SYARAT TUMBUH - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

SYARAT TUMBUH

Description:

Budidaya KELAPA SAWIT CUCU SUHERMAN JURUSAN BUDIDAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN Penanaman Tanaman Penutup Tanah Tanaman penutup tanah yang baik ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:5019
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 57
Provided by: MiraAr3
Category:
Tags: syarat | tumbuh | palm

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: SYARAT TUMBUH


1
Budidaya KELAPA SAWIT
CUCU SUHERMAN JURUSAN BUDIDAYA FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
2
Tanaman Kelapa Sawit
3
Luas Area Pertanaman Kelapa Sawit di Indonesia
Tahun Luas area (ha) Peningkatan per tahun
  Luas area (ha) ()
1999 3.901.802
2000 4.158.077 6,57
2001 4.713.435 13,36
2002 5.067.058 7,50
2003 5.283.557 4,27
2004 5.284.723 0,02
2005 5.453.817 3,20
2006 6.074.926 11,39
4
Produksi Kelapa Sawit di Indonesia
Tahun Produksi (ton) Peningkatan per tahun
  Produksi (ton) ()
1999 6.455.590
2000 7.000.508 8,44
2001 8.396.472 19,94
2002 9.622.345 14,60
2003 10.440.834 8,51
2004 10.830.389 3,73
2005 11.861.615 9,52
2006 13.390.807 12,89
5
Perkembangan Ekspor dan Konsumsi CPO Dunia
(ribuan ton)
6
Tanaman kelapa sawit berdasarkan ketebalan
tempurung dan daging buahnya terbagi menjadi 3
macam
  1. Jenis Dura biasanya ditanam sebagai pohon induk
    dengan ciri-ciri daging buah tipis (20-65),
    tempurung tebal (20-50) dan biji tebal (4-20).
  2. Jenis Pisifera biasanya ditanam sebagai tanaman
    serbuk sari dengan ciri-ciri daging buah tebal
    (92-97), tidak ada tempurung dan biji kecil
    (3-8).
  3. Jenis Tenera biasanya ditanam di perkebunan
    kelapa sawit dengan ciri-ciri daging buah sedang
    (60-96), tempurung tipis (3-20) dan biji sedang
    (3-15).

Bahan tanaman yang biasa dipakai untuk
kepentingan komersial adalah benih hibrida hasil
persilangan DxP (Dura dan Pisifera).
7
TANAH
  • Podsolik, latosol, hidromorfik kelabu, regosol,
    andosol, organosol dan alluvial
  • Solum tebal yaitu 80 cm
  • Tekstur ringan, pasir 20-60, debu 10-40, liat
    20-50
  • Perkembangan struktur baik, konsistensi gembur
    sampai agak teguh dan permeabilitas sedang
  • pH 4-6, terbaik 5 5,5
  • Kandungan unsur hara tinggi C/N mendekati 10,
    daya tukar Mg 0,4 1,0 me/100g, daya tukar K
    0,15 0,2 me/100g, perbandingan daya tukar Mg
    dan K berada pada batas normal
  • Topografi adalah areal dengan kemiringan 0 -15?

8
PERSIAPAN LAHAN
  • Areal hutan
  • Areal alang-alang
  • Konversi dan replanting

9
Areal hutan
  • Penghimasan
  • Pemotongan dan penebasan semua jenis kayu maupun
    semak belukar yang ukuran diameternya lebih kecil
    dari 10 cm
  • Penebangan pohon
  • Penebangan batang-batang kayu yang berdiameter
    gt10 cm, khusus untuk jenis hutan primer dan
    sekunder
  • Merencek/memerun
  • Cabang dan ranting kayu yang sudah ditebang
    dipotong-potong untuk mempermudah perumpukan
    hingga panjang rata-rata menjadi 6-8 m..
  • Perumpukan
  • Pengumpulan cabang dan ranting yang telah
    dipotong sebagai bahan bakar dari kayu yang lebih
    besar

10
Areal alang-alang
  • Mekanis membajak dan menggaru
  • Khemis penyemprotan alang-alang dengan racun,
    antara lain Dalapon atau Glyphosate

11
Konversi dan replanting
  • Konversi adalah pembukaan areal dari bekas
    perkebunan tanaman lain,
  • replanting/peremajaan adalah pembukaan areal dari
    bekas perkebunan kelapa sawit yang sudah tua atau
    tidak produktif lagi
  • Penanaman tanama penutup tanah 1 bulan sebelum
    penanaman kelapa sawit
  • Fosfat alam ditaburkan kemudian tanah dibajak dan
    digaru
  • Benih tanaman yang diperlukan 5 7,5 kg/hektar
  • Pembuatan tiga saluran dengan jarak 1,5 2 m
  • Tiga minggu setelah benih berkecambah, tanaman
    dipupuk dengan pupuk majemuk

12
PERSIAPAN BAHAN TANAM
  • Persiapan benih
  • Seleksi biji
  • Perkecambahan
  • Pesemaian (pre-nursery)
  • Pembibitan (main-nursery)

13
Persiapan benih
  1. Tangkai tandan buah dilepaskan dari spikeletnya.
  2. Tandan buah diperam 3 hari dan disiram air.
  3. Buah dipisahkan dari tandannya, diperam lagi
    selama 3 hari
  4. Buah dimasukkan ke dalam mesin pengaduk untuk
    memisahkan daging buah dari benih, untuk
    selanjutnya benih dicuci dengan air dan direndam
    dalam larutan Dithane M-45 0,2 selama 3 menit.
  5. Benih lalu dikeringanginkan dan diseleksi untuk
    memberoleh biji yang berukuran seragam. Semua
    benih disimpan di dalam ruangan bertemperatur 22
    C dan kelembaban 60 - 70 sebelum dikecambahkan

14
Seleksi biji
  • Berasal dari persilangan varietas unggul (Dura
    dan Pisifera)
  • Diambil dari tandan buah yang besar dari pohon
    yang telah diseleksi dan diketahui sifat-sifatnya
  • Tandan yang telah dipanen dibawa ke lab persiapan
    biji
  • Biji direndam selama 3 menit dalam larutan
    Dithane dan dikeringanginkan
  • Biji disimpan min 1 bulan sebelum dikecambahkan

15
Buah kelapa sawit
16
Persiapan perkecambahan
  • Untuk mempercepat perkecambahan menipiskan
    kulit biji dengan mengasahnya atau dengan
    melarutkan biji dengan larutan HCl 0,1
  • Pemeriksaan kadar air biji, jika lt 18 maka perlu
    direndam
  • Biji dikeringanginkan pada ruangan pengeringan.

17
Perkecambahan
  • Biji-biji dimasukkan ke dalam kantung plastik,
    setiap kantung berisi 500 1000 butir biji
  • Kantung diatur pada rak-rak di dalam germinator
    selama 80 hari dengan suhu rata-rata 39,5?C dan
    tidak perlu disiram
  • Setelah 80 hari, biji dikeluarkan dan dipindahkan
    ke ruangan lain bersuhu 28?C
  • Biji dikeluarkan dan direndam dalam bak
    perendaman selama 3 hari untuk menaikkan kadar
    air dari 18 menjadi 23
  • Biji dikeringanginkan selama 1 hari dan kembali
    dimasukkan ke dalam kantung plastik serta
    diletakkan pada rak-rak di dalam ruangan
    perkecambahan bertemperatur 26-28?C
  • Setelah 12 -15 hari biji akan mulai berkecambah
    dan selanjutnya tiap minggu diperiksa dan
    dikeluarkan
  • Setelah 4-5 minggu persentase kecambah mencapai
    70 85dan ada yang mencapai 90
  • Biji yang tidak tumbuh pada minggu ke-6 diperiksa
    apakah viabilitasnya msih baik atau tidak. Jika
    masih baik maka dapat dipanaskan kembali selama
    20 hari

18
Kecambah Kelapa Sawit Kultivar Sungai Pancur 2
(SP 2) berumur 21 HSS
19
Pesemaian (pre-nursery)
Bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan bibit yang
merata sebelum dipindahkan ke pembibitan
  • Pesemaian dalam bentuk bedengan
  • Pesemaian dalam polibeg

Media pesemaian biasanya dipilih pasir atau tanah
berpasir
20
Pesemaian dalam bentuk bedengan
  • Terdapat dua cara yaitu di atas tanah langsung
    dan dengan menggunakan bak semai
  • Pesemaian di atas tanah dilakukan dengan cara
    mencangkul tanah sedalam 20 cm, digemburkan lalu
    dicampur dengan pasir yang telah disterilkan
  • Bedengan dapat dibuat dari kotak dengan ukuran
    (120x60x50)cm
  • Untuk mempermudah penyiraman dan pemindahan
    bibit, bak-bak semai ditempatkan di atas
    para-para setinggi 60 cm
  • Benih yang telah berkecambah dan berakar ditanam
    dengan jarak 7,5x7,5 cm sedalam 2-5 cm atau
    tergantung panjang akarnya
  • Dilakukan penyiraman 2 kali sehari
  • Pemupukan dilakukan dengan pupuk nitrogen setiap
    dua minggu sekali
  • Setelah 4 bulan di pesemaian dan berdaun 2-4
    helai, benih mulai dapat dipindahkan ke
    pembibitan.

21
Pesemaian dalam polibeg
  • Dapat dilakukan di kantung plastik, keranjang
    bambu atau bakul.
  • Kantung plastik yang digunakan berukuran
    (15x16)cm
  • Media tanah yang mengandung kotoran dimasukkan ke
    dalam polibeg
  • Benih yang telah berkecambah dan berakar ditanam
    sedalam 2 5 cm
  • Bibit yang telah dipindahkan selama 2 minggu
    ditempatkan di bawah naungan
  • Penyiraman dilakukan 2 kali sehari
  • Pemupukan dengan pupuk majemuk atau urea. Setiap
    400 bibit memerlukan 56 gram pupuk urea,
    sedangkan pupuk majemuk hanya 28 gram. Dilakukan
    setiap minggu
  • Setelah 3 bulan di pesemaian dilakukan seleksi
    bibit

22
Pesemaian kelapa sawit dalam polibeg di bawah
atap naungan
23
Pembibitan (main nursery)
  • Pembibitan dapat dilakukan di lapangan maupun
    dengan menggunakan kantung plastik besar
  • Terbagi menjadi
  • a. Pembibitan lapangan (field nursery)
  • b. Pembibitan kantung plastik besar

24
Pembibitan lapangan
  • Mengolah tanah dengan cara mencangkul tanah
    sedalam 40 cm sambil membersihkan tanaman
    pengganggu atau kotoran yang ada
  • Membuat saluran drainase
  • Pemupukan dengan pupuk kandang sebanyak 10toh/ha
    atau campuran 500 kg urea dengan 500 g SP36/ha
  • Areal pembibitan dibagi menjadi bedengan dengan
    lebar 5 10 barisan bibit, panjang bedengan
    antara 25 30 m dan jarak antar bedengan 70 cm
  • Jarak tanam (60x60x75x75)cm
  • Lubang tanam dibuat sesuai besar tanah (bibit
    putaran ) atau panjang akar (bibit cabutan)
  • Penyiraman bibit disesuaikan dengan curah hujan,
    suhu dan penguapan baik oleh bibit maupun tanah
  • Pemupukan
  • Pemindahan bibit yang berumur 12 -14 bulan ke
    lapangan
  • Penyulaman

25
Pembibitan kantung plastik besar
  • Pembuatan media tanam
  • Pengisian polibeg
  • Penanaman
  • Kantung-kantung plastik dalam pembibitan diatur
    berbentuk segitiga sama sisi dengan jarak
    (90x90x90)cm
  • Penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan

26
Sistem pembibitan
  • Sistem pembibitan tahap ganda
  • (double stage system)
  • Pembibitan pendahuluan yaitu kecambah ditanam
    dengan menggunakan polibeg kecil sampai bibit
    berumur 3 bulan
  • Pembibitan utama (main-nursery) yaitu bibit
    ditanam dalam polibeg besar selama 9 bulan
  • Sistem pembibitan tahap tunggal
  • (single stage system)
  • Bibit langsung ditanam dalam polibeg besar
    hingga berumur 12 bulan tanpa harus ditanam dalam
    polibeg kecil terlebih dahulu

27
Pembibitan tahap ganda kelapa sawit
  • Pembibitan kelapa sawit dilakukan dua tahap
    yaitu pembibitan awal (pre-nursery) dan
    pembibitan utama (main nursery).
  1. Pembibitan awal (pre nursery) dilakukan sampai
    umur 3-4 bulan atau kecambah sudah memiliki daun
    4 helai. Sebaiknya dinaungi, naungan awal dengan
    intensitas cahaya 50 - 60 dan secara bertahap
    naungan tersebut dikurangi untuk lebih menguatkan
    bibit terhadap sinar matahari langsung.
  2. Pembibitan utama (main nursery) dilakukan sampai
    umur 8-11 bulan kemudian ditanam di lapangan.

28
Bibit pre-nursery yang telah berumur 3 bulan siap
dipindahkan ke main nursery
29
Keuntungan dan kekurangan sistem pembibitan tahap
tunggal
  1. Tidak membutuhkan naungan dan bedengan yang
    digunakan sebagai tempat berlindung bibit yang
    masih muda
  2. Tidak adanya kekawatiran akan terjadinya
    transplanting sock pada bibit
  3. Biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada
    pembibitan tahap ganda.
  4. Waktu persiapan areal, sarana dan prasarana
    pembibitan menggunakan polibeg besar akan menjadi
    lebih pendek karena bibit tidak melalui tahapan
    pendahuluan.

30
Keuntungan dan kekurangan sistem pembibitan tahap
ganda
  1. Biaya perawatan dan pengawasan bibit selama 3
    bulan akan lebih kecil dan lebih mudah dilakukan.
  2. Pada pembibitan pendahuluan sudah dilakukan
    seleksi bibit sebelum dipindahkan ke pembibitan
    utama sehingga dapat menghemat penggunaan media
    dan plastik besar.
  3. Perlu kesabaran pada saat melakukan pemindahan
    bibit dari pembibitan pendahuluan ke pembibitan
    utama karena pada masa ini bibit sering mengalami
    transpalanting sock jika akarnya banyak yang
    rusak.

31
PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN KELAPA SAWIT
  • Penanaman
  • Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
    kegiatan penanaman bibit kelapa sawit adalah
  • pembuatan lubang tanam,
  • umur dan tinggi bibit
  • susunan dan jarak tanam,
  • waktu tanam,
  • penanaman tanaman penutup tanah.

32
  • Pembuatan Lubang Tanam
  • Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan satu
    minggu sebelum penanaman.
  • Pembuatan lubang tanam berbeda untuk tanah
    mineral dan tanah gambut.
  • - pembuatan lubang pada tanah mineral, hanya
    dibuat
  • satu lubang tanam (tunggal) untuk setiap
    tanaman
  • dengan ukuran lubang sebesar 60 cm x 60 cm x
    60 cm.
  • - pembuatan lubang tanam secara manual di areal
  • gambut dapat dibuat ganda (double hole) atau
    yang
  • disebut juga dengan lubang di dalam lubang
  • (hole in hole).
  • Umur dan Tinggi Bibit
  • Bibit dengan umur 12-14 bulan merupakan bibit
    yang terbaik untuk dipindahkan ke lapangan.
  • Tinggi bibit yang dianjurkan berkisar 70 180
    cm.

33
  • Susunan dan Jarak Tanam
  • Jarak tanam optimal adalah 9 m untuk tanah datar
    dan 8,7 m untuk tanah bergelombang. Susunan
    penanaman dapat berbentuk bujur sangkar, jajaran
    genjang, atau segitiga sama sisi.
  • Waktu Tanam
  • Di Indonesia, saat yang paling baik untuk
    melakukan penanaman adalah pada bulan Oktober
    atau November.
  • Penanaman pada awal musim hujan adalah yang
    paling tepat karena persediaan air sangat
    berperan dalam menjaga pertumbuhan bibit tanaman
    yang baru dipindahkan.

34
  • Penanaman Tanaman Penutup Tanah
  • Tanaman penutup tanah yang baik biasanya berupa
    jenis tanaman kacang-kacangan (Leguminosa).
    Kriteria yang digunakan untuk memilih jenis
    tanaman penutup tanah adalah
  • - Bukan pesaing tanaman pokok
  • - Mudah diperbanyak,
  • - pertumbuhannya cepat
  • - tidak banyak mengandung hama dan penyakit
  • - Memberikan bahan organik yang tinggi
  • - Memiliki kemampuan menekan gulma
  • Jenis tanaman penutup tanah yang banyak
    digunakan untuk areal tanaman kelapa sawit yaitu
    Colopogonium caeruleum, Colopogonium mucunoides,
    Pueraria phaseoloides, Centrocoma pubescens,
    Mucuna cochinchinensis.

35
PANEN KELAPA SAWIT
36
Alat Panen
  • Dodos untuk memanen kelapa sawit yang memiliki
    ketinggian 2-5 m.
  • Kapak siam untuk tanaman kelapa sawit yang
    tingginya 5-10 m
  • Egrek untuk memanen tanaman kelapa sawit yang
    tingginya gt 10 m
  • Karung plastik untuk menampung tandan sawit yang
    telah dipotong.

37
Kriteria panen
  • Matang panen
  • Cara panen
  • Rotasi dan sistem panen
  • Mutu panen

38
Matang Panen
  • Merupakan indikasi yang dapat membantu pemanen
    agar memotong buah pada saat yang tepat.
  • Ditentukan saat kandungan minyak max dan
    kandungan ALB (FAA) minimal
  • Terdapat beberapa kriteria matang panen untuk
    tanaman kelapa sawit
  • Berdasarkan umur tanaman
  • tahun pertama paling sedikit terdapat 5 brondolan
    jatuh di piringan
  • tanaman berumur lt 10 tahun jumlah brondolan
    sekurang-kurangnya ada 10 buah
  • tanaman berumur gt 10 tahun jumlah brondolan
    antara 15-20.
  • Berdasarkan bobot tandan
  • Tandan dengan bobot 6-8 kg paling sedikit
    terdapat 8 brondolan
  • Tandan dengan bobot 8-15 kg paling sedikit
    terdapat 15 brondolan
  • Tandan dengan bobot gt 15 kg paling sedikit
    terdapat 20 brondolan

39
Cara Panen
  • Berdasarkan tinggi tanaman dikenal 3 cara panen
    yaitu cara jongkok (pada tanaman dgn tinggi 2 5
    m, alat dodos), cara berdiri (pada tanaman dengan
    ketinggian 5-10 m, alat kapak siam), cara panen
    egrek (tanaman gt 10 m, alat arit bergagang
    panjang).
  • Pelepah daun yang menyangga buah dipotong
    terlebih dahulu dan diatur rapi di tengah
    gawangan.
  • Tandan buah yang matang dipotong sedekat mungkin
    dengan pangkalnya, max 2cm
  • Tandan buah yang telah dipotong diletakkan
    teratur di piringan dan berondolan dikumpulkan
    terpisah dari tandan
  • Brondolan harus bersih dan tidak tercampur tanah
    atau kotoran lain. Proporsi kotoran tidak lebih
    dari 3 dari berat tandan.
  • Tandan buah dan brondolan dikumpulkan di TPH.

40
Gambar . Pemanenan tandan buah sebaiknya dipotong
sedekat mungkin dengan pangkal buah
41
Rotasi dan sistem panen
  • Rotasi panen adalah waktu yang diperlukan antara
    panen terakhir sampai panen berikutnya pada
    tempat yang sama.
  • Rotasi panen dianggap baik bila buah tidak lewat
    matang, yaitu dengan menggunakan sistem 5/7.
    Artinya, dalam satu minggu terdapat 5 hari panen
    dan masing-masing ancak panen diulangi (dipanen)
    7 hari berikutnya. Dikenal dua sistem ancak
    panen, yaitu sistem giring dan sistem tetap.

42
  • Sistem giring
  • Pada sistem ini, apabila suatu ancak telah
    selesai panen, pemanen pindah ke ancak
    berikutnya yang telah ditunjuk oleh mandor,
    begitu seterusnya. Sistem ini memudahkan
    pengawasan pekerjaan para pemanen dan hasil panen
    lebih cepat sampai di TPH dan pabrik. Namun, ada
    kecenderungan pemanen akan memilih buah yang
    mudah dipanen sehingga ada tandan buah atau
    brondolan yang tertinggal karena pemanenannya
    menggunakan sistem borongan.
  • Sistem tetap
  • Sistem ini sangat baik diterapkan pada areal
    perkebunan yang sempit, topografi berbukit dan
    curam, dan dengan tahun tanam yang berbeda. Pada
    sistem ini pemanen diberi ancak dengan luas
    tertentu atau tidak berpindah-pindah. Hal
    tersebut menjamin diperolehnya TBS dengan
    kematangan yang optimal. Rendemen minyak yang
    dihasilkannya pun tinggi. Namun, kelemahan sistem
    ini adalah lebih lambat keluar sehingga lambat
    juga sampai ke pabrik.

43
Mutu panen
Fraksi Jumlah brondolan Tingkat kematangan
00 Tidak ada, buah berwarna hitam Sangat mentah
0 1 12,5, buah luar membrondol Mentah
1 12,5 25, buah luar membrondol Kurang matang
2 25 50, buah luar membrondol Matang I
3 50 75, buah luar membrondol Matang II
4 75 100, buah luar membrondol Lewat matang I
5 Buah dalam juga membrondol, ada buah yang busuk Lewat matang II
44
Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu panen
  • Jenis dan umur tanaman
  • Iklim di lingkungan
  • Hama dan penyakit
  • Kultur teknis
  • Pemanenan
  • Sarana jalan dan transportasi

45
Gambar . Tandan buah kelapa sawit yang telah
dipanen siap dibawa ke TPH
46
Kerapatan panen
  • Kerapatan panen adalah sejumlah angka yang
    menunjukkan tingkat kerapatan pohon matang panen
    di dalam suatu areal, baik itu pada sistem blok
    maupun pada sistem group.
  • Tujuannya untuk mendapatkan minimal satu tandan
    yang matang panen. Sebagai contoh, kerapatan
    panen 1 5, artinya setiap 5 pohon akan
    ditemukan minimal satu tandan yang matang panen.
    Kerapatan panen ditentukan satu hari sebelum
    panen buah. Dengan demikian penentuan kerapatan
    panen lebih akurat

47
Produksi rata-rata 1 siklus (umur 3 25 tahun)
untuk setiap kelas keadaan tanah dengan bahan
tanaman Tenera
Keadaan tanah Baik (kelas 1) Sedang (kelas 2) Kurang baik (kelas 3) Tidak baik (kelas 4)
Produksi tandan rata-rata (ton/ha/th) 24 22 20 18
Produksi tandan puncak (ton/ha/th) 30 27 25 22
Rendemen minyak rata-rata (umur 8 -13 tahun) 22 22 22 22
Produksi minyak (ton/ha/th) 5,4 4,9 4,5 4,1
Produksi puncak minyak (ton/ha/th) 6,9 6,2 5,8 5,1
Rendemen minyak inti rata-rata (umur 8 -13 tahun) 3,1 3,1 3,1 3,1
Produksi inti (ton/ha/th) 0,8 0,7 0,7 0,6
Produksi minyak inti (ton/ha/th) 6,2 5,6 5,2 4,7
Produksi puncak minyak inti (ton/ha/th) umur 8 -13 tahun 8,0 7,1 6,7 5,9
48
PASCA PANEN KELAPA SAWIT
  • Penanganan segera setelah panen
  • Prosesing

49
Penanganan segera setelah panen
  • Di lapangan, hasil panen ditampung dalam karung
    plastik yang dilapisi dengan goni atau gedek agar
    tandan buah segar tidak kotor atau berpasir.
  • Tandan yang telah dipanen harus dihadapkan ke
    arah jalan panen. Tandan di tempat pengumpulan
    hasil (TPH) disusun 5 10 tandan/baris, gagang
    menghadap ke atas. Pada pangkal gagang agar
    ditulis nomor pemanen.
  • Selanjutnya harus diusahakan agar pelukaan buah
    seminimal mungkin, baik waktu memotong, membawa
    ke TPH maupun mengangkut ke truk serta menjaga
    agar buah tidak terlalu kotor terkena tanah atau
    debu.
  • Tandan buah segar (TBS) harus segera diangkut ke
    pabrik untuk diolah

50
Gambar . Pengangkutan TBS ke pabrik harus
dilakukan secepat mungkin agar tidak terjadi
penurunan hasil.
51
Gambar. TBS yang sudah tiba di pabrik segera
ditimbang sebelum diproses lebih lanjut.
52
Hasil rendemen dan ALB akibat lamanya penginapan
brondolan
Lamanya menginap (hari) Rendemen minyak terhadap buah () ALB ()
0 50,44 3,90
1 50,60 5,01
2 50,73 6,09
3 48,66 6,90
53
Prosesing
  • Perebusan TBS
  • Perontokan dan pelumatan buah
  • Pemerasan atau ekstraksi minyak sawit
  • Pemurnian dan penjernihan kelapa sawit
  • Pengeringan dan pemecahan biji
  • Pemisahan inti sawit dari tempurung

54
  • Produksi dalam pengelolaan perkebunan kelapa
    sawit adalah
  • Tandan buah segar (TBS) merupakan bunga betina
    kelapa sawit yang dipanen dan biasa juga disebut
    dengan tandan atau buah.
  • Minyak sawit kasar adalah hasil pengolahan TBS
    di pabrik pengolahan yang biasa disebut dengan
    CPO (Crude Palm Oil)
  • Inti sawit adalah hasil pengolahan TBS di pabrik
    pengolahan yang biasa disebut dengan PKO (Palm
    Kernel Oil).
  • Minyak sawit murni (Processed Palm Oil, PPO)

55
Selesai
Terima Kasih
56
Membuat Makalah
  • Kriteria PANEN (Matang panen, Cara panen, rotasi
    dan sistem panen, mutu panen)
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu panen
  • Prosesing (cara dan hasil CPO, PKO dan PPO)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com