Title: ENSIM DAN VITAMIN
1ENSIM DAN VITAMIN
Katalisator organik yang bersifat mempercepat
reaksi biokimia, sifatnya termolabil, dapat
disintesis secara in vivo tetapi bekerja secara
invitro, disebut ENSIM
2TERMOLABIL tidak tahan terhadap panas IN VIVO
hanya dapat dalam kehidupan IN VITRO dapat
direaksikan dalam tabung reaksi
- HORMON
- Kerjanya in vivo
- sintesis invivo dan invitro
3SUSUNAN KIMIAWI ENSIM - APOENSIM (PROTEIN) - KO
FAKTOR, berupa logam, senyawa organik
HOLOENSIM apabila protein dan ko faktor tidak
terikat
PROSTETIS apabila protein dan ko faktor terikat
kuat
4DAYA KATALITIK ENZIM Daya katalitik enzim
sangat besar, yaitu mampu mempercepat reaksi
kimia minimal sejuta kali. Tanpa enzim, kecepatan
sebagian besar reaksi kimia di dalam sistem
biologi sangatlah rendah sehingga tak dapat
diukur. Bahkan reaksi yang sederhana sekalipun
seperti hidrasi CO2 harus dikatalisis oleh enzim
karbonat anhidrase.
Karbonat anhidrase CO2 H2O ?????????? H2CO3
5SPESIFITAS ENZIM Enzim sangat spesifik, baik
terhadap terhadap jenis reaksi yang
dikatalisisnya maupun terhadap substrat atau
reaktan yang diolahnya. Gambaran spesifitas
enzim tercantum pada Gambar 1. Satu enzim
biasanya mengkatalisis satu jenis reaksi kimia
saja, atau seperangkat reaksi yang sejenis. Dalam
reaksi enzimatik sangat jarang terjadi reaksi
sampingan yang menyebabkan terbentuknya hasil
sampingan yang tak berguna.
6Gambar 1. Model spesifitas enzim terhadap
substrat dan reaksi tertentu
7KOMPLEKS ENZIM-SUBSTRAT Sebagian besar daya
katalitik enzim berasal dari kemampuan enzim
menempatkan substrat ke dalam kedudukan yang
menguntungkan pada kompleks enzim-substrat.
Enzim memiliki situs aktif, yaitu tempat
tertentu pada molekul enzim untuk mengikat
substrat. Emil Fischer mengumpamakan substrat dan
situs aktif sebagai anak kunci dan kunci. Lihat
Gambar 2. untuk ilustrasi lebih jelas.
8Gambar 2.
9KLASIFIKASI ENZIM Enzim diklasifikasikan
berdasarkan tipe reaksi dan mekanisme reaksi yang
dikatalisis. Pada awalnya hanya ada beberapa
enzim yang dikenal, dan kebanyakan mengkatalisis
reaksi hidrolisis ikatan kovalen. Semua enzim ini
diidentifikasi dengan menambahkan akhiran ase
pada nama substansi atau substrat yang
dihidrolisis. Contoh lipase menghidrolisis
lipid, amilase menghidrolisis amilum, protease
menghidrolisis protein. Pemakaian penamaan
tersebut terbukti tidak memadai karena banyak
enzim mengkatalisis substrat yang sama tetapi
dengan reaksi yang berbeda. Contohnya ada enzim
yang megkatalisis reaksi reduksi terhadap fungsi
alkohol gula dan ada pula yang mengkatalisis
reaksi oksidasi pada substrat yang sama.
10Sistem penamaan enzim tetap menggunakan ase,
namun ditambahkan pada jenis reaksi yang
dikatalisisnya. Contoh enzim dehidrogenase
mengkatalisis reaksi pengeluaran hidrogen, enzim
transferase mengkatalisis pemindahan gugus
tertentu. Untuk menghindari kesulitan penamaan
karena semakin banyak ditemukan enzim yang baru,
maka International Union of Biochemistry (IUB)
telah mengadopsi sistem penamaan yang kompleks
tetapi tidak meragukan berdasarkan mekanisme
reaksi. Namun sampai sekarang masih banyak
buku-buku yang masih menggunakan sistem penamaan
lama yang lebih pendek.
11- Secara ringkas, sistem penamaan enzim menurut IUB
dijelaskan sebagai berikut - Reaksi dan enzim yang mengkatalisis membentuk 6
kelas, masing-masing mempunyai 4-13 subkelas - Nama enzim terdiri atas 2 bagian, pertama
menunjukkan substrat dan kedua ditambah dengan
ase yang menunjukkan tipe reaksi yang
dikatalisis. Contoh heksosa isomerase (subsrat
heksosa dengan reaksi isomerase). - Jika diperlukan, ditambah dengan informasi
tambahan tentang reaksi dalam tanda kurung di
bagian akhir nama. Contoh 1.1.1.37 L-malatNAD
oksidoreduktase (dekarboksilasi).
12- Setiap enzim mempunyai nomor kode (EC) yang
terdiri atas - Digit pertama kelas tipe reaksi
- Digit kedua subkelas tipe reaksi
- Digit ketiga subsubkelas tipe reaksi
- Digit keempat untuk enzim spesifik
- Contoh 2.7.1.1 diuraikan menjadi
- Kelas 2 transferase
- Subkelas 7 transfer fosfat
- Subsubkelas 1 alkohol merupakan akseptor fosfat
- Enzim spesifik 1 heksokinase atau ATPD-heksosa
6- fosfotransferase - Suatu enzim yang mengkatalisis pemindahan fosfat
dari ATP ke gugus hidroksil atom C ke enam
molekul glukosa.
13KOENZIM Banyak enzim yang memerlukan koenzim
untuk dapat berfungsi aktif sebagai katalisator.
Koenzim akan memperbesar kemampuan katalitik
suatu enzim sehingga jauh melebihi kemampuan yang
ditawarkan. Koenzim yang berikatan secara erat
dengan enzim melalui ikatan kovalen atau non
kovalen sering disebut sebagai gugus prostetik.
Reaksi-reaksi yang memerlukan koenzim antara
lain reaksi oksidoreduksi, pemindahan gugus
serta isomerisasi, dan reaksi yang membentuk
ikatan kovalen.
14VITAMIN
Vitamin yang larut dalam air Group ini terdiri
dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini
diberi nama berdasarkan label dari tabung-tabung
percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan.
Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan
dengan vitamin B ternyata mengandung lebih dari
satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2
dst. Kedelapan vitamin B berperan penting dalam
membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein, dan dalam pembuatan DNA dan
sel-sel
15Nama standar Nama lain yang umum digunakan
Thiamin Vitamin B1
Riboflavin Vitamin B2
Niacin Asam nikotinat, nicotinamida, niasinamida, vitamin B3
Vitamin B6 Piridoksin, piridoksal, piridoksamin
Folat Folasin, asam folat, asam pteroilglutamat, vitamin B9
Vitamin B12 Kobalamin
Asam pantotenat Vitamin B5
Biotin Vitamin B8
16Vitamin yang larut dalam lemak Vitamin yang
larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K.
Untuk beberapa hal, vitamin ini berbeda dari
vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini
terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari
makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu
karena tidak larut dalam air.