TOPIK 1 - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

TOPIK 1

Description:

TOPIK 1 LOGIKA PERTEMUAN 1 PERNYATAAN PENGHUBUNG PERNYATAAN PERNYATAAN Adalah kalimat yang mempunyai nilai kebenaran (benar/salah) Contoh: UKSW berada di ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:488
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 52
Provided by: UKSW
Category:
Tags: topik | durian

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: TOPIK 1


1
TOPIK 1
  • LOGIKA

2
PERTEMUAN 1
  • PERNYATAAN
  • PENGHUBUNG PERNYATAAN

3
PERNYATAAN
  • Adalah kalimat yang mempunyai nilai kebenaran
    (benar/salah)
  • Contoh
  • UKSW berada di Salatiga. (pernyataan benar)
  • 539. (pernyataan salah)
  • 1001101. (pernyataan, benar/salah tergantung
    konteks biner/desimal)
  • Meja itu besar. (bukan pernyataan)
  • Apa hobimu? (bukan pernyataan)

4
PENGHUBUNG PERNYATAAN (1)
  • Untuk membuat pernyataan yang lebih kompleks dari
    pernyataan-pernyataan yang lebih sederhana
    dibutuhkan penghubung.
  • Pernyataan-pernyataan yang lebih kompleks ini
    disebut pernyataan majemuk (compound statement).
    Jadi pernyataan primer atau atomik adalah
    pernyataan-pernyataan yang tidak mempunyai
    penghubung. Dalam pembahasan ini suatu pernyataan
    akan diberi nama dengan huruf kapital.

5
PENGHUBUNG PERNYATAAN (2)
  • Negasi (NOT atau Inversi)
  • Konjungsi (AND)
  • Disjungsi (OR)
  • Kondisi (Conditional)/Implikasi
  • Kondisi Ganda (Biconditional)/Biimplikasi

6
NEGASI (1)
  • Notasi atau atau atau
  • Negasi pernyataan P adalah suatu pernyataan P
    yang mempunyai nilai kebenaran berlawanan dari
    nilai kebenaran pernyataan semula.
  • Contoh
  • P Hari ini hujan.
  • Q Hari ini panas.
  • Maka pernyataan NOT dari P dan Q adalah
  • P Hari ini tidak hujan.
  • Q Hari ini tidak panas.

7
NEGASI (2)
  • Tabel Kebenaran
  • Rangkaian Logika

8
DISJUNGSI (1)
  • Notasi ? atau atau ?
  • Disjungsi dari dua pernyataan P dan Q adalah
    suatu pernyataan P ? Q yang mempunyai nilai
    kebenaran T jika P atau Q atau keduanya mempunyai
    nilai kebenaran T, selain itu P ? Q bernilai F.
  • Contoh
  • P Hari ini hujan.
  • Q Ada 10 kamar dalam rumah ini.
  • P ? Q Hari ini hujan atau ada 10 kamar dalam
    rumah ini.

9
DISJUNGSI (2)
  • Saya akan menonton pertandingan di tv atau pergi
    ke lapangan pertandingan.
  • atau dipakai dalam bentuk yang eksklusif untuk
    memilih salah satu dari dua alternatif tetapi
    tidak keduanya (P atau Q saja tetapi tidak P dan
    Q).
  • Ada sesuatu yang salah dengan bolam itu atau
    dengan pengabelannya.
  • atau dipakai dalam bentuk yang inklusif yaitu
    bisa salah satu atau kedua alternatif terjadi
    (P, atau Q atau P dan Q). atau digunakan
    seperti yang dimaksud (simbol ?).
  • Dua atau tiga orang cedera dalam kecelakaan itu.
  • atau tidak ditujukan dalam arti Penghubung
    yang dimaksudkan tetapi mengenai jumlah orang
    dalam kejadian itu.

10
DISJUNGSI (3)
  • Sifat simetri P ? Q Q ? P.
  • Negasi P ? Q adalah P ? Q.
  • Tabel Kebenaran

11
DISJUNGSI (4)
  • Rangkaian Logika

12
KONJUNGSI (1)
  • Notasi ?, . , ?, atau ?
  • Konjungsi dari dua pernyataan P dan Q adalah
    suatu pernyataan P ? Q yang mempunyai nilai
    kebenaran T bila P dan Q keduanya mempunyai nilai
    kebenaran T, selain itu P ? Q bernilai F.
  • Contoh
  • P Hari ini hujan.
  • Q Ada 10 kamar dalam rumah ini.
  • P ? Q Hari ini hujan dan ada 10 kamar dalam
    rumah ini.

13
KONJUNGSI (2)
  • Mawar berwarna merah dan kucing berwarna hitam.
  • dan digunakan seperti yang dimaksud (simbol
    ?). Prinsip simetri berlaku. P?Q Q?P
  • Inem membuka pintu dan berjalan masuk.
  • dan berarti kemudian karena berjalan masuk
    terjadi setelah Inem membuka pintu ? tidak
    dapat diterjemahkan dengan ?. Prinsip simetri
    tidak berlaku. P?Q ? Q?P
  • Inem dan Ponim bersaudara.
  • dan bukan penghubung, karena hanya satu
    kalimat bukan dua kalimat setara yang dihubungkan
    dengan AND. Bila dipecah, akan menjadi kalimat
    berita tidak lengkap. Inem bersaudara. Kalimat
    menjadi tidak lengkap karena bersaudara dengan
    siapa?.

14
KONJUNGSI (3)
  • Sifat simetri P ? Q Q ? P.
  • Negasi P ? Q adalah P ? Q.
  • Tabel Kebenaran

15
KONJUNGSI (4)
  • Rangkaian Logika

16
IMPLIKASI (1)
  • Notasi ?
  • Jika P dan Q adalah dua pernyataan, maka
    implikasi pernyataan P ? Q dapat dibaca sebagai
    IF P, THEN Q. P dan Q adalah suatu pernyataan
    conditional. P disebut antecedent dan Q adalah
    consequent.
  • Implikasi tidak mempunyai sifat simetri dalam
    arti bahwa P?Q tidak sama dengan Q?P.

17
IMPLIKASI (2)
  • Contoh
  • P Langit cerah hari ini. Q 27 gt4.
  • P?Q Jika langit cerah hari ini, maka 27 gt4.
  • P Ibu ke pasar. Q Didi ke sekolah.
  • P?Q Jika ibu ke pasar, maka Didi ke sekolah.
  • Tulis dalam bentuk simbolis Kalau William
    mengambil Kalkulus atau Harry mengambil
    Sosiologi, maka Charles akan mengambil Bahasa
    Inggris.
  • J William mengambil Kalkulus.
  • K Harry mengambil Sosiologi.
  • L Charles mengambil Bahasa Inggris.
  • Hasilnya adalah (J ? K) ? L

18
IMPLIKASI (3)
  • P ? Q ? (ekuivalen dengan) P ? Q.
  • Buktikan dengan tabel kebenaran!
  • (P ? Q) ? (P ? Q) ? P ? Q.
  • Tabel Kebenaran

19
IMPLIKASI (4)
  • Dari suatu implikasi, bisa dibentuk implikasi
    yang lain, yaitu
  • Konvers (Q ? P)
  • Invers (P ? Q)
  • Kontraposisi (Q ? P)
  • P ? Q ? Q ? P
  • Buktikan dengan tabel kebenaran!

20
  • Jika saya tidak masuk, maka kalian senang.
  • Kn Jika kalian senang, maka saya tidak masuk.
  • In Jika saya masuk, maka kalian tidak senang.
  • Kt Jika kalian tidak senang, maka saya masuk.
  • Ng Saya tidak masuk dan kalian tidak senang.

21
BIIMPLIKASI (1)
  • Notasi ?
  • Jika P dan Q adalah dua pernyataan, maka
    biimplikasi pernyataan P ? Q (dibaca P jika dan
    hanya jika Q) mempunyai nilai T bilamana baik P
    dan Q keduanya mempunyai nilai kebenaran yang
    sama.
  • P?Q mempunyai sifat simetri yaitu
  • P?Q Q?P.

22
BIIMPLIKASI (2)
  • Contoh
  • PQ jika dan hanya jika P?Q dan Q?P.
  • P ? Q ? (P?Q) ? (Q?P)
  • Tabel Kebenaran

23
TAUTOLOGI dan KONTRADIKSI
  • Tautologi adalah pernyataan yang nilainya selalu
    benar.
  • Contoh P ? P (buktikan!)
  • Kontradiksi adalah pernyataan yang nilainya
    selalu salah.
  • Contoh P ? P (buktikan!)

24
KONVERS, INVERS, KONTRAPOSISI (1)
  • Jika A merupakan suatu bujursangkar atau
    trapesium, maka A merupakan suatu 4 persegi
    panjang.
  • Kn
  • In
  • Kt
  • Ng

25
KONVERS, INVERS, KONTRAPOSISI (2)
  • Jika n adalah bilangan prima gt 2 dan n bulat,
    maka n adalah bilangan ganjil.
  • Kn
  • In
  • Kt
  • Ng

26
PERTEMUAN 2
  • EKUIVALENSI SUATU FORMULA

27
Ekuivalensi dari Suatu Formula (1)
  • Misalkan A dan B adalah 2 pernyataan dan P1, P2,
    , Pn adalah variabel dalam A dan B. Jika seluruh
    nilai kebenaran dari A sama dengan nilai
    kebenaran B untuk setiap kombinasi nilai-nilai
    kebenaran yang diberikan pada P1, P2, , Pn, maka
    A dan B adalah ekuivalen.

28
Ekuivalensi dari Suatu Formula (2)
  • Contoh
  • ? (?P) ? P
  • P ? P ? P
  • (P ? ?P) ? Q ? Q
  • P ? ?P ? Q ? ?Q

29
(No Transcript)
30
Rumus Ekuivalensi Tambahan
  • P ? Q P ? Q Q ? P
  • (P ? Q) P ? Q
  • P ? (Q?R) (P ? Q) ?R
  • (P ? Q) P ? Q
  • P ? Q (P?Q) ? (Q?P)
  • (P ? Q) (P ? Q) ? (P ? Q)
  • Q ? P P ? Q
  • P ? Q Q ? P
  • Q ? P P ? Q

31
Contoh Soal
  • Buktikan ekuivalensi kalimat-kalimat berikut
    dengan tabel kebenaran dan dengan rumus
    ekuivalensi
  • (p ? q ) ? (p ? q ) p
  • (( p ? q ) ? (p ? q )) ? (p ? q) p
  • (p ? ( (p ? q))) ? (p ? q) p
  • P ? (Q ? R) P? (Q ? R) (P?Q) ? R
  • (P ? (Q ? R)) ? (Q ? R) ? (P ? R) R

32
PERTEMUAN 3
  • KALKULUS PREDIKAT/
  • KALIMAT BERKUANTOR
  • PENARIKAN KESIMPULAN
  • PEMBUKTIAN MATEMATIKA

33
Pendahuluan
  • Telah dibahas kalimat-kalimat yang dihubungkan
    kata penghubung tertentu. Akan tetapi, kalimat
    yang dibicarakan tidak memandang banyaknya obyek
    yang terlibat di dalamnya.
  • Akan dibahas konsep logika yang diperluas dengan
    cara menyertakan jumlah (kuantitas) obyek yang
    terlibat di dalamnya.

34
Predikat (1)
  • Dalam tata bahasa, predikat menunjuk pada bagian
    kalimat yang memberi informasi tentang subjek.
  • Contoh
  • terbang ke bulan
  • lebih tebal dari kamus
  • yang merupakan kalimat tidak lengkap. Agar
    menjadi suatu kalimat yang lengkap, haruslah
    disubstitusikan subyek di bagian depan kalimat.
    Misalnya, subyek Buku ini disubstitusikan pada
    kalimat lebih tebal dari kamus, menjadi Buku
    ini lebih tebal dari kamus.

35
Predikat (2)
  • Dalam ilmu logika, kalimat-kalimat yang
    memerlukan subyek disebut predikat. Jadi,
    misalkan p terbang ke bulan dan q lebih
    tebal dari kamus, maka baik p maupun q adalah
    predikat. Untuk menyatakan perlunya substitusi
    subyek (yang tidak diketahui), maka dituliskan
    p(x) dan q(y).
  • Salah satu cara untuk mengubah predikat menjadi
    suatu kalimat adalah dengan mensubstitusi semua
    variabelnya dengan nilai-nilai tertentu.

36
Predikat (3)
  • Misalkan
  • p(x) x habis dibagi 5 dan
  • x disubstitusikan dengan 35, maka
  • p(x) menjadi kalimat benar karena
  • 35 habis dibagi 5.
  • Cara lain adalah dengan menambahkan kuantor pada
    kalimat. Kuantor adalah kata-kata seperti
    beberapa, semua, dan lain-lain yang
    menunjukkan berapa banyak elemen yang dibutuhkan
    agar predikat menjadi benar.

37
Kuantor
  • 2 macam kuantor untuk menyatakan jumlah obyek
    yang terlibat yaitu
  • Kuantor Universal (simbol ?)
  • Kuantor Eksistensial (simbol ?).

38
Kuantor Universal
  • Kuantor universal menunjukkan bahwa setiap obyek
    dalam semestanya mempunyai sifat kalimat yang
    menyatakannya.
  • Kata yang digunakan semua atau setiap
  • Misalnya
  • p(x) x dapat mati.
  • Karena semua manusia dapat mati, maka hal
    tersebut dinyatakan dengan
  • (?x) x ? manusia, x ? p(x).
  • Kalau semesta sudah jelas, maka dapat
    dihilangkan. Jadi, jika semesta pembicaraannya
    sudah jelas, yaitu himpunan manusia-manusia di
    bumi, maka dituliskan (? x) p(x).

39
Kuantor Eksistensial
  • Kuantor Eksistensial menunjukkan bahwa di antara
    obyek-obyek dalam semestanya, paling sedikit ada
    satu obyek (atau lebih, asal tidak semua) yang
    memenuhi sifat kalimat yang menyatakannya.
  • Kata yang digunakan terdapat, ada, beberapa,
    paling sedikit satu
  • Contoh
  • (? x ? D) q(x), disingkat (?x) q(x) bernilai T
    jhj paling sedikit ada satu x dalam D yang
    menyebabkan q(x) benar, dan hanya bernilai salah
    jika untuk semua x ? D, q(x) bernilai salah.

40
Ingkaran Kalimat Berkuantor
  • Secara umum
  • Ingkaran kalimat Semua x bersifat p(x) adalah
  • Ada x yang tidak bersifat p(x),
  • Ingkaran kalimat Ada x yang bersifat q(x)
    adalah
  • Semua x tidak bersifat q(x).
  • Secara formal
  • ? ((?x ? D) p(x)) ? (?x ? D) ? p(x)
  • ? ((?x ? D) q(x)) ? (?x ? D) ? q(x)

41
PENARIKAN KESIMPULAN
  • Modus Ponens
  • Modus Tollens
  • Penambahan Disjungtif
  • Penyederhanaan Konjungtif
  • Silogisme Disjungtif

42
Modus Ponens
  • Diasumsikan p?q benar. Jika diketahui p benar,
    supaya p?q benar, maka q harus benar.
  • p ? q
  • p
  • ---------
  • q
  • Contoh
  • Jika digit terakhir suatu bilangan adalah 0, maka
    bilangan tersebut habis dibagi 10.
  • Digit terakhir suatu bilangan adalah 0.
  • Disimpulkan Bilangan tersebut habis dibagi 10.

43
Modus Tollens
  • Hampir sama dengan modus ponens. Hanya saja pada
    modus tollens, digunakan kontraposisi dari
    implikasi.
  • Diasumsikan p ? q benar. Jika diketahui q benar,
    supaya p ? q benar, maka p harus benar.
  • p ? q
  • q
  • ---------
  • p
  • Contoh
  • Jika saya kangen, maka saya akan melihat fotomu.
  • Saya tidak melihat fotomu.
  • Disimpulkan Saya tidak kangen.

44
Penambahan Disjungtif
  • Didasarkan pada fakta bahwa jika suatu kalimat
    dapat digeneralisasikan dengan penghubung ?, maka
    kalimat tersebut akan bernilai benar jika salah
    satu komponennya bernilai benar.
  • p q
  • --------- atau ---------
  • p ? q p ? q
  • Contoh
  • Saya suka jeruk.
  • Disimpulkan Saya suka jeruk atau durian.

45
Penyederhanaan Konjungtif
  • Jika beberapa kalimat dihubungkan dengan
    penghubung ?, maka kalimat tersebut dapat diambil
    salah satunya secara khusus.
  • p ? q p ? q
  • --------- atau ---------
  • p q
  • Contoh
  • Saya menguasai Matematika dan Komputer.
  • Disimpulkan Saya menguasai Matematika.

46
Silogisme Disjungtif
  • Jika kita dihadapkan pada dua pilihan (A atau B),
    sedangkan kita tidak memilih A, maka kita akan
    memlih B.
  • p ? q p ? q
  • p q
  • --------- atau ---------
  • q p
  • Contoh
  • Dompetku ada di sakuku atau tertinggal di rumah.
  • Dompetku tidak ada di sakuku.
  • Disimpulkan Dompetku tertinggal di rumah.

47
Contoh (1)
  • Jika saya belajar atau jika saya jenius, maka
    saya akan lulus ujian Matematika.
  • Saya tidak diizinkan mengambil mata kuliah
    Matematika Diskrit.
  • Jika saya lulus ujian Matematika, maka saya
    diizinkan mengambil mata kuliah Matematika
    Diskrit.
  • Saya tidak belajar.
  • Dari keempat implikasi tersebut, kesimpulannya?

48
Contoh (2)
  • Pada suatu hari, Anda hendak pergi ke kampus dan
    baru sadar bahwa Anda tidak memakai kacamata.
    Setelah mengingat-ingat, ada beberapa fakta yang
    Anda pastikan kebenarannya
  • Jika kacamataku ada di meja dapaur, maka aku
    pasti sudah melihatnya ketika sarapan pagi.
  • Aku membaca koran di ruang tamu atau aku
    membacanya di dapur.
  • Jika aku membaca koran di ruang tamu, maka
    pastilah kacamata kuletakkan di meja tamu.
  • Aku tidak melihat kacamataku pada waktu sarapan
    pagi.
  • Jika aku membaca buku di ranjang, maka kacamata
    kuletakkan di meja samping ranjang.
  • Jika aku membaca koran di dapur, maka kacamataku
    ada di meja dapur.
  • Berdasarkan fakta-fakta tersebut, tentukan di
    mana letak kacamata tersebut !

49
PEMBUKTIAN MATEMATIKA
  • Kontraposisi
  • Kontradiksi
  • Induksi Matematika
  • dll.

50
Induksi Matematika
  • Induksi matematika merupakan salah satu teknik
    pembuktian matematis dengan membuktikan
    teorema-teorema di mana pernyataan-pernyataannya
    melibatkan bilangan-bilangan bulat positif.
  • Langkah
  • Tunjukkan bahwa pernyataan benar untuk n n0.
  • Tunjukkan bahwa pernyataan benar untuk n k 1,
    dengan mengasumsikan bahwa pernyataan benar untuk
    n k, dengan k ? n0.

51
Contoh
  • Buktikan bahwa 1 2 3 ... n , untuk n ?
    1 !
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com