ASAM NUKLEAT - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

ASAM NUKLEAT

Description:

ASAM NUKLEAT BAMBANG HERU BUDIANTO Asam nukleat adalah suatu polimer nukleotida yg berperanan dlm penyimpanan serta pemindahan informasi genetik (polinukleotida) Asam ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1860
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 23
Provided by: ECS70
Category:
Tags: asam | nukleat | gula

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: ASAM NUKLEAT


1
ASAM NUKLEAT
  • BAMBANG HERU BUDIANTO

2
  • Asam nukleat adalah suatu polimer nukleotida yg
    berperanan dlm penyimpanan serta pemindahan
    informasi genetik (polinukleotida)
  • Asam nukleat terdapat dlm 2 bentuk, yi. asam
    deoksiribosa (DNA) dan asam ribosa (RNA).
  • Keduanya merupakan polimer linier, tidak
    bercabang dan tersusun dari subunit-subunit yg
    disebut nukleotida
  • Pd sel eukariot, DNA terdapat di dlm nukleus,
    sedangkan pada sel prokariot, terdpt dlm
    sitoplasma atau nukleoid dan berfungsi sbg
    molekul hereditas atau pewarisan sifat.
  • Molekul RNA disintesis dari DNA dan berperan dlm
    sintesis protein di dlm sitoplasma (ribosom)
  • Satu nukleotida terdiri atas 3 bagian yi gula
    berkarbon 5 (pentosa), basa organik heterosiklik
    (mengandung karbon, nitrogen dan berbentuk datar)
    dan gugus fosfat bermuatan negatif, yg membuat
    polimer bersifat asam.
  • Pada RNA gula pentosanya adalah ribosa, sedangkan
    pada DNA gula pentosanya mengalami kehilangan
    satu atom O pada posisi C nomor 2 sehingga
    dinamakan gula 2-deoksiribosa

3
(No Transcript)
4
  • Basa N, baik pada DNA maupun pada RNA, dapat
    dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu purin
    dan pirimidin.
  • Basa purin mempunyai dua buah cincin (bisiklik),
    sedangkan basa pirimidin hanya mempunyai satu
    cincin (monosiklik).
  • Pada DNA, dan juga RNA, purin terdiri atas adenin
    (A) dan guanin (G).
  • Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara
    DNA dan RNA.
  • Kalau pada DNA basa pirimidin terdiri atas
    sitosin (C) dan timin (T), pada RNA tidak ada
    timin dan sebagai gantinya terdapat urasil (U).
  • Timin berbeda dengan urasil hanya karena adanya
    gugus metil pada posisi nomor 5 sehingga timin
    dapat juga dikatakan sebagai 5-metilurasil.
  • Di antara ketiga komponen monomer asam nukleat
    tersebut di atas, hanya basa N-lah yang
    memungkinkan terjadinya variasi.

5
  • Pada kenyataannya memang urutan (sekuens) basa N
    pada suatu molekul asam nukleat merupakan penentu
    bagi spesifisitasnya.
  • Dengan perkataan lain, penggambaran suatu molekul
    asam nukleat hanya dengan menuliskan urutan
    basanya saja.
  • Pada asam nukleat terbentuk ikatan glikosidik
    (glikosilik) dan fosfodiester
  • Ikatan glikosidik terjadi karena adanya ikatan
    antara posisi 1 pada gula dengan posisi 9 (N-9)
    pada basa purin atau posisi 1 (N-1)
  • Suatu basa yang terikat pada satu gugus gula
    disebut nukleosida. Sedangkan, nukleotida sendiri
    adalah nukleosida dengan sebuah atau lebih gugus
    fosfat
  • Jadi, apabila gulanya adalah ribosa, maka
    nukleosidanya dapat berupa adenosin (rA),
    guanosin (rG), sitidin (rC), dan uridin (rU).
    Nukleotidanya akan ada empat macam, yaitu
    adenosin monofosfat (AMPasam adenilat), guanosin
    monofosfat (GMP as guarilat), sitidin monofosfat
    (CMPas sitidilat), dan uridin monofosfat (UMP
    as uridilat)

6
  • Jika gula pentosanya adalah deoksiribosa seperti
    halnya pada DNA, nukleosidanya terdiri atas
    deoksiadenosin (dA), deoksiguanosin (dG),
    deoksisitidin (dC), dan deoksitimidin (dT).
  • Sedangkan, nukleotidanya masing-masing adalah
    deoksiadenosin monofosfat (dAMPas
    deoksiadenilat) deoksiguanosin monofosfat
    (dGMPas deoksiguanilat) deoksisitidin
    monofosfat (dCMPas deoksisitidilat) dan timidin
    monofosfat (TMPas timidilat)
  • Pada asam nukleat terdapat pula ikatan kovalen
    melalui gugus fosfat yang menghubungkan antara
    gugus hidroksil (OH) pada posisi 5 gula pentosa
    dan gugus hidroksil pada posisi 3 gula pentosa
    nukleotida berikutnya. Ikatan ini dinamakan
    ikatan fosfodiester karena secara kimia gugus
    fosfat berada dalam bentuk diester
  • Basa purin dan pirimidin tidak berikatan secara
    kovalen satu sama lain
  • Oleh karena itu, suatu polinukleotida tersusun
    atas kerangka gula-fosfat yang berselang-seling
    dan mempunyai ujung 5-P dan 3-OH.
  • Adanya ujung-ujung tersebut menjadikan rantai
    polinukleotida linier mempunyai arah tertentu.

7
(No Transcript)
8
  • Telah dijelaskan bahwa penggambaran asam nukleat
    cukup dengan menuliskan urutan basa (sekuens)-nya
    saja
  • Penulisan sekuens asam nukleat ada kebiasaan
    untuk menempatkan ujung 5 di sebelah kiri atau
    ujung 3 di sebelah kanan.
  • Sebagai contoh, suatu sekuens DNA dapat
    dituliskan 5-ATGACCTGAAAC-3 atau suatu sekuens
    RNA dituliskan 5-GGUCUGAAUG-3.
  • Sekuens tersebut juga menggambarkan arah
    pembacaannya
  • Dua asam nukleat yang memiliki sekuens sama tidak
    berarti keduanya sama jika pembacaan sekuens
    tersebut dilakukan dari arah yang berlawanan
    (yang satu 5? 3, sedangkan yang lain 3? 5).
  • Selain ikatan glikosidik dan fosfodiester, basa
    di dalam nukleotida membentuk ikatan hidrogen.
  • Adenin akan membentuk 2 ikatan hidrogen dengan
    timin pada untai komplementer DNA double helix.
  • Guanin membentuk 3 ikatan hidrogen dengan sitosin

9
  • Adanya ikatan hidrogen tersebut menjadikan kedua
    rantai polinukleotida terikat satu sama lain dan
    saling komplementer. Artinya, begitu sekuens basa
    pada salah satu rantai diketahui, maka sekuens
    pada rantai yang lainnya dapat ditentukan.
  • DNA terdapat dlm bentuk heliks ganda (double
    helix) yg seragam dengan rantai-rantai
    komplementer yg berpilin satu sama lain membentuk
    tangga spiral ke arah kanan, sedangkan
    molekul-molekul RNA disintesis dari cetakan DNA
    sebagai untai tunggal.
  • Namun, untai tunggal RNA juga dpt melipat ke
    rantainya sendiri dan membentuk pasangan basa
    komplementer yg menghasilkan struktur sekunder yg
    unik
  • Ke dua untai komplementer dari heliks ganda DNA
    bekerja dengan arah yg berlawanan atau
    antiparalel.
  • Jika salah satu rantai dibaca dari ujung fosfat
    5-nya, maka rantai lainnya akan dibaca dari
    ujung hidroksilnya 3-nya.
  • 3? membawa gugus OH bebas pada posisi 3? dari
    cincin gula, dan ujung 5?membawa gugus fosfat
    bebas pada posisi 5? dari cincin gula

10
  • Heliks ganda DNA akan membawa satu putaran setiap
    10 pasangan basa (sekitar 3,4 nm)
  • Basa yg berpasangan terletak di tengah molekul,
    membentuk rongga hidrofobik sehingga lebar heliks
    menjadi sekitar 2 nm
  • Bentuk DNA tersebut dikatakan berada dalam bentuk
    B atau bentuk yang sesuai dengan model asli
    Watson-Crick.
  • Bentuk yang lain, misalnya bentuk A, akan
    dijumpai jika DNA berada dalam medium dengan
    kadar garam tinggi. Pada bentuk A terdapat 11
    pasangan basa dalam setiap putaran spiral.
  • Selain itu, ada pula bentuk Z, yaitu bentuk
    molekul DNA yang mempunyai arah pilinan spiral ke
    kiri.
  • Bermacam-macam bentuk DNA ini sifatnya fleksibel,
    artinya dapat berubah dari yang satu ke yang lain
    bergantung kepada kondisi lingkungannya.

11
(No Transcript)
12
  • DNA dobel heliks dapat dikopi secara persis
    karena masing-masing untai mengandung sekuen
    nukleotida yang persis berkomplemen dengan sekuen
    untai pasangannya. Masing-masing untai dapat
    berperan sebagai cetakan untuk sintesis dari
    untai komplemen baru yang identik dengan pasangan
    awalnya.

13
  • Telah dijelaskan sebelumnya bahwa untai tunggal
    RNA juga dpt melipat ke rantainya sendiri dan
    membentuk pasangan basa komplementer yg
    menghasilkan struktur sekunder yg unik (ikatan
    hidrogen dlm molekulnya sendiri intramolekuler).
  • Adanya modifikasi struktur RNA menyebabkan adanya
    perbedaan fungsi
  • Berdasarkan fungsinya, dikenal 3 jenis RNA yi RNA
    transfer (tRNA) RNA duta atau messenger (mRNA)
    dan RNA ribosom (rRNA)
  • Struktur mRNA dikatakan sebagai struktur primer,
    sedangkan struktur tRNA dan rRNA dikatakan
    sebagai struktur sekunder
  • t RNA mempunyai ukuran paling kecil (panjang
    75-80 nukleotida) dan berperan membawa asam amino
    ke ribosom untuk di-polimerisasi membentuk rantai
    polipeptida

14
  • RNA ribosom merupakan komponen struktural dari
    ribosom
  • RNA duta membawa sekuens ribonukleotida hasil
    transkripsi kode genetik pada salah satu untai
    DNA sehingga panjang dan komposisi mRNA sangat
    bervariasi
  • Sifat-sifat fisika-kimia asam nukleat meliputi
    stabilitas asam nukleat, pengaruh asam, pengaruh
    alkali, denaturasi kimia, viskositas, dan
    kerapatan apung.
  • Stabilitas asam nukleat ditentukan oleh interaksi
    penempatan (stacking interactions) antara
    pasangan-pasangan basa. Artinya, permukaan basa
    yang bersifat hidrofobik menyebabkan
    molekul-molekul air dikeluarkan dari sela-sela
    perpasangan basa sehingga perpasangan tersebut
    menjadi kuat.
  • Di dalam asam pekat dan suhu tinggi, misalnya
    HClO4 dengan suhu lebih dari 100ºC, asam nukleat
    akan mengalami hidrolisis sempurna menjadi
    komponen-komponennya. Namun, di dalam asam
    mineral yang lebih encer, hanya ikatan glikosidik
    antara gula dan basa purin saja yang putus
    sehingga asam nukleat dikatakan bersifat apurinik

15
  • Pengaruh alkali terhadap asam nukleat
    mengakibatkan terjadinya perubahan status
    tautomerik basa.
  • Sebagai contoh, peningkatan pH akan menyebabkan
    perubahan struktur guanin dari bentuk keto
    menjadi bentuk enolat karena molekul tersebut
    kehilangan sebuah proton.
  • Selanjutnya, perubahan ini akan menyebabkan
    terputusnya sejumlah ikatan hidrogen sehingga
    pada akhirnya rantai ganda DNA mengalami
    denaturasi.
  • Hal yang sama terjadi pula pada RNA. Bahkan pada
    pH netral sekalipun, RNA jauh lebih rentan
    terhadap hidrolisis bila dibadingkan dengan DNA
    karena adanya gugus OH pada atom C nomor 2 di
    dalam gula ribosanya.
  • Sejumlah bahan kimia diketahui dapat menyebabkan
    denaturasi asam nukleat pada pH netral.
  • Contoh yang paling dikenal adalah urea (CO(NH2)2)
    dan formamid (COHNH2). Pada konsentrasi yang
    relatif tinggi, senyawa-senyawa tersebut dapat
    merusak ikatan hidrogen. Artinya, stabilitas
    struktur sekunder asam nukleat menjadi berkurang
    dan rantai ganda mengalami denaturasi.

16
  • Molekul DNA sangat rentan terhadap fragmentasi
    fisik karena relatif kaku sehingga larutan DNA
    mempunyai viskositas yang tinggi
  • Analisis dan pemurnian DNA dapat dilakukan sesuai
    dengan kerapatan apung (bouyant density)-nya.
  • Di dalam larutan yang mengandung garam pekat
    dengan berat molekul tinggi, misalnya sesium
    klorid (CsCl) 8M, DNA mempunyai kerapatan yang
    sama dengan larutan tersebut, yakni sekitar 1,7
    g/cm3.
  • Jika larutan ini disentrifugasi dengan kecepatan
    yang sangat tinggi, maka garam CsCl yang pekat
    akan bermigrasi ke dasar tabung dengan membentuk
    gradien kerapatan. Begitu juga, sampel DNA akan
    bermigrasi menuju posisi gradien yang sesuai
    dengan kerapatannya.
  • Teknik ini dikenal sebagai sentrifugasi seimbang
    dalam tingkat kerapatan (equilibrium density
    gradient centrifugation) atau sentrifugasi
    isopiknik.

17
  • Dengan teknik sentrifugasi tersebut DNA, RNA, dan
    protein akan terpisah.
  • Pelet RNA akan berada di dasar tabung dan protein
    akan mengapung sehingga DNA dapat dimurnikan,
    baik dari RNA maupun protein.
  • Selain itu, teknik tersebut juga berguna untuk
    keperluan analisis DNA karena kerapatan apung DNA
    (?) merupakan fungsi linier bagi kandungan
    GC-nya.
  • Dalam hal ini, ? 1,66 0,098 (G C).
  • Selain sifat fisik-kimia di atas, sifat
    spektroskopik-termal asam nukleat meliputi
    kemampuan absorpsi sinar UV, hipokromisitas,
    penghitungan konsentrasi asam nukleat, penentuan
    kemurnian DNA, serta denaturasi termal dan
    renaturasi asam nukleat.

18
Sentrifugasi seimbang dalam tingkat kerapatan
protein
sentrifugasi
CsCl 8M
DNA
RNA
19
  • Asam nukleat dapat mengabsorpsi sinar UV karena
    adanya basa nitrogen yang bersifat aromatik
  • Panjang gelombang untuk absorpsi maksimum baik
    oleh DNA maupun RNA adalah 260 nm atau dikatakan
    ?maks 260 nm.
  • Meskipun ?maks untuk DNA dan RNA konstan, namun
    ada perbedaan nilai absorbansi (hipokromisitas).
  • Molekul dsDNA dikatakan relatif hipokromik
    (kurang berwarna) bila dibandingkan dengan ssDNA.
    Sebaliknya, ssDNA dikatakan hiperkromik terhadap
    dsDNA.
  • Konsentrasi DNA dihitung atas dasar nilai
    A260-nya
  • Molekul dsDNA dengan konsentrasi 1 mg/ml
    mempunyai A260 sebesar 20, sedangkan konsentrasi
    yang sama untuk molekul ssDNA atau RNA mempunyai
    A260 lebih kurang sebesar 25.
  • Nilai A260 untuk ssDNA dan RNA hanya merupakan
    perkiraan karena kandungan basa purin dan
    pirimidin pada kedua molekul tersebut tidak
    selalu sama, dan nilai A260 purin tidak sama
    dengan nilai A260 pirimidin. Pada dsDNA, yang
    selalu mempunyai kandungan purin dan pirimidin
    sama, nilai A260 -nya sudah pasti.

20
  • Tingkat kemurnian asam nukleat dapat diestimasi
    melalui penentuan nisbah A260 terhadap A280
  • Molekul dsDNA murni mempunyai nisbah A260 /A280
    sebesar 1,8.
  • Sementara itu, RNA murni mempunyai nisbah A260
    /A280 sekitar 2,0.
  • Nisbah protein (?maks 280 nm) , kurang dari
    1,0.
  • Oleh karena itu, suatu sampel DNA yang
    memperlihatkan nilai A260 /A280 lebih dari 1,8
    dikatakan terkontaminasi oleh RNA.
  • Sebaliknya, suatu sampel DNA yang memperlihatkan
    nilai A260 /A280 kurang dari 1,8 dikatakan
    terkontaminasi oleh protein
  • Selain bahan-bahan kimia, panas juga dapat
    menyebabkan denaturasi asam nukleat
  • Denaturasi termal pada DNA dan RNA ternyata
    sangat berbeda

21
  • Pada RNA denaturasi berlangsung perlahan dan
    bersifat acak karena bagian rantai ganda yang
    pendek akan terdenaturasi lebih dahulu daripada
    bagian rantai ganda yang panjang.
  • Pada DNA, denaturasi terjadi sangat cepat dan
    bersifat koperatif karena denaturasi pada kedua
    ujung molekul dan pada daerah kaya AT akan
    mendestabilisasi daerah-daerah di sekitarnya.
  • Suhu ketika molekul asam nukleat mulai mengalami
    denaturasi dinamakan titik leleh atau melting
    temperature (Tm).
  • Nilai Tm merupakan fungsi kandungan GC sampel
    DNA, dan berkisar dari 80 ºC hingga 100ºC untuk
    molekul-molekul DNA yang panjang
  • DNA yang mengalami denaturasi termal dapat
    dipulihkan (direnaturasi) dengan cara didinginkan
  • Renaturasi yang terjadi antara daerah
    komplementer dari dua rantai asam nukleat yang
    berbeda dinamakan hibridisasi.

22
  • Banyak molekul dsDNA berada dalam bentuk sirkuler
    tertutup atau closed-circular (CC), misalnya DNA
    plasmid dan kromosom bakteri serta DNA berbagai
    virus.
  • Artinya, kedua rantai membentuk lingkaran dan
    satu sama lain dihubungkan sesuai dengan
    banyaknya putaran heliks (Lk) di dalam molekul
    DNA tersebut.
  • Banyaknya putaran heliks yang terbentuk akan
    mengunci sistim pilinan tersebut. Deformasi
    inilah yang disebut sebagai superkoiling.
  • Geometri suatu molekul yang mengalami
    superkoiling dapat berubah akibat beberapa faktor
    yang mempengaruhi pilinan internalnya
  • Sebagai contoh, peningkatan suhu dapat menurunkan
    jumlah pilinan, atau sebaliknya, peningkatan
    kekuatan ionik dapat menambah jumlah pilinan
  • Contoh keberadaan interkalator seperti etidium
    bromid (EtBr) yang menyisip di antara
    pasangan-pasangan basa
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com