Title: TB
1TBDOTS ISTCPada Pasien Anak
dr. Ibnu M, Sp.A
2International Standard For Tuberculosis Care
(ISTC)
- Point
- 2. Semua pasien TB Paru (anak yang dapat
keluarkan dahak) harus menjalani pemeriksaan
sputum secara Mikroskopis - 3. Semua pasien TB ekstra Paru (anak) harus
menjalani pemeriksaan bahan yang di dapat dari
kelainan yang dicurigai .histopatologi - 6. Diagnosis TB Intra toraks (paru, pleura, KGB
hilus / mediastinal) pada anak dengan BTA negatif
berdasarkan foto toraks yang sesuai dengan TB dan
terdapat riwayat kontak atau uji tuberkulin /
interperon gamma release assay positif. Bila ada
fasilitas harus dilakukan pemeriksaan biakan dari
bahan yang berasal dari batuk, bilasan lambung
atau induksi sputum. - 10.Respon terapi semua pasien harus di
monitor.penilaian respons terapi pada anak-anak,
paling baik dinilai secara klinis, pemeriksaan
foto toraks untuk evaluasi tidak diperlukan dan
dapat menyesatkan (misleading) - 16. Kontak dengan pasien TB terutama
Balita.evaluasi (pemeriksaan TB laten maupun
aktif)
3Tuberkulosis ( T B )
- - TBC, KP, flek, Paru basah
- - Masalah kesehatan utama dunia
- - TB anak TB dewasa
- - TB anak TB Primer Reservoir penyakit masa
mendatang - Gejala TB anak tidak khas
- - Masalah dDiagnosis
- - Masalah terapi kapan sembuh ?
4Infeksi TB Sakit TB
- Kompetensi Sist Imun Resist Multiplikasi
M.TB - - Daya Tahan Rendah HIV, Malnutrisi
- - Turun Temporari Campak, Pertusis
5Inhalasi Mycobacterium tuberculosis
Fagositosis oleh makrofag alveolus paru
Kuman mati
Kuman hidup
berkembang biak
Masa inkubasi (2-12 minggu)
Pembentukan fokus primer Penyebaran
limfogen Penyebaran hematogen
TB Primer
Kompleks primer Terbentuk imunitas seluler
spesifik
Uji tuberkulin ()
Sakit TB
Infeksi TB
Komplikasi kompleks primer Komplikasi penyebaran
hematogen Komplikasi penyebaran limfogen
Imunitas optimal
Meninggal
Imunitas turun Reaktivasi / reinfeksi
Sakit TB
Sembuh
Gambar 1. patogenesis tuberkulodid (dibuat
berdasarkan beberapa sumber)
6Kalender perjalanan penyakit Tuberkulosis primer
Kompleks Primer Sebagian besar sembuh
sendiri (3-24 bulan)
Erosi Bronkus (3-9 bulan)
TB Tulang (dalam 3 tahun)
Pleural effusion (3-6 bulan
Meningitis TB Milier (dalam 12 bulan)
TB Ginjal (setelah 5 tahun)
INFEKSI
HIPERSENSIVITAS
KEKEBALAN
1 tahun
2-12 minggu (6-8 minggu)
Risiko tertinggi untuk
Risiko menurun
Komplikasi Lokal dan Diseminasi
7DIAGNOSIS
- Pasti M. Tuberkulosis
- Sulit - Pengambilan sampel
- - Jumlah Kuman Sedikit
Diagnosis Kerja
- Klinis, Radiologis (Tidak Spesifik)
- - Tuberkulin
- - Laboratorium lain
8Gejala dan tanda umum atau nonspesifik
tuberkulosis anak
- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau
tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi. - Nafsu makan tidak ada (anorexia) dengan gagal
tumbuh dan berat badan tidak naik dengan adekuat
(failure to thrive). - Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas
(bukan tifus, malaria atau ISNA), dapat disertai
keringat malam. - Pembesaran kelenjar limfe superfisial yang tidak
sakit dan biasanya multipel. - Batuk lama lebih dari 30 hari.
- Diare persisten yang tidak sembuh dengan
pengobatan diare.
9Gejala dan tanda spesifik sesuai organ yang
terkena
- 1. TB kulit / skrofuloderma
- 2. TB tulang dan sendi
- - Tulang punggung (spondilitis) gibbus
- - Tulang panggul (koksitis) pincang
- - Tulang lutut pincang dan / bengkak
- Dengan gejala pembengkakan sendi,
gibbus, pincang, sulit membungkuk - 3. TB otak dan saraf
- - Meningitis iritabel, kaku kuduk,
muntah muntah dan kesadaran menurun. - 4. TB mata
- - Conjunctivitis phlyctenularis
- - Tuberkel koroid (hanya terlihat dengan
funduskopi) - 5. TB organ organ lainnya
10Foto Rontgen
- - Rontgen tidak khas kecuali Milier
- BP, KP belum dpt disingkirkan, proses
spesifik masih mungkin ?? - - Non sugestif infiltrat minimal (flek paru)
- - Sugestif
- - Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal
dgn / tanpa infiltrat - - Konsolidasi segmental / Lobar
- - Milier
- - Kalsifikasi
- - Bronkiektasis
- - Kavitas
- - Efusi pleura,
- - destroyed lung
11Foto Paru
- - PA LATERAL
- - Rontgen Paru tidak jelas CT Scan thoraks
Catatan - Diskonkruensi Rontgen Klinis ?
Klinis ringan Rontgen berat curiga TB
12Uji Tuberkulin
- Positif
- Infeksi TB alamiah
- a. Infeksi TB tanpa sakit
- b. Infeksi TB dan sakit TB
- c. Pasca terapi TB
- 2. Imunisasi BCG (Infeksi buatan)
- 3. Infeksi M. Atipik / M. Leprae
- Negatif
- Tidak ada infeksi TB
- Masa inkubasi infeksi TB
- Anergi
13Petunjuk WHO untuk Diagnosis Tuberkulosis Anak
- a. Dicurigai Tuberkulosis
- Anak sakit dengan riwayat kontak penderita
tuberkulosis dengan diagnosis pasti - Anak dengan
- Keadaan klinis tidak membaik setelah menderita
campak atau batuk rejan - Berat badan menurun, batuk dan mengi yang tidak
baik dengan pengobatan untuk penyakit pernapasan - Pembesaran kelenjar superfisial yang tidak sakit
- b. Mungkin Tuberkulosis
- Anak yang dicurigai tuberkulosis ditambah
- Uji tuberkulin positif (10 mm atau lebih)
- Foto rontgen paru sugestif tuberkulosis
- Respons yang baik pada pengobatan dengan OAT
- c. Pasti Tuberkulosis (confirmed TB)
- Ditemukan hasil tuberkulosis pada pemeriksaan
langsung atau biakan - Identifikasi Mycobacterium tuberculosis pada
karakteristik biakan
14Sistem Skoring Diagnosis TB Anak
Parameter 0 1 2 3
Kontak TB Tidak jelas Laporan keluarga (BTA negatif atau tidak jelas) BTA ()
Uji tuberkulin Negatif Positif (10mm, atau 5 mm pada keadaan imunosupresi)
Berat badan/keadaan gizi BB/TBlt90 atau BB/Ult80 Klinis gizi buruk atau BB/TB lt70 atau BB/Ult60
Demam tanpa sebab jelas gt 2 minggu
Batuk 3 minggu
Pembesaran gelenjar limfe kolli, aksila, inguinal gt 1cm, jumlah .1, tidak nyeri
Pembengkakan tulang / sendi panggul, lutut, falang Ada pembengkakan
Foto toraks Normal/kelahiran tidak jelas Gambaran sugestif TB
- Catatan
- Diagnosis dengan sistem skoring ini ditegakan
oleh dokter. - Bila dijumpai gambaran milier atau skrofuloderma,
langsung didiagnosis TB. - Berat badan dinilai saat datang (moment opname)
- Demam dan batuk tidak ada respons terhadap terapi
sesuai baku - Foto toraks bukan alat diagnostik utama pada TB
anak
15Tatalaksana
- Medika Mentosa
- Penataan Gizi
- Lingkungan TB anak tidak menular
- TB dewasa ! (sentrifetal
sentrifugal) - Obat utama ( first line ) INH,ripamfisin,PZA,ETB
,Strep - Obat lain ( second line ) RAS, viomisin,
siklosepin,
etionamid, kanamisin, kapriomisin.
16RESISTEN GANDA(MULTI DRUG RESISTANCE / MDR)
M. Tuberkulosis resisten terhadap rifampisin
INH dengan atau tanpa OAT lainnya
17- Tabel 1.Obat antituberkulosis yang biasa dipakai
dan dosisnya
Nama obat Dosis harian (mg/Kg BB/hari) Dosis maksimal (mg per hari) Efek samping
Isoniazid 5 15 300 Hepatiis, neurit is perifer, hipersensitivitas
Rifampisin 10 20 600 Gastrointestinal, hepatitis, peningkatan enzim hati, cairan tubuh oranye kemerahan
Pirazinamid 15 30 2000 Toksitas hati, artralgia, gastrointestinal
Etambutol 15 20 1250 Neuritis optik, ketajaman mata berkurang, buta warna merah hijau
Streptomisin 15 40 1000 Ototoksik, nefrotoksik
Rifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer
dengan OAT lain, bioavailabilitas terganggu
18Tabel Panduan OAT
INH
RIF
PZA
EMB
STREP
PRED
12 bl
9 bl
6 bl
2 bl
- Panduan Obat
- Fase intesif 2 bulan ( 3 obat )
- Fase lanjutan gt 4 bulan ( 2 obat)
19Tabel 2. Dosis kombinasi pada TB anak
Berat badan (kg) 2 bulan 4 bulan
RHZ (75/50/150 mg) RHZ (75/50 mg)
5 9 1 tablet 1 tablet
10 14 2 tablet 2 tablet
15 19 3 tablet 3 tablet
20 32 4 tablet 4 tablet
- Catatan
- Bila BB gt 33 Kg, dosis di sesuaikan dengan tabel
1 (perhatikan dosisi maksimal). - Bila BB lt 5 kg sebaiknya dirujuk ke RS.
- Obat Tidak Boleh diberikan setengah dosis
tablet. - Anak dengan BB antara 9 10 diberikan 1 tablet.
20Evaluasi Terapi
- Penting Keadaan Klinis
- - Rontgen hanya penunjang
- Kritisi status quo ante ,
- bertambah buruk
- - Tuberkulin tes () tetap ()
- - LED tidak spesifik
21Strategi DOTS atas 5 komponen (WHO)
- Komitmen politis pada para pengambil keputusan,
termasuk dukungan dana. - Diagosis TB dengan pemeriksaan dahak secara
mikroskopis - Pengobatan dengan panduan OAT jangka pendek
dengan pengawasan langsung oleh Pengawas menelan
obat (PMO). - Kesinambungan persediaan OAT jangka pendek dengan
mutu terjamin. - Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk
memudahkan pemantauan dan evaluasi program
penanggulangan TB. - Masalah
- Poin 2 Sulit ( ganti Tuberkulin ? )
- Poin 5 Format gt 15 th ( lt 15 th ? )
22PENCEGAHAN
- - Imunisasi BCG
- - Kemoprofilaksis
- INH 5-20 mg/kg bb/hari
- - Primer cegah infeksi, kontak
tidak akti (BTA -) - - Sekunder cegah aktifitas infeksi (Mt
,klinis rontgen - ) - Balita
- Morbili
- Varisela
- Pertusis
- Imunosupresi lama
-
- - Hindari kontak
- - Diagnosis / obati kasus TB dengan benar (DOTS)
23