Title: LASER DALAM BIDANG KEDOKTERAN
1LASER DALAM BIDANG KEDOKTERAN
- OELH
- JULIZAR
- BAGIAN FISIKA KEDOKTERAN
- FAKULATA KEDOKTERAN UNAND
2LASER Light Amplification by Stimulation
Emission of Radiation Penguatan cahaya melalui
pancaran radiasi yang distimulasi
Prinsip terjadinya Laser
e
Menurut Bohr (1913)
e
1. Susunan Atom mirip susunan tata surya dimana
elektron bergerak mengelilingi inti
e
2. Elektron bergerak dalam radius tetap yang
disebut atom dalam keadaan stationer
3. Perpindahan elektron dari suatu orbit ke orbit
yang lain selalu diikuti dengan penyerapan atau
pelepasan energi yang berupa radiasi
3- Suatu foton (cahaya ) dipancarkan hanya bila
elektron berpindah dari orbit berenergi tinggi ke
orbit berenergi rendah, - Pada cahaya biasa transisi (perpindahan )
elektron terjadi secara acak (random).
Foton-foton yang dilepaskan tak berhubungan sama
sekali dan lagi pula umur foton ini sangat
singkat (? 10-8 sc) - Pada laser umur foton diperpanjang sampai 10-3
sc. Keadaan ini atom disebut dalam keadaan
metastabil -
4- Untuk mencapai metastabil, atom dipaksa ke
keadaan teraksitasi terus dengan cara memberikan
energi yang berasal dari suatu sumber energi
yang disebut juga pompa energi (energy pump). - Pompa energi dapat berupa
- - Pencahayaan berintensitas tinggi
- - Generator listrik betegangan tinggi.
- Keadaan metastabil akan lebih mudah mencapai
keadaan groundstate dengan cara melepaskan
foton atau radiasi.
5- Foton-foton yang dilepaskan selanjutnya
diamplifikasi dengan cara resonansi, karena foton
yang dilepaskan mempunyai panjang gelombang,
frekuensi, arah dan fase polarisasi yang sama. - Foton yang telah mengalami amplifikasi ini
disejajarkan dan difokuskan oleh beberapa buah
lensa yang dikeluarkan sebagai laser.
6Instrument Pembangkit Laser
- Terdiri dari
- 1. Ruang Optik yang tersusun sedemikian rupa
sehingga dapat memantulkan dan mensejajarkan dan
meneruskan foton (cahaya) yang dihasilkan medium
penghasil laser. - 2. Lasing Medium Berupa medium atau bahan yang
diktivkan oleh pompa energi sehingga mencapai
tingkat metastabil. - Misalnya batang Ruby (Campuran Al2O3 dan Crom)
- Gas Helium (He)
- Gas Neon (Ne)
7- 3. Pompa energi (Energy Pump)
- Berfungsi mengaktivkan lasing medium ke
tingkat metastabil. - Dapat berupa generator listrik bertegangan
tinggi atau berupa lampu blitz yang berintensitas
tinggi. - 4. Beberapa buah lensa cembung yang berfungsi
mensejajarkan dan memfokuskan foton yang keluar
sebagai laser.
8Mekanisme Kerja Alat
- 1. Lampu Blitz yang berintensitas tinggi apabila
dihidupkan akan mengaktivkan lasing medium ke
keadaan metastabil dan apabila dimatikan lasing
medium akan kembali ke keadaan groundstate dengan
melepaskan foton. - Frkuensi on-off lampu blitz dapat diatur
sedemikian rupa. - 2. Foton yang dihasilkan diamlifikasi dengan cara
resonansi oleh cermin pantul C1 dan C2dan
sebagian lagi akan diteruskan oleh cermin pantul
C2.
9- 3. Foton yang dikeluarkan oleh cermin C2 akan
disejajarkan oleh lensa cembung L1 dan
selanjutnya difokuskan oleh lensa cembung L2
menjadi kaser.
L1
Tombol On-Off
C2
L2
Lasing Medium
L1
Laser
C1
Lampu Blitz
10Sifat Sinar Laser
- Sangat Koheren
- Monokromatis
- Tidak mengalami dispersi dan polarisasi
- Mempunyai Intensitas energi yang sangat tinggi
- Terfokus dan searah
11Penggunaan Laser dalam Bidang Kedokteran
- 1. Terapi Radiasi
- 2. Pengganti pisau atau gunting bedah pada
Surgery - 3. Pengganti peran benang jahit dalam menutup
luka. -
12Keuntungan Laser sebagai Pengganti Pisau atau
gunting pada Surgery
- Sangat Tajam
- Sterilisasi lebih terjamin
- Pendarahan lebih sedikit
- Tidak perlu Anestesi
- Jaringan Parut (bekas luka) lebih sedikit
- Waktu operasi lebih cepat
- Lebih cepat sembuh
13Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat
pemakaian Laser pada saat surgery
- Pastikan Alat bekerja dengan baik
- Pastikan lokasi yang akan diintervensi
- Hindari laser mengenai bagian yang bukan daerah
intervensi. - Perkirakan waktu intervensi Melakukan intervensi
berulang-ulang dengan waktu yang pendek lebih
baik dari pada intervensi sekaligus tetapi dapat
merusak jaringan yang lain.
14Terapi Laser
- 1. Penyembuhan Luka Eksternal
- Menggunakan Laser He Ne dengan dosis
1.J/cm2 dan ? 632.8 nm - 2. Laser therapy of duodenal ulcers
- Menggunakan helium-neon laser (HNL),
- 3. Low-level Laser Therapy in HIV/AIDS-positive
Patients After Exodontic - Menggunakan gallium-aluminum-arsenium
(GaAlAs) laser
15- 4. Low-Intensity Polarized Visible Laser
Radiation on Skin Burns - Menggunakan He-Ne laser (? 632.8 nm),
Dosis 1.0 J/cm2. - 5. coronary arteries with low power laser
radiation - Menggunakan photostimulation with 808 nm
wavelength laser diode and special diffuser - 6. Treatment of cochlear dysfunction
- Menggunakan Transmetal cochlear laser (TCL)