Title: EMBRIOLOGI SUSUNAN PENCERNAAN
1EMBRIOLOGI SUSUNAN PENCERNAAN
- Prof. DR. dr. Hj. Yanwirasti, PA
BAGIAN ANATOMI Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas
2EMBRIOLOGI SUSUNAN PENCERNAAN
- BERASAL DARI
- Pharyngeal Gut
- Usus sederhana depan
- Usus sederhana tengah
- Usus sederhana belakang
3- Pharyngeal Gut
- Pada minggu keempat terbentuk lengkung pharynx
yang terdiri atas jaringan mesenkim yang
dipisahkan oleh celah pharynx - Bersamaan dengan itu terbentuk kantong pharynx
disepanjang dinding lateral pharynx
4(No Transcript)
5Lengkung Pharynx
- TERDIRI ATAS
- Bagian inti, Mesoderm
- Bagian luar, Ektoderm
- Bagian dalam, Entoderm
- Disamping itu inti lengkung Pharynx
- menerima sel krista untuk membentuk unsur
- tulang
6- Mesoderm membentuk susunan otot wajah
- dan leher.
- Setiap unsur otot masing-masing lengkung
- membawa saraf otak tersendiri dan
- mempunyai unsur arteri sendiri
7(No Transcript)
8Tulang rawan yang dibentuk lengkung pharynx
9Setiap lengkung membawa persyarafan tersendiri
10Kantong Pharynx
- Membawa 5 pasang kantong pharynx
- Pasangan terakhir tidak khas, sering dianggap
bagian IV
11(No Transcript)
12Alat-alat yang dibentuk kantung pharynx
13- Celah Pharynx
- Banyaknya 4 buah
- Yang menetap hanya satu
- Berkembang menjadi meatus acusticus externus
-
14Sindroma lengkung pertama
- Terjadi karena kegagalan / perkembangan abnormal
lengkung pharynx pertama - Sindroma treacher collins (Dysostosis Mandibulo
Facialis) - - telinga luar abnormal
- - kelainan telinga tengah dan dalam
- - hipoplasia tulang pipi dan rahang bawah
- - kelainan kelopak mata bawah
15Sindroma Piere Robin
- Hipoplasia rahang bawah
- Palatoschizis
- Kelainan telinga dan mata
16Perkembangan lidah
- Terbentuk pada minggu keempat
- Berasal dari
- - lengkung pertama
- membentuk corpus lingua
- - lengkung kedua, ketiga dan sebagian keempat
- membentuk radix lingua
- - lengkung keempat
- membentuk epiglotis
17(No Transcript)
18Tongue tie ankyloglossia
- Lidah tidak bebas dari mulut
- Penyebab tidak terjadi degenerasi sel
- pada dasar mulut, sehingga
- lidah terikat pada dasar
mulut - Dalam keadaan normal, terjadi degenerasi sel
yang luas, yang tersisa hanya FRENULUM
19Perkembangan Palatum
- Berasal dari pasangan pertama lengkung pharynx
- Pada akhir minggu keempat terdapat tonjolan
maxilla dilateral dan tonjolan mandibula kaudal
dari stomadeum
20(No Transcript)
21- Tonjolan maxilla bertumbuh kemedial membentuk
segmen antar maxilla yang membentuk - Philtrum bibir atas
- Unsur rahang atas, mengandung 4 gigi seri
- Unsur palatum yang membentuk langitan
- primer
22(No Transcript)
23Langit sekunder/palatum sekunder
- Dibentuk oleh daun-daun langit sekunder (palatum)
yang berasal dari penonjolan tonjol maxilla yang
mengarah kebawah, pada sisi kiri dan kanan lidah - Akhirnya mencapai kedudukan horizontal diatas
lidah - Di anterior daun-daun palatina bersatu dengan
langit primer - Batas langit primer dan sekunder adalah foramen
incisivum
24Sumbing bibir dan langitan
- Didepan foramen incisivum terjadi
- Sumbing bibir lateral
- Sumbing rahang atas
- Sumbing antara langitan primer dan sekunder
25- Dibelakang foramen incisivum terjadi
- Sumbing langit sekunder
- Sumbing uvula
- Campuran kedua sumbing diatas
- Penyebab
- Genetik
- Lingkungan
26Embriologi Susunan Pencernaan
- Mulai terbentuk pada kehidupan mudigah 7 somit
(22 hari) sebagai akibat dari pelipatan mudigah
kearah cephalo caudal dan lateral, sehingga
rongga yang dibatasi entoderm sebagian tercakup
ke dalam mudigah dan membentuk usus sederhana. - Pada bagian kepala dan ekor mudigah, usus
sederhana membentuk tabung buntu masing-masing - Usus sederhana depan (fore gut)
- Usus sederhana belakang (hind gut)
- Diantaranya usus sederhana tengah (mid gut) yang
untuk sementara tetap berhubungan dengan kandung
kuning telur.
27(No Transcript)
28Perkembangan usus sederhana depan
- Oesopagus
- Ketika mudigah berumur 4 minggu, muncul
diverticulum pada dinding ventral usus sederhana
depan yang disebut (diverticulum tracheo
bronchiale). Diverticulum ini berangsur-angsur
dipisahkan dari bagian dorsal fore gut melalui
septum oesopago tracheale. Dengan cara ini usus
sederhana depan terbagi atas - Bagian ventral primordium pernafasan
- Bagian dorsal oesopagus
29(No Transcript)
30Perkembangan..
- Pada mulanya oesopagus sangat pendek, akan tetapi
dengan gerak turun jantung dan paru-paru ia
memanjang dengan cepat. - 2/3 bagian atas otot bersifat serat lintang yang
berasal dari mesenchim sekitarnya dan disarafi
oleh N.X. - 1/3 bagian bawah ototnya bersifat polos dan
disarafi plexus splanchnicus
31(No Transcript)
32Kelainan Kongenital
- Atresia Oesopagus Fistula Oesophagotrachealis
- Kelainan ini akibat
- Penyimpangan septum eosophagotracheale ke
posterior - Faktor-faktor mekanik yang mendorong dinding
dorsal usus depan sederhana ke arah anterior - Bentuk yang paling sering ditemukan
- Bagian proximal berakhir sebagai kantong buntu
- Bagian distal dihubungkan dengan trachea melalui
saluran sempit.
33Anak yang baru lahir dengan atresia, kelihatannya
mungkin normal, tetapi bila minum pertama bagian
proksimal oesophagus terisi penuh dan susu akan
mengalir keluar kedalam trachea dan paru-paru
- Bentuk lain, saluran fistula diganti oleh tali
ligamentum. - Keadaan yang jarang terjadi kedua bagian bermuara
kedalam trachea.
34Lambung
- Pertumbuhan lambung mulai pada minggu ke-4
sebagai suatu pelebaran usus depan yang berbentuk
kumparan. - Minggu-minggu berikutnya kedudukannya sangat
berubah akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan
pada berbagai dindingnya dan perubahan kedudukan
alat-alat disekitarnya.
35- Perubahan kedudukan lambung karena ia berputar
sekitar sumbu memanjang dan sumbu antero
posterior. - Disekitar sumbu memanjang lambung melakukan
putaran 90o searah jarum jam. - Akibatnya
- Sisi kiri menghadap ke depan
- Sisi kanan menghadap ke belakang
- N.X kiri yang semula mensarafi kiri menuju depan
- N.X kanan yang semula mensafari kanan menuju
belakang
36(No Transcript)
37Lambung
- Selama perputaran ini bagian dinding belakang
lambung tumbuh lebih cepat dari bagian depannya.
Hal ini mengakibatkan pembentukan - curvatura mayor
- curvatura minor
- Ujung cephalic dan kaudal lambung pada mulanya
terletak digaris depan. Selama pertumbuhan,
bagian kaudal atau bagian pilorus bergerak
kekanan dan keatas, dan bagian cephalic atau
bagian kardia kekiri dan kebawah. - Dengan ini sumbu panjang lambung
- berjalan dari kiri dan kanan bawah
38(No Transcript)
39Lambung
- Pada tingkat perkembangan ini, lambung terikat
pada dinding dorsal dan ventral tubuh melalui
mesogastrium dorsale dan ventrale. - Perputaran disekitar sumbu memanjang menarik
mesogastrium dorsale kekiri. Dengan demikian
membantu pembentukan bursa omentalis, yaitu
kantong peritonium dibelakang lambung
40(No Transcript)
41Kelainan kongenital
- Stenosis Pylorus
- Disebabkan oleh otot-otot melingkar di daerah
pylorus menebal sehingga terjadi penyempitan
rongga pylorus - Akibatnya perjalanan makanan tersumbat sehingga
anak muntah hebat dan proyektil
42Duodenum
- Terbentuk dari bagian akhir fore gut dan bagian
atas mid gut. - Titik pertemuan fore gut dan mid gut ini terletak
tepat distal dari tunas hati. - Sementara lambung berputar, duodenum mengambil
bentuk lengkung seperti huruf C dan akhirnya
terletak retroperitonial
43(No Transcript)
44Hati dan Kandung Empedu
- Terbentuk pada pertengahan minggu ke tiga sebagai
epitel entoderm pada ujung distal fore gut. - Pertumbuhan ini dikenal sebagi diverticulum
hepatis (tunas hati) - Tunas hati terdiri atas berkas-berkas sel yang
berproliferasi dengan cepat dan menempus septum
transversum yaitu lempeng mesoderm. - Sementara sel-sel hati menembus septum
transversum, hubungan tunas hati dan duodenum
menyempit. Dengan ini terbentuk saluran empedu. - Dari saluran empedu, terbentuk tonjolan ke
ventral yang menghasilkan kandung empedu dan
ductus cysticus.
45(No Transcript)
46Hati dan Kandung Empedu
- Selama perkembangan sel epitel hati bercampur
baur dengan v.vitelinae dan v.umbilicus untuk
membentuk sinusoid hati. - Tali-tali hati berdiferensiasi menjadi jaringan
parenkim hati dan jaringan yang melapisi ductus
biliaris - Sel-sel hemopoitik, sel-sel kuppfer dan sel-sel
jaringan penyambung berasal dari mesoderm septum
transfersum.
47Hubungan hati dan peritonium
- Akibat pertumbuhan cepat yang terus berlangsung,
hati menjadi terlalu besar bagi septum
transversum dan berangsur-angsur menonjol kedalam
rongga perut. - Mesoderm septum transversum antara dinding
ventral perut dan hati menjadi teregang dan
sangat tipis dan membentuk ligamentum falciforme
hepatis - Mesoderm septum transversum antara hati dan fore
gut akan meregang dan membentuk selaput omentum
minus (ligamentum gastrohepaticum dan ligamentum
hepatoduodenale) - Pada tepi bebas omentum minus terdapat
- Saluran empedu
- Vena prota
- Arteri hepatica
48(No Transcript)
49Hubungan hati dan peritonium
- Mesoderm pada permukaan hati berdiferensiasi
menjadi peritonium viscerale, kecuali pada
permukaan atasnya. Pada daerah ini, hati tetap
berhubungan dengan sisa septum transversum. - Bagian septum ini terdiri atas gumpalan mesoderm
yang padat dan membentuk pars tendinosa
diafragma. - Permukaan hati yang berhubungan dengan diafragma
dan tidak pernah diliputi peritonium dikenal
dengan pars afixa hepatis atau bare area of the
liver
50Fungsi Hati dalam Janin
- Pada minggu 10 berat hati 10 dari berat badan
seluruhnya. Hal ini disebabkan karena - Sejumlah besar Sinusoid
- Fungsi hemopoetik
- Diantara sel hati dan dinding pembuluh darah
ditemukan sarang-sarang sel yang menghasilkan sel
darah merah dan putih. - Kegiatan ini berangsur-angsur berkurang dalam 2
bulan terakhir kehidupan dalam rahim. - Pada saat lahir hanya pulau-pulau kecil pembentuk
darah yang tertinggal. Pada saat ini berat hati
5 dari berat badan seluruhnya - Fungsi hati yang penting lainnya dimulai pada
minggu ke 12 yaitu dibentuknya empedu oleh
sel-sel hati.
51Fungsi Hati dalam Janin
- Pada saat ini, kandung empedu dan ductus cysticus
telah berkembang. Ductus cysticus bersatu dengan
ductus hepaticus membentuk ductus choledochus. - Akibatnya empedu dapat memasuki saluran
pencernaan, sehingga isi saluran pencernaan
berwarna hijau gelap. - Karena perubahan kedudukan duedenum, muara ductus
choledochus berangsur-angsur bergeser dari depan
ke belakang. - Akibatnya ductus choledochus menghilang
dibelakang duodenum.
52Kelainan Kongenital
- Atresia kandung empedu
- Pada mulanya kandung empedu merupakan alat yang
berongga. Akibat proliferasi epitel yang
melapisinya, kandung ini menjadi padat untuk
sementara waktu. Kemudian terjadi rekanalisasi
epitel, sehingga rongga tetapnya terbentuk. Bila
rekanalisasi tidak terjadi, kandung empedu tetap
53Kelainan Kongenital
- Atresia saluran empedu.
- Saluran didalam dan luar hati juga mengalami
perpadatan. Bila rekanalisasi tak terjadi akan
terbentuk atresia. Biasanya hanya terbatas pada
hanya sebagian kecil ductus choledochus. Kandung
empedu dan ductus hepaticus proximal terhadap
atresia sangat melebar. - Anak lahir akan tampak kuning yang tambah lama
tambah parah.
54(No Transcript)
55Kelainan Kongenital
- Bentuk ganda vesica felea.
56Kelainan Kongenital
- Pembelahan sebagian vesica felea
- Diverticula pada kandung empedu.
57Pancreas
- Dibentuk oleh
- Tunas pancreas dorsal
- Tunas pancreas ventral
- Yang berasal dari epitel entoderm duodenum
- Tunas pancreas dorsal terletak didalam
mesenterium dorsale, sedang tunas pancreas dorsal
berhubungan erat dengan ductus choledochus. - Ketika duodenum berputar ke kanan dan membentuk
huruf C, tunas pancreas ventral bergeser ke
dorsal seperti ductus choledochus bergeser ke
dorsal. - Akhirnya tunas pancreas ventral berada tepat
dibawah dan dibelakang tunas pancreas dorsal.
58(No Transcript)
59Pancreas
- Kemudian parenkhim maupun saluran tunas pancreas
dorsal dan ventral bersatu. - Tunas ventral membentuk processus uncinatus dan
bagian bawah caput pancreas. - Bagian kelenjar lainnya berasal dari tunas
dorsal. - Ductus pancreaticus mayor (Wirsungi) terbentuk
dari bagian distal saluran pancreas dorsal dan
seluruh saluran pancreas ventral. - Bagian proximal saluran pancreas dorsal menutup
atau sebagai saluran kecil - Ductus pancreaticus accesorius (santorini
60(No Transcript)
61Pancreas
- Ductus pancreaticus mayor bersama-sama dengan
ductus choledochus bermuara di papila duodeni
mayor. - Ductus pancreaticus accesorius bermuara pada
papila duodeni minor. - 10 dari kasus kedua saluran gagal bersatu dan
susunan ganda tetap dipertahankan.
62Pancreas
- Pulau-pulau langerhans.
- Berkembang dari jaringan parenchim pancreas pada
ketiga kehidupan janin. - Tersebar diseluruh kelenjar.
- Sekresi insulin dimulai bulan ke-5.
- Kadar insulin janin tidak tergantung pada kadar
insulin ibunya.
63Kelainan Kongenital
- Pancreas yang berbentuk cincin
- Tunas pancreas terdiri atas 2 bagian yang dalam
keadaan normal bersatu dan berputar disekitar
duodenum, sehingga terletak dibawah tunas
pancreas dorsal. - Kadang-kadang bagian kanan berputar secara normal
tetapi bagian kiri bergeser kearah yang
berlawanan. Akibatnya duodenum dikelilingi oleh
pancreas yang berbentuk cincin. - Kelainan ini kadang-kadang menjepit duodenum dan
menyebabkan penyumbatan.
64(No Transcript)
65Kelainan Kongenital
- Pancreas heterotopik
- Keadaan dimana jaringan pancreas dapat ditemukan
mulai dari ujung distal oesopagus sampai puncak
jerat usus sederhana. - Yang paling sering ditemukan pada selaput lendir
lambung dan diverticulum Meckel.
66Perkembangan Usus Sederhana Tengah (mid gut)
- Perkembangan usus tengah ditandai oleh cepat
memanjangnya usus dan mesenteriumnya, sehingga
terbentuk jerat usus primer. - Pada puncaknya jerat ini tetap berhubungan dengan
kandung telur melalui ductus vitellinus yang
sempit. - Bagian cranial jerat usus akan membentuk
- Bagian distal duodenum
- Yeyenum
- Ileum (sebahagian)
67(No Transcript)
68Perkembangan Usus Sederhana Tengah (mid gut)
- Bagian caudal jerat usus akan membentuk
- Bagian bawah illeum
- Caecum
- Appendix
- Colon ascenden
- 2/3 proximal colon transfersum
69Perkembangan Usus Sederhana Tengah (mid gut)
- Perbatasan antara bagian cranial dan caudal jerat
usus ductus vitelinus tetap ada pada orang
dewasa yang dikenal sebagai - Diferticulum meckel dan diverticulum illeal
- Hernia phisiology
- Pertumbuhan jerat usus primer sangat pesat
terutama bagian cranialnya. - Akibat pertumbuhan yang cepat ini dan perluasan
hati yang serentak, rongga perut untuk sementara
terlalu kecil untuk menampung jerat-jerat usus
ini. - Akibatnya jerat ini memasuki celom extra
embrional dan tali pusat (hernia umbilicalis
phisiologic) yang terjadi pada minggu ke enam.
70(No Transcript)
71Perputaran usus tengah
- Bersamaan dengan pertumbuhan memanjangnya, jerat
usus sederhana akan berputar disekitar poros yang
dibentuk oleh A.Mesenterica superior. - Perputaran terjadi 270o yang terdiri atas
- 90 selama herniasi
- 180o selama jerat usus kembali ke rongga perut.
- Perputaran ini berlawanan dengan arah jam.
- Usus besar juga cukup bertambah panjang,
sedangkan yeyenum dan ileum selain bertambah
panjang juga akan membentuk jerat-jerat bergelung
selama perputaran.
72(No Transcript)
73(No Transcript)
74Retraksi Jerat yang mengalami Herniasi
- Akhir bulan ke-3 jerat usus yang mengalami
herniasi mulai kembali kedalam rongga perut. - Hal ini mungkin disebabkan
- Menghilangnya mesonephros.
- Berkurangnya pertumbuhan hati.
- Bertambah luasnya rongga perut.
- Bagian proximal yeyenum merupakan bagian pertama
yang masuk dan mengambil tempat disisi kiri. - Jerat yang masuk berikutnya makin lama makin
menetap disisi kanan. - Gelembung caecum yang merupakan bagian caudal
jerat usus sederhana terakhir masuk ke rongga
perut. - Untuk sementara terletak langsung dibawah lobus
kanan hati.
75(No Transcript)
76Retraksi Jerat yang mengalami Herniasi
- Dari sini gelembung caecum bergerak turun kedalam
fosa iliaca kanan, sambil membentuk - Colon ascenden
- Flexura hepatica
- Selama proses ini ujung distal gelembung caecum
membentuk sebuah diverticulum yang sempit -
Appendix sederhana - Appendix berkembang selama penurunan colon,
sehingga kedudukan terakhir terdapat - Dibelakang caecum
- Dibelakang colon
77Kelainan Kongenital
- Fixasi jerat-jerat usus.
- terjadi akibat mesenterium tertekan pada dinding
belakang perut dan beberapa daerah, sehingga
selaput ini bersatu dengan peritonium parietal.
Akbiatnya jerat-jerat usus tertentu akan melekat
pada kedudukannya. - Sisa-sisa ductus vitellinus.
- Sebagian kecil 2-4 ductus vitellinus tetap ada
membentuk sebuah kantong pada illium
(diverticulum Meckel). Pada orang dewasa,
diverticulum ini terletak 40-60 cm dari valvula
iliocaecalis, pada tepi ilium yang berhadapan
dengan mesenterium.
78Kelainan Kongenital
- Fistula umbilicalis atau fistula vitellina.
- Kadang-kadang ductus vitelina dipertahankan
seluruhnya, sehingga membetuk hubungan langsung
antara pusat dengan saluran pencernaan. Dalam hal
ini tinja dapat keluar melalui pusat. - Kista vitellina atau enterocystoma.
- Kedua ujung ductus vitellinus diubah menjadi
tali-tali fibrosa, sedangan bagian tengah
membetuk kista yang besar. Karena tali-tali
fibrosa ini melintasi rongga peritonium,
jerat-jerat usus mudah terjerat disekitarnya
sehingga menyebabkan tersumbat dan menimbulkan
strangulasi.
79(No Transcript)
80Kelainan Kongenital
- Omphalocele
- Jerat-jerat usus gagal kembali dari tali pusat
ke dalam rongga perut, akibatnya jerat-jerat
tersebut tetap berada dalam coelom extraembrional
dari tali pusat. Pada saat lahir herniasi
jerat-jerat ini menyebabkan pembengkakan yang
besar pada tali pusat dan hanya ditutupi oleh
amnion. - Hernia umbilicalis congenitalis
- Pada kelalinan ini lapisan otot dan kulit
disekitar pusat tidak ditemukan, sehingga lapisan
permukaan hanya dibentuk oleh amnion. - Alat-alat dalaman kembali kedalam rongga perut,
tetapi menerobos lagi keluar pada masa janin,
sehingga menonjol keluar dan ditutupi oleh
peritonium dan amnion tanpa kulit. Pada kasus
yang berat semua alat dalaman termasuk hati
ditemukan diluar rongga perut. Keadaan ini
disebut eventratio viscra abdominis atau
gastroschiziz.
81(No Transcript)
82Kelainan Kongenital
- Kelainan putaran jerat usus.
- Jerat usus sederhana dalam keadaan normal
berputar 270o berlawanan dengan arah jarum jam.
Kalau putaran hanya 90o, colon dan caecum yang
mula-mula kembali akan menempati sisi kiri rongga
perut. Jerat-jerat yang lain akan terletak makin
kekanan. - Bila putaran jerat usus terbalik, 90o sesuai
arah jarum jam. Colon transversum menyilang
A.mesenterica superior. - Bahaya utama dari kelainan ini
- a. Terpilinnya jerat usus yang dapat menyebabkan
belitan pada arteri, sehingga menimbulkan
penyumbatan pembuluh dari jerat tersebut. - b. penyumbatan langsung jerat oleh ikatan-ikatan
peritonium. - 6. Bentuk ganda saluran pencernaan.
- Bentuk ganda jerat-jerat dapat terjadi
dimana-mana sepanjang saluran pencernaan. Paling
sering terjadi di daerah ileum yang dapat berupa
- - Diverticulum kecil
- - Kista
83(No Transcript)
84Kelainan Kongenital
- Atresia dan stenosis usus.
- Dapat terjadi disemua tempat sepanjang jerat usus
sederhana. - Pada atresia (tidak ada rongga sama sekali)
biasanya terbentuk sekat pemisah yang tipis
melintasi rongga usus. - Pada stenosis (penyempitan rongga) mungkin
disebabkan rekanalisasi rongga yang tidak
sempurna. Akibat stenosis - Peregangan bagian proximal
- Penyempitan bagian distal.
- Biasanya terjadi pada duodenum dengan
gejala-gejala - Duedonum proximal stenosis sangat melebar
- Muntah-muntah yang hebat dengan cairan berwarna
empedu.
85Perkembangan usus sederhana belakang
- Usus sederhana belakang membentuk
- 1/3 distal colon transversum
- Colon ascendens
- Sigmoid
- Rectum
- Bagian atas canalis analis
- Bagian usus sederhana belakang bermuara kedalam
cloaka (suatu rongga yang di lapisi entoderm yang
berhubungan langsung dengan entoderm permukaan). - Pada pertemuan antara entoderm dan ektoderm
terbentuk membrana cloacalis. - Pada perkembangan selanjutnya tumbuh septum
urorectal pada sudut antara alantois dan usus
belakang. - Sekat ini berlanjut tumbuh ke caudal sambil
membagi cloaka menjadi - Sinus urogenitalis sederhana (depan)
- Canalis anorectalis (belakang)
86(No Transcript)
87Perkembangan usus sederhana belakang
- Ketika mudigah berumur 7 minggu, septum urorectal
mencapai membran cloacalis yang akan terbagi
menjadi - Membran analis (dibelakang)
- Membran urogentalis (didepan)
- Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan
mesenchim. Pada minggu ke 8 selaput ini ditemukan
pada dasar lekukan ektoderm yang akan menjadi
lobang anus atau proktodium. - Dalam minggu ke 9, membran analis koyak dan
terbentuklah jalan terbuka antara rektum dan
dunia luar. - Bagian atas canalis analis berasal dari entoderm
dan didarahi oleh A.mesenterica inferior - Bagian bawah (1/3 bawah) berasal dari ektoderm
dan didarahi oleh A.pudenda interna. - Pertemuan keduanya disebut linea dentata atau
linea pertinatum.
88Kelainan kongenital
- Anus imperforatus dan atresia ani.
- Pada kasus yang ringan canalis analis berakhir
buntu pada membran analis yang hanya dipisahkan
oleh sekat pemisah. - Pada kasus yang berat dapat ditemukan lapisan
tebal jaringan ikat. Ini bisa disebabkan - Kegagalan perkembangan lobang anus
- Atresia recti
89(No Transcript)
90Kelainan kongenital
- Fistula recti
- Sering berhubungan dengan anus imperforatus.
- Dapat ditemukan
- Antara rectum dan vagina (fistula recto
vaginalis) - Antar rectum dan vesica urinaria atau uretra
(fistula urorectalis) - Didaerah perineum (fistula recto perinealis)
91(No Transcript)
92Wassalam
terimakasih