Title: College e51 Inleiding Railbouwkunde
1BAB VPIPE STRESS ANALYSIS
- Why ?
- Statics
- General State of Stress
- Tegangan Pada Pipa
24.1 Introduction
- Untuk merancang/modifikasi sistem perpipaan,
engineer harus memahami perilaku sistem dibawah
pembebanan dan juga persyaratan Code yang harus
dipenuhi - Parameter fisik yang dapat digunakan untuk
quantifikasi perilaku suatu mechanical system
antara lain percepatan, kecepatan, temperatur,
gaya dalam momen, stress, strain, perpindahan,
reaksi tumpuan, dll - Nilai batas yang diijinkan untuk setiap parameter
ditetapkan untuk mencegah kegagalan system
Code piping design requirement ? pipe stress
analysis
3Why do we perform stress analysis ??
- Untuk menjaga tegangan di dalam pipa dan fitings
tetap dalam range yang diijinkan Code - Untuk menjaga nozzle loadings dalam range yang
diijinkan manufacturers recognized standard
(NEMA, API610, API617, dll) - Untuk menjaga tegangan bejana tekan pada piping
connection dalam range ASME section VIII
allowable level - Untuk menghitung design load yang diperlukan
untuk menentukan support dan restraints - Untuk menentukan perpindahan pipa ? interference
checks - Untuk mengatasi problem getaran pada sistem
perpipaan - Untuk membantu optimasi design sistem perpipaan
4Typical pipe stress documentation
- Data masukan
- dimensi dan jenis material
- parameter operasi temperatur, tekanan, fluida
- parameter beban berat isolasi, perpindahan,
angin, gempa, dll - Code yang digunakan
- Pemodelan Node, elemen, tumpuan
- Aturan penempatan node
- definisi geometri system start, interseksi,
perubahan arah, end - perubahan parameter operasi perubahan temp,
tekanan, isolasi - definisi parameter kekakuan elemen perubahan
ukuran pipa, expansion joint,
valve - posisi kondisi batas restrain, anchor
- massa terkonsentrasi refinement dynamic model
- aplikasi pembebanan aplikasi gaya, berat
isolasi, gempa, snow, dll - pengambilan informasi dari hasil analisis gaya
dalam, stress, displacement, reaksi tumpuan, dll
54.2 Statics Review
- Gaya Momen
- Force is a vector quantity with the direction
and magnitude of the push (compression), pull
(tension), or shear effects. - Moment is a vector quantity with the direction
and magnitude of twisting and bending effects
6- Kesetimbangan
- Sebuah benda dikatakan dalam keadaan setimbang
jika resultan dari gaya-gaya dan momen yang
bekerja pada benda tersebut adalah nol
- Diagram benda bebas
- Diagram benda bebas adalah suatu keadaan dimana
sebuah benda atau kombinasi dari beberapa benda
digambarkan menjadi sebuah benda tunggal yang
diisolasi dari benda-benda sekitarnya.
Benda-benda yang berinterakasi dengan benda yang
diisolasikan tersebut dihilangkan dan digantikan
dengan gaya atau momen
7(No Transcript)
8- Reaksi tumpuan
- Reaksi pada tumpuan tergantung pada jenis
tumpuan
9- Gaya-gaya dalam dan momen lentur
- Gaya-gaya dalam dan momen di dalam
benda/struktur dapat dicari dengan membuat
potongan semu pada posisi yang diinginkan ?
kesetimbangan - Komponen gaya-gaya dalam
- 1. Gaya aksial, Fxx cenderung menimbulkan
perpanjangan atau perpendekan - 2. Gaya geser, Fxy, Fxz - cenderung
menimbulkan geseran antara bagian satu
dengan yang lain
103. Momen puntir, Mxx, - cenderung menimbulkan
puntiran (twist) terhadap sumbu
longitudinal 4. Momen bending, Mxy, Mxz
cenderung menimbulkan bend/lentur
11- Contoh Soal
- Silinder hidrolik memberikan tekanan sebesar
P pada titik B, tentukanlah diagram gaya-gaya
dalam elemen BCD. - Diketahui P 900 lb, ADF 0,125 in2
12- Momen dalam sistem perpipaan - Bend
Mi momen in-plane Mo momen out-plane Mt
momen torsi
13- Momen dalam sistem perpipaan - percabangan
Mi momen in-plane Mo momen out-plane Mt
momen torsi
144.3 Stress Review
- 4.3.1 Stress State pada suatu titik
- Ø  Jika sebuah benda tiga dimensi mendapat
beban, maka perlu dicari intensitas gaya
pada setiap titik di dalam benda. - ð   Buat potongan khayal yang melalui titik 0
dengan vektor normal . - ð   Penampang dibagi menjadi beberapa elemen
kecil ?A. - ð   Setiap elemen kecil penampang terdapat gaya
dalam ?F.
15Resultan gaya pada penampang
Stress vector
ð Definisi stress vector ð Stress vector
ini adalah intensitas gaya pada seluruh
penampang dan arahnya tidak harus sama antara
satu dengan yang lain.
16 ð Dengan mendefinisikan sistem koordinat
kartesian, sumbu x sejajar n dan sumbu y, z pada
bidang, maka komponen stress vector T adalah
17- Dengan membuat potongan imaginer tegak lurus
terhadap sumbu y dan juga sumbu z, maka akan
didapatkan elemen tegangan sebagai berikut.
Elemen tegangan 3D
184.3.2 Tegangan Bidang (Plane Stress) Plane
stress adalah kondisi tegangan dalam bidang (2
dimensi), semua tegangan tegak lurus bidang
berharga nol. (?z ?xz ?yz 0), sehingga
komponen tegangan plane stress adalah
Elemen tegangan 2D
194.3.3 Tegangan akibat beban aksial Ø  Prismatik
bar dengan panjang L1 dan luas penampang A1
mendapat beban normal P
- Material bersifat elastis linear
- Asumsi berat bar sangat kecil dibandingkan beban
P - Bar akan mengalami pertambahan panjang atau
deformasi ?
20- Modulus Young (modulus elastisitas) adalah slope
dari kurva P/A vs ?/L - Hubungan linear
- Tegangan normal didefinisikan sebagai
perbandingan antara beban aksial terhadap luas
penampangnya
() tarik (-) tekan
- Regangan normal dedefinisikan sebagai
perbandingan antara pertambahan panjang
(deformasi) terhadap panjang semula bar
- Hubungan tegangan-regangan
? Hookess Law
- Pada saat bar bertambah panjang dalam arah
longitudinal, juga akan mengalami kontraksi dalam
arah melintang
21- Perubahan panjang atau deformasi yang terjadi
Regangan normal yang terjadi
- ? gt 0 ekstensi
- ? lt 0 kontraksi
- Hubungan regangan - perpindahan
- Hubungan gaya dan perpindahan
22- Prosedur Analisis
- 1.    Statika
- ð   Diagram benda bebas
- ð   Keseimbangan
- ð Reaksi-reaksi tumpuan
- ð   Gaya-gaya dalam batang
- 2. Tegangan
- 3.    Hubungan gaya-deformasi (Hukum
Hookes) - 4.    Hubungan deformasi-perpindahan
- Struktur statis tak tentu
- Ketiga tahap, yaitu keseimbangan, hubungan
gaya-deformasi, geometri deformasi harus
dilakukan secara bersamaan untuk mendapatkan
reaksi tumpuan dan gaya-gaya dalam
23- Contoh Soal
- Silinder hidrolik memberikan tekanan sebesar
P pada titik B. Jika lengan BCD adalah benda
kaku, tentukanlah tegangan normal dan regangan
normal bar DF. - Diketahui EDF 30 x 106 psi, P 900 lb,
ADF 0,125 in2
pin
24- Pengaruh Temperatur
- Perubahan temperatur akan mengakibatkan
perubahan panjang pada bar dengan ujung bebas - Thermal strain
? koefisien ekspansi thermal ?T perubahan
temperatur
Koefisien ekspansi thermal beberapa jenis
logam
Jenis material 10-6/0F 10-6/0C
Aluminium 12 23
Bronze 10 19
Copper 9.5 17
Structural steel 6.5 12
Tungsten 2.4 4.5
25- Hukum Hooke yang melibatkan efek temperatur
- Tegangan akibat beban dan temperatur
- Hubungan gaya perpindahan
26- Contoh Soal
- Dua buah pipa dengan diameter nominal 3 in
pada potongan AB dan 2 in pada potongan BC
disambung pada titik B dan dijepit di antara 2
dinding seperti pada gambar. Tentukan tegangan di
masing-masing pipa dan perpindahan titik B akibat
peningkatan temperatur ?T 100o F. Jika E
30.000ksi dan ? 6,5 x 10-6 /oF, AAB 2,23 in2
dan ABC 1,07 in2.
27 Solusi 1) Statika Dari diagram
benda bebas FAB R FAB FBC FBC
R 2)Â Hubungan gaya perpindahan
Untuk pipa AB Untuk pipa BC
28 3)Â Â Geometri Perpindahan pada titik A, B dan
C ditunjukkan pada gambar dengan kondisi batas uA
uC 0
29 kemudian dapat dicari UB
4)Â Â Tegangan Tentukan R FBC R -30,33
kips Sehingga tegangan-tegangan yang terjadi
keduanya adalah tegangan tekan
304.4.3 Tegangan akibat beban puntir (torsi)
Ø  Sebuah benda linear elastis yang mendapat
beban torsi akan mengalami deformasi sudut atau
twist
31Ø  Diagram benda bebas elemen ?x
? Sudut twist tan ? CC/?x ? untuk ?
yang kecil ? tan ? ? ? CC r??
? Untuk ?x ? 0
?  laju perubahan sudut rotasi (twist) ?  Â
regangan geser
32Ø  Hubungan tegangan-regangan geser
G modulus geser
Ø  Tegangan geser pada jarak r dari sumbu poros
Ø  Keseimbangan pada penampang
33Ø  Definisi Momen inersia polar
pipa
poros bulat
Ø  Jadi deformasi sudut (twist) akibat
beban torsi adalah
Ø  distribusi tegangan geser pada penampang
Ø  Hubungan Torsi - twist
A constant
34Ø  Analogi beban aksial - torsi
35- Contoh Soal
- Sebuah poros baja AB dengan panjang 1.5 m
mendapat beban momen puntir T 1100 N.m pada
titik B seperti ditunjukkan pada gambar. Jika
diameter poros 50 mm, tentukanlah tegangan geser
maksimum dan sudut puntiran pada potongan B.
Ujung A dijepit pada dinding dan G 80 Gpa,
abaikan berat porosnya sendiri.
36 Solusi 1) Statika DBB Dari diagram
benda bebas diketahui bahwa akibat T pada A, maka
reaksi momen puntir pada batang sepanjang sumbu x
sama dengan T
Gambar 3.12
372) Hubungan gaya-deformasi Karena poros dijepit,
maka ?A 0, sedangkan sudut puntir yang terjadi
pada B adalah
2) Tegangan geser maksimumpada poros terjadi pada
permukaan luar di jari-jari a d/
38- 4.4.4 Tegangan akibat beban bending
- Geometri dan deformasi  Â
Regangan normal
39- Tegangan normal dan keseimbangan  Â
Untuk mendapatkan distribusi tegangan perlu
digunakan hubungan gaya-deformasi. Hukum Hooke
2D
Keseimbangan pada penampang
40- Darri keseimbangan dan deformasi  Â
- Tegangan dan regangan akibat bending  Â
dengan
41- Contoh Soal
- Sebuah beam penampang segiempat dari kayu
dengan panjang L 12 ft menerima beban P 1000
lb pada titik tengahnya seperti ditunjukkan pada
gambar. Tentukanlah tegangan tarik dan tekan
maksimum karena lentur pada beam. Diketahui b h
6 in. Abaikan berat beam sendiri.
42 Solusi 1) DBB gaya-gaya dalam
434.4.5 Tegangan akibat beban geser
Ø  Karakteristik kelakuan material elastis linear
akibat beban geser Ø Tegangan geser
Ø G modulus geser
44- Tegangan geser pada posisi y y1
First moment of Inersia
454.5 Tegangan pada pipa
Secara umum tegangan pada pipa dapat dibagi
menjadi dua tegangan normal dan tegangan
geser Tegangan normal 1. Tegangan arah
longitudinal ? longitudinal stress 2. Tegangan
arah tangensial ? hoop stress 3. Tegangan arah
radial ? radial stress Tegangan geser 1.
Tegangan akibat gaya geser ? shear stress 2.
Tegangan akibat momen puntir ? torsional stress
464.5.1 Longitudinal Stress Tegangan yang bekerja
dalam arah axial yang sejajar dengan sumbu
pipa
FAX
?L longitudinal stress Am luas penampang
pipa ?(do2 di2)/4 ? dm t
d0 diameter luar di diameter dalam dm
diameter rata-rata
47- Contoh Soal
- Sebuah pipa memiliki diameter luar sebesar
5 in dan ketebalan 0.375 in. Pipa tersebut diberi
beban F 200 lb pada salah satu ujungnya,
sedangkan ujung lainnya dijepit. Tentukan besar
tegangan yang terjadi pada pipa tersebut !
48- Contoh Soal
- Sebuah pipa memiliki dua buah segmen dan
mendapat beban aksial sebesar FC 1500 lb dan FB
600 lb. Pipa tersebut memiliki diameter luar
sebesar 8.625 in dan tebal 0.5 in. Tentukan
tegangan yang terjadi pada tiap segmen !
49- Longitudinal stress akibat internal pressure
P design pressure Ai luas penampang dalam
? di2/4
Penyederhanaan
50- Longitudinal stress akibat momen bending
- Tegangan bervariasi linier pada penampang,
proporsional thd jarak ke neutral axis
MB momen bending c jarak p.o.i ke sumbu
netral I momen inersia penampang ?(do4
di4)/64
Tegangan maksimum?dinding luar
Z section modulus
51- Total longitudinal stress
52- Contoh Soal
- Sebuah pipa diberi beban F 200 lb pada
salah satu ujungnya, sementara ujung yang lainnya
dijepit. Pipa tersebut memiliki diameter luar
sebesar 8.625 in dan ketebalan 0.5 in. Tentukan
tegangan yang terjadi pada pipa !
53- Contoh Soal
- Sebuah pipa baja diberi tumpuan pada kedua
ujungnya dan mendapat beban F 200 lb pada
bagian tengahnya. Pipa tersebut memiliki diameter
luar sebesar 8.625 in dan ketebalan 0.5 in.
Tentukan besar tegangan yang terjadi pada pipa !
54- 4.5.2 Hoop Stress
- Tegangan yang bekerja dalam arah tangensial
- Besarnya bervariasi terhadap tebal dinding pipa
- Lames equation
r radius p.o.i
- Penyederhanaan ? Thin walled cylinder
55- Contoh Soal
- Pada sebuah pipa bekerja tekanan internal
sebesar 130 psi. Pipa tersebut memiliki diameter
luar sebesar 8.625 in dan ketebalan 0.5 in.
Tentukan besar tegangan yang terjadi pada dinding
pipa!
Diameter dalam pipa Di Do 2t 8.625
2(0.5) 7.625 in
56- 4.5.3 Radial Stress
- Tegangan yang bekerja dalam arah radial pipa
- Besarnya bervariasi dari permukaan dalam ke
permukaan luar
- Internal pressure??max pada permukaan dalam, dan
??min pada permukaan luar ? opposite bending
stress - Magnitude biasanya kecil ? sering diabaikan
(traditionaly)
57- 4.5.4 Shear Stress
- Bekerja dalam arah penampang pipa
- Akibat gaya geser
V gaya geser Am luas penampang Q Shear form
factor (1.33 for solid circular section)
- Maksimum pada sumbu netral minimum pada jarak
maks dari sumbu netral? opposite bending stress - Magnitude relatif kecil ? diabaikan (traditionaly)
58- Shear stress akibat momen puntir
MT momen puntir c jarak dari titik pusat R
Torsional resistance ?(do4 di4)/32
- Tegangan maksimum terjadi pada dinding luar
59- Contoh Soal
- Sebuah pipa mendapat momen puntir T 1000
lb.in pada salah satu ujungnya, sedangkan ujung
yang lainnya dijepit. Pipa tersebut memiliki
diameter luar sebesar 8.625 in dan ketebalan 0.5
in. Tentukan besar tegangan yang terjadi !
DBB
60- Contoh Soal
- Sebuah pipa memiliki dua buah segmen dan
mendapat momen puntir sebesar TB 800 lb.in dan
TC 1500 lb.in. Pipa tersebut memiliki diameter
luar sebesar 8.625 in dan ketebalan 0.5 in.
Tentukan tegangan yang terjadi pada tiap segmen
pipa !
614.6 Principal stresses (Tegangan-tegangan utama)
- Dalam perhitungan kekuatan, kita sering harus
mengetahui tegangan normal maksimum yang terjadi. - Tegangan normal maksimum dan minimum pada suatu
elemen tegangan disebut principal stress atau
tegangan utama - Dapat diturunkan bahwa tegangan-tegangan utama
pada elemen 3 dimensi adalah akar dari persamaan
62- Principal stresses 2 Dimensi
arah
- Tegangan geser maksimum 2 Dimensi
634.7 Lingkaran Mohr
- Kondisi tegangan pada suatu elemen tegangan dapat
direpresentasikan secara geometris dengan
lingkaran Mohr - Lingkaran Mohr untuk elemen 2 dimensi
64 654.8 Stress Intensification Factors
- Piping auxiliaries Bends (elbow, mitter, dll),
branch connection (welding tee, fabricated tee,
dll) memiliki - 1. karakteristik flesibilitas (h)
- 2. Flexibility factor (k)
- 3. Stress intensification factors (SIF)
66(No Transcript)
67(No Transcript)
68END OF CHAPTER V