TRAUMA KEPALA - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

TRAUMA KEPALA

Description:

Pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah, makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-3000 TKTP). Pemberian protein tergantung nilai urea N. * * Title: – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:352
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 27
Provided by: lase6
Category:
Tags: kepala | trauma | makanan

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: TRAUMA KEPALA


1
TRAUMA KEPALA
  • BY
  • AMBO DALLE

2
HEAD INJURY
  • Trauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur pada
    tengkorak dan trauma jaringan lunak / otak atau
    kulit seperti kontusio / memar otak, edema otak,
    perdarahan atau laserasi, dengan derajat yang
    bervariasi tergantung pada luas daerah trauma.

3
Tipe trauma kepala
  • Trauma kepala terbuka
  • Trauma kepala tertutup (Komusio serebri/Gegar
    otak, Kontusio serebri /Memar otak, Perdarahan
    sub dural, Perdarahan Intraserebral )

4
Trauma kepala terbuka
  • Trauma kepala ini menyebabkan fraktur tulang
    tengkorak dan laserasi duramater. Kerusakan otak
    dapat terjadi bila tulang tengkorak menusuk otak
  • Fraktur longitudinal sering menyebabkan kerusakan
    pada meatus akustikus interna, foramen jugularis
    dan tuba eustachius. Setelah 2-3 hari akan tampak
    battle sign (warna biru dibelakang telinga diatas
    os mastoid) dan otorrhoe (liquor keluar dari
    telinga). Perdarahan dari telinga dengan trauma
    kepala hampir selalu disebabkan oleh retak tulang
    dasar tengkorak.

5
  • Fraktur basis tengkorak tidak selalu dapat
    dideteksi oleh foto rontgen, karena terjadi
    sangat dasar. Tanda-tanda klinik yang dapat
    membantu mendiagnosa adalah
  • Battle sign ( warna biru/ekhimosis dibelakang
    telinga di atas os mastoid )
  • Hemotipanum ( perdarahan di daerah gendang
    telinga )
  • Periorbital ecchymosis ( mata warna hitam tanpa
    trauma langsung )
  • Rhinorrhoe ( liquor keluar dari hidung )
  • Otorrhoe ( liquor keluar dari telinga)

6
Komplikasi
  • Komplikasi pada trauma kepala terbuka adalah
    infeksi, meningitis dan perdarahan /
    serosanguinis.

7
Trauma kepala tertutup
  • Komusio serebri ( Gegar otak )
  • Merupakan bentuk trauma kapitis ringan, dimana
    terjadi pingsan (kurang dari 10 menit ). Gejala
    lain mungkin termasuk pusing, noda-noda didepan
    mata dan linglung

8
  • Kontusio serebri (Memar otak )
  • Merupakan perdarahan kecil / ptechie pada
    jaringan otak akibat pecahnya pembuluh darah
    kapiler. Hal ini bersama-sama dengan rusaknya
    jaringan saraf atau otak yang akan menimbulkan
    edema jaringan otak di daerah sekitarnya

9
  • Berdasarkan atas lokasi benturan, lesi dibedakan
    atas koup kontusio dimana lesi terjadi pada sisi
    benturan, dan tempat benturan. Pada kepala yang
    relatif diam biasanya terjadi lesi koup, sedang
    bila kepala dalam keadaan bebas bergerak akan
    terjadi kontra koup.

10
  • Gejala perdarahan epidural yang klasik atau
    temporal berupa kesadaran yang makin menurun,
    disertai oleh anisokoria pada mata ke sisi dan
    mungkin terjadi hemiparese kontralateral.
    SEdangkan perdarahan epidural di daerah frontal
    dan parietal atas tidak memberikan gejala khas
    selain penurunan kesadaran (biasanya somnolen)
    yang tidak membaik setelah beberapa hari.

11
  • Perdarahan sub dural
  • Merupakan perdarahan antara duramater dan
    arakhnoid, yang biasanya meliputi perdarahan
    vena. Perdarahan subdural dibedakan atas akut,
    subakut, dan kronis

12
  • Perdarahan subdural akut sering dihubungkan
    dengan cedera otak besar dan cedera batang otak.
    Tanda-tanda akan gejala klinis berupa sakit
    kepala, perasaan kantuk, dan kebingungan, respon
    yang lambat, dan gelisah. Keadaan kritis terlihat
    dengan adanya perlambatan reaksi ipsilateral
    pupil.

13
  • Perdarahan subdural subakut, biasanya berkembang
    7 sampai 10 hari setelah cedera dan dihubungkan
    dengan kontusio serebri yang agak berat. Tekanan
    serebral yang terus-menerus menyuebabkan
    penurunan tingkat kesadaran yang dalam

14
  • Perdarahan subdural kronik, terjadi karena luka
    ringan. Mulanya perdarahan kecil memasuki ruang
    subdural. Beberapa minggu kemudian menumpuk di
    sekitar membran vaskuler dan pelan-pelan meluas.
    Gejala mungkin tidak terjadi dalam beberapa
    mingggu atau bulan. Keadaan ini pada proses yang
    lama akan terjadi penurunan reaksi pupil dan
    motorik.

15
  • Perdarahan Intraserebral
  • Merupakan penumpukan darah pada jaringan otak.
    Perdarahan mungkin menyertai contra coup
    phenomenon. Kebanvalan dihubungkan dengan
    kontusio dan terjadi dalam area frontal dan
    temporal. Akibat adanya substansi darah dalam
    jaringan otak akan menimbulkan edema otak. Gejala
    neurologik tergantung dari ukuran dan lokasi
    perdarahan.

16
Patofisiologi
  • Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan
    oksigen dan glukosa dapat terpenuhi. Energi yang
    dihasilkan di dalam sel-sel saraf hampir
    seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak
    punya cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran
    darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan
    gangguan fungsi. Demikian pula dengan kebutuhan
    glukosa sebagai bahan bakar metabolisme otak,
    tidak boleh kurang dari 20 mg, karena akan
    menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak 25
    dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga
    bila kadar glukosa plasma turun sampai 70 akan
    terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi
    serebral.

17
  • Faktor kardiovaskuler
  • Trauma kepala menyebabkan perubahan fungsi
    jantung mencakup aktivitas atipikal miokardial,
    perubahan tekanan vaskuler dan edema paru.
  • Tidak adanya stimulus endogen saraf simpatis
    mempengaruhi penurunan kontraktilitas ventrikel.
    Hal ini menyebabkan penurunan curah jantung dan
    meningkatkan tekanan atrium kiri. Akibatnya tubuh
    berkompensasi dengan meningkatkan tekanan
    sistolik. Pengaruh dari adanya peningkatan
    tekanan atrium kiri adalah terjadinya edema paru.

18
  • Faktor Respiratori
  • Adanya edema paru pada trauma kepala dan
    vasokonstriksi paru atau hipertensi paru
    menyebabkan hiperpnoe dan bronkokonstriksi
  • Konsentrasi oksigen dan karbon dioksida
    mempengaruhi aliran darah. Bila PO2 rendah,
    aliran darah bertambah karena terjadi
    vasodilatasi. Penurunan PCO2, akan terjadi
    alkalosis yang menyebabkan vasokonstriksi (arteri
    kecil) dan penurunan CBF (cerebral blood fluid).
  • Edema otak ini menyebabkan kematian otak
    (iskemik) dan tingginya tekanan intra kranial
    (TIK) yang dapat menyebabkan herniasi dan
    penekanan batang otak atau medulla oblongata.

19
  • Faktor metabolisme
  • Pada trauma kepala terjadi perubahan metabolisme
    seperti trauma tubuh lainnya yaitu kecenderungan
    retensi natrium dan air dan hilangnya sejumlah
    nitrogen
  • Retensi natrium juga disebabkan karena adanya
    stimulus terhadap hipotalamus, yang menyebabkan
    pelepasan ACTH dan sekresi aldosteron.

20
  • Faktor gastrointestinal
  • Trauma kepala juga mempengaruhi sistem
    gastrointestinal. Setelah trauma kepala (3 hari)
    terdapat respon tubuh dengan merangsang aktivitas
    hipotalamus dan stimulus vagal. Hal ini akan
    merangsang lambung menjadi hiperasiditas.

21
  • Faktor psikologis
  • Selain dampak masalah yang mempengaruhi fisik
    pasien, trauma kepala pada pasien adalah suatu
    pengalaman yang menakutkan. Gejala sisa yang
    timbul pascatrauma akan mempengaruhi psikis
    pasien. Demikian pula pada trauma berat yang
    menyebabkan penurunan kesadaran dan penurunan
    fungsi neurologis akan mempengaruhi psikososial
    pasien dan keluarga.

22
Pemeriksaan diagnostik
  • X-Ray tengkorak
  • CT-Scan
  • Angiografi

23
Penatalaksanaan medis pada trauma kepala
  • Dexamethason/kalmethason sebagai pengobatan anti
    edema serebral, dosis sesuai dengan berat
    ringannya trauma.
  • Therapi hiperventilasi (trauma kepala berat).
    Untuk mengurangi vasodilatasi.
  • Pemberian analgetika.
  • Pengobatan anti edema dengan larutan hipertonis
    yaitu manitol 20 atau glukosa 40 atau gliserol
    10.
  • Antibiotika yang mengandung barrier darah otak
    (penisilin) atau untuk infeksi anaerob diberikan
    metronidazole

24
  • Makanan atau cairan. Pada trauma ringan bila
    muntah-muntah tidak dapat diberikan apa-apa,
    hanya cairan infus dextrosa 5, aminofusin,
    aminofel (18 jam pertama dari terjadinya
    kecelakaan), 2-3 hari kemudian diberikan makanan
    lunak.
  • Pembedahan.

25
  • Pada trauma berat, hari-hari pertama (2-3 hari),
    tidak terlalu banyak cairan. Dekstrosa 5 8 jam
    pertama, ringer dekstrose 8 jam kedua dan
    dekstrosa 5 8 jam ketiga. Pada hari selanjutnya
    bila kesadaran rendah, makanan diberikan melalui
    nasogastric tube (2500-3000 TKTP). Pemberian
    protein tergantung nilai urea N.

26
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com