Title: PENGKONDISI SINYAL ANALOG
1PENGKONDISI SINYAL (3)
2- Kumpulkan tugas yang diberikan pada pertemuan
yang lalu
3POKOK BAHASAN
- Rangkaian Logika Digital
- Komparator
- Digital to Analog Konverter
- Analog to Digital Konverter.
-
4KOMPARATOR
5Contoh 3.1
- Sebuah sistem kontrol menspesifikasikan bahwa
suhu tidak boleh melampaui 160C jika tekanannya
juga melampaui 10 Pa. Rancang sebuah sistem alarm
untuk mendeteksi kondisi ini dengan menggunakan
transduser suhu dan tekanan yang fungsi alihnya
2,2 mV/C dan 0,2 V/Pa.
6Penyelesaian
- Batas-batas keluaran transduser
- Transduser suhu (160 C) (2,2 mV/C)
0,352 V - Transduser tekanan (10 Pa)(0,2 V/Pa)
2 V - Sistem alarm ini dapat diimplementasikan dengan
dua buah komparator dan sebuah gerbang AND.
7- Tegangan acuan dapat diperoleh dari sebuah
rangkaian pembagi tegangan
8Komparator dengan Histerisis
- Bila dipenuhi syarat Rf gtgt R, maka tanggapan
komparator diperlihatkan dalam Gambar (b).
9Keluaran Vout akan bernilai tinggi bila
(PR)
(pada kondisi ini VH Vref)
dan bernilai rendah bila
(PR)
(pada kondisi ini VL Vref (R/Rf)Vo
Lebar histerisis H VH - VL
Syarat agar komparator tahan terhadap noise H gt
Vn(pp)
10Contoh 3.2
- Sebuah sensor mengkonversi level cairan dalam
sebuah tangki menjadi tegangan dengan fungsi alih
(20 mV/cm). Sebuah komparator diinginkan
mengeluarkan level tegangan tinggi 5 V bila
permukaan cairan setinggi 50 cm. Dengan adanya
penambahan cairan, menyebabkan permukaan cairan
mengalami fluktuasi 3 cm. Rancang sebuah
komparator dengan histerisis untuk menghindari
pengaruh fluktuasi permukaan.
11Penyelesaian
- Acuan untuk komparator mempunyai nilai nominal 50
cm, yang menghasilkan -
- Penambahan cairan akan menyebabkan "noise"
sebesar ( 3 cm) (20 mV/cm) 60 mV, yang
memberikan total kisaran sebesar 120 mV. Jadi
diperlukan lebar histerisis minimal 120 mV, dan
misalkan untuk keamanan dibuat 150 mV.
12- Oleh karena itu
- Dari pers. H VH VL diperoleh
-
- (R / Rf)Vo H
- (R / Rf) (5 V) 150 mV
- (R / Rf) 0,03
- Bila dipilih Rf 100 kW maka R 3 kW.
- Jadi dengan menggunakan nilai resistor-resistor
ini dan tegangan acuan sebesar 1 V maka akan
dipenuhi apa yang diinginkan.
13DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC)
- DAC menerima informasi dalam bentuk digital dan
mengubah-nya menjadi tegangan analog
- Sebuah DAC biasanya dinyatakan dalam bentuk kotak
hitam.
14- Fungsi Terminal DAC pada umumnya meliputi
(1). Terminal Masukan pada umumnya masukannya
berupa kata biner dengan level logika TTL
(2). Catu daya bipolar yang berkisar dari 12V
ke 18V, atau menggunakan catu daya tunggal
(3). Catu tegangan acuan diperlukan untuk
memperoleh kisaran tegangan keluaran dan resolusi
konverter (harus stabil dan ripple-nya rendah).
Ada juga yang menggunakan acuan internal.
15(4). Keluaran tegangan yang merepresentasikan
masukan digital, dengan step yang ditentukan oleh
Persamaan (3.6)
(5). Data latch untuk meng-update keluaran
16- Keluaran DAC diberikan oleh
- dengan
- Vout tegangan keluaran analog
- VR tegangan acuan
- b1,b2,...bn kata biner n - bit
17- Tegangan keluaran minimum adalah nol, dan
maksimumnya ditentukan oleh ukuran kata biner dan
nilainya mendekati VR - Keluaran DAC juga dapat dinyatakan sebagai
- dengan N nilai ekivalen masukan DAC dalam
basis 10.
18Resolusi Konversi
- Resolusi pengkonversian merupakan fungsi tegangan
acuan dan banyaknya bit dalam word
19- Contoh 3.4 Tentukan berapa banyaknya bit DAC yang
diperlukan untuk menghasilkan resolusi keluaran
sebesar 0,04 V bila digunakan tegangan acuan
sebesar 10 V - Penyelesaian
- Dari persamaan (3.6)
-
- y 7,966
-
20Contoh 3.5
- Sebuah valve kendali mempunyai perubahan
pembukaan yang linier bila tegangan masukannya
berubah dari 0 sampai 10 Volt. Keluaran sebuah
mikrokomputer yang mempunyai word 8 - bit
digunakan untuk mengendalikan pembukaan valve
tersebut melalui sebuah DAC 8 - bit. - a. Berapa tegangan acuan yang diperlukan untuk
memperoleh pembukaan valve penuh(1OV) - b. Berapa persentase pembukaan valve untuk
setiap perubahan masukan 1-bit.
21Penyelesaian
- a. Kondisi pembukaan penuh terjadi bila masukan
valve 10 V -
-
- b). Perubahan tegangan keluaran DAC per-step
22ANALOG-TO-DIGITAL CONVERTER (ADC)
23- Keluaran ADC dapat juga dinyatakan dalam bentuk
dengan N keluaran ADC dalam basis 10
INT( ) nilai integer dari besaran
dalam kurung
24Contoh 3.6
- Sebuah sensor yang mempunyai keluaran 0,02 V/C
digunakan untuk mengukur suhu 0 sampai 100C.
Sebuah ADC digunakan untuk mengonversi tegangan
keluaran sensor menjadi data digital. Tentukan
besarnya tegangan acuan dan besarnya word ADC
yang diperlukan agar diperoleh resolusi 0,1 C.
25Penyelesaian
- Tegangan keluaran sensor pada suhu maksimum
(100C) - (0,02 V/C) (100C) 2V
- Oleh karena itu digunakan tegangan acuan VR 2V
(pendekatan) - Resolusi suhu 0,1 C akan menghasilkan resolusi
tegangan - (0,02 V/C) (0,1 C) 2 mV
26- Besarnya word dapat diperoleh dari persamaan
Besarnya word yang diperlukan 10 bit, yang
memberikan resolusi tegangan V (2) (2-10)
0,00195 V 1,95 mV
27Contoh 3.7
- Dalam suatu pengukuran suhu digunakan sensor yang
keluarannya 6,5 mV/C dan harus dapat mengukur
hingga 100C. Sebuah ADC 6-bit dengan tegangan
acuan 10 V digunakan untuk mengkonversi tegangan
pengukuran menjadi data digital - (a) Rancanglah sebuah rangkaian untuk interface
antara sensor dan ADC - (b) Berapa resolusi dalam pembacaan suhu ?
28Penyelesaian
- Tegangan keluaran sensor pada 100 C (6,5
mV/C) (100C) 0,65 V. - (a). Rangkaian interface harus memberikan gain
sedemikian rupa sehingga pada suhu 100C keluaran
ADC menunjukkan 111111. Tegangan masukan yang
meng-hasilkan keluaran sebesar ini adalah
29- Jadi besarnya gain yang diperlukan
Rangkaian yang dimaksudkan adalah
30- (b). Perubahan tegangan masukan DV yang
menghasilkan perubahan 1 bit LSB
Perubahan tegangan tersebut bersesuaian dengan
perubahan tegangan keluaran sensor sebesar
31TUGAS 4
- Buktikan / turunkan persamaan-persamaan yang
diberi tanda - Kerjakan dengan ditulis tangan, dan dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya.
(PR)
32- Terima Kasih
- Sekian
- Semoga Sukses