Title: SESI 4
1SESI 4
- Proses Pengkodean,
- Konvensi Tanda Baca
- dan
- Dual Classification
- Disusun oleh
- dr Mayang Anggraini Naga
-
2DESKRIPSI
- Pembahasan meliput peraturan ICD-10 terkait
- konvensi tanda baca yang menyertai suatu
- nomor kode dan pengaruhnya terhadap kode
- yang bersangkutan arti dual Classification
- bertanda dagger (sangkur, pedang) (!) dan
- asterisk (bintang) () yang menyertai kode
tertentu, - cara pendokumentasiannya dan kedudukannya
- dalam informasi diagnosis runtunan penulisan
- nomor kode diagnosis yang terdiri dari dua atau
- lebih dari dua nomor kode.
3Tujuan instruksional umum
- Memahami pengaruh tanda baca yang mendahului
- atau mengikuti suatu nomor kode diagnosis makna
- klasifikasi ganda (dual calssification
dagger-asterisk) dalam informasi diagnosis
pengaruh tanda dagger - dan asterisk dalam urutan penulisan nomor kode
dan - cara menemukan kode dual classification di
ICD-10 - serta cara pendokumentasian nomor kode ganda,
- kode tambahan, kode komplikasi, kode
supplementary - dan lain-lain.
4Tujuan instruksional khusus
- Menjelaskan
- - Berbagai tanda baca yang terliput dalam
konvensi - ICD-10 serta makna dan pengaruhnya pada nomor
- kode terkait.
- - Jumlah kode yang bertanda asterisk () dan apa
- yang harus dikerjakan bila berjumpa dengan
nomor - kode berasterisk ().
- - Makna dan cara penulisan kode
- - additional,
- - supplementary,
- - sequelae,
- - morfologi tumor dan lain-lain.
5 POKOK SUBPOKOK BAHASAN
- Proses pengkodean
- - Runtunan proses pengkodean
- - Makna kode berdagger dan kode berasterik
- - Cara menemukan dan menentukan pilihan yang
presisi Kode Diagnose yang terpengaruh oleh - kehadiran tanda baca agar tepat mewakili
sebutan - diagnosis yang maksud oleh dokternya.
- - Konvensi tanda baca yang berlaku di indeks
- alfabetis ICD-10 volume 3 dan cara memanfaat-
- kannya dalam proses penemuan kode diagnosis
- - Konvensi tanda baca yang berlaku di daftar
tabulasi - volume 1, dan cara memanfaatkannya dalam proses
- pemilihan kode diagnosis
- Daftar jumlah kode bertanda (ICD-10 Volume 2)
- 3 kelompok soal latihan.
6 PROSES PENGKODEAN DIAGNOSIS
- Runtunan proses pengkodean diagnosis
- Review of the Medical Record
-
- Selection of Diagnoses and Procedures to
Code -
- Assigment of Code Numbers
-
Sequencing Codes (inpatients) -
- Entry of Coded Data into Database
(abstracting) -
- Generation of Indexes Entry of Code on
PatientsBill - (Baca Voume 2 tentang berbagai Rules Morbidity
dan Mortalitas)
7RUNTUNAN TINDAKAN MENCARI NOMOR KODE
- Runtunan tindakan menemukan dan menentukan
- pilihan Kode Diagnose yang
- - presisi,
- - akurat dan
- - tepat
- sesuai instruksi yang ada di pedoman ICD-10
volume 2, - dimulai dari pekerjaan ? mengubah ejaan
diagnoses - yang akan dikode ke ejaan bahasa ICD-10.
-
- Perlu diketahui bahwa ICD-10 volume 1 menggunakan
ejaan Inggeris (contoh oesophagus, labour),
sedangkan ICD-10 volume 2 menggunakan ejaan
bahasa Inggeris Amerika (esophagus, labor).
8RUNTUNAN TINDAKANNNYA
- Tentukan bagian dari istilah diagnostik yang
dijadikan - lead-terms sebagai kata panduan untuk
menelusurinya - di ICD-10 volume 3.
- Jangan memilih istilah anatomic, kata keterangan
- atau istilah tindakan sebagai lead-terms.
- (Baca contoh di halaman 4 materi kuliah ini)
- Baca semua keterangan (note) dan tanda-baca yang
- menyertai, mendahului ataupun yang mengikuti di
- bawah istilah yang ditemukan dan ikuti semua
perintah yang ada (di antaranya adanya see, see
also -, use ). - Tentukan pilihan nomor kode Anda.
9RUNTUNAN TINDAKANNNYA (Lanjutan-1)
- Cocokkan kode pilihan Anda dengan yang ada di
- Volume 1, dengan memperhatikan adanya
klasifikasi - ganda, kata-kata additional code, includes,
excludes - yang ada, see pages , see site code dsb
- Pastikan nomor kode yang Anda pilih (diagnosis
yang - disandang pasiennya, dan yang menjadi alasan
pasien - berobat/masuk rawat)
- Laksanakan analisis kualitatif rekam medis pasien
terkait - untuk kepastian bahwa kode yang Anda pilih
sesuai bagi - discharge diagnose (Diagnosis pulang atau
diagnosis - akhir, saat pasien dipulangkan) yang ditulis
dokter pada - format-2 isian yang tersedia.
10RUNTUNAN TINDAKANNNYA (Lanjutan-2)
- Ada baiknya analisis dilakukan sejalan dengan
proses - assembling berkas rekam medis.
- Terapkan Rules ICD-10 bila harus memilih kode
utama - morbiditas atau cause of death Mortalitas
(Morbidity dan - mortality coding akan dibahas kemudian pada
Modul 2 - dan 3 ICD Morbidity Coding dan Modul 4 ICD
Mortality - Coding)
- Contoh kesulitan yang dihadapi pengkode apabila
istilah - anatomik/kata keterangan/istilah lain di luar
istilah - diagnosis/tindakan medis-operasi, dijadikan
lead-terms - ? Hal. 89 Cardia (jantung), cardial see
condition - Cardia ? Cardial yang berkaitan dengan jantung
11CONTOH
- Halaman (131)
- Damage Tidak ada nomor kode yang mengikuti-
- nya, harus dilengkapi dengan keterangan
- site damagenya . Damage rusak
- Halaman (190)
- Drug Tidak ada nomor kode yang mengikutinya,
- harus dilengkapi dengan nama generik obat
- atau khasiatnya.
- Halaman (221)
- Gastric - see condition (yang berkaitan dengan
- lambung)
- Halaman (77)
- Bronchi, bronchial see condition
- Halaman (325) Kidney see condition
12CONTOH (Lanjutan-1)
- Halaman (121)
- Cranial - see condition
- Halaman (221)
- Fatty see condition
- Halaman (240)
- Fungus, fungous Tidak ada nomor kode yang
mengikutinya, harus ditambah kete- rangan lebih
lanjut - Halaman (320)
- . Irritation Tidak ada nomor kode yang
- mengikutinya, harus ada keterangan lebih
lanjut.
13CONTOH (Lanjutan-2)
- Halaman (545)
- Tuberculosis lung see Tuberculosis,
pulmonary - Halaman (546)
- Tuberculosis osteomyelitis (see also
- Tuberculosis, bone) A18.0 ! M90.0
- Halaman (602)
- Hit, hitting (accidental) by see Struck by
- Hitting against see Striking against
- Halaman (346)
- Malposition
- - cervix - see Malposition, uterus (?347)
- - congenital
- - - adrenal (gland) Q89.1
14Contoh Sulit mencari kode apabila penulisan
istilah diagnosis tidak rinci
- Apabila pencarian ditelusuri melalui Condition
- Halaman (112)
- Condition - see Disease
- Halaman (161)
- Disease, diseased see also Syndrome
- Halaman (518)
- Syndrome see also Disease
- Disease penyakit dan
- Syndrome kumpulan gejala.
- Oleh karenanya apabila gejalanya tidak ditulis
maka - pengkode tidak dapat menemukan kode yang tepat.
-
15Contoh Sulit mencari kode apabila penulisan
istilah diagnosis tidak rinci (Lanjutan-1)
- Disease, diseased see also Syndrome
- Contoh di bawah ini ada kelengkapan penjelasan
- tentang organ yang terkena sakit, sebab
bakterial, - kissing (166) B27.9 ? silahkan cek kembali di
ICD-10 - volume 1 untuk Anda ketahui penyakit apa ini?
- 156 B27.9 Infectious mononucleosis,
unspecified, - (326) Kissing spine M48.2 ? penyakit apa ini?
- 653 M48,2 Kissing spine
- Ini ada di bawah M48 Other spondylopathies
See site code page 649 - ? Ini adalah perintah untuk menjelaskan secara
rinci - site anatomik spine (tulang punggung) yang
terkena - sakit terkait.
16Contoh Sulit mencari kode apabila penulisan
istilah diagnosis tidak rinci (Lanjutan-2)
- Halaman (520) Syndrome hepatorenal K76.7
- Halaman (521) Nephrotic syndrome (congenital)
- (see also Nephrosis) N04.-
- Halaman (422) Overheated (place) see Heat
- Halaman (422) Ovum see condition
- Halaman (439) Piles Hemorrhoids
- Halaman (440) Placenta, placental
- (see also condition)
- Halaman (552) Typhoid (abortive) (ambulant) (any
- site) (fever) (hemorrhagic) (infection)
(intermitten) (malignant) (rheumatic) A01.0 - - inoculation reaction See also
Complications vaccination, - ? belum ada nomor kodenya.
17KONVENSI Tanda Baca yang Berlaku di Indeks
ICD-10 Volume 3
- Parentheses ( ) (Kurung biasa)
- Seperti juga di daftar tabulasi, tanda baca (
) - mempunyai arti khusus. Istilah yang muncul di
- dalam ( ) ini memberi arti bahwa istilah
yang - ada di dalam ( ) boleh disebut (ditulis)
atau tidak - disebut mengikuti istilah diagnosis yang
dimaksud - tidak merubah kode yang disediakan.
-
- Sebagai contoh Halaman (17)
- (1) Abscess (embolic) (infective)
(metastatic)(pyogenic) (septic) - - brain (any part) G06.0
18KONVENSI Tanda Baca yang Berlaku di Indeks
ICD-10 Volume 3 (Lanjutan-1)
- Ini berarti abses otak terklasifikasi di G06.0
apakah - abses terkait embolic, infective, metastatic,
multiple, - pyogenic atau septic, tetap nomor kodenya adalah
- G06.0
- Apabila absesnya di dinding (wall) abdominal maka
- kodenya jadi L02.2
- Apabila absesnya di rongga (cavum) abdominal maka
- kodenya jadi K65.0
- Apabila absesnya di hati (liver) () () () ()
K75.0 - - - amebic A06.4
- Apabila absesnya di otak (brain) (any part)
G06.0 - - amebic A06.6 ! G07 - Apabila absesnya di paru (lung) (miliary)
(putrid) J85.2 - - - with pneumonia J85.1
19Halaman (204)
- (2) Encephalitis (chronic) (hemorrhage)
(idiopathic) - (nonepidemik) ( spurious) (subacute) G04.9
- Ini berarti ensefalitis akut, epidemic tidak
boleh - dikode dengan G04.9
- Halaman (244)
- (3) Gastroenteritis (acute) (epidemic) (presumed
- infectiou) (septic) (see also Enteritis and
note - at category A09) A09
- - allergic K52.2
- - chronic (non-infective) K25.9
- - infectious (see also Enteritis, infectious)
- A09
- - salmonella A02.0
- - viral A08.4
20Halaman 244, GE (Lanjutan)
- Untuk GE sebaiknya dirinci apa akut atau
kronik, - infeksi atau non-infeksi.
- Adanya istilah chronic atau non-infeksi maka
- kodenya menjadi K25.9
- Kata chronic tidak muncul di dalam ( )
mengikuti - gastro-enteritis) ? ini menunjukkan bahwa kode
- A09 tidak mungkin untuk kode kronik, dan harus
- hanya untuk GE yang akut, ditulis ataupun
tidak - ditulis kata acute oleh dokternya, pilihan
kode - adalah A09 (yang berarti G-E nya harus gastro-
- enteritis akut)
-
- Apabila G-E tidak akut atau bukan karena
infeksi, - tulislah dengan kata yang lengkap dan rinci.
21HALAMAN (364)
- (4) Myocarditis (chronic) (fibroid)
(interstitial) (old) (progressive) (senile)
(with arteriosclerosis) I51.4 - Apabila miokarditisnya akut, karena kata acute
tidak ada di dalam kurung ( ) mengikuti
myocarditis, maka tidak menggunakan kode I51,4,
namun ditelusuri terus ke bawah sampai kita jumpa
kata kedua yakni acute or subacute (interstitial)
I40.9 - Apabila dokter hanya menulis myocarditis, maka
bisa saja koder memilih no kode I51.4, oleh
karenanya apabila memang akut sebaiknya kata
acute ditulis mengikuti myocarditisnya ?
miokarditis akut.
22Halaman (542)
- Tuberculosis, tubercular, tuberculous (caseous)
- (degenerative) (gangrene) (necrosis) A16.9
- . - bronchi, bronchial, bronchus A16.4
- - bronchopleural A16.5
- - bronchopneumonia, bronchopneumonic
- see Tuberculosis, pulmonary
- - pulmonary (cavitated) (fibrotic)
(infiltrative) - (nodular) A16.2
- Ini berarti bronchopneumonia TB TB pulmonary.
- Tuberculosis tulang (bone) A18.0 ! M90.0
- - - hip A18.0 ! M01.1
(arthritis) - - - knee A18.0 ! M01.1
(arthritis) - - limb NEC A18.0 ! M90.0
- - - sacrum A18.0 !
M49.0 - - - spine/vertebra (column)
A18.0 ! M49.0 - Perahtikan A18.0 ! TB bone joint.
23 Halaman (276)
- (6) Hypertension, hypertensive (accelerated)
(benign) (essential) (idiopathic) (malignant)
(primary) (systemic) I10.- - Sebutan lain High blood pressure
- Yang tidak termasuk adalah bila melibatkan
- - otak (brain) (I60-I69)
- - eye (mata) (H35.0)
- Ini meliput semua bentuk hipertensi (darah
tinggi) yang - sebutannya ada di dalam kurung ( ) di
belakang - istilah diagnosis hipertensinya maka kodenya
I10.- - Apabila hipertensinya adalah hipertensi sekunder
maka kodenya I15.9 (277) - Apabila hipertensinya adalah benign namun
intracranial maka kodenya G93.2 (276)
24Hyprertension (Lanjutan)
- Kata sekunder dan intracranial tidak ada dalam
kurung - ( ) di belakang Lead term hypertension,
oleh kare- - nanya hipertensi sekunder dan hipertensi
intrakranial - tidak boleh menggunakan nomor kode I10.-
- Arti .- (tanda baca titik garis) yang mengikuti
kode 3 digits akan dibicarakan lebih lajut) - Cross-references (rujuk silang)
- Rujuk silang dijalankan apabila ada
perintah di - dalam kurung ( ) see, see also dsb
- Contoh istilah yang perlu rujuk silang
- (1) Inflammation (Halaman 301)
- - bone - see Osteomyelitis
- Ini berarti bahwa inflamasi tulang sama dengan
- sebutan Osteomyelitis
25Contoh istilah yang perlu rujuk silang
(Lanjutan-1)
- Halaman 420
- (2) Osteomyelitis (infective) (septic)
(suppurative) - M86.9
- - acute M86.1
- - - hematogenous M86.0
- - chronic (or old) M86.6
- - - hematogenous NEC M86.5
- (3) Halaman (496) Seroma see Hematoma
-
- Halaman (254) Hematoma (traumatic) (skin
- surface intact) (see also Injury,
superficial) T14.0 - Halaman (496) Seropurulent see condition
26Menggunakan Lead-term menelusuri istilah
medis di ICD-Vol. 3
- Diagnose (Halaman Vol. 3) Jawaban
- 1. Acne vulgaris (27) No
- 2. Gangguan pembekuan darah (133) No
Defect, defective - afibrinogenemia (35) No
- 3. Nervous breakdown (76) No
- 4. TB paru (Lung TB) (545) No
- (Pulomary tuberculosis) (547)
- 5. Essential hypertension (276) No
Hipertensi esensial bumil (277) No - Hypertension ...
27 Diagnose (Halaman Vol. 3 Jawaban
- 6. Tekanan darah tinggi (266) No High
... - 7. Tachycardia (529) No
- 8. Obervasi panas (222) No Fever atau
(225) No - 9. Muntaber (GE) (244) No ? Harus ada
akut/kronik ? Causa ? - 10. Lumpuh layuh (427) No (Paralysis,
flaccid)(232) - (Kasus ini sulit diselesaikan hanya dengan buku
Volume 3 ? harus merujuk ke kode yang ada di
daftar tabulasi Volume 1)
28Diagnose (Halaman Vol. 3 Jawaban
- 11. Hematoma pada otak (254) No
- 12. Hyaline membrane disease (270) No
- 13. Neutropenia (407) No
- 14. Neurotoxemia (407) No
- 15. Pigmentasi abnormal (439) No Apabila
terjadinya tidak di kulit, - namun di mata No ?
- Pigmentai hasil tatoo (439) No
- 16. Quadriplegia (470) No
- - congenital No ?
- 17. Rape (471) No
- 18. Rhinitis atrophic (chronic) No
- Rhinitis chronic No
29Latihan Cara Memanfaatkan Lead Term untuk
Mencari Kode di ICD-Volume 3
- Diagnosis No. Kode
- 1. Pleuritis TB dengan BTA No
- 2. Meningoensefalitis viral No
- 3. Flu burung dan pneumonia No
- 4. Hepatitis B dengan koma No
- 5. Dermatitis akibat Anthrax No
- 6. Osteoartritis sendi tumit No
- 7. Abses pada ketiak No
- Unstable angina pectoris No
- 9. GEA dehidrasi No
- 10. Gangguan usus akibat gumpalan cacing
ascaris No - 11. Sinusitis akut infeksi streptokokus B No
30Diagnosis No. Kode
- 12. Anemia post partum No
- 13. Edema akibat malnutrisi berat No
- 14. Infeksi viral kaki-mulut No
- 15. Buta senja akibat kekurangan vitamin A No
- 16. Beri-beri basah dengan gangguan
- sirkulasi darah No
- 17. Minamata, air minum keracunan merkuri No
- 18. Bronchitis, usia 5 tahun No
- 19. MCI, serangan sudah sejak 4 jam yang
lalu No - 20. Septicaemia, meningococcal infection No
- 21. Pneumonia pada campak No
- 22. Meningitis virus No
- 23. Meningitis TB No
31KONVENSI, TANDA-BACA yang BERLAKU DI DAFTAR
TABULASI ICD-10, VOLUME 1
- Cara memanfaatkan tanda baca yang menyertai nomor
- kode dalam proses pemilihan kode dan pengaruhnya
- terhadap nomor kode diagnosis terkait yang ada di
dalam - daftar tabulasi ICD-10 Volume 1
- Kurung segiempat (sequare bracket) untuk
- sinonim, kata lain atau frasa penjelasan (Hal.
121. - A30 hal. 252 D55.0 hal.260 D68.8)
- Kurung biasa (parentheses) ( ) untuk
menampung - kata supllementary, bisa ada atau tidak ada
dalam - pernyataan diagnosis tanpa mempengaruhi nomor
- code yang telah ditetapkan (lihat hal. di bawah
Bab-2)
32KONVENSI, TANDA-BACA (Lanjutan-1)
- Kurung kurawa digunakan seperti pada biasanya
(untuk memberi tanda menggabungkan) - (lihat 113 pada A15)
- Kata diikuti oleh tanda baca titik-titik ()
(colon) - menandakan istilah sebutan diagnose belum
lengkap, - harus ditambah dengan satu atau kata modifier
lain agar - sesuai dengan apa yang dimaksud pada code yang
- tersedia. (lihat hal. 569 K36, appendicitis
) - NOS (Not Otherwise Specified) sama nilainya
dengan - Unspecified dan unqualified tidak dirinci
atau - dikualifikasi lain (hal. 115 A16.9)
33KONVENSI, TANDA-BACA (Lanjutan-2)
- NEC (Not Elsewhere Classified) tidak
terklasifikasi di bab-bab lain - (Hal. 131, A51.4 ! H58.8 dan 167, B57.0 !
I98.1) - Perhatikan pemanfaatan kata and , or dalam
- judul.
- Contoh
- A16.1 Tuberculosis of lung, bacteriological and
histological examination not done. - A16.2 Tuberculosis of lung, without mention of
- bacteriological or histological confirmation
-
- A18.0 ! Tuberculosis of bones and joints
34KONVENSI, TANDA-BACA (Lanjutan-3)
- Kode Diagnose Tambahan (additional) Sekunder
- Komplikasi
- CONTOH Lihat ICD-10 volume 1
- Kadang ada kategori yang dilengkapi dengan
- keterangan
- Hal. 272 ? E00 dilengkapi keterangan Use
additional - code (F70-F79). If
- Hal. 276? E10-E14 ? Use additional external
cause - code (Chapter XX), if desired, ).
- Hal. 288 ? E34.0 ? Note May be used as an
additional code, - Hal. 395 ? G06 ? Use additional code
(B95-B97), .
35KONVENSI, TANDA-BACA (Lanjutan-4)
- Hal. 761 ? O98 ? Use additional code (Chapter
1), if desired, to .. - Hal 185? C00.8, C02.8, C05.8 ? See note
5 on page 182 - Hal. 278? E10 ? See page 277 for
subdivision - Hal. 630? M00 ? See site code pages 628-629
- Hal. 649? M40 ? See site code above
- Hal. 251? D52.1 ? Use additional external
cause code (Chapter XX), if disired, to
identify drug. - Hal. 255? D59.6 Use additional external cause
code (Chapter XX), if - Hal. 261? D69.5 Use additional . If
disired to identify cause.
36DUAL CLASSIFICATION (Klasifikasi Ganda)
- Ini berlaku bagi beberapa diagnose tertentu.
- Ada code diagnose yang berjumlah 2 code yang
pertama dengan code disertai tanda ! (dagger)
yang kedua dengan tanda asterisk. - Kode ber-dagger ! adalah penyakit penyebabnya.
- Kode ber-asterisk adalah kode yang menjelaskan
manifestasi pada organ tubuh dari penyakit
penyebabnya. - Kode model ini banyak digunakan pada penyakit
infeksi menular dan juga pada penyakit-2 sistem
organ tubuh tertentu.
37DUAL CLASSIFICATION (Lanjutan)
- Kode berasterisk tidak boleh digunakan sebaga
- kode kondisi utama pasien, maka tidak digunakan
- untuk mengisi format pelaporan morbiditas, untuk
- laporan morbiditas yang digunakan adalah kode
- berdagger.
- Jumlah kode berasterisk adalah tetap (Baca Volume
2, - halaman 26 Asterisk categories).
- Jumlah kode berasterisk di setiap Bab dapat
ditemukan - pada bagian bawah lembar pembuka Bab. Apabila
- pengkode menemukan sebuah kode berasterisk maka
- harus mencari pasangannya yang bertanda dagger
di - Volume 1 atau melalui volume 3.
38Dagger Asterisk
- Diagnosis pasien berdagger dan asterisk
digolongkan - ke kode yang berdagger, bukan ke kelompok kode
yang - berasterisk (dalam infromasi diagnosis).
- Contoh
- 1. TB meningitis No A17.0! G01
- 2. NIDDM cataract No E10.3!
H28.0 - 3. Anemia pada kanker hati No C22.0!
D63.0 - 4. Dementia pada p. Alzheimer
- yang early onset No G30.0! F00.0
- 5. Cardiopathy pada gout tophi
jantung No M10.0! I43.8 - 6. Meconium ilues (bayi) No
E84.1! P75 - 7. Radang pelvis GO, wanita No A54.2!
N74.3 - 8. Prostatitis GO No A54.2!
N51.0
39Contoh Dagger Asteriski (Lanjutan)
- 9. Myotonic cataract No G71.1! H28.2
- 10. Cataract in hypothyroidism No E20.- !
H28.1 - 11. Tuberculosis mastoiditis No A18.1!
H75.0 - 12. Tuberculosis ureter No A18.1 !
N29.1 - 13. Anemia pada neoplasma No (C00-D48 !)
- D63.0
- 14. Anemia in other chronic
- diseases classified elsewhere No . ! D63.8
- 15. Chlamydia peritonitis No A74.8 !
K67.0 - 16. Tuberculosis peritonitis No
A18.3 ! K67.3 - 17. Hepatitis toxoplasmosis No B58.1 !
K77.0 - 18. Mumps pancreatitis No B26.3 ! K87.1
40ASTERISK () DIGUNAKAN UNTUK 3 (tiga)
KEPENTINGAN
- apabila manifestasi atau komplikasi sudah menjadi
satu - kesatuan masalah asuhan kesehatan kesehatan spe-
- sialis lain dari yang mengobati penyakit
penyebabnya. - Contoh Tuberculosis meningitis A17.0 !
G01.x - apabila informasi terkait manifestasi dan
penyakit - penyebabnya menyatu dalam satu frasa.
- Contoh Diabetic cataract E14.3 ! H28.0
- apabila kategori terkait manifestasinya terbagi
menjadi subdivisi sesuai penyebabnya. - Contoh Arthropathies in other diseases
classified - elsewhere. M14.-
41CODE SUBDIVISI 4TH CHARACTER
- Kode Subdivisi Karakter ke- 4
- Hal. 885 (R83-R89)
- The following fourth-character subdiviisons are
for use with categories R83-R89 - .0
- .1
- dst.
- Hal 1058 (W00-W19)
- 1067 (W50-W64)
- 1075 (x00-x09)
- See page 1013-1017 for fourth character
- subdivision
- Tanda di belakang Hal. adalah halaman di
buku Volume 1
42CODE SUBDIVISI 4TH CHARACTER (LANJUTAN-1)
- Hal. 1052 (V90-V94)
- The following fourth-character subdivisions are
for use with categories V90-V94 - .0 Merchant ship
- .1 Passenger ship
- .2 Fishing boat
- .3 Other powdered watercraft
- .4 Sailboat
- .5 Canoe or kayak
- .6 Inflatable craft (n0onpowdered)
- .7 Water-skis
- .8 Other unpowderd watercraft
- .9 unspecified watercraft
43CODE SUBDIVISI 4TH CHARACTER (LANJUTAN-2)
- Hal 566 The following fourth-character
subdivision are for use with catagoeris K25
K28 - .0 Acute with hemorrhage
- .1 Acute with perforation
- .2 Acute without hemorrhage or perforation
- .3
- .4
- .5
- .6
- .7
- .9 Unspecified as acute or chronic, without
hemorrhage or perforation. - (.8 tidak terisi)
44RANGKUMAN
- Runtunan tindakan pengkodean secara umum
- untuk mendapatkan kode yang benar
- Baca dan pelajari isi buku manual/pedoman Coding
- ICD-10, Volume 2 (perhatikan makna dari
berbagai - tanda baca yang mempunyai arti khusus pada
ICD-10, - (.-) () ( ), , kata and, with, or dan
sebagainya. - Pilih kata/istilah yang akan digunakan sebagai
- Lead-term untuk memandu coder mencari
istilah - yang sama berserta nomor kode yang mengikuti di
- belakangnya, pada Volume 3 ICD-10.
45RANGKUMAN (Lanjutan-1)
- Perhatikan perintah yang ada di dalam kurung (
), di - belakang istilah diagnosis yang ditemukan, dan
juga - perintah yang dilengkapi dengan kata (see, see
also ) - dan jalankan perintah yang dimaksud.
- Perhatikan ada atau tidak Note di atas atau di
bawah istilah berikut kode yang akan dipilih. - Ada kemungkinan ada perintah untuk menambah
digit - di belakang digit ke-3, ke-4 atau membatasi
cara penerapan kode yang akan dipilih.
46RANGKUMAN (Lanjutan-2)
- Kontrol kode yang dipilih dengan yang tertera di
Volume 1. - Perhatikan
- (1). penjelasan pada Note di bawah Bab atau di
bawah - kategori, sub-kategori yang umumnya mengatur
- batasan pemanfaatan kode yang terkait
- includes dan excludes yang ada di bawah Bab,
- Kategori atau Subkategori yang membatasi jenis
yang - termasuk dan atau tidak termasuk.
- adanya kalimat dalam kurung atau ( ),
jalankan - perintah yang tersebut di dalam kurung, yang
- umumnya akan lebih merinci informasi yang akan
- dihasilkan.
47RANGKUMAN (Lanjutan-3)
- Apabila semuanya sudah cocok dan tidak melanggar
aturan yang ditetapkan. - Pilih code tersebut sebagai code diagnoses atau
- masalah terkait kesehatan tersebut sebagai
masukan - ke sistem perekaman dan informasi yang
dikembang- - kan.
- Simpan code yang telah dipilih dalam format kartu
- indeks istilah diagnosis terkait
- secara manual ataupun komputer.
48RANGKUMAN (Lanjutan-4)
- Yang tidak kalah penting adalah
- Rubahlah dulu ejaan istilah dalam bahasa
Indonesia ke - ejaan bahasa Inggeris-Amerika sebelum
mencarinya di - Volume 3, nomor kode yang tepilih dirujuk silang
dengan - yang ada di Volume 1.
- Adakan analisis kualitatif dan kuantitatif
Rekam Medis - sebelum proses coding dimulai.
49SOAL LATIHAN
- Ejaan istilah dalam bahasa Indonesia
- 1. Gastro-enteritis dengan dehidrasi No
- 2. Anemia komplikasi malaria tropica No
- 3. Meningitis pada campak No
- 4. TB paru, BTA sputum test No
- 5. Lumpuh lajuh, post polio 2 tahun yang lalu
No - 6. Ulkus duodeni dengan melena No
- 7. Serangan miokard infark ½ jam yang lalu No
- 8. Bronkitis, usia 5 tahun No
- 9. Observasi tifoid No
- 10. DSS No
- 11. Observasi panas No
- 12. Kanker ganas hati No
- 13. Anemia G6PD deficiency No
- 14. Perdarahan akibat minum aspirin untuk terapi
jantung No
50SOAL LATIHAN MANDIRI
- Mencari nomor kode melalui ICD-10 Volume 3
-
- Ejaan istilah dalam bahasa Inggris
- 1. Typhoid fever No
- 2. Essensial hyoertension No
- 3. Iron deficiensy anemia No
- 4. Pneumonia No
- 5. Acute gastritis No
- 6. Tuberculosis of lung No
- 7. Dermatophytosis No
- 8. Acute upper respiratory infection No
- 9. Dengue fever No
- 10.Hemiplegia No
51Soal Latihan Mandiri (Ejaan istilah dalam bahasa
Inggeris)
- Istilah Diagones VoL. 3 Vol. 1
Kode ICD-10 - 11. Renal failure ( )
No - 12. Acute tosillitis ( )
No - 13. Chronic active hepatitis ( ) No
- 14. Cardiac hypertrophy ( ) No
- 15. Perianal abscess ( ) No
- 16. Tuberculosis meningitis ( ) No
- Acute upper respiratory tract infection
- ( ) No
- 18. Chronic Hepatitis ( )
No - 19. Gastric bleeding ( )
No - 20. Pumonary edem ( )
No - Apa arti nomor kode dengan digit ke 4 ? .9?
52SOAL LATIHAN MANDIRI20 Soal dalam ejaan Bahasa
Indonesia
- Istilah Diagones Vol.3 Vol.1 Kode
ICD-10 - 1. Obervasi demam ( ) No
- 2. Batuk pilek ( ) No
- 3. Pegal dan ngilu pada otot ( )
No - 4. Sakit kepala ( ) No
- 5. Sakit gigi ( ) No
- 6. Sakit dada ( ) No
- 7. Sesak napas ( ) No
- 8. Sakit perut bagian atas/ulu hati ( )
No - 9. ISPA ( ) No
- Tidak dapat BAB
- (buang air besar) ( ) No
53B. 20 Soal dalam ejaan Bahasa Indonesia
(Lanjutan)
- Istilah Diagones Vol.3 Vol.1 Kode ICD-10
- 11. Berdebar-debar ( ) No
- 12. Tifus ( ) No
- 13. Tifoid ( ) No
- 14. Deman berdarah ( ) No
- 15. Sulit menelan ( ) No
- 16. Sakit menelan ( ) No
- Cengeng (bayi) ( ) No
- 18. Sulit minum ASI ( ) No
- 19. KB spiral ( ) No
- 20 Periksa kesehatan untuk SIM ( )
No