AGREGAT DAN PRODUKSINYA - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

AGREGAT DAN PRODUKSINYA

Description:

AGREGAT DAN PRODUKSINYA Jenis-jenis Agregat Agregat seperti batu, material granular dan mineral agregat adalah material keras yang dapat digunakan baik dalam bentuk ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:191
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 21
Provided by: Nono151
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: AGREGAT DAN PRODUKSINYA


1
AGREGAT DAN PRODUKSINYA
2
Jenis-jenis Agregat
  • Agregat seperti batu, material granular dan
    mineral agregat adalah material keras yang dapat
    digunakan baik dalam bentuk partikel atau fragmen
    sebagai bagian dari bahan perkerasan jalan.
  • Agregat memberikan sifat struktural dan
    memberikan konstribusi sebesar 90 - 95 terhadap
    berat atau 75 - 85 terhadap volume dari
    struktur perkerasan jalan, oleh sebab itu sifat
    agregat sangat mempengaruhi kinerja dari pada
    perkerasan.
  • Sebagai bahan perkerasan jalan agregat yang akan
    digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan
    tertentu agar struktur perkerasan yang dihasilkan
    cukup kuat dan stabil untuk menahan beban lalu
    lintas. Persyaratan ini harus dipenuhi tidak
    saja oleh agregat alam tetapi juga oleh agregat
    buatan
  • Batuan atau agregat untuk campuran beraspal
    umumnya diklasifikasikan berdasarkan sumbernya,
    seperti contohnya agregat alam, agregat hasil
    pemrosesan, agregat buatan atau agregat
    artifisial.

3
Jenis-jenis Agregat
  • Agregat Buatan
  • Agregat buatan tidak terdapat di alam. Batuan ini
    didapatkan dari proses kimia atau fisika dari
    beberapa material sehingga menghasilkan suatu
    material baru yang sifatnya menyerupai agregat.
    Beberapa jenis dari agregat ini merupakan hasil
    sampingan dari proses industri dan dari proses
    material mentah yang sengaja diproses agar dapat
    digunakan sebagai mineral agregat pengisi
    (filler).
  • Banyak jenis agregat buatan yang dapat digunakan
    sebagai bahan konstruksi jalan, salah satu
    contohnya adalah AWLA dan SLAG. Blast furnace
    slag dan steel slag (Gambar 1) adalah material
    buatan yang merupakan produk sampingan dari
    industri baja yang telah banyak digunakan untuk
    meningkatkan kinerja campuran beraspal

4
  • Agregat Agregat Diproses
  • Agregat yang diproses adalah agregat yang telah
    dipecahkan dan disaring sebelum digunakan
  • Pemecahan agregat dilakukan karena tiga alasan
    untuk merubah tekstur permukaan partikel dari
    licin ke kasar, untuk merubah bentuk partikel
    dari bulat ke angular, dan untuk mengurangi serta
    meningkatkan distribusi dan rentang ukuran
    partikel

5
Skematik Pemosesan Agregat di Lapangan
6
  • Agregat Alam
  • Agregat alam adalah agregat yang digunakan dalam
    bentuk alamiahnya dengan sedikit atau tanpa
    pemrosesan sama sekali.
  • Agregat ini terbentuk dari proses erosi alamiah
    atau proses pemisahan akibat angin, air,
    pergeseran es, dan reaksi kimia.
  • Bentuk individual partikelnya merupakan hasil
    dari aksi agen pada partikel itu sendiri. Aliran
    gletser dapat menghasilkan bahan dalam bentuk
    bongkahan bulat dan batu kerikil, sedangkan
    aliran air menghasilkan batuan yang bulat licin.

7
Sifat, Jenis Pengujian dan Persyaratan Agregat
Sifat, Jenis Pengujian dan Persyaratan Agregat
Sifat Agregat Jenis Pengujian Persyaratan
Kekerasan Crushing Test Impact Test Abration Test - - Maks 40
Keausan Polishing Test -
Kelekatan Terhadap aspal Kelekatan Stabilitas rendaman Min 95 Min 75
Pelapukkan Absorbsi Natrium dan magnesium Sulfat Maks 3 -
Kontribusi terhadap kekuatan Angularitas Flakiness dan Elongation Gradasi 95/90 Maks 10 lihat spek.
8
Produksi agregat
  • Efesiensi dan efektivitas produksi agregat untuk
    campuran beraspal ditentukan oleh pengaturan dan
    pengawasan yang dilakukan pada unit pemecah batu
    (stone crusher).
  • Sebelum masuk ke unit pemecah batu, bahan baku
    batuan harus sudah memenuhi persyaratan kekerasan
    dan keawetan. Demikian juga setelah keluar dari
    unit produksi, harus memenuhi persyaratan sifat
    fisik yang ditentukan dalam spesifikasi
  • Jika bahan baku batuan tersebut mengandung tanah
    atau kotoran organik lainnya, maka harus
    dilakukan penanganan khusus terlebih dahulu untuk
    menghilangkan kotorannya

9
USAHA UNTUK MENGHILANGKAN KOTORAN DARI AGREGAT
a. Metoda Scalping b. Metoda Scalping dan Washing
10
  • Unit produksi agregat dapat diklasifikasikan
    berdasarkan urutan pemecahannya, yaitu pemecah
    primer, sekunder, tersier dan seterusnya
  • Hasil dari pemecah primer masuk ke pemecah
    sekunder dan demikian seterusnya sampai diperoleh
    ukuran butir yang disyaratkan
  • Pada umumnya jenis pemecah batu yang digunakan
    untuk tiap urutan tersebut adalah sebagai berikut
  • Pemecah Primer digunakan pemecah batu jenis
    jaw, gyratory atau hammer mill.
  • Pemecah Sekunder digunakan pemecah batu jenis
    konus, roll atau hammer mill.
  • Pemecah Tersier digunakan pemecah batu jenis
    roll, rod mill atau ball mill.

11
PROSES PRODUKSI AGREGAT
12
Sifat Penting Agregat
  • Ukuran Butir dan Gradasi
  • Ukuran agregat dalam suatu campuran beraspal
    terdistribusi dari yang berukuran besar sampai ke
    yang kecil. Semakin besar ukuran maksimum
    agregat yang dipakai semakin banyak variasi
    ukurannya dalam campuran tersebut. Ada dua
    istilah yang biasanya digunakan berkenaan dengan
    ukuran butir agregat, yaitu
  • Ukuran maksimum, yang didefinisikan sebagai
    ukuran saringan terkecil yang meloloskan 100
    agregat.
  • Ukuran nominal maksimum, yang didefinisikan
    sebagai ukuran saringan terbesar yang masih
    menahan maksimum dari 10 agregat.
  • Istilah-istilah lainnya yang biasa digunakan
    sehubungan dengan ukuran agregat yaitu
  • Agregat kasar Agregat yang tertahan saringan
    No. 8 (2,36 mm).
  • Agregat halus Agregat yang lolos saringan No. 8
    (2,36 mm).
  • Mineral pengisi Fraksi dari agregat halus yang
    lolos saringan no. 200 (2,36 mm) minimum 75
    terhadap berat total agregat.
  • Mineral abu Fraksi dari agregat halus yang 100
    lolos saringan no. 200 (0,075 mm)

13
Kriteria Pemilihan Pemecah Batu
14
GRADASI AGREGAT
  • Gradasi agregat dapat dibedakan atas Gradasi
    Seragam, Gradasi Rapat dan Gradasi Senjang.
  • Gradasi Seragam (Uniform Graded) / gradasi
    terbuka (open graded)
  • Adalah gradasi agregat dengan ukuran yang hampir
    sama. Gradasi seragam disebut juga gradasi
    terbuka karena hanya mengandung sedikit agregat
    halus sehingga terdapat banyak rongga/ruang
    kosong antar agregat. Campuran beraspal yang
    dibuat dengan gradasi ini bersifat porus atau
    memiliki permeabilitas yang tinggi, stabilitas
    rendah dan memiliki berat isi yang kecil.
  • Gradasi Rapat (Dense Graded)
  • Adalah gradasi agregat dimana terdapat butiran
    dari agregat kasar sampai halus, sehingga sering
    juga disebut gradasi menerus, atau gradasi baik
    (well graded).
  • Suatu campuran dikatakan bergradasi sangat rapat
    bila persentase lolos dari masing-masing saringan
    memenuhi persamaan berikut

d Ukuran saringan yang ditinjau D Ukuran
agregat maksimum dari gradasi tersebut n 0,35
0,45
15
  • Gradasi Senjang (Gap Graded)
  • Adalah gradasi agregat dimana ukuran agregat
    yang ada tidak lengkap atau ada fraksi agregat
    yang tidak ada atau jumlahnya sedikit sekali,
    oleh sebab itu gradasi ini disebut juga gradasi
    senjang. Campuran agregat dengan gradasi ini
    memiliki kualitas peralihan dari kedua gradasi
    yang disebutkan di atas.

a. Gradasi Seragam b. Gradasi Rapat c. Gradasi Senjang
16
Bentuk Agregat dan Kekasaran Permukaan
  • Bentuk Butir

Agregat lonjong
Agregat pipih
Agregat kubikal (tiak pipih dan lonjong)
Agregat pipih dan lonjong
17
  • Tekstur Permukaan

Tekstur Makro dan Mikro
18
  • Penyerapan

Keporusan agregat menentukan banyaknya zat cair
yang dapat diserap bila agregat. Kemampuan
agregat untuk menyerap air (aspal) adalah suatu
informasi yang penting yang harus diketahui dalam
pembuatan campuran beraspal. Jika daya serap
agregat sangat tinggi, agregat ini akan terus
menyerap aspal baik pada saat maupun setelah
proses pencampuran agregat dengan aspal di unit
pencampur aspal (AMP). Hal ini akan
menyebabkan aspal yang berada di permukaan
agregat yang berguna untuk mengikat partikel
agregat menjadi lebih sedikit sehingga akan
menghasilkan film aspal yang tipis. Oleh karena
itu, agar campuran yang dihasilkan tetap baik
agregat yang porus memerlukan aspal yang lebih
banyak dibandingkan dengan yang kurang porus.
19
  • Kekerasan Agregat

Agregat yang digunakan untuk struktur perkerasan
jalan khususnya untuk campuran beraspal harus
cukup kuat agar tidak mudah pecah. Perubahan
gradasi agregat mungkin akan terjadi melampaui
batas toleransi yang diizinkan bila persentase
agregat yang pecah terlalu tinggi maka kadar
aspal yang digunakan untuk pembuatan campuran
beraspal menjadi kurang memadai untuk bisa
menyelimuti dan mengikat agregat sehingga
campuran yang dihasilkan akan rentan terhadap
terdisitergrasi dan berdurabilitas rendah
  • Kelekatan

Kelekatan agregat terhadap aspal adalah
kecenderungan agregat untuk menerima, menyerap
dan menahan film aspal. Agregat hidrophobik
(tidak menyukai air) adalah agregat memiliki
sifat kelekatan terhadap aspal yang tinggi,
contoh dari agregat ini adalah batu kapur dan
dolomit. Sebaliknya, agregat hidrophilik (suka
air) adalah agregat yang memiliki kelekatan
terhadap aspal yang rendah. Sehingga agregat
jenis ini cenderung terpisah dari film aspal bila
terkena air. Kuarsit dan beberapa jenis granit
adalah contoh agregat hidrophilik
20
SEKIAN TERIMA KASIH
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com