Title: CHILLING INJURY
1CHILLING INJURY
2MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
CHILLING INJURY
Terkena temperatur di bawah temperatur
ambang kritis tetapi masih diatas titik beku
Dicirikan dengan peningkatan kepekaan terhdap
serangan jamur, jaringan megalami nekrosis dan
kolaps, daerah berair, dan kematian
3MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
CHILLING INJURY
Temperatur ambang Merupakan karakteristik
komoditas Temperatur yang d atas temperatur
tersebut komoditas tidak akan menampakkan
luka, meskipun disimpan dalam waktu yang
lama Pada umumnya berkisar antara 10-15C
Dapat bervariasi mlai dari rendah (mis., 3C
beberapa varietas apel) sampai cukup tinggi
( 20C untuk beberapa jenis nanas)
4MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
PENYEBAB CHILLING INJURY
Hipotesis fase transisi Sharp break in the
rate of mitochondrial respiration plotted on
an Arrhenius plot, suggests a sudden change
in the activation energy of some key enzyme
in respiratory metabolism at that point
Temperatur ambang berhubungan dengan
temperatur pada saat membran tanaman yang
sensitif thd chilling berubah dari tahap cair
ke tahap kristal
5MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
CAUSES OF CHILLING INJURY
Penghambatan aliran sitoplasma Terjadi
dalam beberapa menit Ketidakmampuan sel
untuk mengangkut substrat, metabolit, dan
mengendalikan molekul yang akan berakibat
pada ketidak seimbangan metabolisme dan
akumulasi senyawa-senyawa antara respirasi
yang bersifat toksik
6MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
CAUSES OF CHILLING INJURY
Sensivitas temperatur enzim Perbedaan
sensitivitas thd temperatur dari beberapa
enzim penting yang berperan sebagai
pengatur seperti phosphofructokinase Karena
pengaturan enzim-enzim ini sangat berperan
dalam pengaturan keseluruhan metabolisme, maka
malfungsi enzim dapat pula merupakan
penyebab terjadinya gejala chilling injury
7MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
CAUSES OF CHILLING INJURY
Peroxidasi membran lemak Biasanya
dijumpai pada tanaman yang tekena stress
akibat chilling Tanaman yang sensitif
kemungkinan tidak mampu memmobilisasi
antioksidan untuk pertahannya atau
memperbaiki sistem enzim
8MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
GEJALA CHILLING INJURY
Perubahan warna daging buah, pada apel, dan
persik Memacu kerusakan, pada melon, pepaya
dan mangga perubahan warna jaringan pengangkut,
pada alpukat dan pisang Berlubang-lubang
(pitting), pada jeruk, timun, cabai dan
tomat Nekrosis (bercak coklat), pada biji cabai
dan tomat Penghambatan pematangan, pada
sebagian besar buah klimakterik
9MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
Perubahan warna pada Kulit dan Daging buah
(pencoklatan)
10MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
Internal Breakdown
11MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
Berlubang rusak
12MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
Underpeel Discoloration
13MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
14MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
15MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
Penghambatan pematangan
16MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
Pematangan tidak merata
17MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
18MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
FAKTOR YANG BERPENGARUH THD CHILLING INJURY
Kemasakan sensitivas berkurang dengan
kemasakan dan kematangan Aklimatisasi
dikenakan pada suhu rendah (non-chliing) dalam
waktu singkat Dikenakan suhu tinggi
terlebih dahulu (mis., 2 hari _at_ 38C)
Intermittent warming dapat menyebabkan
metabolisme atau detoksifikasi senyawa racun
19MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
PERKEMBANGAN GEJALA CHILLING INJURY
Temperature semakin rendah temparatur,
gejala akan semakin parah Waktu semakin lama
terkena suhu chlilling, gejala akan semakin
parah Komoditas dapat memperbaiki diri
apabila hanya terkena suhu chlilling
dalam waktu singkat Chilling injury bersifat
komulatif Preharvest postharvest
exposure Gejala mungkin tidak akan berkembang
sampai setelah dipindahkan ke temperatur yang
lebih tinggi Temperatur rendah menghambat
reaksi yang akan mengakibatkan
perkembangan gejala
20MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
HIGH TEMPERATURE INJURY
Temperatur tinggi dapat menghambat kerja
enzim shg mengacaukan metabolisme normal,
mis., pematangan Energi radiasi dari sinar
matahari dapat mengakibatkan sunburn atau
sunscald (terbakar) Penghambatan
pematangan Kematian sel secara permanen,
yang mengakibatkan sel menjadi kolaps dan
memunculkan daerah berwarna putih pada
komoditas
21MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
22MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
Checkerboarding (high temperature injury)
23MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
Melepuh (Scald) (hot water injury)
24MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
Sunscald (Terbakar)
25MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
Sunscald (Terbakar)
Saat panen
Setelah matang
26MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF YOGYAKARTA
Vascular Streaking of cassava (water stress
ethylene)