MEMAKNAI KEMBALI HIJRAH NABI MUHAMMAD S.A.W. - PowerPoint PPT Presentation

1 / 17
About This Presentation
Title:

MEMAKNAI KEMBALI HIJRAH NABI MUHAMMAD S.A.W.

Description:

MEMAKNAI KEMBALI HIJRAH NABI MUHAMMAD S.A.W. RENUNGAN TAHUN BARU HIJRIYAH 1430 ABSTRAK Peristiwa hirjrah Nabi Muhammad s.a.w. memang sudah berlalu. – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:233
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 18
Provided by: acid150
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: MEMAKNAI KEMBALI HIJRAH NABI MUHAMMAD S.A.W.


1
MEMAKNAI KEMBALI HIJRAH NABI MUHAMMAD S.A.W.
  • RENUNGAN TAHUN BARU HIJRIYAH 1430

2
ABSTRAK
  • Peristiwa hirjrah Nabi Muhammad s.a.w. memang
    sudah berlalu. Tetapi, pelajaran yang bisa kita
    peroleh dari peristiwa tersebut untuk masa
    sekarang dan yang akan datang sangat banyak. Di
    antaranya adalah semangat untuk berpindah,
    keinginan kuat dan keberanian untuk "berubah"
    dari ketidakberdayaan menuju keberdayaan dengan
    semangat pemberdayaan, untuk diri sendiri dan
    seluruh umat manusia, terutama untuk umat Islam
    yang kini masih terlena dalam problem kemiskinan,
    keterbelakangan, kebodohan dan dekadensi moral
    (baca keterpurukan akhlaq).

3
JANJI ALLAH (1)
  • Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya
    mereka mendapati di muka bumi Ini tempat hijrah
    yang luas dan rezki yang banyak. barangsiapa
    keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah
    kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian
    menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang
    dituju), Maka sungguh Telah tetap pahalanya di
    sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi
    Maha Penyayang. (QS an-Nisâ' 4 100)

4
JANJI ALLAH (2)
  • Dan orang-orang yang berhijrah Karena Allah
    sesudah mereka dianiaya, pasti kami akan
    memberikan tempat yang bagus kepada mereka di
    dunia. dan Sesungguhnya pahala di akhirat adalah
    lebih besar, kalau mereka mengetahui. (QS
    an-Nahl, 16 41)

5
SIMPULAN
  • Kedua ayat di atas mengisyaratkan bahwa Allah SWT
    berjanji terhadap semua orang yag mau berhijrah
    di jalan Allah, bahwa mereka pasti akan
    mendapatkan keberuntungan. Apa wujud
    keberuntungan itua? Wujudnya menurut janji
    Allah adalah "Sesuatu yang lebih baik dari apa
    pernah diperoleh", di dunia dan akhirat.

6
FENOMENA HIJRAH (1)
  • Suatu malam sekitar tahun 622 Masehi. Sekelompok
    pemuda mengepung sebuah rumah. Golok terhunus
    berada di genggaman masing-masing. Tekad mereka
    bulat. Mereka akan menghabisi lelaki berusia
    lebih setengah abad itu. Tidak ada negosiasi.
    Tidak ada kompromi. Menurut mereka para
    pengepung itu -- "dosa" lelaki itu sudah sangat
    jelas, yakni "membongkar kemapanan kehidupan
    setempat".

7
FENOMENA HIJRAH (2)
  • Lelaki itu menggelindingkan perubahan. Ia
    mengingatkan masyarakatnya untuk tidak
    mengagungkan semua yang tidak layak diagungkan.
    Ia mengajak untuk hanya mengagungkan satu-satunya
    yang layak diagungkan. Lelaki itu menggulirkan
    transformasi sosial yang mengguncang kemapanan
    masyarakatnya. Karena itu, ia dipandang pantas
    untuk mati.

8
FENOMENA HIJRAH (3)
  • Mereka boleh berencana. Yang di Atas, Yang Maha
    Perencana, punya rencana lain. Sang lelaki itu
    berhasil menyelinap dari rumahnya. Dua hari ia
    berlindung di celah batu sebuah bukit, sebelum
    kemudian tersaruk mengendarai unta melintasi
    gurun menuju kehidupan baru. Dalam perjalanan
    itu, kematian terus membayang-bayanginya.
    Masyarakatnya, juga alam gurun, selalu siap
    mengeksekusinya. Tapi, ia sangat yakin bahwa
    langkahnya "benar". Lelaki itu terus melangkah.
    Ia telah membayar mahal sikapnya dengan
    mengorbankan kemapanannya. Ia tidak mau berhenti
    hingga menginjak tanah baru tempat keyakinannya
    dapat disemaikan.

9
FENOMENA HIJRAH (4)
  • Di rumah anak yatim, di tanah baru, unta pembawa
    lelaki itu berhenti. Di rumah itulah ia kemudian
    tinggal. Di situlah ia tunjukkan perangainya yang
    luar biasa. Ia menyantuni para (anak) yatim dan
    kaum fakir-miskin. Ia ajak para sahabatnya untuk
    menengok para janda tanpa keluarga. Ia selalu
    berbicara santun pada sang isteri. Ia maafkan
    para musuh yang telah menginginkan kematiannya.
    Ia ingatkan bahwa semua manusia adalah sama.
    Tidak ada yang berbeda. Satu-satunya perbedaan
    hanyalah di hadapan Sang Pencipta, yakni
    perbedaan dalam takwa. Ia ajak manusia menjadi
    manusia sempurna manusia yang tak terjajah oleh
    apa pun lantaran hanya mengagungkan Allah. Dengan
    itulah lelaki tersebut membawa dunia pada
    peradaban baru.

10
FENOMENA HIJRAH (5)
  • Siapa pun yang sungguh mencermati perjalanan
    lelaki itu akan mengakui betapa dahsyat langkah
    yang telah ditempuhnya. Yang dilakukannya selalu
    langkah sederhana. Namun, langkah-langkah
    sederhana itulah yang mengubah peradaban dunia.
    Langkah-langkah sederhana itulah yang membalik
    "hari gelap" menjadi "hari terang-benderang".
    Momentum pembalikan itu adalah hari-hari saat ia
    lolos dari kepungan para penjagal untuk
    menaklukkan keganasan gurun. Momentum itulah
    'Hijrah' yang oleh Umar -- sahabat lelaki itu --
    dipilih sebagai titik nol penanggalan umat.

11
FENOMENA HIJRAH (6)
  • Sejak itu, dari tahun ke tahun, kita selalu
    dilewatkan pada momentum penting Hijriyah. Dari
    tahun ke tahun kita bertemu dengan Tahun Baru
    Hijriyah. Persoalannya apakah kita memanfaatkan
    momentum itu buat menghijrahkan diri dari gelap
    kemapanan menuju kehidupan yang lebih
    terang-benderang? Ataukah kita hanya akan
    melewatinya sebagaimana melewati hari-hari
    lainnya.

12
FENOMENA HIJRAH (7)
  • Gelap tak pernah lelah membayangi kita. Gelap
    selalu menawarkan 'kenyamanan' untuk mapan di
    dalamnya. Itulah comfort-zone yang akan terus
    menjebak kita. Gelap membuat kita lebih suka
    menyalahkan lingkungan dan menolak berhijrah buat
    menyikapi keadaan kita sendiri. Kita acapkali
    merasa diri paling sengsara, sedangkan tubuh kita
    belum pernah berbekas daun kurma yang menjadi
    alas tidur, perut kita belum pernah harus
    diganjal batu untuk menahan lapar seperti lelaki
    itu. Kita gampang marah saat direndahkan orang
    lain, padahal kita tak pernah ditimpuki cemooh,
    batu, maupun kotoran binatang seperti lelaki itu.

13
FENOMENA HIJRAH (8)
  • Mungkin kita malah bersenang-senang dalam
    gelimang kekayaan hasil korupsi dalam berbagai
    bentuk dan derivasinya, sedangkan lelaki dari
    keluarga terhormat dan sempat kaya raya itu harus
    menikmati rumput-rumput kering akibat pemboikotan
    ekonomi selama tiga tahun lantaran keyakinannya.
    Toh, pada akhirnya sang lelaki itulah yang
    menjadi sang pemenang. Lelaki itulah yang menjadi
    manusia yang paling mulia. Lelaki itulah
    Rasulullah SAW.

14
FENOMENA HIJRAH (9)
  • Di hari baru, tidakkah kita berniat untuk mengisi
    comfort-zone kemapanan sendiri buat menjalani
    hari-hari yang lebih menantang seperti telah
    dilakoni Sang Nabi. Tidakkah kita berani berkata
    dengan doa yang kita panjatkan ke hadirat-Nya
    "Hijrahkan kami ya Allah, sebagaimana Engkau
    telah menghijrahkan manusia terkasih-Mu itu agar
    kami meraih kehidupan diri, keluarga, masyarakat,
    dan bangsa yang terang-benderang."

15
FENOMENA HIJRAH (10)
  • Kini umat manusia memerlukan sejumlah pioneer dan
    pahlawan yang memiliki kemauan kuat dan
    keberanian untuk berhijrah diri dan menghijrahkan
    umat manusia dari keterpurukan menuju
    ketercerahan dalam wujud apa pun, Ketercerahan
    intelektual, ketercerahan spiritual dan tentu
    saja ketercerahan peradaban untuk menjadi modal
    dalam perjalanan hidup umat manusia menuju
    'shirâthal mustaqím', jalan lempang yang hanya
    dapat dilalui oleh orang yang telah menghijrahkan
    dan terhijrahkan dirinya ke dalam petunjuk Sang
    Pencipta, Allah Rabbul 'Âlamín.

16
FENOMENA HIJRAH (11)
  • Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk
    bergerak menuju ke arah jalan yang ditunjuki
    oleh-Nya, dan menjadikan diri menjadi bagian dari
    al-Muhtadín (sekelompok orang yang benar-benar
    mendapat hidayah dari-Nya).

17
Âmín.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com