SESI 4 - PowerPoint PPT Presentation

1 / 53
About This Presentation
Title:

SESI 4

Description:

Myotonic cataract No: G71.1! H28.2* 10. Cataract in hypothyroidism No ... (chronic) (fibroid) (interstitial) (old) (progressive) (senile) (with ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:105
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 54
Provided by: Dali68
Category:
Tags: sesi | cataract | senile

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: SESI 4


1
SESI 4
  • Proses Pengkodean,
  • Konvensi Tanda Baca
  • dan
  • Dual Classification
  • Disusun oleh
  • dr Mayang Anggraini Naga

2
DESKRIPSI
  • Pembahasan meliput peraturan ICD-10 terkait
  • konvensi tanda baca yang menyertai suatu
  • nomor kode dan pengaruhnya terhadap kode
  • yang bersangkutan arti dual Classification
  • bertanda dagger (sangkur, pedang) (!) dan
  • asterisk (bintang) () yang menyertai kode
    tertentu,
  • cara pendokumentasiannya dan kedudukannya
  • dalam informasi diagnosis runtunan penulisan
  • nomor kode diagnosis yang terdiri dari dua atau
  • lebih dari dua nomor kode.

3
Tujuan instruksional umum
  • Memahami pengaruh tanda baca yang mendahului
  • atau mengikuti suatu nomor kode diagnosis makna
  • klasifikasi ganda (dual calssification
    dagger-asterisk) dalam informasi diagnosis
    pengaruh tanda dagger
  • dan asterisk dalam urutan penulisan nomor kode
    dan
  • cara menemukan kode dual classification di
    ICD-10
  • serta cara pendokumentasian nomor kode ganda,
  • kode tambahan, kode komplikasi, kode
    supplementary
  • dan lain-lain.

4
Tujuan instruksional khusus
  • Menjelaskan
  • - Berbagai tanda baca yang terliput dalam
    konvensi
  • ICD-10 serta makna dan pengaruhnya pada nomor
  • kode terkait.
  • - Jumlah kode yang bertanda asterisk () dan apa
  • yang harus dikerjakan bila berjumpa dengan
    nomor
  • kode berasterisk ().
  • - Makna dan cara penulisan kode
  • - additional,
  • - supplementary,
  • - sequelae,
  • - morfologi tumor dan lain-lain.

5
POKOK SUBPOKOK BAHASAN
  • Proses pengkodean
  • - Runtunan proses pengkodean
  • - Makna kode berdagger dan kode berasterik
  • - Cara menemukan dan menentukan pilihan yang
    presisi Kode Diagnose yang terpengaruh oleh
  • kehadiran tanda baca agar tepat mewakili
    sebutan
  • diagnosis yang maksud oleh dokternya.
  • - Konvensi tanda baca yang berlaku di indeks
  • alfabetis ICD-10 volume 3 dan cara memanfaat-
  • kannya dalam proses penemuan kode diagnosis
  • - Konvensi tanda baca yang berlaku di daftar
    tabulasi
  • volume 1, dan cara memanfaatkannya dalam proses
  • pemilihan kode diagnosis
  • Daftar jumlah kode bertanda (ICD-10 Volume 2)
  • 3 kelompok soal latihan.

6
PROSES PENGKODEAN DIAGNOSIS
  • Runtunan proses pengkodean diagnosis
  • Review of the Medical Record
  • Selection of Diagnoses and Procedures to
    Code
  • Assigment of Code Numbers

  • Sequencing Codes (inpatients)
  • Entry of Coded Data into Database
    (abstracting)

  • Generation of Indexes Entry of Code on
    PatientsBill
  • (Baca Voume 2 tentang berbagai Rules Morbidity
    dan Mortalitas)

7
RUNTUNAN TINDAKAN MENCARI NOMOR KODE
  • Runtunan tindakan menemukan dan menentukan
  • pilihan Kode Diagnose yang
  • - presisi,
  • - akurat dan
  • - tepat
  • sesuai instruksi yang ada di pedoman ICD-10
    volume 2,
  • dimulai dari pekerjaan ? mengubah ejaan
    diagnoses
  • yang akan dikode ke ejaan bahasa ICD-10.
  • Perlu diketahui bahwa ICD-10 volume 1 menggunakan
    ejaan Inggeris (contoh oesophagus, labour),
    sedangkan ICD-10 volume 2 menggunakan ejaan
    bahasa Inggeris Amerika (esophagus, labor).

8
RUNTUNAN TINDAKANNNYA
  • Tentukan bagian dari istilah diagnostik yang
    dijadikan
  • lead-terms sebagai kata panduan untuk
    menelusurinya
  • di ICD-10 volume 3.
  • Jangan memilih istilah anatomic, kata keterangan
  • atau istilah tindakan sebagai lead-terms.
  • (Baca contoh di halaman 4 materi kuliah ini)
  • Baca semua keterangan (note) dan tanda-baca yang
  • menyertai, mendahului ataupun yang mengikuti di
  • bawah istilah yang ditemukan dan ikuti semua
    perintah yang ada (di antaranya adanya see, see
    also -, use ).
  • Tentukan pilihan nomor kode Anda.

9
RUNTUNAN TINDAKANNNYA (Lanjutan-1)
  • Cocokkan kode pilihan Anda dengan yang ada di
  • Volume 1, dengan memperhatikan adanya
    klasifikasi
  • ganda, kata-kata additional code, includes,
    excludes
  • yang ada, see pages , see site code dsb
  • Pastikan nomor kode yang Anda pilih (diagnosis
    yang
  • disandang pasiennya, dan yang menjadi alasan
    pasien
  • berobat/masuk rawat)
  • Laksanakan analisis kualitatif rekam medis pasien
    terkait
  • untuk kepastian bahwa kode yang Anda pilih
    sesuai bagi
  • discharge diagnose (Diagnosis pulang atau
    diagnosis
  • akhir, saat pasien dipulangkan) yang ditulis
    dokter pada
  • format-2 isian yang tersedia.

10
RUNTUNAN TINDAKANNNYA (Lanjutan-2)
  • Ada baiknya analisis dilakukan sejalan dengan
    proses
  • assembling berkas rekam medis.
  • Terapkan Rules ICD-10 bila harus memilih kode
    utama
  • morbiditas atau cause of death Mortalitas
    (Morbidity dan
  • mortality coding akan dibahas kemudian pada
    Modul 2
  • dan 3 ICD Morbidity Coding dan Modul 4 ICD
    Mortality
  • Coding)
  • Contoh kesulitan yang dihadapi pengkode apabila
    istilah
  • anatomik/kata keterangan/istilah lain di luar
    istilah
  • diagnosis/tindakan medis-operasi, dijadikan
    lead-terms
  • ? Hal. 89 Cardia (jantung), cardial see
    condition
  • Cardia ? Cardial yang berkaitan dengan jantung

11
CONTOH
  • Halaman (131)
  • Damage Tidak ada nomor kode yang mengikuti-
  • nya, harus dilengkapi dengan keterangan
  • site damagenya . Damage rusak
  • Halaman (190)
  • Drug Tidak ada nomor kode yang mengikutinya,
  • harus dilengkapi dengan nama generik obat
  • atau khasiatnya.
  • Halaman (221)
  • Gastric - see condition (yang berkaitan dengan
  • lambung)
  • Halaman (77)
  • Bronchi, bronchial see condition
  • Halaman (325) Kidney see condition

12
CONTOH (Lanjutan-1)
  • Halaman (121)
  • Cranial - see condition
  • Halaman (221)
  • Fatty see condition
  • Halaman (240)
  • Fungus, fungous Tidak ada nomor kode yang
    mengikutinya, harus ditambah kete- rangan lebih
    lanjut
  • Halaman (320)
  • . Irritation Tidak ada nomor kode yang
  • mengikutinya, harus ada keterangan lebih
    lanjut.

13
CONTOH (Lanjutan-2)
  • Halaman (545)
  • Tuberculosis lung see Tuberculosis,
    pulmonary
  • Halaman (546)
  • Tuberculosis osteomyelitis (see also
  • Tuberculosis, bone) A18.0 ! M90.0
  • Halaman (602)
  • Hit, hitting (accidental) by see Struck by
  • Hitting against see Striking against
  • Halaman (346)
  • Malposition
  • - cervix - see Malposition, uterus (?347)
  • - congenital
  • - - adrenal (gland) Q89.1

14
Contoh Sulit mencari kode apabila penulisan
istilah diagnosis tidak rinci
  • Apabila pencarian ditelusuri melalui Condition
  • Halaman (112)
  • Condition - see Disease
  • Halaman (161)
  • Disease, diseased see also Syndrome
  • Halaman (518)
  • Syndrome see also Disease
  • Disease penyakit dan
  • Syndrome kumpulan gejala.
  • Oleh karenanya apabila gejalanya tidak ditulis
    maka
  • pengkode tidak dapat menemukan kode yang tepat.

15
Contoh Sulit mencari kode apabila penulisan
istilah diagnosis tidak rinci (Lanjutan-1)
  • Disease, diseased see also Syndrome
  • Contoh di bawah ini ada kelengkapan penjelasan
  • tentang organ yang terkena sakit, sebab
    bakterial,
  • kissing (166) B27.9 ? silahkan cek kembali di
    ICD-10
  • volume 1 untuk Anda ketahui penyakit apa ini?
  • 156 B27.9 Infectious mononucleosis,
    unspecified,
  • (326) Kissing spine M48.2 ? penyakit apa ini?
  • 653 M48,2 Kissing spine
  • Ini ada di bawah M48 Other spondylopathies
    See site code page 649
  • ? Ini adalah perintah untuk menjelaskan secara
    rinci
  • site anatomik spine (tulang punggung) yang
    terkena
  • sakit terkait.

16
Contoh Sulit mencari kode apabila penulisan
istilah diagnosis tidak rinci (Lanjutan-2)
  • Halaman (520) Syndrome hepatorenal K76.7
  • Halaman (521) Nephrotic syndrome (congenital)
  • (see also Nephrosis) N04.-
  • Halaman (422) Overheated (place) see Heat
  • Halaman (422) Ovum see condition
  • Halaman (439) Piles Hemorrhoids
  • Halaman (440) Placenta, placental
  • (see also condition)
  • Halaman (552) Typhoid (abortive) (ambulant) (any
  • site) (fever) (hemorrhagic) (infection)
    (intermitten) (malignant) (rheumatic) A01.0
  • - inoculation reaction See also
    Complications vaccination,
  • ? belum ada nomor kodenya.

17
KONVENSI Tanda Baca yang Berlaku di Indeks
ICD-10 Volume 3
  • Parentheses ( ) (Kurung biasa)
  • Seperti juga di daftar tabulasi, tanda baca (
    )
  • mempunyai arti khusus. Istilah yang muncul di
  • dalam ( ) ini memberi arti bahwa istilah
    yang
  • ada di dalam ( ) boleh disebut (ditulis)
    atau tidak
  • disebut mengikuti istilah diagnosis yang
    dimaksud
  • tidak merubah kode yang disediakan.
  • Sebagai contoh Halaman (17)
  • (1) Abscess (embolic) (infective)
    (metastatic)(pyogenic) (septic)
  • - brain (any part) G06.0

18
KONVENSI Tanda Baca yang Berlaku di Indeks
ICD-10 Volume 3 (Lanjutan-1)
  • Ini berarti abses otak terklasifikasi di G06.0
    apakah
  • abses terkait embolic, infective, metastatic,
    multiple,
  • pyogenic atau septic, tetap nomor kodenya adalah
  • G06.0
  • Apabila absesnya di dinding (wall) abdominal maka
  • kodenya jadi L02.2
  • Apabila absesnya di rongga (cavum) abdominal maka
  • kodenya jadi K65.0
  • Apabila absesnya di hati (liver) () () () ()
    K75.0
  • - - amebic A06.4
  • Apabila absesnya di otak (brain) (any part)
    G06.0 - - amebic A06.6 ! G07
  • Apabila absesnya di paru (lung) (miliary)
    (putrid) J85.2
  • - - with pneumonia J85.1

19
Halaman (204)
  • (2) Encephalitis (chronic) (hemorrhage)
    (idiopathic)
  • (nonepidemik) ( spurious) (subacute) G04.9
  • Ini berarti ensefalitis akut, epidemic tidak
    boleh
  • dikode dengan G04.9
  • Halaman (244)
  • (3) Gastroenteritis (acute) (epidemic) (presumed
  • infectiou) (septic) (see also Enteritis and
    note
  • at category A09) A09
  • - allergic K52.2
  • - chronic (non-infective) K25.9
  • - infectious (see also Enteritis, infectious)
  • A09
  • - salmonella A02.0
  • - viral A08.4

20
Halaman 244, GE (Lanjutan)
  • Untuk GE sebaiknya dirinci apa akut atau
    kronik,
  • infeksi atau non-infeksi.
  • Adanya istilah chronic atau non-infeksi maka
  • kodenya menjadi K25.9
  • Kata chronic tidak muncul di dalam ( )
    mengikuti
  • gastro-enteritis) ? ini menunjukkan bahwa kode
  • A09 tidak mungkin untuk kode kronik, dan harus
  • hanya untuk GE yang akut, ditulis ataupun
    tidak
  • ditulis kata acute oleh dokternya, pilihan
    kode
  • adalah A09 (yang berarti G-E nya harus gastro-
  • enteritis akut)
  • Apabila G-E tidak akut atau bukan karena
    infeksi,
  • tulislah dengan kata yang lengkap dan rinci.

21
HALAMAN (364)
  • (4) Myocarditis (chronic) (fibroid)
    (interstitial) (old) (progressive) (senile)
    (with arteriosclerosis) I51.4
  • Apabila miokarditisnya akut, karena kata acute
    tidak ada di dalam kurung ( ) mengikuti
    myocarditis, maka tidak menggunakan kode I51,4,
    namun ditelusuri terus ke bawah sampai kita jumpa
    kata kedua yakni acute or subacute (interstitial)
    I40.9
  • Apabila dokter hanya menulis myocarditis, maka
    bisa saja koder memilih no kode I51.4, oleh
    karenanya apabila memang akut sebaiknya kata
    acute ditulis mengikuti myocarditisnya ?
    miokarditis akut.

22
Halaman (542)
  • Tuberculosis, tubercular, tuberculous (caseous)
  • (degenerative) (gangrene) (necrosis) A16.9
  • . - bronchi, bronchial, bronchus A16.4
  • - bronchopleural A16.5
  • - bronchopneumonia, bronchopneumonic
  • see Tuberculosis, pulmonary
  • - pulmonary (cavitated) (fibrotic)
    (infiltrative)
  • (nodular) A16.2
  • Ini berarti bronchopneumonia TB TB pulmonary.
  • Tuberculosis tulang (bone) A18.0 ! M90.0
  • - - hip A18.0 ! M01.1
    (arthritis)
  • - - knee A18.0 ! M01.1
    (arthritis)
  • - limb NEC A18.0 ! M90.0
  • - - sacrum A18.0 !
    M49.0
  • - - spine/vertebra (column)
    A18.0 ! M49.0
  • Perahtikan A18.0 ! TB bone joint.

23
Halaman (276)
  • (6) Hypertension, hypertensive (accelerated)
    (benign) (essential) (idiopathic) (malignant)
    (primary) (systemic) I10.-
  • Sebutan lain High blood pressure
  • Yang tidak termasuk adalah bila melibatkan
  • - otak (brain) (I60-I69)
  • - eye (mata) (H35.0)
  • Ini meliput semua bentuk hipertensi (darah
    tinggi) yang
  • sebutannya ada di dalam kurung ( ) di
    belakang
  • istilah diagnosis hipertensinya maka kodenya
    I10.-
  • Apabila hipertensinya adalah hipertensi sekunder
    maka kodenya I15.9 (277)
  • Apabila hipertensinya adalah benign namun
    intracranial maka kodenya G93.2 (276)

24
Hyprertension (Lanjutan)
  • Kata sekunder dan intracranial tidak ada dalam
    kurung
  • ( ) di belakang Lead term hypertension,
    oleh kare-
  • nanya hipertensi sekunder dan hipertensi
    intrakranial
  • tidak boleh menggunakan nomor kode I10.-
  • Arti .- (tanda baca titik garis) yang mengikuti
    kode 3 digits akan dibicarakan lebih lajut)
  • Cross-references (rujuk silang)
  • Rujuk silang dijalankan apabila ada
    perintah di
  • dalam kurung ( ) see, see also dsb
  • Contoh istilah yang perlu rujuk silang
  • (1) Inflammation (Halaman 301)
  • - bone - see Osteomyelitis
  • Ini berarti bahwa inflamasi tulang sama dengan
  • sebutan Osteomyelitis

25
Contoh istilah yang perlu rujuk silang
(Lanjutan-1)
  • Halaman 420
  • (2) Osteomyelitis (infective) (septic)
    (suppurative)
  • M86.9
  • - acute M86.1
  • - - hematogenous M86.0
  • - chronic (or old) M86.6
  • - - hematogenous NEC M86.5
  • (3) Halaman (496) Seroma see Hematoma
  • Halaman (254) Hematoma (traumatic) (skin
  • surface intact) (see also Injury,
    superficial) T14.0
  • Halaman (496) Seropurulent see condition

26
Menggunakan Lead-term menelusuri istilah
medis di ICD-Vol. 3
  • Diagnose (Halaman Vol. 3) Jawaban
  • 1. Acne vulgaris (27) No
  • 2. Gangguan pembekuan darah (133) No
    Defect, defective
  • afibrinogenemia (35) No
  • 3. Nervous breakdown (76) No
  • 4. TB paru (Lung TB) (545) No
  • (Pulomary tuberculosis) (547)
  • 5. Essential hypertension (276) No
    Hipertensi esensial bumil (277) No
  • Hypertension ...

27
Diagnose (Halaman Vol. 3 Jawaban
  • 6. Tekanan darah tinggi (266) No High
    ...
  • 7. Tachycardia (529) No
  • 8. Obervasi panas (222) No Fever atau
    (225) No
  • 9. Muntaber (GE) (244) No ? Harus ada
    akut/kronik ? Causa ?
  • 10. Lumpuh layuh (427) No (Paralysis,
    flaccid)(232)
  • (Kasus ini sulit diselesaikan hanya dengan buku
    Volume 3 ? harus merujuk ke kode yang ada di
    daftar tabulasi Volume 1)

28
Diagnose (Halaman Vol. 3 Jawaban
  • 11. Hematoma pada otak (254) No
  • 12. Hyaline membrane disease (270) No
  • 13. Neutropenia (407) No
  • 14. Neurotoxemia (407) No
  • 15. Pigmentasi abnormal (439) No Apabila
    terjadinya tidak di kulit,
  • namun di mata No ?
  • Pigmentai hasil tatoo (439) No
  • 16. Quadriplegia (470) No
  • - congenital No ?
  • 17. Rape (471) No
  • 18. Rhinitis atrophic (chronic) No
  • Rhinitis chronic No

29
Latihan Cara Memanfaatkan Lead Term untuk
Mencari Kode di ICD-Volume 3
  • Diagnosis No. Kode
  • 1. Pleuritis TB dengan BTA No
  • 2. Meningoensefalitis viral No
  • 3. Flu burung dan pneumonia No
  • 4. Hepatitis B dengan koma No
  • 5. Dermatitis akibat Anthrax No
  • 6. Osteoartritis sendi tumit No
  • 7. Abses pada ketiak No
  • Unstable angina pectoris No
  • 9. GEA dehidrasi No
  • 10. Gangguan usus akibat gumpalan cacing
    ascaris No
  • 11. Sinusitis akut infeksi streptokokus B No

30
Diagnosis No. Kode
  • 12. Anemia post partum No
  • 13. Edema akibat malnutrisi berat No
  • 14. Infeksi viral kaki-mulut No
  • 15. Buta senja akibat kekurangan vitamin A No
  • 16. Beri-beri basah dengan gangguan
  • sirkulasi darah No
  • 17. Minamata, air minum keracunan merkuri No
  • 18. Bronchitis, usia 5 tahun No
  • 19. MCI, serangan sudah sejak 4 jam yang
    lalu No
  • 20. Septicaemia, meningococcal infection No
  • 21. Pneumonia pada campak No
  • 22. Meningitis virus No
  • 23. Meningitis TB No

31
KONVENSI, TANDA-BACA yang BERLAKU DI DAFTAR
TABULASI ICD-10, VOLUME 1
  • Cara memanfaatkan tanda baca yang menyertai nomor
  • kode dalam proses pemilihan kode dan pengaruhnya
  • terhadap nomor kode diagnosis terkait yang ada di
    dalam
  • daftar tabulasi ICD-10 Volume 1
  • Kurung segiempat (sequare bracket) untuk
  • sinonim, kata lain atau frasa penjelasan (Hal.
    121.
  • A30 hal. 252 D55.0 hal.260 D68.8)
  • Kurung biasa (parentheses) ( ) untuk
    menampung
  • kata supllementary, bisa ada atau tidak ada
    dalam
  • pernyataan diagnosis tanpa mempengaruhi nomor
  • code yang telah ditetapkan (lihat hal. di bawah
    Bab-2)

32
KONVENSI, TANDA-BACA (Lanjutan-1)
  • Kurung kurawa digunakan seperti pada biasanya
    (untuk memberi tanda menggabungkan)
  • (lihat 113 pada A15)
  • Kata diikuti oleh tanda baca titik-titik ()
    (colon)
  • menandakan istilah sebutan diagnose belum
    lengkap,
  • harus ditambah dengan satu atau kata modifier
    lain agar
  • sesuai dengan apa yang dimaksud pada code yang
  • tersedia. (lihat hal. 569 K36, appendicitis
    )
  • NOS (Not Otherwise Specified) sama nilainya
    dengan
  • Unspecified dan unqualified tidak dirinci
    atau
  • dikualifikasi lain (hal. 115 A16.9)

33
KONVENSI, TANDA-BACA (Lanjutan-2)
  • NEC (Not Elsewhere Classified) tidak
    terklasifikasi di bab-bab lain
  • (Hal. 131, A51.4 ! H58.8 dan 167, B57.0 !
    I98.1)
  • Perhatikan pemanfaatan kata and , or dalam
  • judul.
  • Contoh
  • A16.1 Tuberculosis of lung, bacteriological and
    histological examination not done.
  • A16.2 Tuberculosis of lung, without mention of
  • bacteriological or histological confirmation
  • A18.0 ! Tuberculosis of bones and joints

34
KONVENSI, TANDA-BACA (Lanjutan-3)
  • Kode Diagnose Tambahan (additional) Sekunder
  • Komplikasi
  • CONTOH Lihat ICD-10 volume 1
  • Kadang ada kategori yang dilengkapi dengan
  • keterangan
  • Hal. 272 ? E00 dilengkapi keterangan Use
    additional
  • code (F70-F79). If
  • Hal. 276? E10-E14 ? Use additional external
    cause
  • code (Chapter XX), if desired, ).
  • Hal. 288 ? E34.0 ? Note May be used as an
    additional code,
  • Hal. 395 ? G06 ? Use additional code
    (B95-B97), .

35
KONVENSI, TANDA-BACA (Lanjutan-4)
  • Hal. 761 ? O98 ? Use additional code (Chapter
    1), if desired, to ..
  • Hal 185? C00.8, C02.8, C05.8 ? See note
    5 on page 182
  • Hal. 278? E10 ? See page 277 for
    subdivision
  • Hal. 630? M00 ? See site code pages 628-629
  • Hal. 649? M40 ? See site code above
  • Hal. 251? D52.1 ? Use additional external
    cause code (Chapter XX), if disired, to
    identify drug.
  • Hal. 255? D59.6 Use additional external cause
    code (Chapter XX), if
  • Hal. 261? D69.5 Use additional . If
    disired to identify cause.

36
DUAL CLASSIFICATION (Klasifikasi Ganda)
  • Ini berlaku bagi beberapa diagnose tertentu.
  • Ada code diagnose yang berjumlah 2 code yang
    pertama dengan code disertai tanda ! (dagger)
    yang kedua dengan tanda asterisk.
  • Kode ber-dagger ! adalah penyakit penyebabnya.
  • Kode ber-asterisk adalah kode yang menjelaskan
    manifestasi pada organ tubuh dari penyakit
    penyebabnya.
  • Kode model ini banyak digunakan pada penyakit
    infeksi menular dan juga pada penyakit-2 sistem
    organ tubuh tertentu.

37
DUAL CLASSIFICATION (Lanjutan)
  • Kode berasterisk tidak boleh digunakan sebaga
  • kode kondisi utama pasien, maka tidak digunakan
  • untuk mengisi format pelaporan morbiditas, untuk
  • laporan morbiditas yang digunakan adalah kode
  • berdagger.
  • Jumlah kode berasterisk adalah tetap (Baca Volume
    2,
  • halaman 26 Asterisk categories).
  • Jumlah kode berasterisk di setiap Bab dapat
    ditemukan
  • pada bagian bawah lembar pembuka Bab. Apabila
  • pengkode menemukan sebuah kode berasterisk maka
  • harus mencari pasangannya yang bertanda dagger
    di
  • Volume 1 atau melalui volume 3.

38
Dagger Asterisk
  • Diagnosis pasien berdagger dan asterisk
    digolongkan
  • ke kode yang berdagger, bukan ke kelompok kode
    yang
  • berasterisk (dalam infromasi diagnosis).
  • Contoh
  • 1. TB meningitis No A17.0! G01
  • 2. NIDDM cataract No E10.3!
    H28.0
  • 3. Anemia pada kanker hati No C22.0!
    D63.0
  • 4. Dementia pada p. Alzheimer
  • yang early onset No G30.0! F00.0
  • 5. Cardiopathy pada gout tophi
    jantung No M10.0! I43.8
  • 6. Meconium ilues (bayi) No
    E84.1! P75
  • 7. Radang pelvis GO, wanita No A54.2!
    N74.3
  • 8. Prostatitis GO No A54.2!
    N51.0

39
Contoh Dagger Asteriski (Lanjutan)
  • 9. Myotonic cataract No G71.1! H28.2
  • 10. Cataract in hypothyroidism No E20.- !
    H28.1
  • 11. Tuberculosis mastoiditis No A18.1!
    H75.0
  • 12. Tuberculosis ureter No A18.1 !
    N29.1
  • 13. Anemia pada neoplasma No (C00-D48 !)
  • D63.0
  • 14. Anemia in other chronic
  • diseases classified elsewhere No . ! D63.8
  • 15. Chlamydia peritonitis No A74.8 !
    K67.0
  • 16. Tuberculosis peritonitis No
    A18.3 ! K67.3
  • 17. Hepatitis toxoplasmosis No B58.1 !
    K77.0
  • 18. Mumps pancreatitis No B26.3 ! K87.1

40
ASTERISK () DIGUNAKAN UNTUK 3 (tiga)
KEPENTINGAN
  • apabila manifestasi atau komplikasi sudah menjadi
    satu
  • kesatuan masalah asuhan kesehatan kesehatan spe-
  • sialis lain dari yang mengobati penyakit
    penyebabnya.
  • Contoh Tuberculosis meningitis A17.0 !
    G01.x
  • apabila informasi terkait manifestasi dan
    penyakit
  • penyebabnya menyatu dalam satu frasa.
  • Contoh Diabetic cataract E14.3 ! H28.0
  • apabila kategori terkait manifestasinya terbagi
    menjadi subdivisi sesuai penyebabnya.
  • Contoh Arthropathies in other diseases
    classified
  • elsewhere. M14.-

41
CODE SUBDIVISI 4TH CHARACTER
  • Kode Subdivisi Karakter ke- 4
  • Hal. 885 (R83-R89)
  • The following fourth-character subdiviisons are
    for use with categories R83-R89
  • .0
  • .1
  • dst.
  • Hal 1058 (W00-W19)
  • 1067 (W50-W64)
  • 1075 (x00-x09)
  • See page 1013-1017 for fourth character
  • subdivision
  • Tanda di belakang Hal. adalah halaman di
    buku Volume 1

42
CODE SUBDIVISI 4TH CHARACTER (LANJUTAN-1)
  • Hal. 1052 (V90-V94)
  • The following fourth-character subdivisions are
    for use with categories V90-V94
  • .0 Merchant ship
  • .1 Passenger ship
  • .2 Fishing boat
  • .3 Other powdered watercraft
  • .4 Sailboat
  • .5 Canoe or kayak
  • .6 Inflatable craft (n0onpowdered)
  • .7 Water-skis
  • .8 Other unpowderd watercraft
  • .9 unspecified watercraft

43
CODE SUBDIVISI 4TH CHARACTER (LANJUTAN-2)
  • Hal 566 The following fourth-character
    subdivision are for use with catagoeris K25
    K28
  • .0 Acute with hemorrhage
  • .1 Acute with perforation
  • .2 Acute without hemorrhage or perforation
  • .3
  • .4
  • .5
  • .6
  • .7
  • .9 Unspecified as acute or chronic, without
    hemorrhage or perforation.
  • (.8 tidak terisi)

44
RANGKUMAN
  • Runtunan tindakan pengkodean secara umum
  • untuk mendapatkan kode yang benar
  • Baca dan pelajari isi buku manual/pedoman Coding
  • ICD-10, Volume 2 (perhatikan makna dari
    berbagai
  • tanda baca yang mempunyai arti khusus pada
    ICD-10,
  • (.-) () ( ), , kata and, with, or dan
    sebagainya.
  • Pilih kata/istilah yang akan digunakan sebagai
  • Lead-term untuk memandu coder mencari
    istilah
  • yang sama berserta nomor kode yang mengikuti di
  • belakangnya, pada Volume 3 ICD-10.

45
RANGKUMAN (Lanjutan-1)
  • Perhatikan perintah yang ada di dalam kurung (
    ), di
  • belakang istilah diagnosis yang ditemukan, dan
    juga
  • perintah yang dilengkapi dengan kata (see, see
    also )
  • dan jalankan perintah yang dimaksud.
  • Perhatikan ada atau tidak Note di atas atau di
    bawah istilah berikut kode yang akan dipilih.
  • Ada kemungkinan ada perintah untuk menambah
    digit
  • di belakang digit ke-3, ke-4 atau membatasi
    cara penerapan kode yang akan dipilih.

46
RANGKUMAN (Lanjutan-2)
  • Kontrol kode yang dipilih dengan yang tertera di
    Volume 1.
  • Perhatikan
  • (1). penjelasan pada Note di bawah Bab atau di
    bawah
  • kategori, sub-kategori yang umumnya mengatur
  • batasan pemanfaatan kode yang terkait
  • includes dan excludes yang ada di bawah Bab,
  • Kategori atau Subkategori yang membatasi jenis
    yang
  • termasuk dan atau tidak termasuk.
  • adanya kalimat dalam kurung atau ( ),
    jalankan
  • perintah yang tersebut di dalam kurung, yang
  • umumnya akan lebih merinci informasi yang akan
  • dihasilkan.

47
RANGKUMAN (Lanjutan-3)
  • Apabila semuanya sudah cocok dan tidak melanggar
    aturan yang ditetapkan.
  • Pilih code tersebut sebagai code diagnoses atau
  • masalah terkait kesehatan tersebut sebagai
    masukan
  • ke sistem perekaman dan informasi yang
    dikembang-
  • kan.
  • Simpan code yang telah dipilih dalam format kartu
  • indeks istilah diagnosis terkait
  • secara manual ataupun komputer.

48
RANGKUMAN (Lanjutan-4)
  • Yang tidak kalah penting adalah
  • Rubahlah dulu ejaan istilah dalam bahasa
    Indonesia ke
  • ejaan bahasa Inggeris-Amerika sebelum
    mencarinya di
  • Volume 3, nomor kode yang tepilih dirujuk silang
    dengan
  • yang ada di Volume 1.
  • Adakan analisis kualitatif dan kuantitatif
    Rekam Medis
  • sebelum proses coding dimulai.

49
SOAL LATIHAN
  • Ejaan istilah dalam bahasa Indonesia
  • 1. Gastro-enteritis dengan dehidrasi No
  • 2. Anemia komplikasi malaria tropica No
  • 3. Meningitis pada campak No
  • 4. TB paru, BTA sputum test No
  • 5. Lumpuh lajuh, post polio 2 tahun yang lalu
    No
  • 6. Ulkus duodeni dengan melena No
  • 7. Serangan miokard infark ½ jam yang lalu No
  • 8. Bronkitis, usia 5 tahun No
  • 9. Observasi tifoid No
  • 10. DSS No
  • 11. Observasi panas No
  • 12. Kanker ganas hati No
  • 13. Anemia G6PD deficiency No
  • 14. Perdarahan akibat minum aspirin untuk terapi
    jantung No

50
SOAL LATIHAN MANDIRI
  • Mencari nomor kode melalui ICD-10 Volume 3
  • Ejaan istilah dalam bahasa Inggris
  • 1. Typhoid fever No
  • 2. Essensial hyoertension No
  • 3. Iron deficiensy anemia No
  • 4. Pneumonia No
  • 5. Acute gastritis No
  • 6. Tuberculosis of lung No
  • 7. Dermatophytosis No
  • 8. Acute upper respiratory infection No
  • 9. Dengue fever No
  • 10.Hemiplegia No

51
Soal Latihan Mandiri (Ejaan istilah dalam bahasa
Inggeris)
  • Istilah Diagones VoL. 3 Vol. 1
    Kode ICD-10
  • 11. Renal failure ( )
    No
  • 12. Acute tosillitis ( )
    No
  • 13. Chronic active hepatitis ( ) No
  • 14. Cardiac hypertrophy ( ) No
  • 15. Perianal abscess ( ) No
  • 16. Tuberculosis meningitis ( ) No
  • Acute upper respiratory tract infection
  • ( ) No
  • 18. Chronic Hepatitis ( )
    No
  • 19. Gastric bleeding ( )
    No
  • 20. Pumonary edem ( )
    No
  • Apa arti nomor kode dengan digit ke 4 ? .9?

52
SOAL LATIHAN MANDIRI20 Soal dalam ejaan Bahasa
Indonesia
  • Istilah Diagones Vol.3 Vol.1 Kode
    ICD-10
  • 1. Obervasi demam ( ) No
  • 2. Batuk pilek ( ) No
  • 3. Pegal dan ngilu pada otot ( )
    No
  • 4. Sakit kepala ( ) No
  • 5. Sakit gigi ( ) No
  • 6. Sakit dada ( ) No
  • 7. Sesak napas ( ) No
  • 8. Sakit perut bagian atas/ulu hati ( )
    No
  • 9. ISPA ( ) No
  • Tidak dapat BAB
  • (buang air besar) ( ) No

53
B. 20 Soal dalam ejaan Bahasa Indonesia
(Lanjutan)
  • Istilah Diagones Vol.3 Vol.1 Kode ICD-10
  • 11. Berdebar-debar ( ) No
  • 12. Tifus ( ) No
  • 13. Tifoid ( ) No
  • 14. Deman berdarah ( ) No
  • 15. Sulit menelan ( ) No
  • 16. Sakit menelan ( ) No
  • Cengeng (bayi) ( ) No
  • 18. Sulit minum ASI ( ) No
  • 19. KB spiral ( ) No
  • 20 Periksa kesehatan untuk SIM ( )
    No
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com