ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA CHILD BEARING - PowerPoint PPT Presentation

1 / 47
About This Presentation
Title:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA CHILD BEARING

Description:

Title: Slide 1 Author: TOSHIBA Last modified by: HP Created Date: 12/14/2006 8:28:27 AM Document presentation format: On-screen Show (4:3) Company – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:256
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 48
Provided by: TOSHI361
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA CHILD BEARING


1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA CHILD BEARING
2
Tahap child bearing (klg yg sedang mengasuh anak)
dimulai dengan kelahiran anak pertama sehingga
bayi berusia 30 bulan
3
Tugas perkembangan keluargaMembentuk klg muda
sebagai sebuah unit yg mantap (mengintegrasikan
bayi baru ke dalam keluarga).Rekonsiliasi
tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga.Mempertahankan
hubungan perkawinan yang memuaskan.Memperluas
persahabatan dengan keluarga besar dengan
menambahkan peran-peran orangtua dan kakek dan
nenek.
4
1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit
yang mantap Ibu dan ayah tiba-tiba
berselisihPeran tersebut pada mulanya sulit
karena perasaan ketidakadekuatan menjadi orangtua
baru kurangnya bantuan dari keluarga dan
teman-teman, dan para profesional perawatan
kesehatan yang bersifat membantu dan sering
terbangun tengah malam dan ibu juga letih secara
psikologis dan fisiologis
5
Kedatangan bayi dalam rumah tangga menciptakan
perubahan-perubahan bagi setiap anggota keluarga
dan setiap kumpulan hubungan. Orang asing telah
masuk ke dalam kelompok ikatan keluarga yang
erat, dan tiba-tiba keseimbangan keluarga
berubah, setiap anggota keluarga memangku peran
yang baru dan memulai hubungan yang baru.Ini
merupakan suatu perkembangan kritis bagi semua
yang terlibat
6
Penyesuaian diri terhadap perkawinan biasanya
tidak sesulit penyesuaian terhadap menjadi
orangtua Dua faktor penting yang menambah
kesukaran dalam menerima peran orangtua adalah
bahwa kebanyakan orang sekarang tidak disiapkan
untuk menjadi orang tua dan banyak sekali mitos
berbahaya yang tidak realistis
7
Banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah dan
memiliki karier, naiknya angka perceraian dan
masalah perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi
dan aborsi yang sudah lazim, dan semakin
meningkatnya biaya perawatan memiliki anak
merupakan faktor-faktor yang menyulitkan tahap
siklus awal kehidupan pengasuh anak
8
Untuk mengetahui bagaimana anak yang baru lahir
mempengaruhi keluarga, LeMaster, 1957, dalam
studi klasik tentang penyesuaian keluarga
terhadap kelahiran anak pertama, mewawancarai 46
orang tua dari kalangan kelas menengah di Kota
(berusia 25 25 tahun) dan memperkirakan
sejauhmana mereka dalam keadaan krisis. Ia
menemukan bahwa 17 pasangan tidak mengalami
masalah atau hanya masalah-masalah sedang, tapi
sisanya mengalami masalah berat atau luar biasa.
9
Masalah-masalah yang paling lazim dilaporkan
adalah Suami merasa diabaikan (ini paling
sering disebutkan oleh suami)Terjadi
peningkatan perselisihan dan argumen antara
suami dan istri.Interupsi dalam jadwal yang
kontinu begitu lelah sepanjang waktu (merupakan
sebuah kometar khas).Kehidupan seksual dan
sosial terganggu dan menurun.
10
Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah
belajar untuk menerima pertumbuhan dan
perkembangan anak khusus orangtua yang baru
memiliki anak pertama membutuhkan bimbingan dan
dukungan. Orangtua perlu memahami tugas-tugas
yang harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan anak
akan keselamatan, keterbatasan dan latihan buang
air (toilet training). Mereka perlu memahami
konsep kesiapan perkembangan, konsep tentang
saat yang tepat untuk mengajar mereka. Pada
saat yang sama pula orangtua perlu bimbingan
dalam memahami tugas-tugas yang harus mereka
kuasai selama tahap ini.
11
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang
bertentangan dgn kebutuhan anggota
keluarga.Kebiasaan dimana kebanyakan ayah
secara tradisional tidak diikutsertakan dalam
proses perinatal secara pasti memperlambat pria
melakukan perubahan peran yang penting ini dan
oleh karena itu menghalangi keterlibatan
emosional mereka
12
Fungsi-fungsi pasangan suami istri harus
dibedakan untuk memenuhi tuntutan-tututan baru
perawatan dan penyembuhan Sementara pemenuhan
tanggungjawab bervariasi menurut posisi sosial
budaya suami istri, sebuah pola yang umum adalah
untuk orang tua agar menerima peran-peran
tradisonal atau pembagian tanggungjawab (La
Rossa dan La Rossa, 1981).
13
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskanPola-pola komunikasi perkawinan yang
baru berkembang dengan lahirnya anak, dimana
pasangan berhubungan satu sama lain baik sebagai
suami istri maupun sebagai orangtuaBeberapa
orangtua merasa kewalahan dengan bertambahnya
tanggungjawab, khususnya mereka yang suami maupun
istri sama-sama bekerja secara penuh.
14
Pembentukan kembali pola-pola komunikasi yang
memuaskan termasuk masalah dan perasaan pribadi,
perkawinan dan orangtua adalah sangat penting
Pasangan harus terus memenuhi setiap
kebutuhan-kebutuhan psikologis dan seksual dan
juga berbagi dan berinteraksi satu sama lain
dalam hal tanggungjawab sebagai orangtua
15
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar
dengan menambahkan peran-peran orangtua dan
kakek dan nenekTahap siklus kehidupan ini
memerlukan penyesuaian hub. dlm klg besar dg
teman-teman Ketika anggota keluarga lain
mencoba mendukung dan membantu orangtua baru ini,
ketegangan bisa muncul. Misalnya, meskipun kakek
nenek dapat menjadi sumber pertolongan yang besar
bagi orangtua baru, namun kemungkinan konflik
tetap ada karena perbedaan nilai-nilai dan
harapan-harapan yang ada antar generasi
16
Meskipun pentingnya memiliki jaringan sosial atau
sistem pendukung sosial untuk mencapai kepuasan
dan perasaan positif tentang kehidupan keluarga,
keluarga muda perlu mengetahui kapan mereka butuh
bantuan dan dari siapa mereka harus menerima
bantuan tersebut dan juga kapan mereka harus
menggantungkan diri pada sumber-sumber dan
kekuatan mereka sendiri (Duvall, 1977).
17
Masalah-Masalah Kesehatan Masalah-masalah utama
klg dalam tahap ini adalah pendidikan maternitas
yang terpusat pada klg, perawatan bayi yang baik,
pengenalan dan penanganan masalah-masalah
kesehatan fisik secara dini, imunisasi, konseling
perkembangan anak, keluarga berencana, interaksi
klg dan bidang-bidang peningkatan kesehatan umum
(gaya hidup).
18
Masalah-masalah kesehatan lain selama periode
dari kehidupan klg ini adalah inaksesibilitas dan
ketidakadekuatan fasilitas-fasilitas perawatan
anak utk ibu yang bekerja, hubungan
anak-orangtua, masalah-masalah mengasuh anak
termasuk penyalahgunaan dan kelalaian terhadap
anak dan masalah transisi peran orang tua.
19
Kemungkinan diagnosaGangguan Nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuhDisfungsi seksualGangguan
tumbuh kembangMenyusui tidak efektifResiko
cideraPerubahan penampilan peranGangguan
komunikasi verbal
20
Peran PerawatKonselor pada menyusuiKoordinato
r dengan layanan pediatrikPenyelia
imunisasiPerujukan ke layanan-layanan tenaga
sosial
21
Keluarga dengan Anak Usia PrasekolahTahap
ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika
anak pertama berusia 2 ½ tahun dan berakhir
ketika anak berusia 5 tahunSekarang, keluarga
mungkin terdiri dari 3 hingga 5 orang, dengan
posisi suami-ayah, istri-ibu, anak
laki-laki-saudara, anak perempuan-saudari.
Keluarga lebih menjadi majemuk dan berbeda
(Duvall dan Miller, 1985).
22
orangtua adalah arsitek keluarga, merancang dan
mengarahkan perkembangan keluarga (Satir, 1983),
adalah penting bagi mereka untuk memperkokoh
kemitraan mereka secara singkat, agar perkawinan
mereka tetap hidup dan lestari
23
Tugas perkembangan keluargaMemenuhi kebutuhan
anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,
privasi, keamananMensosialisasikan
anakMengintegrasi anak yang baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak-anak yang
lainMempertahankan hubungan yang sehat dalam
keluarga (hubungan perkawinan dan hubungan
orangtua dan anak) dan di luar keluarga (keluarga
besar dan komunitas)
24
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti
rumah, ruang bermain, privasi, keamananKeluarga
tumbuh baik dalam jumlah maupun kompleksitas.
Perlunya anak-anak usia prasekolah dan anak kecil
lainnya untuk mengeksplorasi dunia sekitarnya,
dan kebutuhan orangtua untuk memiliki privasi
mereka sendiri menjadikan perumahan dan ruang
yang adekuat sebagai masalah utama
25
Peralatan dan fasilitas-fasilitas juga perlu
bersifat melindungi anak-anak, karena pada tahap
ini kecelakaan menjadi penyebab utama kematian
dan cacat. Mengkaji keamanan rumah merupakan hal
yang penting bagi perawat kesehatan komunitas dan
penyuluhan kesehatan perlu dimasukkan sehingga
orangtua dapat mengetahui resiko yang ada dan
cara-cara menegah kecelakaan
26
Karena daya tahan spesifik terhadap banyak
bakteri dan penyakit virus dan paparan yang
meningkat, anak-anak usia prasekolah sering
menderita sakit dengan satu penyakit infeksi
minor secara bergantian. Penyakit infeksi sering
terjadi bolak-balik dalam keluarga
27
Kecelakaan, jatuh, luka bakar dan laserasi juga
cukup sering terjadi. Kejadian-kejadian ini lebih
sering ditemukan dalam keluarga besar, keluarga
di mana pengasuh dewasa tidak ada (orangtua
sering tidak di rumah), dan keluarga dengan
pendapatan rendah. Keamanan lingkungan dan
pengawasan anak yang adekuat merupakan kunci
untuk mengurangi kecelakaan
28
Mensosialisasikan anakSuami-ayah menerima lebih
banyak keterlibatan dalam tanggungjawab rumah
tangga selama tahap perkembangan keluarga ini
daripada tahap lain, persentase terbesar dalam
tahap ini digunakan untuk aktifitas perawatan
anak Keterlibatan ayah dalam perawatan anak saat
ini benar-benar penting, karena hubungan ini
dengan anak usia prasekolah dapat membantu anak
mengindentifikasi jenis kelaminnya
29
Anak-anak usia prasekolah harus banyak belajar
pada tahap ini, khususnya dalam hal kemadirian.
Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan
mampu memenuhi kebutuhan sendiri agar dapat
menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan
orangtua mereka dimana saja
30
Peran yang lebih matang juga diterima oleh
anak-anak usia prasekolah, yang secara
perlahan-lahan menerima lebih banyak
tanggungjawab perawatan dirinya sendiri, plus
membantu ibu atau ayah dlm melakukan pekerjaan
rmh tg Di sini bukan produktifitas anak yang
penting, melainkan proses belajar yang
berlangsung.
31
Peningkatan yang tajam dalam IQ dan keterampilan
sosial telah dilaporkan terjadi setelah anak
menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak selama 2
tahun (Kraft et al, 1968)Persiapan keluarga
untuk pisah dengan anak sangat penting dalam
membantu anak menyesuaikan diri terhadap
perubahan.
32
Mengintegrasi anak yang baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak-anak yang
lainBerlawanan dengan harapan, penelitian
membuktikan bahwa kelahiran anak kedua dalam
keluarga memiliki efek yang bahkan lebih merusak
hubungan perkawinan dari pada kelahiran anak
pertama
33
Penggeseran seorang anak oleh bayi baru lahir
secara psikologis merupakan suatu kejadian
traumatik Persiapan anak-anak menjelang
kelahiran seorang bayi membantu memperbaiki
situasi
34
Persaingan dikalangan kakak beradik (sibling
rivalry) biasanya diungkapkan dengan memukul atau
berhubungan secara negatif dengan bayi, tingkah
laku regresif, melakukan kegiatan-kegiatan yang
menarik perhatian.
35
Cara terbaik menangani persaingan dikalangan
kakak adik adalah dengan meluangkan waktu setiap
hari untuk berhubungan lebih erat dengan anak
yang lebih tua untuk meyakinkannya bahwa ia masih
dicintai dan dikehendaki
36
Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga
dan diluar klgbanyak sekali perceraian yang
terjadi dalam tahun-tahun seperti ini karena
ikatan perkawinan yang lemah atau tidak
memuaskanPrivasi dan waktu bersama merupakan
kebutuhan yang utama
37
Peran perkawinan makin sulit krn pasangan
suami istri masing-masing merasakan perubahan
kepribadian yang negatif mereka kurang puas
dengan keadaan di rumah, terdapat banyak
interaksi yang berorientasi pada tugas,
pembicaraan pribadi lebih sedikit dan pembicaraan
yang berpusat pada anak lebih banyak, kehangatan
yang diberikan kepada anak lebih banyak dari pada
yang diberikan satu sama lain, dan tingkat
kepuasan hubungan seksual lebih rendah (Feldman,
1969).
38
Kedua orangtua perlu memiliki kesenangan dan
kontak di luar rumah untuk mengawetmudakan mereka
sehingga mereka dapat melaksanakan berbagai
tugas-tugas dan tanggungjawab di rumah
39
Masalah-masalah kesehatanMasalah kesehatan
fisik yang utama adalah penyakit-penyakit menular
yang lazim pada anak dan jatuh, luka bakar,
keracunan dan kecelakaan-kecelakaan yang lain
yang terjadi selama usia prasekolah.
40
Masalah-masalah kesehatan psikososial klg yg
utama adlh hubungan perkawinanMasalah-masalah
kesehatan lain yang penting adalah persaingan
diantara kakak-adik, klg berencana, kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah
pengasuhan anak seperti membatasi lingkungan
(disiplin), penganiayaan dan menelantarkan anak,
keamanan di rumah dan masalah-masalah komunikasi
keluarga
41
Pendidikan kesehatan keluarga diarahkan pada
pencegahan masalah-masalah kesehatan utama
seperti merokok, penyahagunaan obat-obatan dan
alkohol, seksualitas manusia, keselamatan, diet
dan nutrisi, olahraga dan penanganan
stress/dukungan sosial
42
Tujuan utama bagi para perawat yang bekerja
dengan keluarga dan anak usia prasekolah adalah
membantu mereka membentuk gaya hidup yang sehat
dan memfasilitasi pertumbuhan fisik, intelektual,
emosional dan sosial secara optimal (Wilson,
1088, hal. 177)
43
Kemungkinan diagnosaResiko cideraResiko
traumaResiko keracunanResiko infeksiGangguan
penanganan pemeliharaan rumahPerubahan menjadi
orang tuaPerubahan pertumbuhan dan
perkembanganGangguan komunikasi verbal
44
Peran perawatMonitor perkembangan awal masa
kanak-kanak, perujukan bila ada indikasiPendidik
dalam tindakan pertolongan pertama dan
kedaruratanKoordinator dg layanan
pediatriPenyelia imunisasiKonselor pada nutrisi
dan latihanPendidik dlm isu pemecahan masalah
mengenai kebiasaan kesehatanPendidik tentang
higiene perawatan gigiKonselor pada keamanan
lingkungan di rumahFasilitator dalam hubungan
interpersonal
45
Ny. Fina (32 thn), Ibu dua orang anak. Aktivitas
sehari-hari bejualan sayur di pasar untuk
membantu suami memenuhi kebutuhan keluarga.
Semenjak Ny. Tuminah (Ibu dari Ny. Fina) sakit 
dan Opnam/mondok di RS, Ny. Fina. tidak lagi
berjualan sayur. Sudah 2 minggu ini Ny. Fina
menunggui ibunya di RS.Ny.Fina menunggui ibunya
sendiri, tadinya ditemani suami, namun sekarang
ini suami sudah mulai kerja sebagai kulibangunan
untuk menghidupi keluarganya. Di malam hari suami
Ny. Tuminah menunggui anaknya di rumah. Jika
siang hari Anak Ny.Fina dititipkan
tetangganya.Anak Ny. Tumini yang lainnya hanya
datang mengunjungi kemudian pulang. Karena yang
tinggal satu rumah adalah Ny.Fina, anak yang lain
merasa hanya Ny.Fina yang bertanggungjawab untuk
menunggui Ibunya.Ny.Fina mengeluhkan, semenjak
sakit Ny. Tumini jadi sering marah-marah. Malam
hari Ny.Tumini minta dikipasin dan juga di
pijitin. Sehingga Ny.Fina tampak kelelahan dan
sudah 2 hari ini tidak bisa tidur malam.Akhir2
ini anak Ny.Fina sering menangis meminta
ditungguin oleh ibunya. Ny. Fina merasa bingung.
Ny.Fina ingin pulang untuk menengok anaknya,
namun Ibunya harus selalu ditunggui.
46
Ibu E, usia 26 th, mempunyai seorang anak
perempuan an. S usia 3,2 th, BB 11 kg, BB lahir
3,1 kg (pd KMS, BB anak berada pd garis kuning).
Saat pengkajian ibu mengatakan kalau an. S sering
sakit, minimal 1 x / bln. Klg tinggal di rumah
kontrakan, kamar tdk mempunyai jendela shg
suasana terasa pengap dan agak gelap krn
kurangnya ventilasi dan sirkulasi. Sampah
tertumpuk disamping rmh dibiarkan terbuka,
biasanya dibakar tetapi krn hari hujan sampah tdk
dpt dibakar sejak 4 hari yg lalu, shg menimbulkan
bau dan banyak lalat. Tempat cucian piring banyak
sisa makanan. ( klg bpk M )
47
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com