Title: BAHAN AJAR
1BAHAN AJAR
MATA PELAJARAN FISIKA KELAS / PROGRAM X
/UMUM SEKOLAH SMA NEGERI 1 KUPANG
BARAT KABUPATEN KUPANG PROPINSI NUSA
TENGGARA TIMUR.
oleh ELIAZER TEUF, S.Pd
2A. MATERI POKOK
- Besaran dan Satuan
- Pengertian Besaran
- Aturan Angka Penting
- Jenis-jenis Kesalahan Dalam Pengukuran.
3B. STANDAR KOMPETENSI
- 2. Menerapkan Konsep besaran fisika, menuliskan
dan - menyatakannya dalam sistem satuan SI dengan baik
dan - benar ( meliputi lambang, nilai dan satuan )
4C. KOMPETENSI DASAR
- 2.1. Mengukur besaran-besaran fisika dengan
- alat yang sesuai dengan mengolah data
hasil dengan menggunakan aturan angka
penting. - 2.2. Membedakan besaran pokok dan besaran
turunan beserta satuannya. - 3.3. Memprediksi dimensi suatu besaran dan
melakukan analisis dimensional. - 4.4. Melakukan penjumlahan dan perkalian dua
buah Vektor atau lebih
5D. INDIKATOR
- Untuk mencapai kompetensi-kompetansi dasar (KD)
di atas maka diperlukan indikator-indikator yang
secara berturut-turut sebagai berikut - Kompetensi Dasar 2.1.
- 1. Melakukan pengukuran dengan benar berkaitan
dengan besaran pokok, panjang massa, waktu dengan
mempertimbangkan aspek ketepatan (akurasi) dan
ketelitian - 2. Mengolah data hasil pengkuran dan
menyajikannya dalam bentuk tabel dan grafik
dengan menggunakan penulisan angka penting dan
mampu menarik kesimpulan tentang besaran fisis
yang diukur - 3. Menunjukkan kecakapan individu dan kerjasama
dalam kelompok
6Kompetensi Dasar 2.2.
- Mengidentifikasi perbedaan besaran pokok dan
besaran turunan - serta dapat memberikan contohnya dalam kehidupan
sehari-hari. - 2. Menunjukkan perilaku yang menampakkan minat
dalam belajar. - Kompetensi Dasar 2.3.1. Menerapkan analisis
dimensional dalam pemecahan masalah. - Kompetensi Dasar 2.4.1. Menghitung jumlah dua
vektor atau lebih2. Menentukan besar perkalian
dua vektor.
7E. Tempat
- Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di ruang
kelas , Laboratorium atau lapangan.
8BESARAN DAN SATUAN
- Untuk mengerti besaran dan satuan, maka
lakukanlah kegiatan-kegiatan berikut - Kegiatan I.
- Menuliskan nama alat ukur dan kegunaannya yang
dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
9Beberapa alat ukur yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari antara lain
- 1. Neraca Pegas untuk mengukur massa
- 2. Meteran untuk mengukur panjang (jarak)
- 3. Stop Watch untuk mengukur waktu
- 4. Ampermeter untuk mengukur kuat arus listrik
- 5. Termometer untuk mengukur suhu
- 6. Jangka serong untuk mengukur jarak (ketebalan)
- 7. Mikrometer sekrup untuk mengukur jarak
(diameter) - 8. Neraca Ohaus untuk mengukur massa.
10Kegiatan IIMenyusun tabel mengenai besaran
dengan alat ukur dan satuannya dalam SI
No Besaran Alat ukur Satuan SI
1 Panjang Meteran, Mistar, jangka serong, mikrometer skrup Meter
2. Massa Neraca Pegas, timbangan, Neraca Ohaus Kilogram
3. Waktu Stop Watch Detik
4. Kuat Arus Listrik Ampermeter Ampere
5. Suhu Termometer Kelvin
11Kegiatan IIIMelakukan Pengukuran Panjang, massa
dan waktu
- Untuk mengukur besaran panjang dapat digunakan
alat ukur dengan - Ketelitian yang berbeda, seperti menggunakan
mistar, jangka sorong - Dan mikrometer sekrup
- Mistar Ukur.
- Untuk mengukur panjang suatu benda biasanya
dengan menggunakan mistar. - Mistar berskala centimeter dan milimeter.
Tingkat ketelitiannya yakni pada skala - terkecil 1 mm. Lebih jelasnya lakukan
pengukuran panjang dan lebar untuk selembar - papan seperti gambar di bawah ini..
- Gambar E 1. Papan.
- Panjang papan di atas adalah 10 Cm 7 mm
- 10,7 Cm sedangkan lebarnya 2 Cm 9 Mm
- 2,9 Cm.
12b. Jangka Sorong Jangka Sorong terdiri dari
rahang tetap dan rangka yang digeser. Pada
rahang tetap dilengkapi dengan skala utama (dalam
cm dan mm), sedangkan rahang yang digeser
terdapat sepuluh skala yang panjangnya 9 mm
sebagai skala nonius. Oleh karena skala 1
Nonius 0,9 mm, sehingga terdapat perbe-
daan 0,1 mm dengan skala mm pada skala utama.
Angka 0,1 mm merupakan ketelitian jangka
sorong. Perbedaan Hasil pengukuran. Untuk
memahami pengukuran dengan menggunakan
jangka sorong, lakukan pembacaan hasil
pengukuran dari gambar di bawah ini. 4
5 6 7 8
Skala utama 0
10 Skala nonius
Gambar. E.2 Pengukuran Jangka Sorong
13Pengukuran dengan jangka sorong di atas
menunjukkan bahwa Skala utama 6,1 cm Skala
Nonius yang berimpitan dengan skala utama
adalah 5. Skala ini berarti 0,5 mm 0,05
cm. Jadi hasil pengukuran panjang 6,1 0,05
6,15 cm
C. Mikrometer Sekrup Mikrometer Sekrup
mempunyai bagian-bagian utama, antara lain
Poros tetap, Poros geser, Skala Utama dan
Skala Nonius (pembantu). Mikrometer Sekrup
digunakan untuk mengukur panjang, ketebalan,
Diameter kelereng dan sebagainya yang berukuran
kecil. Hasil pengukuran dapat dipahami
dengan membaca pengukuran pada gambar
berikut
14Skala Nonius berimpitan dengan skala utama Pada
skala ke - 15
20
15
0
1
10
0
Pengukuran
Gambar. E. 3. Pengukuran Mikrometer Sekrup.
15Pengukuran dengan jangka serong diatas
menunjukkan bahwa skala utama Menunjukkan 1,5 mm
dan skala nonius yang berimpitan dengan skala
utama Adalah skala ke 15. Artinya 15 x 0,01 mm
0,15 mm. Jadi hasil pengukur- annya adalah
1,5 mm 0,15 mm 1,65 mm.
Pengukuran massa dapat alat seperti Timbangan,
Neraca Pegas, Neraca Ohaus atau Diameter. Dengan
menggunakan salah satu alat diatas, Ukurlah massa
benda 1 kg, 2 kg, 3 kg, 4 kg dan 5 kg dan
menggunakan g 10 m/S2. Hitunglah gaya berat
masing-masing benda ( masukkan data dalam tabel
). Seperti dibawah ini. Gaya berat massa kali
percepatan grafitasi.
16Tabel pengukuran
Benda Massa (kg) percepatan Grafitasi (g) m/s2 Gaya Berat (Newton)
I II III IV V
17Sedangkan tampilan grafiknya dengan memperhatikan
sumbu x adalah Massa benda sedangkan sumbu y
adalah berat benda.
Berat Benda
Massa Benda
18Analisis data hasil pengukuran massa di atas
sebagai berikut
Benda Massa ( kg ) Percepatan Grafitasi (m/s2 ) Gaya Berat ( Newton )
I II III IV V 1 2 3 4 5 10 10 10 10 10 10 20 30 40 50
19Tampilan grafiknya adalah
Berat benda (Newton)
50
40
30
20
10
Massa benda (kg)
2
1
3
4
5
20Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan
bahwa massa benda sebanding dengan berat benda.
Jika massa benda bertambah maka bertambah pula
berat benda.
Pengukuran Waktu Untuk mengukur waktu digunakan
stop Watch. Untuk memahami pembacaan pada alat
ini, lakukanlah kegiatan berikut ini. Mintalah 10
teman anda untuk berlari 100 m dan catatlah
waktunya. Kemudian sajikan dalam tabel dan
menganalisis kecepatan masing- masing teman anda.
Sebelumnya perhatikan penyajian data dan analisis
percepatan seperti tabel berikut ini.
21Tabel Penyajian dan analisis Kecepatan (Jarak /
Waktu )
No Nama Pelari Jarak (m) Waktu yg diperlukan (sekon ) Kecepatan m/s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Umto Auner Toni Osi Yesaya Tonci Dismas Esi Retna Ponti 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 222 250 222 200 285 250 333 222 250 222 0,9 0,8 0,9 1,0 0,7 0,8 0,6 0,9 0,8 0,9
22Perbedaan Besaran Pokok dan Besaran Turunan
- Besaran Pokok .
- - Besaran pokok adalah besaran yang berdiri
sendiri atau besaran dasar - Ada tujuh besaran pokok
- 1. Panjang
- 2. Massa
- 3. Waktu
- 4. Kuat Arus listrik
- 5. Suhu
- 6. Intensitas Cahaya
- 7. Jumlah Zat
Carilah satuan dan Dimensi dari tujuh besaran
pokok di atas !
23Satuan dan Dimensi dari 7 besaran pokok seperti
pada tabel di bawah ini
No Besaran Pokok Satuan S Singkatan Dimensi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Panjang Massa Waktu Kuat Arus listrik Suhu Intensitas Cahaya Jumlah Zat meter kilogram sekon Amper Kelvin Candela mol m kg s A K Cd mol L M T I ? J N
242. Besaran Turunan
- Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan
atau dijabarkan - Dari besaran pokok.
- Beberapa contoh besaran turunan, antara lain
- Kecepatan, Percepatan, gaya, tekanan, volume,
luas, usaha dan - daya.
- Sebagai contoh kecepatan adalah besaran turunan.
- Jarak
- Kecepatan , Jarak dan waktu adalah besaran
pokok - Waktu
- Buktikan bahwa Percepatan, gaya, tekanan, volume,
luas, usaha dan - daya merupakan besaran yang diturunkan dari
besaran pokok !
25Beberapa Besaran Turunan dan satuannya
No Besaran Turunan Satuan Singkatan
1 2 3 4 5 6 7 8 Kecepatan Percepatan Gaya Tekanan Volume Luas Usaha daya meter/sekond meter/sekond persegi Newton Newton/meter persegi meter kubik meter persegi Newton.meter Joule/sekond m/s m/s2 N N/m2 m3 m2 N.m J/s
26Dimensi besaran turunan
Dimensi besaran turunan dapat disusun dari
dimensi besaran- besaran pokok. Contoh. 1.
Dimensi kecepatan adalah hasil bagi antara
dimensi panjang dan dimensi
waktu. kecepatan panjang /
waktu L / T L T 1
272. Dimensi percepatan Dimensi kecepatan
Dimensi waktu L T 1 / T L T 2
Dengan memperhatikan 2 contoh di atas, lakukanlah
analisis dimensi Untuk luas, volume, gaya,
tekanan, massa jenis, usaha dan daya.
28Dimensi besaran-besaran di atas sebagai berikut
Besaran Turunan Dimensi
Luas Volume Gaya Tekanan Massa jenis Usaha Daya L2 L3 MLT-2 ML-1T-2 ML-3 ML2T-2 ML2T-3
29 Manfaat dari konsep dimensi adalah menganalisis
benar atau salahnya Suatu persamaan. Dimensi
besaran ruas kiri suatu persamaan harus Sama
dengan ruas kanan.
Contoh Daya P F x V Ruas kiri V
dimensinya ML2T-3 Ruas kanan F x V , Dimensi
masing-masing F ? MLT-2 V ?
LT-1 Berarti F x V MLT-2 x LT-1
ML2T-3 Jadi Dimensi ruas kiri sama dengan
ruas kanan, sehingga persamaannya P F x V
adalah benar.
30PENJUMLAHAN DUA BUAH VEKTOR
a
a b c
b
Gambar di atas menunjukkan bahwa ab c
sedangkan Besar vektor a dan b adalah R a2
b2 2 a b cos ?
31 Jika vektor a dan b saling tagak lurus maka
resultan vektornya adalah R a2
b2
Contoh Dua buah vektor yang saling tegak
lurus Masing-masing besarnya 3 cm dan 4
cm Hitunglah resultan kedua vektor tsb !
32Penyelesaiannya R 32 42 5
cm
Latihan. T entukan resultan dari dua buah vektor
yang masing Besarnya 7 cm dan 9 cm, jika kedua
vektor tersebut Membentuk sudut 450 !
33PERKALIAN VEKTOR
- Perkalian titik vektor (dot product)
- a . b a b cos ?
- Perkalian silang vektor (cross product)
- a x b a b sin ?
- Tugas. Jika vektor a 2 i 3 j , b i 2 j
- Tentukanlah a . b dan a x b !
34Terima kasih
35(No Transcript)
36(No Transcript)
37(No Transcript)