Title: PROTOKOL
1PROTOKOL
- Overview
- Arti Protokol
- Elemen Kunci Protokol
- Fungsi Protokol
- Arsitektur OSI
- Arsitektur TCP/ IP
2Overview Internetwork
- Terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali
dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang
berbeda beda. Kumpulan jaringan yang
terinterkoneksi disebut internetwork. Sebuah
internetwork akan terbentuk bila
jaringan-jaringan yang berbeda saling terhubung.
Penyambungan sebuah LAN dengan sebuah WAN atau
penyambungan dua buah LAN disebut Internetwork.
Masalah yang kemudian muncul adalah masalah
kompatibiltas antar perangkat (keras/ lunak). - Ketika komputer, terminal dan/atau perangkat
pengolah data yang memindahkan data/
mentransmisikan data (melakukan proses
pengiriman/ penerimaan data), dalam hal ini
haruslah ada jalur data (data path) antara dua
komputer tersebut, baik apakah secara langsung
atau melalui suatu jaringan komunikasi.
3 Overview Internetwork (lanjut)
- Selain adanya data path masih diperlukan beberapa
hal lain, yaitu - Sistem sumber juga harus mampu menginformasikan
identitas sistem tujuan yang diinginkan kepada
jaringan komunikasi. - Sistem sumber harus dapat memastikan bahwa sistem
tujuan benar-benar dipersiapkan untuk menerima
data - Aplikasi transfer file pada sistem sumber harus
dapat memastikan bahwa program manajemen file
pada sistem tujuan benar-benar dipersiapkan untuk
menerima dan menyimpan file untuk beberapa user
tertentu. - Bila format-format file yang dipergunakan pada
kedua sistem tersebut tidak kompatibel, maka
salah satu atau sistem yang lain harus mampu
melakukan fungsi penterjemahan.
4Contoh Arsitektur Komunikasi
COMMUNICATIONS ARCHITECTURE EXAMPLE (william J.
Bayda, 2000)
5Arti Protokol
- Komunikasi antar komputer memerlukan suatu
aturan, yaitu tata cara bagaimana mereka dapat
saling mengenal dan melakukan transfer data tanpa
error. Agar dua atau beberapa komputer yang
saling berkomunikasi dapat berkomuniaksi dengan
lancar, ibaratnya keduanya harus berbicara dengan
bahasa yang sama. Apa yang dikomunikasikan,
bagaimana komunikasi itu terjadi, serta saat
komunikasi tersebut dilakukan, haruslah sesuai
dengan kesepakatan. Kesepakatan yang dimaksud
menunjuk pada sebuah protokol.
6Arti Protokol (lanjut)
- Protocols Set of rules precisely defining the
method used to communicate (william J. Bayda,
2000) - Protokol diartikan sebagai suatu rangkaian aturan
yang mengatur proses pertukaran data antara dua
entiti. - Sebuah protokol dipergunakan untuk proses
komunikasi antara entiti (program-program
aplikasi user, program transfer file, sistem
manajemen data base, fasilitas electronic mail,
terminal, dll) pada sistem (komputer, terminal,
sensor remote, dll) yang berbeda.
7Elemen-Elemen Kunci Sebuah Protokol
- Syntax meliputi segala sesuatu yang berkaitan
dengan format data dan level-level sinyal - Semantics Meliputi informasi kontrol untuk
koordinasi dan pengendalian kesalahan - Timing Meliputi kesesuaian urutan dan kecepatan
8Fungsi Protokol
- Encapsulation
- Segmentasi dan reasembling (segmentation and
reassembly) - Kontrol koneksi (connection control) Pengadaan
koneksi/ Connection estabilishment, transfer
data, penghentian koneksi - Pengiriman sesuai order (ordered delivery)
memastikan bahwa record-record dari file yang
diterima sama dengan record-record yang
ditransmisikan. - Flow Control Mengatur jumlah atau rate data yang
dikirim. - Error control Menjaga kendali informasi dan data
dari kehilangan atau kerusakan. Dalam hal ini
menjalankan dua fungsi terpisah, yaitu deteksi
error dan transmisi ulang. - Pengalamatan meliputi addresing level (tingkat
pengalamatan), Adressing scope (jangkauan
pengalamatan), connection identifiers
(idenifikasi koneksi) dan addressing mode (mode
pengalamatan) - Multiplexing koneksi multiple kedalam siste
tunggal. - Sevis-servis transmisi (Transmission services)
Prioritas, Mutu layanan, Pengamanan (security)
9Model Referensi OSI
- Model OSI (Open Systems Interconnection)
dikembangkan oleh ISO (International Organization
For Standardization) sebagai model untuk
arsitektur komunikasi komputer (1970), serta
sebagai kerangka kerja bagi pengembangan
standar-standar protokol. Model OSI terdiri dari
tujuh lapisan (Seven Layer)
10LAYERS OF THE OPEN SYSTEMS INTERCONNECTION MODEL
(william J. Bayda, 2000)
11Seven Layer OSI 1
- Physical Layer
- Mengirim dan menerima data dalam bentuk impuls
electric (bergantung pada medium yang digunakan).
Atau dengan kata lain lapisan ini berkaitan
dengan transmisi bit stream yang tidak
terstruktur sepanjang media physical berhubungan
dengan karakteristik prosedural, fungsi elektris
dan mekanis untuk mengakses media fisik. - Data Link
- Berfungsi meningkatkan kualitas transmisi dan
pengkodean impuls elecric. Dalam hal ini
menyediakan transfer informasi yang reliabel
melewati link fisik, mengirim block (frame)
dengan sinkronisasi yang diperlukan, kontrol
error dan flow control. - Network Layer.
- Melengkapi lapisan yang lebih tinggi dengan
keleluasaan dari transmisis data dan
teknologi-teknologi switching yang dipergunakan
untuk menghubungkan sistem bertugas menyusun,
mempertahankan serta mengakhiri koneksi. -
12Seven Layer OSI 2
- Tiga lapisan pertama berfungsi hanya untuk
transmisi data diantara dua node, dan bukan untuk
isi asli dari data. Dengan kata lain data dalam
bentuknya yang asli ditambah dengan data-data
tambahan yang diperlukan dalam transmisi.
Sedangkan keempat lapisan diatasnya berfungsi
untuk melewatkan data diantara proses (program)
yang berjalan pada dua node yang terkoneksi. - Transport Layer
- Berfungsi menangani interaksi antara
proses-proses pada node sumber dan node tujuan (
menyediakan transfer data yang handal ),
melakukan deteksi dan koreksi jika terjadi error
dari data yang sedang dikirim (end-to-end error)
dan melihat apakah data harus ditransmisikan
kembali bila ada kekurangan dalam penerimaan
data.
13Seven Layer OSI 3
- Session Layer
- Berfungsi mengelola alur waktu koneksi, melihat
apakah data sudah dikirim dan diterima oleh
proses Menyediakan struktur kontrol untuk
komunikasi diantara aplikasi-aplikasi menetukan
menyusun, mengatur dan mengakhiri koneksi sesi
diantara aplikasi-aplikasi yang sedang
beroperasi. - Presentation Layer
- Menyediakan keleluasaan terhadap proses aplikasi
untuk bermacam representasi data (syntax) - Application Layer
- berfungsi mengelola interaksi antara program
pemakai, menerima perintah dari pemakai dan
mengembalikan kode error ke pemakai jika terjadi
error.
14Model Referensi TCP/ IP
- Model referensi TCP/ IP merupakan suatu model
referensi yang pada awalnya digunakan oleh semua
jaringan komputer ARPANET dan generasi-generasi
penerusnya, Internet. Penemuan TCP/ IP berawal
dari kebutuhan DoD (Departemen Pertahanan
Amerika Serikat-US Departement of Defence),
teknologi jaringan yang kompleks. Olehnya itu
pada tahun 1968 Dod Advanced Research Project
Agency (ARPA) memulai penelitian dalam bidang
jaringan dengan menggunakan teknologi yang
sekarang disebut paket switching. Jaringan
bersifat percobaan pertama kali menghubungkan
empat tempat The university of California at
Los Angeles (UCLA), The University of California
at Santa Barbara (UCSB), The University of UTAH
and SRI International. Menjelang tahun 1972
menghubungkan 20 tempat. Penelitian-penelitian
tersebut berlanjut hingga kemudian terwujud
sebuah model referensi TCP/ IP sekarang. - Pada saat itu ARPANET menghubungkan ratusan
universitas dan instansi pemerintah dengan
menggunakan kabel telepon sewaan. Pada saat
jaringan satelit dan radio ditambahkan ke sistem,
ternyata protokol-protokolnya mendapat kesulitan
dalam menghubungkan komputer-komputer yang telah
tergabung tersebut. Karena itu diperlukan model
referensi baru. Sejak itu hal yang menjadi tujuan
utama adalah bagaimana menciptakan suatu sistem
yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan
komputer secara bersama-sama tanpa melihat adanya
perbedaan. Arsitektur ini kemudian dikenal
sebagai Model referensi TCP/IP.
15Model Referensi TCP/ IP 2
- Dengan demikian perasaan khawatir DoD untuk host,
router dan gateway internet yang sangat berharga
itu tidak terpakai lagi, dapat diabaikan. Maka
tujuan utama lain model TCP/ IP adalah
mengusahakan agar jaringan-jaringan yang telah
ada mampu mempertahankan diri dari hilangnya
hardware-hardware subnet, dimana percakapan yang
ada tidak terputus. Dengan kata lain DoD
mengharapkan koneksi tetap utuh selama mesin
sumber dan mesin yang dituju tetap berfungsi,
sekalipun sebagian mesin dan jalur transmisi yang
terhubung menyulitkan operasi-operasi. Selain itu
diperlukan arsitektur yang Fleksibel, karena
aplikasi-aplikasi yang memiliki persyaratan
tertentu sangat diinginkan, mulai dari pemindahan
data hingga transmisi pembicaraan realtime. - TCP/IP terdiri dari sub-protokol, yang beroperasi
pada lapisan (layer) yang berbeda.
Lapisan-lapisan tersebut terdiri atas Network
Access Layer , Internet Layer, Transport Layer
dan Aplication Layer
16OSI Layers vs TCP/IP Layers (M.Niswar, 2004)
17Illustrasi TCP/IP Protocol Stack (M.Niswar,
2004)
18TCP/ IP Packet (M.Niswar, 2004)
19IP HEADER (william J. Bayda, 2000)
20TCP/ IP Layer 1
- Network Access Layer
- Network Access Layer adalah layer yang paling
bawah dari hirarki protokol TCP/ IP. Fungsi layer
ini mencakup fungsi tiga layer terendah osi
(Network, Data Link dan Physical) - Internet Layer
- Tugas dari layer ini adalah untuk mengijinkan
host mengirimkan paket ke network dan
memungkinkan paket-paket itu berjalan
sendiri-sendiri ke tempat tujuannya. Analogi dari
sistem ini adalah Surat Pos. Seseorang dapat
menaruh sejumlah surat internasional ke dalam
kotak pos. Mungkin saja surat-surat tersebut
berjalan melalui satu atau lebih gerbang surat
internasional selama perjalanannya. Akan tetapi
semua itu berlangsung dengan tanpa disadari atau
diketahui pengguna. Selain itu karena setiap
negara (jaringan) mempunyai perangko
masing-masing, ukuran amplop tertentu dan aturan
pengiriman yang tidak perlu diketahui pengguna. - Internet layer menentukan format paket yang
resmi dan protokol resmi yang disebut IP
(Internet Protokol). Singkatnya, tugas internet
layer adalah mengirimkan paket-paket IP yang
berisi informasi tujuan paket tersebut. Internet
layer TCP/IP sangat mirip fungsinya dengan
network layer OSI.
21TCP/ IP Layer 2
- Transport Layer
- Layer ini dirancang untuk memungkinkan entity
per entity pada host sumber dan host tujuan untuk
melakukan percakapan, sama halnya pada transport
layer OSI. Pada layer ini melibatkan dua sub
protokol, yaitu TCP (Transmission Control
Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). TCP
merupakan protokol reliable connection oriented
yang mengijinkan sebuah aliran byte yang berasal
dari suatu mesin (komputer) untuk dikirimkan
tanpa error kesebuah mesin yang ada diinternet
serta mengatur kecepatan proporsional
pentransmisian data. UDP digunakan secara meluas
pada jenis transmisi yang mengutamakan pengiriman
cepat dibanding pengiriman akurat. (pengiriman
percakapan atau video). - Application Layer
- Model TCP/ IP tidak memiliki session layer dan
presentation layer, karena dirasakan bahwa
manfaatnya sangat sedikit dan secara teknis telah
terpenuhi dengan keberadaan transport dan
Application layer. - Layer ini berisi bermacam-macam protocol tingkat
tinggi, seperti TELNET, FTP dan SMTP, DNS, NNTP
dan HTTP.
22Pengalamatan IP (IP Address)
- Pengalamatan pada TCP/ IP mengikuti suatu skema
khusus. Alamat tersebut dirancang untuk
mengidentifikasi komputer tertentu yang ada dalam
jaringan tertentu secara unik. Untuk melakukan
ini, alamat IP menentukan alamat jaringan dan
alamat host (komputer) pada jaringan tersebut.
Alamat IP dijabarkan sebagai angka dua belas
digit desimal, biasanya diwakili tiga digit dalam
empat group yang dipisahkan dengan titik
(xxx.xxx.xxx.xxx). Setiap angka tiga digit ini
mewakili 1 byte (bernilai 8 bit biner) - Contoh IP. 192.168.199.232
- Secara eqivalen biner,
- 11000001.10101000.11000111.11101000
23Pengalamatan IP (Lanjut)
- Bilangan terbesar yang mungkin direpresentasikan
oleh byte adalah 255 (1286432168421 255),
jadi setiap byte dari alamat IP harus berisi
nilai antara 0 dan 255. Angka 0 dan 255 mempunyai
arti istimewa dalam alamat IP. Bilangan 255
(representasi biner 11111111) merepresentasikan
alamat broadcast setiap komputer dalam jaringan
IP menerima paket yang dialamatkan ke alamat
broadcast. - Peralatan mengirim broadcast karena
kadang-kadang lebih mudah mengirim paket ke
setiap komputer dalam jaringan ketimbang
mengalamatkan paket individu pada setiap
bagiannya. - Byte 0, dalam alamat IP juga memiliki arti
khusus, ia digunakan untuk menspesifikasi nomor
alamat jaringan (jika 0 ada diakhir alamat) atau
node (jika satu atau lebih 0 ada diawal alamat). - Contoh 193.168.32.0
- akan menyiapkan jaringan nomor 193.168.32. ,
sedangkan - 0.0.0.232 akan menunjukkan komputer yang
ditetapkan dengan alamat - IP 232 pada jaringan.
24Pengelompokan IP Address
- Untuk memenuhi semua ukuran jaringan yang cukup
fleksibel, maka dibuat skema pengalamatan
jaringan. Dari ukuran besar (sampai jutaan node)
sampai ukuran kecil (sepuluh node). Lagipula
jaringan 10.000 node akan membutuhkan format
pengalamatan yang sangat berbeda dibandingkan
dengan jaringan 200 node. Untuk memenuhi
kebutuhan jaringan besar, sedang dan kecil,
dikembangkan konsep kelompok, yaitu kelompok
jaringan IP. - Dibuat tiga kelompok jaringan (network classes),
Kelompok A untuk jaringan yang sangat besar
(jutaan node), Kelompok B untuk jaringan ukuran
sedang (ribuan node) dan Kelompok C untuk
jaringan terkecil (sampai dengan 254 node)
25Illustrasi Pengelompokan IP Address 1
- Kelompok A xxx.xxx.xxx.xxx
- Alamat jaringan Alamat host
- Kelompok B xxx.xxx.xxx.xxx
- Alamat jaringan Alamat host
- Kelompok C xxx.xxx.xxx.xxx
- Alamat Jaringan Alamat Host
26Illustrasi Pengelompokan IP Address 2
- Peralatan jaringan menentukan kelompok jaringan
dengan memeriksa beberapa bit pertama dalam
alamat tujuan sebuah datagram. Dalam kelompok A,
bit permata diset ke-0, dalam kelompok B, bit
pertama diset ke-1 dan bit kedua diset ke-0. Pada
kelompok C bit pertama dan kedua diset ke 1 dan
bit ke tiga diset ke 0. - Kelompok jaringan Format Alamat
- Kelompok A 0xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
- Kelompok B 10xxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
- Kelompok C 110xxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.
27Pengelompokan IP (3)
- Dengan menggunakan konversi biner ke desimal,
kita dapat melihat bahwa alamat-alamat kelompok A
dimulai dengan angka 1 127, Kelompok B dengan
128 191, dan kelompok C dengan 192 223. Dapat
dilihat bahwa byte pertama (oktet) dari setiap
contoh dan mengisi sisa byte dengan 1, Angka
terbesar kelompok A adala 127 untuk kelompok B
adalah 191 dan untuk kelompok C adalah 223. Angka
antara 224 dan 239, kadang-kadang disebut
kelompok D atau alamat-alamat Multicast.
Alamat-alamat multicast tidak mengidentifikasi
jaringan tertentu, tetapi alamat sekelompok
komputer yang tidak membagi alamat fisik
jaringan. Angka jaringan diatas 239 dicadangkan
untuk mode pengalamatan masa depan.
28Subnet Mask
- Subnet Masking adalah teknik yang digunakan
bersama dengan kelompok jaringan untuk membantu
menentukan bagian mana alamat IP yang berkenaan
sebagai alamat jaringan dan bagian mana sebagai
alamat node. Mask terdiri dari 32-bit kombinasi 1
dan 0. Dalam subnet mask, 1 mewakili alamat
jaringan dan 0 mewakili bagian alamat node. - Contoh
- Kel Subnet Mask Biner Subnet Mask Desimal
- Kel. A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.
0.0 - Kel. B 11111111.11111111.00000000.00000000
255.255.0.0 - Kel. C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.25
5.255.0 - Setiap 0 dalam subnet mask menunjukkan bagian
alamat node dari alamat IP dan setiap 1
menunjukkan bagian alamat jaringan.
29Illustrasi Pengalamatan Jaringan
30MAN METROPOL AREA NETWORK
LAN LOCAL AREA NETWORK
LAN LOCAL AREA NETWORK
WAN WIDE AREA NETWORK
31(No Transcript)
32Protocol
- FTP (File Transfer Protocol)
- SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
- HTTP (HyperText Transfer Protocol)
- PPP (Point to Point Protocol)
- SLIP (Serial Line Internet Protocol)
- Masih banyak lagi.
33Referensi
- Onno W. Purbo. 2002. TCP/IP. Jakarta PT. Elex
Media Komputindo - william J. Bayda, 2000.Companion to Data
Communication from Basic to Broadband, 3rd
Edition, Prentice Hall. - M. Niswar, 2004. Switching Protocol.
Universitas Hasanuddin. - Stallings, 2001.Komunikasi Data dan Komputer,
Jakarta Salemba Teknik.