Title: Variable Speed Drive
1Variable Speed Drive
Electrical Energy Conversion Research
Laboratory Institute of Technology Bandung
2Why Variable Speed ?
- Perlu ada keselarasan antara karakteristik motor
dengan beban - Karakteristik motor servo, traksi, pompa hanya
tepat digunakan untuk menggerakkan beban dengan
karakteristik tertentu. - Ada kebutuhan untuk penghematan energi dan sistem
pengoperasian yang efisien - Perubahan kecepatan motor pompa, kendaraan
listrik hybrid, aktuator pada sistem kelistrikan
otomotif
3Why Variable Speed ?
- Perlu mengontrol posisi dan kecepatan dalam suatu
proses - Tracking system dalam proses automation and
control, industri manufaktur dan sistem pelacak. - Perlu mengurangi arus transient dan voltage
stresses akibat start-stop motor dan gerakan
mekanik yang kasar - Motor di pabrik tekstil, kertas dan tembaga
- Gangguan penolakan beban terhadap catu daya yang
diberikan akibat ketidakselarasan antara
karakteristik motor dengan beban.
4Elements of VSD
Interaksi kegunaan meminimalkan gangguan
terhadap sistem lain misal EMI (elektromagnetic
Interference)
Elektronika Daya
Status, parameter Encoder, Dekoder (servo) Tacho
Generator, Tegangan, Arus, dll
Mikroprosessor, Digital Signal Processing
5Diagram Blok VSD
Power Input Daya masukan yang tersedia umumnya
ac 380/220 V, 50 Hz.Power Converter Konverter
daya, bisa rectifiers/penyearah (ac-dc
converter), cyclo concerter/ ac chopper (ac-ac
converter), tergantung motor yang
digunakan.Motor motor arus searah (dc), motor
arus bolak-balik (ac).
Controller Mengendalikan konverter Daya, dengan
catu daya didapat dari daya masukan dan
pengendalian berdasarkan sensor keluaran
konverter daya dan torka serta kecepatan motor,
sinyal yang disensor dibandingkan dengan
refferensi pada rangkaian kontroller dan error
yang dihasilkan dimasukkan ke gate/ base driver
pada power konverter.
6VVVF FOR AC DRIVE
7Pengendalian Motor Induksi
- Motor induksi banyak digunakan sebagai penggerak
elektrik karena konstruksinya yang sederhana,
kokoh dan murah. Secara umum kecepatan motor
induksi tergantung pada kecepatan sinkron yang
dapat ditentukan lewat hubungan matematik sebagai
berikut
(1)
8Torka Motor
- Torka motor induksi didefinisikan sesuai dengan
persamaan berikut
(2)
9Rangkaian Pengganti Motor Induksi
10Summary
- Pengendalian motor induksi dapat dilakukan
dengan cara - Mengubah jumlah kutub motor
- Mengubah tegangan sumber
- Mengubah frekuensi sumber
- Menambahkan tahanan luar
11Problems
- Daerah Pengaturan
- Mengubah jumlah kutub motor
- Mengubah tegangan sumber
- Mengubah frekuensi sumber (OK)
- Menambahkan tahanan luar
12Daerah pengaturan motor induksi
13VVVF
Dengan berkembangnya elektronika daya,
pengendalian motor arus bolak-balik dengan cara
mengubah tegangan dan frekuensi sumber secara
proporsional dapat diimplementasikan. Divais
seperti ini umumnya dinamakan Variable Speed
Drive (VSD), tetapi karena kendalinya mengubah
tegangan dan frekuensi divais ini dinamakan juga
Variable Voltage Variable Frequency (VVVF).
14VVVF
- Pengendalian motor AC dengan menggunakan VVVF
selain dapat mengendalikan torka dan kecepatan
secara baik, juga mempunyai keuntungan lain,
antara lain - Penggunaan energi menjadi efisien,
- Peningkatan fleksibilitas produksi,
- Peningkatan umur komponen mekanik,dan
- Memudahkan untuk pemeliharaan.
15Efisiensi energi VVVF
16Skema umum VVVF
17VVVF
- Skema VVVF yang digunakan untuk pengendali arus
bolak-balik (AC Drive) dilukiskan seperti pada
Gb. 5. Bridge Rectifier yang terdiri dari enam
buah dioda yang dihubung jembatan berfungsi untuk
mengkonversikan tegangan bolak-balik menjadi
tegangan searah (Penyearah). Untuk meratakan
tegangan keluaran dipasang tapis kapasitor
elektrolitik C pada terminal keluaran penyearah.
Jika nilai kapasitor tersebut cukup besar,
tegangan searah yang dihasilkan adalah
18VVVF
- Tegangan searah keluaran bridge rectifiers
setelah ditapis dengan kapasitor C, selanjutnya
dikonversi menjadi tegangan bolak-balik oleh
Inverter. Tegangan bolak-balik dan frekuensi
keluaran inverter dapat bervariasi sesuai dengan
kendali inverter tersebut. Inverter dikendalikan
dengan menggunakan teknik modulasi lebar pulsa
(PWM).
19Teknik PWM
20PWM
- Teknik PWM pada sistem VVVF diperlihatkan seperti
pada Gb.6. Suatu gelombang referensi tiga-fasa
dibandingkan dengan gelombang pembawa (carrier)
berupa gelombang segitiga frekuensi tinggi. Misal
untuk fasa U jika nilai sesaat gelombang
referensi fasa U (Eu) lebih tinggi dari nilai
sesaat gelombang segitiga (Ecarr) maka transistor
T1 akan menerima sinyal ON, pada kondisi ini
tegangan fasa U relatif terhadap titik tengah
tegangan sumber akan bernilai Ed/2. Sedangkan
jika nilai sesaat gelombang referensi fasa U (Eu)
lebih rendah dari nilai sesaat gelombang segitiga
(Ecarr) maka transistor T2 akan menerima sinyal
ON, pada kondisi ini tegangan fasa U relatif
terhadap titik tengah tegangan sumber akan
bernilai -Ed/2. Komponen dasar gelombang tegangan
keluaran VVVF akan mempunyai nilai sebagai
berikut
21PWM
- Pada persamaan (4) dan (5) adalah frekuensi
sudut gelombang referensi, Vr dan Vc
masing-masing adalah amplitudo gelombang
referensi dan gelombang pembawa. Jadi, komponen
dasar gelombang tegangan keluaran VVVF dapat
diatur besar dan frekuensinya dengan cara
mengatur amplitudo dan frekuensi gelombang
referensi. Rasio antara frekuensi gelombang
pembawa dan frekuensi gelombang referensi akan
menentukan kualitas modulasi yang didapat. Untuk
VVVF yang menggunakan transistor bipolar umumnya
frekuensi gelombang pembawa atau frekuensi
switching yang digunakan sebesar 5 kHz. Karena
faktor modulasi maksimum adalah satu, maka
tegangan keluaran maksimum VVVF adalah
22Skema umum VVVF
23MODEL VSD
24IECS
Gb.2.1 Diagram blok sederhana IECS
25IECS
Gb.2.2 Rangkaian umum pengendali motor
26Sinyal Converter
27Sinyal Inverter
28Kendali Inverter
29VSD- SPEEDSTART 2000 (Pemeliharaan
Troubleshooting)
- VSD-SPEED START 2000 adalah peralatan untuk
mengendalikan motor elektrik AC. - Metode pengendaliannya menggunakan Flux vektor
kontrol dengan teknik PWM. - Pengendali ini mempunyai ciri antara lain
Sistem kendali loop tertutup dan pengontrolan
torka secara tak langsung. - Dilengkapi dengan operator interface
30Konfigurasi VSD-SPEEDSTART 2000
6 Pulsa
31Konfigurasi VSD-SPEEDSTART 2000
12 Pulsa
32Service
33Troubleshooting
34Troubleshooting
- Troubleshooting adalah penelusuran untuk mencari
kesalahan penyebab gangguan dengan maksud
memperbaiki kesalahan tersebut.
35Penyebab Gangguan
36Kondisi Gangguan
- Akselerasi, berjalan normal, dekselerasi atau
bahkan ketika belum dijalankan. - Ketika mengubah frekuensi keluaran
- VSD belum terhubung ke motor
- VSD sudah terhubung ke motor, tetapi motor
tersebut belum dibebani.
37OVERCURRENT (ACC) or DC OVERCURRENT(ACC)
Arus lebih pada sisi keluaran inverter atau
penyearah saat akselerasi Periksa Apakah
setting Acceleration Time terlalu pendek ?
Idc gt 215 Idc Nominal
Io gt215 Io Nominal
- Periksa jika ada kontaktor terpasang antara VSD
dengan motor. - Periksa apakah motor tersumbat gerakannya (blok
rotor) - Periksa mekanik yang terkopling dengan motor.
38OVERCURRENT (DEC) or DC OVERCURRENT (DEC)
Arus lebih pada sisi keluaran inverter atau
penyearah saat dekselerasi Periksa Apakah
setting Deceleration Time terlalu pendek ?
Idc gt 215 Idc Nominal
Io gt 215 Io Nominal
- Periksa Braking Resistor (optional)
- Periksa apakah motor tersumbat gerakannya (blok
rotor) - Periksa mekanik yang terkopling dengan motor.
39OVERCURRENT (RUN) or DC OVERCURRENT (RUN)
Arus lebih pada sisi keluaran inverter atau
penyearah saat sedang beroperasi
Idc gt 215 Idc Nominal
Io gt 215 Io Nominal
- Periksa apakah motor tersumbat gerakannya (blok
rotor) - Periksa mekanik yang terkopling dengan motor.
40U-PHASE SHORT-CIRCUIT or V-PHASE SHORT-CIRCUIT or
W-PHASE SHORT-CIRCUIT
- Hubung singkat pada transistor inverter
- Periksa Transistor
41LOAD-END OVERCURRENT
- Hubung singkat pada transistor inverter dan motor
- Periksa
Apakah terminal keluaran VSD short ? Megger Motor
(sebelumnya lepas motor dari VSD dan lepas
kapasitor koreksi daya (jika ada)
42OVER VOLTAGE (ACC) or OVER VOLTAGE (RUN)
Overvoltage or Spiked
Reaktor atau pindah tap trafo
dinamic braking resistor (optional)
43OVER VOLTAGE (DEC)
setting Deceleration Time terlalu pendek
Overvoltage or Spike
Reaktor atau pindah tap trafo
dinamic braking resistor (optional)
44INVERTER OVERLOAD
VSD dibebani gt 100 dari kapasitas nominalnya,
umumnya indikasi yang ditunjukkan overcurrent
atau dapat juga tegangan keluarannya bernilai nol.
45MOTOR OVERLOAD
Jika motor dibebani gt 100 dari kapasitas motor,
temperatur lebih akan terjadi pada motor,
indikasi yang ditunjukkan motor overload disini
pada dasarnya adalah kejadian temperatur lebih
tersebut. Periksa Apakah memang over
temperature atau setting pada operator
interface-nya yang disetting rendah.
46INVERTER OVERHEAT
Penyebabnya temperature heatsink melebihi
900. Periksa Apakah beberapa fan ada yang tidak
berfungsi dan bersihkan heatsink dari sesuatu
yang menghambat aliran udara ke heatsink
tersebut. Apakah thermistor pada heatsink rusak?
EMERGENCY OFF
Mungkin tombol STOP ditekan
47Komponen Elektronika Daya
48Sistem Elektronika Daya
49KOMPONEN ELEKTRONIKA DAYA
- RESISTOR
- KAPASITOR
- INDUKTOR
- DIODA
- THYRISTOR
- BJT , MDs
- MOSFET
- IGBT
50Resistor
51Variable ResistorPotensiometer
52KAPASITOR
53Induktor
54Memperkirakan Nilai Induktor
Susunan belitan induktor inti udara
55Dioda
Gb.1.13 Dioda (a) simbol, (b) karakteristik
arus-tegangan, (c) karakteristik ideal.
Schottky diodes
Fast-recovery diodes
Line-frequency diodes
56Dioda
57Thyristor
Gb.1.16 Thyristor, (a) symbol, (b) karakteristik
i-v, (c) .karakteristik ideal
58Thyristor
Bentuk Fisik
59BJT
Gb.118 BJT (a) simbol, (b) karakteristik i-v,
(b) karakteristik ideal
60BJT
MDs
Gb.119 Konfigurasi darlington (a) Darlington
(b) Triple darlington
61BJT
Bentuk Fisik
62MOSFET
Gb.121 MOSFET (a) simbol, (b) karakteristik i-v,
(b) karakteristik ideal
Gb.1.22 Bentuk fisik MOSFET
63IGBT
Gb.1.21 IGBT (a) simbol, (b) karakteristik i-v,
(b) karakteristik ideal
64IGBT
Gb.1.22 Bentuk fisik IGBT
65IGBT
Gb.1.22 Bentuk fisik IGBT
66Pengujian Komponen
67Pengujian Thyristor Daya
68Pengujian Transistor Daya
69Pengujian Sementara