Sejarah Pekerjaan Sosial Medis - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Sejarah Pekerjaan Sosial Medis

Description:

Title: Hakekat Pekerjaan Sosial Medis Author: Aspire Last modified by: Rini Hartini Created Date: 3/14/2006 12:10:12 AM Document presentation format – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:852
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 45
Provided by: asp969
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Sejarah Pekerjaan Sosial Medis


1
Sejarah Pekerjaan Sosial Medis
2
  • Diawali sejak para almoner (relawan yang bekerja
    di rumah sakit) memberikan pelayanan sosial
    kepada para pasien di RS.
  • Penanggung jawab pelayanan kesehatan di RS masa
    itu merasa perlu memberikan pendidikan
    keterampilan khusus yang berkaitan dengan
    pendekatan dan teknik untuk memahami permasalahan
    pasien sampai kepada tindakan yang diperlukan
    dalam upaya memberi pertolongan kepada pasien dan
    keluarganya.
  • Pekerjaan sosial medis mulai berkembang di
    negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan
    Eropa Barat

3
  • Tahun 1780 di AS mulai diberlakukan pendidikan
    bagi setiap orang yang berminat bekerja dalam
    memberikan pelayanan sosial dan bantuan bagi para
    pasien di rumah sakit.
  • Sejak pendidikan formal terhadap para almoner
    diberikan maka para almoner berganti nama menjadi
    case worker, dan pelayanan yang diberikan juga
    dalam setting-setting di luar rumah sakit
    terutama dalam penanganan kemiskinan di
    masyarakat.
  • Perkembangan selanjutnya profesi case worker
    semakin berkembang dan kemudian dikenal dengan
    profesi social worker (pekerja sosial).

4
  • Tahun 1890 di Inggris RS swasta mulai
    mempergunakan PSM, dan kemudian RS pemerintah
    menyusul
  • Tahun 1895 seorang pekerja sosial dari The London
    Charity Organization Society telah ditempatkan
    pada The Royal Free Hospital.

5
  • Selanjutnya pada tahun 1905 di Amerika Serikat,
    Dr. Richard Cabot (seorang dokter yang tertarik
    dengan keterkaitan antara penyakit dengan
    kemiskinan) memperkerjakan pekerja sosial medis
    pada The Massachusetts General Hospital.

6
  • Pekerja sosial yang dipekerjakan tersebut bernama
    Ida Cannon pada awalnya bekerja sebagai
    visiting nurse di daerah kumuh (slum areas)
    sepanjang sungai Misissippi di St Paul,
    Minnesota. Setelah mendapat inspirasi dari Jane
    Addams (seorang pekerja sosial yang bekerja pada
    setting perumahan). Ida Cannon akhirnya mau
    belajar ke Boston School of social Work.

7
  • Di Boston Ida Cannon bertemu dengan Dr. Richad
    Cabot, dan akhirnya dipekerjakan menjadi pekerja
    sosial medis di rumah sakit umum Massachusetts.
    Sejak saat itu perkembangan pekerjaan sosial
    medis semakin pesat dan diakui oleh Asosiasi
    Rumah Sakit Amerika (The American Hospital
    Association) dan WHO (World Health Organization).

8
  • Dr. Richard Cabot melihat bahwa efektivitas
    pengobatan lebih meningkat bila melibatkan
    pekerja sosial, karena mereka dapat menolong
    pasien yang memiliki masalah individual dan
    keluarga.

9
  • Pada permulaan praktek masalah yang dianggap
    perlu diperhatikan berkisar pada masalah ekonomi.
  • Henry Richardson, PSM mempunyai tujuan jangka
    pendek menghilankan tekanan-tekanan baik dari
    dalam maupun dari luar diri pasien.
  • Tujuan akhir membantu pasien menggunakan
    kemampuan-kemampuannya untuk mencari dan
    mempergunakan perawatan medis,
  • untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih
    lanjut
  • untuk mempertahankan kesehatannya.

10
  • Eleanor Cockerill , fokus dari peranan peksos
    medis ialah pada faktor-faktor sosial yang
    menyebabkan pasien menjadi sakit, masalah-masalah
    sosial yang ditimbulkan oleh penyakitnya, dan
    juga hambatan-hambatan yg mungkin mengurangi
    kemampuannya untuk menggunakan pelayanan medis
  • Minna Field, tugas peksos medis tidak hanya
    dibatasi oleh tembok rumah sakit, usaha
    penyembuhan berkaitan dgn keseluruhan usaha
    pengobatan dan pentingnya hubungan pasien dengan
    keluarga beserta masyarakat.

11
  • Munculnya fungsi dan peranan profesi Pekerjaan
    Sosial di rumah sakit, yang menangani masalah
    sosial emosional berkaitan dengan sakit dan
    pengobatan pasien kemudian dinamakan sebagai
    Medical Social Worker (Pekerja Sosial Medis)
  • Sejalan dengan perkembangan profesi pekerjaan
    sosial serta perkembangan pelayanan kesehatan di
    negara-negara maju penamaan Medical Social Worker
    menjadi kurang relevan lagi. Dewasa ini istilah
    yang banyak digunakan adalah Social Work in
    Health Care (Pekerjaan sosial di bidang
    pemeliharaan kesehatan).

12
  • Kebutuhan akan pelayanan sosial dari para pekerja
    sosial medis di bidang kesehatan, semakin dapat
    diterima masyarakat luas, terutama di
    negara-negara maju.
  • didorong oleh kesadaran masyarakat bahwa
    permasalahan penyakit dan kesehatan manusia bukan
    hanya menyangkut aspek biofisik Tetapi menyangkut
    aspek penting lainnya termasuk ekonomi, sosial
    dan emosional.
  • Berbagai penemuan menunjukkan bahwa proses
    biofisik manusia mempunyai korelasi dengan
    kondisi sosial-psikologis manusia, faktor sosial
    ekonomi dan faktor budaya masyarakat

13
  • Pada negara sedang berkembang seperti di
    Indonesa, pekerjaan sosial di bidang kesehatan
    menjadi sangat dibutuhkan karena permasalahan
    kesehatan umumnya terkait dengan faktor-faktor
    sosial, emosional, ekonomi dan budaya
  • Realitas tersebut menuntut peran aktif profesi
    peksos agar dapat memberikan kontribusi seperti
    yang diharapkan yakni dapat melakukan intervensi
    terhadap permasalahan sosial dan emosional pasien
    dan keluarganya.

14
Pengertian
  • Walter A. Friedlander bahwa pekerjaan sosial
    medis adalah pelayanan yang bercirikan pada
    bantuan sosial dan emosional yang mempengaruhi
    pasien dalam hubungannya dengan penyakit dan
    penyembuhannya.

15
  • Medical social work the social work practice
    that occurs in hospital and others health care
    setting to facilitate good health, prevent
    illness, and aid physically patients and their
    families to resolve the social and psychological
    problems related to the illness.

16
Rex A. Skidmore dan Trackery (1994 146)
  • Pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan
    sebagai praktik kerjasama pekerja sosial dalam
    bidang kesehatan dan dalam program-program
    pelayanan kesehatan masyarakat. Praktik pekerjaan
    sosial dalam bidang pelayanan kesehatan mengarah
    pada penyakit yang disebabkan atau berhubungan
    dengan tekanan-tekanan sosial yang mengakibatkan
    kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan fungsi
    relasi-relasi sosial.

17
  • Istilah pekerjaan sosial medis pada perkembangan
    lebih lanjut diganti dengan istilah pekerjaan
    sosial dalam pemeliharaan kesehatan (Social Work
    in Health Care).
  • Istilah pekerjaan sosial dalam pemeliharaan
    kesehatan dianggap lebih fleksibel dan lebih luas
    dibanding dengan istilah Pekerjaan sosial medis
    yang hanya berkonotasi penyembuhan (Medicine).
  • Pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan
    meliputi pekerjaan sosial di rumah sakit
    (Social Work in Hospital), Pekerjaan sosial
    dalam keluarga (Social Work in Family) dan
    pekerjaan sosial dalam kesehatan masyarakat
    (Social Work in Public Health).

18
Lima unsur pokok dalam definisi pekerjaan sosial
medis
  • Pekerjaan sosial medis merupakan praktik
    pekerjaan sosial dalam intervensi penyembuhan
    terhadap penyakit pasien sesuai dengan domain
    pekerjaan sosial.
  • Setting pekerjaan sosial medis di rumah sakit
    maupun di tempat-tempat pelayanan kesehatan yang
    lain.

19
  • Intervensinya diarahkan untuk memberikan
    fasilitas pelayanan, mencegah penyakit dan
    memberikan bantuan.
  • Sasarannya adalah pasien dan keluarga.
  • Tujuannya untuk memecahkan masalah sosial dan
    psikologis yang berkaitan dengan penyakit.

20
Tujuan Pekerjaan Sosial Medis
  • Meningkatkan dan memperbaiki kemampuan seseorang
    dalam memecahkan masalah-masalah sosial emosional
    yang berhubungan dengan sakit dan penyakit yang
    dideritanya, baik bagi pasien maupun keluarganya
  • Menghubungkan/mengkaitkan pasien dengan sistem
    sumber
  • Meningkatkan efektivitas pelayanan berbagai
    sistem sumber pelayanan kesehatan
  • Memberikan sumbangan bagi perubahan kebijakan di
    bidang kesehatan

21
Masalah dalam akses terhadap sumber pelayanan
kesehatan
  • Ketidaktahuan masyarakat akan sumber pelayanan
    kesehatan.
  • Ketidakmampuan masyarakat dalam menjangkau sumber
    pelayanan.
  • Relasi interpersonal pemberi pelayanan dengan
    pasien dan keluarganya.

22
(No Transcript)
23
Klasifikasi Pekerjaan Sosial di Bidang Kesehatan
Social Work in Health Services Systems

Social Work in Health Care
Social Work in Mental Health
Social Work in Hospital
24
Keterlibatan Berbagai Profesional di Bidang
Kesehatan
Dokter

Ahli Gizi
Psikiater

Pekerja Sosial
KESEHATAN
Psikolog
Ahli Hukum
Dsb
Perawat
25
Gambar 3 Interaksi klien masalah
lingkungan sosial
Masyarakat
Sistem
Tempat Kerja
Masalah Penyakit
Teman
Keluarga
Sekolah
Tetangga
Pasangan
26
Teori Five Stages of Dying That
Terminally Ill dari Elizabeth Kubler Ross
  • Tahap ke 1 penolakan
  • Reaksi penolakan terhadap kenyataan penyakit yang
    dideritanya, reaksi awal seperti ini tidak
    mungkin ini pasti kesalahan reaksi ini
    merupakan akibat dari kesadaran bahwa kematian
    segera akan terjadi.

27
Tahap ke 2 gusar/marah
  • Pasien membenci kenyataan bahwa dia akan segera
    meninggal, sedangkan orang lain masih tetap dapat
    hidup dan sehat. Pada tahap ini pasien akan marah
    pada Tuhan, pd diri sendiri. pasien juga akan
    menyalahkan semua orang dari mulai dokter, rumah
    sakit, perawat, Pasien akan menunjukkan sikap
    bermusuhan.
  • Pada tahap ini pasien membutuhakan seseorang yang
    menaruh perhatian besar padanya, mencurahkan
    waktu dan pengertiannya hal ini biasanya akan
    mengurangi kemarahan terhadap kenyataan hidupnya.

28
Tahap ke 3 tawar menawar
  • Pada tahap ini pasien mulai dapat menerima
    keadaan penyakitnya, tetapi mencoba untuk
    berjuang dan melakukan tawaran ( biasanya pada
    Tuhannya).
  • Pada tahap ini proses psikologi yang dirasakan
    biasanya berhubungan dengan kesalahan-kesalahannya
    . Oleh karena itu pendekatan pada segi agama akan
    sangat menolong dan merupakan suatu bentuk
    konseling pada seseorang yang merasa bahwa
    kematiannya tidak mungkin dapat dihindari

29
Tahap ke 4 depresi
  • Pada tahap ini pasien merasa bahwa keadaan
    terburuk dalam hidupnya akan dia alami dan itulah
    kenyataan.
  • Bagian pertama dari tahap ini adalah ketika
    pasien berduka dan tidak mau melakukan sesuatu
    apapun, rasa kehilangan semangat. Dalam bbrp
    kasus biasanya perlu untuk melibatkan pertolongan
    dari angg. keluarga untuk membuat rencana yang
    realistis dan menolong pasien untuk
    merealisasikan hal-hal yang sangat penting dan
    berarti yang belum diselesaikannya.
  • Bagian kedua dari tahap ini dimana pasien
    memasuki tahap dukacita atau kesedihan yg
    mendalam krn tdk dapat mengelak lagi dari
    kematian. Pasien tidak melihat kemungkinan lain
    dari keadaannya. Selama bagian ini pasien
    biasanya akan berdiam diri dan tidak suka
    menerima kunjungan. Pada tahap ini pasien dalam
    proses merasa kehilangan segalanya.
  • Pada tahap ini sebaiknya pasien selalu ditemani
    walaupun tidak untuk membicarakan penyakitnya
    tetapi dia mampu memberi ketenangan kepada pasien
    dengan kehadirannya.

30
Tahap ke 5 penerimaan
  • Diilustrasikan bahwa pada tahap ini bukan
    merupakan tahap bahagia tetapi tidak juga
    ketidakbahagiaan.
  • Pasien menerima kenyataan dan pasrah diri atau
    tawakal. Pada tahap ini pasen tidak tertarik
    untuk menerima kunjungan tamu untuk aktif
    berkomunikasi. Komunikasi dengan konselor akan
    lebih disukai dan lebih kepada perlakuan dan
    bukan kata-kata.

31
  • De Vaul, Zisook (1979).
  • Periode utama shok, disbelief dan penolakan.
  • Periode pertengahan dimana orang mengalami
    somatic akut dan ketidaknyamanan emosi, serta
    penarikan diri secara sosial.
  • Periode puncak, restitusi.

32
ASUMSI-ASUMSI YANG MENDASARI PRAKTEK PEKERJAAN
SOSIAL DALAM BIDANG KESEHATAN
  • Brach Spech.
  • Status kesehatan masyarakat, pola-pola penyakit
    dan reaksi orang terhadap penyakit, sangat
    dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya dan
    ekonomi masyarakat setempat.
  • Sakit dan penyakit sangat berkaitan erat dengan
    perilaku manusia.
  • Akses orang terhadap sumber pelayanan kesehatan
    merupakan masalah yang endemik.
  • Penanganan medis yang dilakukan oleh dokter saja
    sering tidak komprehensif dan tuntas.
  • Penanganan medis yang dilakukan secara inter
    disipliner, seringkali menunjukkan hasil yang
    lebih efektif.

33
Isu Umum Yang terjadi Dalam Sistem Pelayanan
Kesehatan menurut Brach and Spech
  • Permasalahan efisiensi manajemen program
    pelayanan kesehatan.
  • Pemberian pelayanan kesehatan tidak komprehensif
    dan kurang terkoordinasi dengan baik.
  • Distribusi ahli kesehatan dan tenaga pemberi
    pelayanan kesehatan lain yang tidak seimbang
    antara desa dan kota.
  • Proses perencanaan pelayanan kesehatan kurang
    dilakukan dalam koordinasi yang lebih baik dengan
    pelayanan-pelayanan sosial dalam tingkat
    komunitas.
  • Keterlibatan konsumen dalam pemberian pelayanan
    belum dapat dicapai.

34
Isu umum yang terjadi di Indonesia
  • Peningkatan tuntutan kebutuhan akan pelayanan
    kesehatan jauh melebihi kemampuan sistem
    pelayanan kesehatan
  • Ketidaktahuan masyarakat tentang cara
    pemeliharaan kesehatan
  • Ketidaktahuan tentang sumber pelayanan

35
  • Ketidakmampuan masyarakat dalam menjangkau sumber
    pelayanan dan pemenuhan fisik/kesehatan (biaya
    perawatan)
  • Masalah relasi interpersonal pasien, pemberi
    pelayanan kesehatan dan keluarga
  • Responsivitas masih rendah thdp kebutuhan
    pasien/masyarakat termasuk berbagai perubahan
    pola penyakit.

36
  • Gaya hidup yang membahayakan masyarakat
  • Kecemasan yang dialami pasien dan keluarga dalam
    proses penyembuhan
  • Sistem nilai masyarakat yg kurang mendukung
    kesehatan
  • Kepedulian dan tingkat partisipasi masyarakat
    yang kurang

37
Karakteristik Ilmu Keterampilan Pekerja Sosial
Medis
  • Pengetahuan
  • Pengetahuan Pekerjaan Sosial Umum
  • Kebijakan Pelayanan-Pelayanan Kesejahteraan
    Sosial
  • Pengetahuan tentang Tinhkah Laku Manusia dan
    Lingkungan Sosial
  • Metoda-Metoda Teknik-Teknik Pekerjaan Sosial
  • Pengetahuan tentang Praktek Khusus
  • Pengetahuan tentang Penyakit Sebab Akibatnya
  • Hubungan antara faktor-faktor pendukung penyakit
    dengan penyakit itu sendiri
  • Dampak-dampak Sosial Psikologis Penyakit
    Terhadap Pasien, Keluarga Interelasi dalam
    Keluarga
  • Pengetahuan tentang Penerapan Adaptasi
    Konsep-konsep, Prinsip-prinsip ide-de pekerjaan
    sosial terhadap kebutuhan-kebutuhan khusus rumah
    sakit program-program kesehatan masyarakat
  • Pengaruh tekanan-tekanan sosial, kehancuran
    kegagalan-kegagalan keluarga terhadap penyakit

38
3). Pengetahuan tentang lembaga-lembaga Pemberi
Pelayanan Kesehatan
  • Eligibilitas untuk mendapat pelayanan
  • Prosedur-prosedur administrasi untuk mendapat
    pelayanan
  • Siapa yang membayar pelayanan yang memberi
    pelayanan terhadap kelayan
  • Bagaimana prosedur bentuk catatan/recording
    yang digunakan
  • Bagaimana proses penempatan kelayan
  • Peran apa yang diharapkan dilakukan oleh pekerja
    sosial sebagai tim pemberi pelayanan
  • Model treatment khusus apa yang digunakan dalam
    memberikan pelayanan terhadap kelayan (di RS
    dalam Pusat Kesehatan Masyarakat/PKM)
  • Pelayanan khusus apa yang diberikan lembaga
    peranan apa yang diharapkan dilakukan pekerja
    sosial dalam pelayanan khusus tersebut

39
  • 4). Pengetahuan tentang Kelayan
  • Penyakit permasalahan-permasalahan sosial
    emosional sehubungan dengan penyakit dan proses
    penyembuhannya
  • Latar belakang kelayan
  • Faktor-faktor pendukung penyakit
  • Persepsi kelayan tentang penyakit masalahnya
  • Nilai-nilai moral kelayan yang mempengaruhi
    penyakit masalahnya
  • Kekuatan-kekuatan kelayan untuk mengatasi
    masalahnya
  • Motivasi kelayan untuk sembuh
  • Pengetahuan tentang kemungkinan penyembuhan,
    pengobatan strategi-strategi khusus untuk
    setiap masalah kelayan

40
b. Keterampilan
  • Keterampilan Komunikasi
  • Observasi
  • Wawancara
  • Mendengarkan
  • Komunikasi efektif
  • Menjelaskan sikap perasaan
  • Menjelaskan pilihan, dll
  • Keterampilan Menjalin Menegndalikan Relasi
  • Menjalin membina raport
  • Membentuk kontrak
  • Memberikan dukungan semangat
  • Berinteraksi dengan orang lain
  • Menciptakan membina kerjasama
  • Menciptakan mengendalikan hubungan tawar
    menawar negosiasi

41
  • Keterampilan Intervensi
  • Brokering
  • Mediasi
  • Liaisoning
  • Advokasi
  • Conferee
  • Konseling
  • Terapi kelompok
  • Penggunaan kelompok tolong menolong
  • Penggunaan kelompok rekreasi
  • Penggunaan kelompok pertemuan/kelompok
    sensitivitas
  • Penerapan alcoholics anonymous, dll

42
  • 4). Keterampilan Administrasi Manajemen
    Pelayanan
  • Timing
  • Identifikasi analisa masalah
  • Perencanaan pelayanan
  • Partialisasi
  • Individualisasi
  • 5). Membuat menyusun catatan kasus
  • Menyusun laporan kasus
  • Evaluasi monitoring, dll

43
Standar pelayanan pekerjaan sosial medis
  • Asesmen kebutuhan pelayanan pekerjaan sosial.
  • Penemuan kasus, penjangkuan dan identifikasi
    kelompok rentan serta pelayanan-pelayanan yang
    diperlukan kelompok tersebut.
  • Pelayanan konseling bagi pasien dan keluarganya
    sehubungan dengan reaksi terhadap penyakit dan
    kecacatan yang dialami pasien serta terhadap
    fasilitas pelayanan.
  • Memberikan pelayanan perencanaan pemulangan
    pasien (discharge planning).
  • Perencanaan penerimaan pasien.
  • Pemberian pelayanan lanjut.

44
  • Pemberian informasi dan referal
  • Pemberian konsultasi bagi staf dan lembaga di
    luar rumah sakit.
  • Merencanakan pelayanan lembaga.
  • Pemberian pelayanan liaison berkelanjutan.
  • Melakukan kegiatan koordinasi dan perencanaan
    masyarakat.
  • Melakukan kolaborasi dengan ahli kesehatan dan
    staf lain.
  • Mengajar, memberi konsultasi, dan melakukan
    penelitian.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com