecosystem sustainability
- Controlling of natural resources and people
relation. - Water supply, erotion controll, flood and
sediment.
7WATERSHED MANAGEMENT
- Ecosystem sustainability
- Controlling of relation between natural resources
and people. - Water supply, erotion controll, flood and
sediment.
8GOALS OF WATERSHED MANAGEMENT
- The last goals of watershed management is
realizing optimal conditions of vegetation
resources, land resources and water resources, so
they can give optimal useful and sutainable to
people welfare
9WATERSHED AS A SYSTEM
- By oriented on physical output that want to be
achieved, watershed management can be assumed as
a system with management input and natural input
to produce commodities and services on site or
off site - Dilihat dari segi ekonomi, sistem pengelolaan DAS
tidak lain adalah suatu bentuk dari proses
produksi dengan biaya ekonomi untuk penggunaan
input manajemen dan sumber alam serta hasil
ekonomi yaitu nilai dari outputnya. - Input manajemen yang dimaksudkan terdiri atas
tenaga, bahan, energi, peralatan dan keahlian
manajemen untuk perencanaan, pelaksanaan dan
pemeliharaan input alam berupa tanah, air,
ekosistem dan iklim.
10The activities of watershed management
- Land management by conservation.
- Water management by developing water sources.
- Vegetation management, especially forest
management that have function to protect land and
water - Pembinaan kesadaran dan kemampuan manusia in use
of natural resources secara bijaksana melalui
usaha penerangan dan penyuluhan
11SASARAN PENGELOLAAN LAHAN
- Kebijakan pengelolaan lahan mencakup 3 unsur
- utama
- Lahan harus digunakan untuk tujuan yang sesuai
dengan kemampuannya. - Pengelolaan harus diarahkan agar tanah
terlindungi dari ancaman erosi dengan
mempertahankan penutup tanah. - Tindakan-tindakan seperti terasering atau
perlakuan lainnya dapat dipersyaratkan untuk
menunjang penggunaan lahan yang baik dan
manajemen tanahnya
12SASARAN PENGELOLAAN LAHAN
- Sebagai pengukur hasil pengelolaan lahan antara
lain adalah besarnya tanah yang hilang, misalnya
dengan satuan ton per hektar. - Harus pula digambarkan pengaruhnya secara lebih
luas (on site atau off site) yang langsung maupun
tidak langsung. - Pengaruh di luar sering sangat menonjol, misalnya
pendangkalan waduk, rendahnya kualitas air,
rusaknya ekosistem perairan, kerusakan oleh banjir
13SASARAN PENGELOLAAN AIR
- Jumlah air yang ditampung dalam DAS setiap
tahunnya adalah tetap dan tidak mungkin untuk
ditingkatkan. - Masalah dalam pengelolaan air adalah bagaimana
air tersebut dapat disediakan di tempat-tempat
yang diperlukannya dalam jumlah yang cukup dengan
kualitas yang baik serta dengan tata waktu yang
tetap. - Pengelolaan air mencakup berbagai usaha untuk
memperoleh, membagikan, menggunakan, mengatur,
menjernihkan dan membuang air.
14SASARAN PENGELOLAAN AIR
- Untuk itu usaha pengelolaan air dilakukan mulai
dari sumber-sumbernya hingga tempat pelepasan
yang terakhir. - Sasaran pengelolaan air adalah terwujudnya
kondisi hidrologis DAS yang optimal yaitu
diperolehnya hasil air sesuai dengan kebutuhan
dan persyaratan, meliputi - - Jumlah (kuantitas yang cukup)
- - Kualitas air yang memenuhi persyaratan
- tentang tingkat pencemarannya.
- - Tersedia atau mengalir sepanjang tahun
- (unsur waktu, distribusi)
15(No Transcript)
16(No Transcript)
17SASARAN PENGELOLAAN VEGETASI
- Vegetasi sebagai penutup tanah melindungi tanah
terhadap erosi dan pengaruh langsung dari sinar
matahari. - Peranan ini secara efektif dilakukan oleh hutan
sehingga sangat berpengaruh terhadap kondisi
hidrologis dari DAS. - Hutan memiliki tajuk yang rapat dan
berlapis-lapis, sistem perakaran yang intensif
dan dalam, serta lapisan seresah di permukaan
tanah, sehingga manfaat yang diperoleh antara
lain - 1) Penendalian erosi yang efektif
- 2) Menurunkan puncak banjir, karena besarnya
- infiltrasi air ke dalam tanah.
18SASARAN PENGELOLAAN VEGETASI
- 3) Pencegahan tanah longsor.
- 4) Menghasilkan air yang bermutu baik
- Pengelolaan vegetasi dalam rangka pengelolaan DAS
diarahkan untuk tercapainya sasaran berikut - 1) Kawasan lindung yang tertutup dengan vegetasi
- yang rapat (lebat), dalam hal ini vegetasi
hutan. - 2) Terpeliharanya kondisi vegetasi yang baik,
- sehingga dapat berfungsi secara optimal
dalam - perlindungan terhadap tanah dan air
19SASARAN PEMBINAAN AKTIVITAS MANUSIA DALAM
PENGGUNAAN SUMBERDAYA ALAM
- Pengelolaan DAS diperlukan karena terjadinya
kerusakan sumberdaya alam yang disebabkan oleh
aktivitas manusia dalam penggunaannya yang tidak
mengindahkan usaha-usaha pelestarian. - Aktivitas tersebut dapat berupa keserakahan
(kemauan peradaban) ataupun memang karena
keterbelakangan, ketidaktahuan dan kemiskinan. - Dalam rangka pengelolaan DAS yang meliputi usaha
pemulihan, pencegahan kerusakan sumberdaya alam
serta usaha peningkatannya mutlak diperlukan
adanya peran serta yang aktif dari petani dan
masyarakat.
20SASARAN PEMBINAAN AKTIVITAS MANUSIA DALAM
PENGGUNAAN SUMBERDAYA ALAM
- Perlu dilakukan kegiatan penerangan, penyuluhan
dan pemberian bantuan apabila diperlukan. - Dilakukan pembinaan kesadaran dan selanjutnya
kemampuan untuk melestarikan sumberdaya alam yang
pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri.
21PENGELOLAAN DAS TERPADU
- Konsepsi ekosistem secara luas telah diterima
dunia. - Pengelolaan DAS dengan pendekatan ekosistem
membawa implikasi penanganan yaitu - 1) Keharusan adanya keterpaduan dalam
- pengelolaan.
- 2) Digunakannya DAS sebagai satuan
- pengelolaan
22Mengapa pengelolaan DAS harus terpadu?
- Adanya keterkaitan antara berbagai kegiatan dalam
pengelolaan sumberdaya alam dan pembinaan
aktivitas manusia dalam penggunaannya. - Dilihat dari jenis ilmu yang mendasarinya,
pengelolaan DAS bercirikan multidisiplin (ilmu
tanah, geomorfologi, hidrologi, ilmu kehutanan,
ilmu pertanian, sosiologi perdesaan dll), serta
bidang-bidang yang tercakup di dalamnyapun
beragam. - Penyelenggaraan pengelolaan DAS bersifat lintas
sektoral, sehingga tidak ada satu instansipun
yang secara fungsional memiliki kewenangan untuk
melaksanakan pengelolaan DAS secara bulat.
23Apa yang dimaksud dengan pengelolaan DAS terpadu?
- Terpadu disini mengandung pengertian terbinanya
keserasian, keseimbangan dan koordinasi yang
efektif. Pengelolaan DAS harus dilihat sebagai
totalitas yang utuh, bukan sebagai
kepingan-kepingan yang terpisah. - Keterpaduan ini harus tercermin dalam penyusunan
konsepsi dasar, kebijakan, perencanaan,
pelaksanaan di lapangan dan penilaian hasilnya. - Muncul istilah one river one plan yang
menekankan pentingnya rencana terpadu untuk
setiap DAS.
24- Harsono (1989), menyatakan bahwa pengelolaan DAS
terpadu adalah pengelolaan secara keseluruhan
hutan, tanah, air, masyarakat dan lain-lain dalam
suatu ekosistem DAS, dengan ruang lingkup yang
berbeda dengan ruang lingkup pengelolaan DAS oleh
masing-masing sektor. - PPLH UGM (1990) menyatakan bahwa pengelolaan DAS
terpadu dalam pengelolaan sumberdaya alam melalui
tindakan pemanfaatan, penataan, pemeliharaan,
pengawasan, pengendalian, pemulihan dan
pengembangan DAS berasaskan pelestarian kemampuan
lingkungan yang serasi dan seimbang untuk
menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi
peningkatan kesejahteraan manusia.
25Apa yang dimaksud DAS sebagai satuan
pengelolaan?
- Untuk kegiatan pengelolaan dan juga untuk
kepentingan studi diperlukan adanya batas wilayah
yang menjadi sasarannya guna memungkinkan
dilakukan pengamatan, pengukuran dan penilaian. - Sebagai konsekuensi dari pendekatan ekosistem,
maka wilayah pengelolaan mengikuti batas dari
ekosistem. - Meskipun ekosistem memiliki batas alami, namun
penarikan batas sulit dilakukan karena ekosistem
bersifat terbuka. - Dari ketiga komponen ekosistem (vegetasi, tanah
dan air), air memiliki kejelasan dalam hal
wilayah pergerakan (daur hidrologi), yang
terbatas dalam wilayah tertentu yaitu DAS. - Dengan demikian, pengelolaan sumberdaya alam
menggunakan DAS sebagai wilayah pengelolaan.
26Apa sasaran wilayah pengelolaan dalam DAS?
- Sasaran pengelolaan DAS ditujukan pada bagian DAS
yang terbuka atau potensial terhadap ancaman
kerusakan dalam hal ini ancaman erosi. - Erosi tidak hanya merusak tanah dan vegetasi
tetapi mempunyai akibat lanjutan yaitu
terganggunya/rusaknya tata air dalam DAS.
27Tujuan Pengelolaan DAS Terpadu
- Tujuan pengelolaan DAS terpadu adalah
- untuk menciptakan suatu ekosistem DAS yang
- Strukturnya dinamis, seimbang dan serasi
- Daya dukungnya selalu meningkat
- Terjaminnya keberlangsungan proses ekologi
- Terjaminnya kelestarian fungsi-fungsinya.
- Berkembangnya keanekaragaman struktur, fungsi dan
proses ekologi. - Terjaminnya keterkaitan dengan ekosistem lain
28Pengelolaan DAS terpadu dilaksanakan dengan
mendasarkan pada
- Daur hidrologi
- Daur hara dan aliran energi
- Karakteristik kependudukan (demografi, sosial
budaya, ekonomi, kesehatan). - Politik dan perundang-uandangan
29Oleh karena itu upaya pengelolaan DAS terpadu
harus memperhatikan aspek-aspek berikut
- Lingkungan fisik
- Lingkungan biotik
- Lingkungan sosial ekonomi
- Politik dan perundang-undangan
301) LINGKUNGAN FISIK
A. TATA AIR
- DAS berfungsi sebagai penghasil air bagi seluruh
sungai dan airtanah, yang secara sederhana
digambarkan sebagai model siklus hidrologi. - Sistem air dalam DAS terdiri atas curah hujan
sebagai masukan, DAS sebagai prosesor dan aliran
sungai beserta unsur hara dan sedimen yang
terangkut sebagai keluaran. - Sumber aliran sungai terdiri atas aliran
permukaan (overland flow), aliran antara
(interflow) dan aliran dasar (base flow) - Proporsi ketiga komponen aliran tersebut di
setiap sistem DAS tidak selalu sama tergantung
dari karakteristik masing-masing DAS, yaitu
MORFOMETRI DAS, IKLIM, BENTUK PENGGUNAAN LAHAN,
TANAH DAN GEOLOGI.
31(No Transcript)
32River Basin Morphometri
- Morfometri DAS adalah ukuran mengenai bentuk,
luas DAS, pola dan kerapatan alur sungai, relif,
kemiringan (lahan dan hidrolika). - River basin morphometri naturally affected to
- 1) flood hydrograph
- 2) Volume and peak of flood
- Secara tidak langsung topografi DAS dapat
berpengaruh terhadap pola curah hujan, sehingga
topografi dapat berpengaruh pada besarnya input
air yang masuk ke sistem DAS.
33(No Transcript)
34(No Transcript)
35Iklim
- Unsur iklim yang berpengaruh terhadap masukan dan
keluaran dalam DAS adalah curah hujan dan
evapotranspirasi. - Curah hujan di suatu wilayah tergantung pada
letak geografis, topografi dan kelerengan. - Evapotranspirasi dipengaruhi oleh bentuk
penggunaan lahan (yang sangat erat dengan jenis
dan kerapatan vegetasi) dan elevasi (sangat
menentukan suhu udara). - Peranan iklim terhadap tata air dalam suatu DAS
dapat dirumuskan dalam konsep imbangan air - R P - Ep ?S
- dengan R adalah run off, P adalah curah hujan,
Ep adalah evapotranspirasi dan ?S adalah
perubahan timbunan air (storage) dalam DAS.
36Bentuk Penggunaan Lahan
- Bentuk penggunaan lahan sangat berpengaruh pada
besar kecilnya curah hujan yang akan menjadi
aliran permukaan dan mengalami infiltrasi,
sehingga secara tidak langsung berpengaruh pada
aliran banjir dan aliran dasar dengan tolok ukur
nilai koefisien.
37Nilai koefisien aliran dari berbagai bentuk
penggunaan lahan/vegetasi (Griend, 1975)
38(No Transcript)
39(No Transcript)
40(No Transcript)
41Tanah dan Geologi
- Peranan tanah dalam tataair adalah pada proses
infiltrasi dan perkolasi, sehingga cadangan air
dapat dijaga baik soil water maupun groundwater. - Geologi atau litologi berperan sebagai lapisan
penyimpan air atau akuifer. Besar kecilnya
kandungan airtanah di suatu DAS tergantung dari
jenis batuan penyusun akuifer
42- Kerusakan air dapat ditinjau dari segi kuantitas,
distribusi menurut ruang dan waktu dan segi
kualitas airnya. - Sumber kerusakan dapat berupa
- 1) Akibat kerusakan lahan
- 2) Akibat perubahan iklim
- 3) Akibat aktivitas manusia dalam bidang
- industri
- Kondisi aliran sungai yang dikehendaki adalah
distribusi aliran yang relatif merata sepanjang
tahun, variasi debit maksimum dan minimum kecil,
kandungan hasil sedimen rendah dan kualitas air
baik.
43- Kondisi semacam ini tidak akan tercapai jika
- 1) Koefisien aliran besar, artinya proporsi
hujan yang - menjadi aliran permukaan lebih besar
daripada air yang meresap (infiltrasi) atau
tertimbun, akibatnya variasi debit maksimum dan
minimum besar. - 2) Hasil erosi yang terangkut keluar DAS melalui
aliran sungai besar, berarti kandungan sedimen
dalam aliran sungai tinggi. - Koefisien aliran dan erosi dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti penggunaan lahan,
pengolahan lahan, jenis tanah, topografi dan
kondisi iklim (curah hujan) - Aspek proses hidrologi dalam pengelolaan DAS yang
diarahkan untuk mengurangi/mengendalikan debit
banjir, menikkan debit minimum, memperbaiki
distribusi aliran dan kualitas air (sedimen dan
kimia) bukan merupakan tujuan akhir, melainkan
merupakan komponen suatu rencana terpadu untuk
pengelolaan DAS.
44- Jadi menurut aspek proses hidrologi, pengelolaan
DAS harus mendasarkan pada hal-hal berikut - 1) DAS merupakan suatu sistem air, yaitu
mendaur ulang melalui rangkaian kesatuan siklus
atmosfor-vegetasi-tanah. - 2) DAS merupakan penampung dan penyalur air
yang dibatasi oleh pemisah topografi dan
mempunyai morfometri tertentu. - 3) DAS pada dasarnya merupakan kesatuan ruang
yang dapat dipakai untuk berbagai peruntukan
sehingga penggunaan lahan berpengaruh terhadap
kondisi tata air. -
45B. TANAH
- Berdasarkan konsep katena, DAS merupakan suatu
kesatuan bentang tanah (soil scape) yaitu suatu
asosiasi tanah yang tegas (distinct) dalam
rangkuman suatu bentang lahan tertentu. - DAS memproduksi bahan induk bagi tanah-tanah baru
di bagian hilir sungai, yang terangkut oleh
erosi. - Sumber kerusakan tanah
- 1) Kerusakan secara alami (slump-earthflow,
debris - avalance, earthquake)
- 2) Kerusakan olek aktivitas manusia, yang dapat
bersifat - kerusakan fisik (erosi sheet, rill,
gully) dan kerusakan - kimia (pencucian unsur-unsur hara oleh air
infiltrasi, - kelebihan unsur-unsur oleh pemupukan)
46(No Transcript)
47- Proses erosi, creep, debris avalanche dan
slump-earthflow dapat menimbulkan kerusakan di
tempat terjadinya erosi ataupun di tempat
pengendapan. - Dalam pengelolaan DAS, mengendalikan erosi dan
mengawetkan lengas tanah bukan merupakan tujuan
akhir, melainkan merupakan sebagian dari suatu
rencana terpadu dalam pengelolaan DAS - Menurut ahli ilmu tanah, pengelolaan DAS harus
mendasarkan hal-hal sebagai berikut - 1) DAS merupakan suatu kesatuan bentang tanah,
yang - berhubungan erat dengan bentuk lahan dan
geomorfologi - serta pola drainase.
- 2) DAS sebagai sistem lahan pada dasarnya
berkemampuan - untuk memenuhi berbagai kepentingan
perlindungan, - produksi, industri dan permukiman.
- DAS merupakan daerah erosi dan masswasting
48(No Transcript)
492) LINGKUNGAN BIOTIK
- Lingkungan biotik yang berperan dalam pengelolaan
DAS adalah peranan vegetasi. - Komponen vegetatif berinteraksi dengan komponen
lingkungan lainnya seperti air, udara, tanah dan
makhluk hidup (terutama manusia) - Peranan vegetasi dalam kaitannya dengan air
adalah - 1) Mengurangi energi hujan yang jatuh di
permukaan tanah. - 2) Mengurangi jumlah hujan yang jatuh di
permukaan tanah - karena tertahan oleh tajuk.
- 3) Memelihara soil moisture di atas permukaan
lahan - 4) Memelihara kapasitas infiltrasi, sehingga
meningkatkan - cadangan airtanah dan aliran dasar.
- 5) Menghambat aliran permukaan, sehingga
mengurangi - besarnya aliran maksimum
50- Meskipun demikian, makin banyak vegetasi (makin
rapat) akan mempertinggi evapotranspirasi dan
mengurangi water harvesting. - Ditinjau dari segi distribusi air, adanya
vegetasi dapat memperbaiki distribusi air menurut
waktu (timing and distribution of water),
memperkecil kisaran aliran maksimum dan minimum,
serta memperbesar aliran dasar. - Peranan vegetasi dalam kaitannya dengan tanah
adalah - 1) Vegetasi melindungi permukaan tanah dari
hujan. - 2) Vegetasi menjaga kelembapan tanah
- 3) Vegetasi menambah bahan organik dan hara
tanah, sehingga memperbaiki struktur tanah dan
mempercepat pelapukan kimia tanah. - 4) Vegetasi mempertinggi stabilitas tanah pada
lahan-lahan miring. - Intensitas peranan vegetasi tersebut tergantung
pada jenis, kerapatan vegetasi dan iklim
wilayahnya.
51(No Transcript)
52- Peranan vegetasi bagi manusia dapat ditinjau dari
aspek ekonomi dan ekologi. - Dari aspek ekonomi, vegetasi dapat dimanfaatkan
sebagai sumber kayu, sumber bahan pangan dan
hijauan pakan ternak. - Dari aspek ekologi, vegetasi dapat memperbaiki
iklim mikro, menjaga keseimbangan lingkungan dan
sumber plasma nutfah
53- Peranan vegetasi terhadap udara adalah fungsi
vegetasi sebagai penyaring udara melalui - 1) Mengurangi CO2 dan menambah O2 melalui
- proses fotosintesis
- 2) Mengurangi kecepatan angin
- 3) Menjaga kelembapan udara dan suhu udara
- Secara garis besar, vegetasi dapat memperbaiki
iklim mikro - Dampak perusakan vegetasi (hutan) terhadap tata
air dan erosi dapat dilihat pada gambar berikut
54(No Transcript)
55(No Transcript)
563) LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI
- Lingkungan sosial ekonomi dalam kawasan DAS yang
dipertimbangkan meliputi - 1) Aspek demografi (jumlah, kepadatan,
- komposisi, pertambahan penduduk) dan
- mobilitas penduduk.
- 2) Aspek sosial budaya (persepsi masyarakat
- terhadap lingkungan, tingkat pendidikan,
- lapangan pekerjaan, adat istiadat)
- 3) Aspek ekonomi (pendapatan per
- kapita/income, jenis, usaha,luas penggunaan
- lahan)
57- Kerusakan DAS dan pencemaran lingkungan tidak
hanya disebabkan oleh pelaksanaan pembangunan
yang kurang bijaksana, tetapi juga oleh
faktor-faktor kependudukan, sebagai contoh - 1) Laju pertumbuhan dan kepadatan penduduk yang
- tinggi menuntut peningkatan produksi
pertanian, - bahan baku industri dan energi, sehingga
- eksploitasi sumberdaya alam tersebut
seringkali - melalmpaui daya dukung lingkungannya.
- 2) Pemilikan lahan pertanian sempit dan income
- rendah merangsang petani mengolah tanah-
- tanah marginal, baik pada daerah yang
- seharusnya dihijaukan maupun kawasan hutan
58- 3) Persepsi masyarakat yang rendah terhadap
- lingkungannya menyebabkan menurunnya
- kualitas lingkungan dan menghambat dalam
- usaha-usaha pengelolaan DAS
- Oleh karena itu dalam pengelolaan DAS harus
melibatkan/memperhatikan aspek-aspek kependudukan
tersebut mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaannya.
594) ASPEK POLITIK DAN PERUNDANG-UNDANGAN
- Peraturan perundang-undangan dalam
- pengelolaan DAS terpadu mendasarkan antara
- lain pada
- 1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3
Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. - 2. Undang-undang RI No. 5 Tahun 1960 Tentang
Peraturan Pokok-Pokok Agraria. - Pasal 6 Semua hak atas tanah mempunyai fungsi
sosial.
60- Pasal 10 ayat c Setiap orang dan badan hukum
yang mempunyai suatu hak atas tanah pertanian
pada asasnya diwajibkan mengerjakan atau
mengusahakan sendiri secara aktif dengan mencegah
cara-cara pemerasan. - Pasal 15 Memelihara tanah, termasuk menambah
kesuburannya serta mencegah kerusakannya adalah
kewajiban tiap-tiap orang, badan hukum atau
instansi yang mempunyai hubungan hukum dengan
tanah itu, dengan memperhatikan pihak yang
ekonominya lemah. - Pasal 18 Untuk kepentingan umum, termasuk
kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan
bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat
dicabut dengan memberi ganti kerugian yang layak
menurut cara yang diatur undang-undang
61- Undang-Undang Lingkungan Hidup (UULH)
- UULH No.4 Tahun 1982 Pasal 9 Tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pemerintah
berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan
kesadaran masyarakat akan tanggung jawabnya dalam
pengelolaan lingkungan hidup melalui penyuluhan,
bimbingan-pendidikan dan penelitian tentang
lingkungan hidup. - Penjelasan Pasal 9 Pendidikan untuk menumbuhkan
dan mengembangkan kesadaran masyarakat
dilaksanakan baik melalui jalur pendidikan formal
mulai dari TK/SD sampai PT, maupun melalui jalur
pendidikan non formal.
62- Pasal 11 Mengenai ketentuan tentang Perlindungan
Sumberdaya Alam - Pasal 12 Mengenai ketentuan tentang Konservasi
Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya - Pasal 13. Mengenai ketentuan tentang Perlindungan
Sumberdaya Buatan. - Pasal 14. Mengenai Perlindungan Cagar Budaya.
- Pasal 15. Mengatur perlindungan lingkungan
berdasarkan baku mutu lingkungan. - Pasal 16. Setiap perencanaan yang diperkirakan
mempunyai dampak penting wajib dilengkapi dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang
terdiri atas Penyajian Informasi Lingkungan
(PIL), Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak
Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL)
63- Pasal 18 Ciri utama pengelolaan Lingkungan
hidup adalah keterpaduan, baik keterpaduan
horisontal maupun keterpaduan vertikal.
Pengelolaan DAS terpadu harus berdasarkan prinsip
one river, one plan - Pasal ini mengatur tentang keterpaduan
pengelolaan DAS, baik mengenai keterpaduan
horisontal maupun vertikal. - Dalam rangka usaha untuk berhasilnya pembangunan
di bidang pertanian dalam arti luas, telah
dilaksanakan program penyelamatan hutan, tanah
dan air dalam bentuk Inpres Penghijauan dan
reboisasi. - Dalam hal ini dilakukan penanaman pohon-pohonan
dan lain sebagainya yang disertai dengan
penyuluhan dan penerangan. - Pelaksanaannya antara lain dengan menggunakan DAS
sebagai unit manajemennya dengan suatu
pengelolaan DAS tertentu yang telah disepakati,
yang dalam perkembangan selanjutnya telah
mengarah kepada pengelolaan DAS terpadu
64- Dalam pelaksanaan dan pengaturan keterpaduan
pengelolaan DAS, diperlukan koordinasi dari
tingkat nasional sampai tingkat daerah (desa). - Untuk pengembangan organisasi dan kelembagaan
masyarakat di perdesaan yang berkaitan dengan
pengelolaan DAS, akan lebih efektif dan efisien
apabila kegiatan dipadukan dengan Lembaga
Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) - Di dalam DAS terdapat kecenderungan perubahan
sumberdaya alam (tanah, air, vegetasi) baik
secara alami maupun karena pengaruh kegiatan
manusia, serta hubungan timbal balik antara
kebutuhan manusia yang makin meningkat dengan
lingkungan hayati dan lingkungan non hayati.
65- Pasal 19 Tentang Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) - LSM berperan sebagai penunjang bagi pengelolaan
lingkungan hidup. LSM mencakup antara lain (1)
kelompok profesi yang berdasarkan profesinya
tergerak menangani masalah lingkungan, (2)
kelompok hobi, yang mencintai kehidupan alam dan
terdorong untuk melestarikannya, (3) kelompok
minat yang berminat serta berbuat sesuatu bagi
pengembangan lingkungan hidup. - Dalam menjalankan peranannya sebagai penunjang,
LSM mendayagunakan dirinya sebagai sarana untuk
mengikutsertakan sebanyak mungkin anggota
masyarakat dalam mencapai tujuan pengelolaan
lingkungan hidup.
66TEKNIK KONSERVASI TANAH DAN AIRA. METODE
VEGETATIF
- Menanami kembali lahan kosong
- - Reboisasi penanaman kembali lahan kosong
- di kawasan hutan
- - Penghijauan penanaman kembali di luar
- kawasan hutan, terutama pada pekarangan dan
- lahan kering lainnya.
- Mengatur sistem penanaman
- - Penanaman urut kontur (countur cropping)
- untuk menahan erosi permukaan.
- - Tumpangsari (multiple cropping) untuk memberi
- penutupan ganda kepada permukaan tanah dan
- memberi penutupan yang terus menerus.
67- - Tumpang gilir (crop rotation) untuk
- memberikan suplisi hara yang habis terpakai
- oleh tanaman
- - Penanaman berstrip (strip cropping) untuk
- memberikan pertahanan yang berlapis
- terhadap run off.
- Membuat penghalang dengan tanaman
- - Penghalang rumput
- - Penghalang tanaman perdu/semak
- Memacu pertumbuhan
- Pengolahan tanah minimum
68B. METODE TEKNIK SIPIL
1. Pembuatan Teras
- Teras Saluran
- Berbentuk saluran, dibuat secara khusus ataupun
sambil mengerjakan lahan. - Dalam dan lebar saluran 30 cm dan jarak antar
teras 5 -10 m atau disesuaikan dengan derajat
kemiringan
69- Teras guludan
- Fungsinya seperti teras saluran, tetapi bentuk
penangkapnya berupa guludan yang dibuat dari
tanah, batu ataupun sisa-sisa tanaman
70- Teras kredit (ridge terrace)
- Gabungan antara teras saluran dan teras guludan
- Dimaksudkan untuk memperbesar daya tampung air
dan endapannya
71- Teras bangku (bench terrace)
- Terdiri atas saluran dan guludan, namun letak
saluran dan guludan terpisah oleh bidang dan oleh
tanaman. - Bidang olah dibuat miring ke belakang (ke hulu)
agar run off mengalir ke bidang tanah asli, bukan
ke tanah urugan sehingga tidak mudah longsor
72- Teras datar atau teras bawah (level terrace)
- Sama dengan teras bangku, namun bidang olahnya
dibuat datar, sehingga saluran dan bidang olah
menjadi satu untuk tujuan penggenangan tanaman
padi.
732. Pembuatan Saluran Pembuangan
- Bertugas untuk membuang air secepatnya
- Dibuat pada arah tegak lurus kontur agar
kecepatan alirannya tinggi. - Pada hamparan yang telah diteras, kelebihan
airnya dialirkan ke saluran pembuangan melalui
saluran peresapan teras
743. Pembuatan Bangunan Terjunan
- Dibangun pada saluran yang mempunyai kemiringan
besar, sehingga mempunyai aliran besar. - Kecepatan yang tinggi ini akan mempunyai akibat
negatif, yaitu mengikis dan mengerosi dasar dan
tebing hingga membentuk jurang. - Oleh karena itu, saluran harus dilengkapi dengan
bangunan terjunan (drop structure) yang dibuat
dari bambu, batu, bronjong atau beton.
754. Pembuatan Dam Pengendali
- Berupa bendungan dari urugan tanah
- Dikenal dua macam dam pengendali, yaitu tipe
urugan tanah kedap air dan tipe urugan tanah
homogen
765. Dam Penahan
- Tidak dapat menahan air, melainkan hanya menahan
hasil-hasil erosi dari daerah hulunya. - Dibangun di daerah dengan tanah bersifat porus.
- Konstruksi dibuat dari batu atau bronjong kawat
6. Pembuatan Trucuk
- Dibangun untuk mengendalikan erosi tebing sungai
atau jurang-jurang kecil ataupun erosi permukaan
77C. METODE KIMIAWI
- Digunakan zat kimia yang mampu mengikat partikel
tanah menjadi suatu agregat, sehingga mempunyai
struktur lebih baik, mampu mengikat air untuk
mencukupi kebutuhan tanaman, mampu menarik uap
air dari udara untuk diikat dalam butiran tanah
dan mapu mengikat zat hara dan mineral dari
ancaman pencucian (leaching). - Zat kimia tersebut antara lain adalah bitumin,
aspal, latex dan lain sebagainya.
78MANAJEMEN ORGANISASI DALAM PENGELOLAAN DAS
- Perencanaan dan implementasi program pengelolaan
DAS adalah kompleks, yang membutuhkan ahli-ahli
yang bersifat multidisiplin dan masing-masing
disiplin harus diketuai seorang yang sudah
berpengalaman dalam perencanaan dan administrasi. - Multidisiplin yang dimaksudkan tersebut dapat
mencakup ahli konservasi, ahli tanah, ahli
keteknikan, ahli agronomi, ahli hidrologi, ahli
kehutanan, ahli sosiologi dan ahli ekonomi. - FAO menganjurkan bentuk organisasi pengelolaan
DAS sebagai berikut
79National/State Conservationist
Soil Survei division
Planning division
Watershed Management
Agronomy Division
Forestry Division
Pasture Management
Watershed/Area Conservationist (With Area
Spesialist)
Sub-Watershed/District Conservationist (With
Supporting Technical Staff)
Unit Level Technicians
80- Perlu ditekankan bahwa keberhasilan program
pengelolaan DAS tidak hanya tergantung pada
ahli-ahli teknik atau ekonomi, tetapi perlu
melibatkan faktor sosial dan politik. - Hal ini penting untuk mengetahui tradisi sosial
dan sikap penduduk serta keinginannya. - Motivasi penduduk dan kelompok masyarakat
merupakan alat penting untuk mencapai
keberhasilan pengelolaan penggunaan lahan.
81- Aspek penggunaan lahan merupakan kunci dari semua
program pengelolaan DAS, sehingga pengelolaan
akan efektif apabila melibatkan pemilik lahan ke
dalam program pelaksanaannya. - Organisasi dalam pengelolaan DAS harus
berdasarkan pada pengembangan kemampuan lokal
untuk perumusan dan pelaksanaan program oleh
organisasi konservasi tanah dan air tingkat
provinsi, kabupaten, kecamatan dan organisasi
lokal yang dikoordinasi oleh pimpinan
masing-masing
82Instansi Pengelola DAS Terpadu
- Pengelolaan DAS terpadu tidak hanya dilakukan
oleh instansi seperti Kementrian Lingkungan Hidup
atau sektoral saja, tetapi harus dilakukan oleh
suatu forum koordinasi yang didukung dengan
tim-tim pengkajian prasarana pengelolaan,
pengetrapan dan pengendalian. - Oleh karena itu, maka institusi pengelolaan DAS
terpadu adalah sebagai berikut
83FORUM KOORDINASI
TIM PENGKAJIAN PRASARANA PENGELOLAAN
TIM PENGETRAPAN MONITORING DAN EVALUASI
84- Di tingkat pusat, forum koordinasi dapat terdiri
atas Kementrian Lingkungan Hidup, Departemen
Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan Umum,
Departemen Kehutanan dan Departemen Pertanian. - Tim Pengkajian dapat dikoordinasi oleh Menteri
Lingkungan Hidup, sedangkan tim pengetrapan tidak
diperlukan. Tugas monitoring dan evaluasi dapat
dibebankan pada sekretariat forum. - Di tingkat daerah, forum koordinasi dipimpin oleh
gubermur dan beranggotakan instansi-instansi
terkait. - Tim pengkajian dikoordinasi oleh Lembaga Pusat
Studi Lingkungan dan tim pengetrapan dikoordinasi
oleh BAPPEDA.