Title: Modulasi Gelombang Kontinu (Continuous Wave Modulation)
1Modulasi Gelombang Kontinu (Continuous Wave
Modulation)
- Bila Ac(t) mempunyai hubungan linier dengan
sinyal pemodulasi m(t), maka diperoleh modulasi
Amplitudo (AM) - Bila f(t) atau turunannya mempunyai hubungan
linier dengan sinyal pemodulasi m(t), maka
diperoleh modulasi phasa (PM) atau modulasi
frekuensi (FM)
Modulasi adalah proses dimana parameter
gelombang pembawa (carrier) diubah sesuai dengan
sinyal pemodulasinya
2Modulasi Amplituda (AM)
3AM DSB SC
- Bentuk umum persamaan sinyal AM DSB SC
konstanta kepekaan amplituda modulator
4KASUS I
Artinya 1ka.m(t) tidak pernah menjadi negatif
Indeks modulasi ka.m(t)x 100 100
5Kasus 2
Terjadi pembalikan phasa dari Gelombang pembawa
Terjadi distorsi selubung, ( envelope distortion)
6- Rangkaian deteksi di penerima menjadi
sederhana bila pemancar AM.DSB.FC dirancang hanya
menghasilkan Ac(t) yang mempunyai bentuk sesuai
dengan m(t). Hal ini dapat dipenuhi bila - (1) indeks modulasi 100 ? tidak terjadi
distorsi selubung - (2) lebar pita frekuensi m(t) ltlt fc
7Spektrum Frekuensi AM.DSB.FC
Domain Waktu
Transformasi Fourier
Diract delta function (unit impulse)
transformasi fourier dari s(t)
transformasi fourier dari m(t)
8(No Transcript)
9Ringkasan
- Modulasi amplituda mengubah amplituda carrier
sesuai dengan sinyal informasi analaog m(t) - Persamaan umum modulasi amplituda (AM.DSB.FC)
- Bila , maka
- selalu positif ?tidak terjadi over modulation
- Spektrum sinyal AM
10- Indeks Modulasi didefinisikan sebagai
-
- Bandwidth sinyal AM BAM2W dimana W adalah
Frekuensi tertinggi sinyal pemodulasi m(t)
11- Tinjau sinyal pemodulasi
- Sinyal pemodulasi tone tunggal (sinusoidal
tunggal) -
Indeks Modulasi
Agar tidak terjadi distorsi selubung karena over
modulation
Amax
Dari s(t) dapat diturunkan
Amin
12FT
13- Dari spektrum terlihat bahwa (untuk beban 1O)
14FT
Gel. AM bermodulasi Tone Tunggal