Title: ANALISIS DESKRIPTIF DAN ANALISIS ASOSIASI
1ANALISIS DESKRIPTIF DAN ANALISIS ASOSIASI
- Grafik dibawah ini disebut grafik Histogram.
- Menggambarkan perbedaan berat badan Ati, Bambang,
serta Andi dari Tahun 1999 2002.
2TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
- Mampu menjelaskan arti statistik deskriptif
- Mampu menjelaskan arti tendency central
- Mampu menjelaskan arti MODUS, MEDIAN, MEAN,
RANGE, VARIANS, SD, GRAFIK HISTOGRAM, GRAFIK
POLIGON, GRAFIK PIE, TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI.
3- Mampu menghitung Mode, median, dan mean. (dengan
manual dan SPSS) - Mampu menjelaskan arti Dispersi
- Mampu menghitung range, SD, dan variance. (
dengan SPSS) - Mampu menyusun tabel distribusi frekuensi
- Mampu membaca tabel-tabel distribusi frekuensi
4- Mampu membuat grafik Histogram, Poligon, serta
Pie dengan SPSS. - Mampu membaca grafik Histogram, Polygon, serta
Pie. - Mampu menjelaskan macam-macam hubungan antara dua
variabel dengan rumus yang sesuai - Mampu menganalisis tabel-abel asosiasi dari
berbagai skala variabel
5- Mampu menghitung hubungan dua variabel dengan
rumus Rank Kendall, Spearman, Lambda, Gamma,
Pearson dengan SPSS - Mampu menganalisis hubungan variabel terseut
diatas -
6ANALISIS DATA
- Kategorisasi, pengurutan, peringkasan data untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan dalam
penelitian. - Tujuan untuk menyederhanakan data, dapat
dipahami dengan mudah, dapat dinterpretasikan
dengan mudah.
7TEKNIK-TEKNIK ANALISIS
- Distribusi Frekuensi
- Grafik
- Tendensi sentral
- Dispersi
- Analisis Hubungan
- Dls.
8DASAR PEMILIHAN TEKNIK ANALISIS
- Rumusan masalah
- Tujuan penelitian
- Hipotesis
- Metode penelitian
9Keterkaitan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Hipotesis, Metode Penelitian dan Analisis
NO Rumusan Masalah Tujuan Penel. Hipote-sis Pen Metode Penel Analisis
1 Apa Meng-gam-barkan - Kasus, deskrip-tip Distribusi frekuen-i
2 Mengapa Analisis Hubung-an korelasi
10TEKNIK ANALISIS MENURUT TINGKAT PENGUKURAN
NO TINGKAT SKALA PENGUKURAN TEKNIK ANALISIS STATISTIK
1 Nominal Modus, Chi Square Koef. Korelasi, Lamda
2 Ordinal Modus, Median, Spearman, Kendall, Gamma
3 Interval Modus, Median, Mean, Range, Kuartil SD, Variance, Korelasi Pearso, Regresi.
11ALUR ANALISIS DATA
Instrumen Pengumpulan Data
Data Empiris Pd Instrumen
Coding
Matrik Data
Tabel-tabel Frekensi Silang
Grafik-grafik
Statistik Manual Komputer
12PENGERTIAN STATISTIK DESKRIPTIP
- Statistik berfungsi untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi, tanpa membuat
kesimpulan yang berlaku umum.
13DALAM STATISTIK DESKRIPTIF
- Penyajian data dengan
- Tabel distribusi frekuensi
- Grafik polygon, histogram, pie.
- Mean, median, modus
- Range, SD, Varians
14RUMUS MEAN
15RUMUS MEDIAN
- Harus diurutkan dari data kecil ke besar
- Arti
- Suatu nilai yang membagi dua sama besar suatu
deretan nilai atau distribusi frekuensi sehingga
pengamatan di kedua bagian sama - Letak median (n1) 2
- Nilai median
16MEDIAN
D A T A
MEDIAN
17DASAR MEDIAN
MEDIAN
DESIL
KWARTIL
PERSENTIL
18KWARTIL
- Data Diurutkan
- Rumus letak K1
- Nilai (cari)
- K2 dan K3 cara pembuatan rumus sama
D A T A
K1
K2
K3
19RUMUS UMUMKWARTIL
20DESIL
- D1 sampai dengan D9
- Letak D1
- Nilai D1(cari)
D A T A
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
21PERSENTIL
- P1 sampai dengan P99
- Letak P1
- Nilai D1(cari)
D A T A
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P99
22RUMUS MODUS
- Merupakan suatu pengamatan dalam distribusi
frekuensi yang memiliki jumlah pengamatan dimana
jumlah frekuensinya paling besar/ paling banyak. - Untuk suatu distribusi frekuensi tertentu mungkin
saja memiliki modus lebih dari satu
23Contoh Modus
Toko Keuntungan (Rp)
X1 1.000.000,00
X2 8.000.000,00
X3 120.000.000,00
X4 125.000.000,00
X5 75.000.000,00
X6 150.000.000,00
X7 125.000.000,00
Modus 125.000.000,00
24UKURAN KECENDERUNGAN TENGAH ( TENDENCY CENTRAL)
Tingkat Ukuran Mode Median Mean
Interval X X X
Ordinal X X
Nominal X
Median Hanya dapat diperoleh dari data yang bersifat Interval dan Ordinal
Mean Hanya dapat diperoleh dari data yang bersifat Interval/ Ratio
25CARA MEMBUAT GRAFIK
Grafik Sumbu x
Histogram Batas nyata, titik tengah
Polygon Titik Tengah
Ogive (cf) Batas nyata
Pie
26GRAFIK POLIGON
Condong kiri Neg
Condong kanan (pos)
SIMETRIS
27POLYGON SIMETRIS
Mean
MEAN MEDIAN MODUS
28POLYGON CONDONG KEKANAN (Juling Pos)
Mo
Med
Mean
29POLYGON CONDONG KEKIRI (Juling Neg)
F R E K U E N S I
Mo
Mean
NILAI
Med
30BEBERAPA BENTUK KURVE
- KURVE YANG SIMETRIS
- KURVE YANG A - SIMETRIS
31KURVE SIMETRIS
- Apabila dilipat tepat di tengah-tengahnya maka
setengah lipatan bagian kiri akan menutup tepat
setengah lipatan bagian kanan
32KURVE-KURVE SIMETRIS
33BEL NORMAL/ NORMAL
f
Mean
MEAN MEDIAN MODUS
NILAI
34TRAPESIUM/ RECTANGULAR
f
NILAI
35BEL LANGSING/ LEPTOKURTIK
f
NILAI
36BEL GEMUK/ PLATKURTIK
f
NILAI
37KURVE U
f
NILAI
38SIMETRI DWI MODE
f
NILAI
39KURVE A - SIMETRI
- Lebih dikenal dengan nama KURVE JULING
- Kejulingan ditentukan oleh EKORNYA
- Jika EKOR SEBELAH KANAN , maka JULING POSITIP
KURVE G - JIKA EKOR SEBELAH KIRI , MAKA JULING NEGATIF (
KURVE H DAN I )
40GRAFIK POLIGON
Condong kiri Neg/H/Cerdas
Condong kanan (pos)/G/Kurang cerdas
SIMETRIS
41KURVE JULING NEGATIF
f
I
NILAI
42KURVE L
f
J
NILAI
BERBENTUK HURUF L
43KURTOSIS (KELANCIPAN)
Fariasi Sangat rendah
f
Variasi Sangat besar
SIMETRIS MEAN MEDIAN MODUS
44POSITIF CONDONG KEKANAN (Juling Pos)
Mo
Med
Mean
45NEGATIF CONDONG KEKIRI (Juling Neg)
F R E K U E N S I
Mo
Mean
NILAI
Med
46KEMENCENGAN (SKEWNESS)
47(No Transcript)
48UKURAN DISPERSI
- MERUPAKAN SUATU METODE ANALISIS YANG
DITUJUKAN UNTUK MENGUKUR BESARNYA PENYIMPANGAN /
PENYEBARAN DARI DISTRIBUSI DATA YANG DIPEROLEH
TERHADAP NILAI SENTRALNYA.
49ALASAN
- APAKAH NILAI RATA-RATA TERSEBUT MEMANG SUDAH
DIANGGAP MAMPU MENJELASKAN KEADAAN POPULASI YANG
SEBENARNYA.
50DISPERSI
- DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI PENGUKUR KUALITAS
(QUALITY CONTROL) DARI PRODUK YANG DIHASILKAN
51CONTOH
- PT INDOCEMENT YANG SETIAP HARINYA MENGHASILKAN
RATA RATA 500.000 ZAK SEMEN _at_ 40 KG TIAP ZAKNYA - UNTUK MELIHAT PENYIMPANGAN MAKA DENGAN RANDOM
MISALNYA 500 SAMPEL ZAK
52SAMPEL BERAT/KG KETERANGAN
1 40 KG TIDAK TERJADI PENYIMPANGAN
2 40 KG TIDAK TERJADI PENYIMPANGAN
3 40 KG TIDAK TERJADI PENYIMPANGAN
5 40 KG TIDAK TERJADI PENYIMPANGAN
- 40 KG TIDAK TERJADI PENYIMPANGAN
- 40 KG TIDAK TERJADI PENYIMPANGAN
500 40 KG TIDAK TERJADI PENYIMPANGAN
53KESIMPULAN
- MESIN MASIH BEKERJA DENGAN BAIK.
- KARENA RATA-RATA BERAT ZAKNYA SESUAI DENGAN
KETENTUAN YANG DIKEHENDAKI
54contoh
SAMPEL BERAT/KG KETERANGAN
1 42,1 TERJADI PENYIMPANGAN
2 36,8 TERJADI PENYIMPANGAN
3 40,2 TERJADI PENYIMPANGAN
5 42 TERJADI PENYIMPANGAN
- - TERJADI PENYIMPANGAN
- - TERJADI PENYIMPANGAN
500 39,2 TERJADI PENYIMPANGAN
55KESIMPULAN
- ADA MESIN YANG BEKERJA TIDAK BAIK.
- ARTINYA PERLU MENGECEK KEMBALI MESIN-MESIN YANG
DIGUNAKAN PADA PROSES PRODUKSI TERSEBUT.
56MACAM-MACAM UKURAN DISPERSI
- RANGE (JANGKAUAN)/ RENTANGAN
- DEVIASI RATA-RATA (AVERATE DEVIATION) DAN MEAN
DEVIATION - DEVIASI STANDARD (STANDARD DEVIATION) DAN
VARIANCE - DEVIASI KUARTIL (QUARTILE DEVIATION)
57RANGE
- RELATIF KASAR
- RANGE KECIL, BERARTI BAHWA SUATU DISTRIBUSI
MEMILIKI RANGKAIAN DATA YANG LEBIH HOMOGEN
58CONTOH (1)KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH 8 TOKO
KELONTONG DI JALAN SOLO
TOKO KEUNTUNGAN (Rp)
A 4000
B 5000
C 6000
D 5000
E 4000
F 6000
G 5500
H 4500
59VARIASI RELATIF KECIL (HOMOGEN)
TOKO KEUNTUNGAN (Rp)
A 4000
B 5000
C 6000
D 5000
E 4000
F 6000
G 5500
H 4500
60VARIASI RELATIF KECIL (HOMOGEN)
61DARI DATA DIATAS RATA-RATA KEUNTUNGAN
62CONTOH (2)KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH 8 TOKO
KELONTONG DI JALAN SEMARANG
TOKO KEUNTUNGAN (Rp)
A 1.000
B 9.000
C 5.000
D 4.000
E 6.000
F 5.000
G 9.500
H 5.000
63DARI DATA DIATAS RATA-RATA KEUNTUNGAN
64VARIASI RELATIF BESAR (HETEROGEN)
Frek
65RATA-RATA
66PERBANDINGAN
- KEDUA CONTOH TERSEBUT DIATAS RATA-RATA SAMA
5.000 - TETAPI KEDUA TOKO TERSEBUT MEMILIKI PERBEDAAN
DALAM PENYEBARANNYA - CONTOH (1) RANGE KECIL 6.000-4.000 2.000
(HOMOGEN) - CONTOH (2) RANGE BESAR 9.500 500 9.000
(HETEROGEN)
67KESIMPULAN
- RANGE SEMAKIN RENDAH SEMAKIN HOMOGEN
68MEAN DEVIATION(DISEBUT DEVIASI RATA-RATA/AVERAGE
DEVIATION)
- MERUPAKAN PENYEBARAN DATA ATAU ANGKA-ANGKA ATAS
DASAR JARAK (DEVIASI) DARI PELBAGAI ANGKA-ANGKA
DARI RATA-RATA NYA
69RUMUS DATA TIDAK BERKELOMPOK
atau
70MD MEAN DEVIATION
TANDA NILAI ABSOLUT (HARGA MUTLAK)
Xi NILAI DARI DATA PENELITIAN
MENUNJUKKAN NILAI DARI X1 SAMPAI DENGAN Xn
N JUMLAH DATA
µ/ X bar NILAI RATA-RATA (MEAN)
71CONTOH KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH 5 TOKO
KELONTONG DI JALAN Soo
TOKO KEUNTUNGAN (Rp)
A 4.000
B 5.000
C 6.000
D 5.000
E 5.000
RATA-RATA 5.000
72Xi X bar
4.000 5.000 1.000
5.000 5.000 0
6.000 5.000 1.000
5.000 5.000 0
5.000 5.000 0
TOTAL TOTAL 2.000
732.000
2000/5 400
74MD DATA BERKELOMPOK
ATAU
75DATA BERKELOMPOK
MD MEAN DEVIATION
TANDA NILAI ABSOLUT (HARGA MUTLAK)
F FREKUENSI PADA MASING-MASING KELAS
M MID POINT/ TITIK TENGAH/ CLASS MARK
N JUMLAH DATA
µ/ X bar NILAI RATA-RATA (MEAN)
76CONTOH
NILAI F(f) M(Titik Tengah) FM X bar
50 - 55 1 52,5 52,5 75,52 23,02 23,02
56 61 2 58,5 117 75,52 17,02 34,04
62 67 17 64,5 1.096,5 75,52 11,02 187,34
68 73 13 70,5 916,5 75,52 5,02 65,26
74 79 24 76,5 1.836 75,52 0,98 23,52
80 85 9 82,5 742,5 75,52 6,98 62,82
86 - 91 7 88,5 619,5 75,52 12,98 90,86
92 - 97 7 94,5 661,5 75,52 18,98 132,86
80 6042 619,82
77Contoh
NILAI F(f) M(Titik Tengah) FM X bar
80 6042 619,82
MD 619,82/80 7,14
78CARA MENGHITUNG MD
- CARILAH NILAI MID POINT (M)/ TITIK TENGAH PADA
MASING-MASING KELAS (M) - CARILAH DEVIASI MUTLAK (ABSOLUT) YAITU SELISIH
ANTARA MID POINT DENGAN NILAI RATA-RATA ( X BAR)
/ M ATAU
79- KALIKAN HASIL NO.2 DENGAN MASING-MASING FREKUENSI
KELASNYA - JUMLAHKAN MASING-MASING HASIL NO.3
- BAGILAH HASIL NO.4 DENGAN N MAKA AKAN DIPEROLEH
MD
MD
80KERJAKAN SOAL BERIKUT
Cari MD ?
81CARI MD?
NILAI F(f) M(Titik Tengah) FM X bar
1-5 1
6-10 2
10-15 16
16-20 13
21-25 12
26-30 3
82DISPERSI/ VARIABILITAS
- UNTUK MENGETAHUI PENYEBARANNYA YANG BANYAK
DIGUNAKAN - RANGE
- MD
- SD
- VARIANCE SD DIKUADRATKAN
- INTERQUARTILE RANGE (Q3-Q1)
- SEMI INTERQUARTILE RANGE (Q3-Q1) 2
83STANDAR DEVIASI
- TIDAK PERLU MENCARI MEAN
- X TITIK TENGAH
- F frekuensi
- N Jumlah Sampel
84STANDAR DEVIASI
Diketahui nilai mahasiswa yang sudah
dikelompokkan sebagai berikut
NO NILAI x(titik tengah) f (f) x (tt.t) (fx) (f)x(tt.t)2 (fx2)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 12 - 18 15 6 90 1350
2 19 - 25 22 9 198 4356
3 26 - 32 29 18 522 15138
4 33 - 39 36 37 1332 47952
5 40 - 46 43 65 2795 120185
6 47 - 53 50 83 4150 207500
7 54 - 60 57 66 3762 214434
8 61 - 67 64 52 3328 212992
9 68 - 74 71 30 2130 151230
10 75 - 81 78 23 1794 139932
11 82 - 88 85 11 935 79475
400 21036 1194544
85STANDAR DEVIASI
Diketahui nilai mahasiswa yang sudah
dikelompokkan sebagai berikut
NO NILAI x(titik tengah) f (f) x (tt.t) (fx) (f)x(tt.t)2 (fx2)
400 21036 1194544
86Jumlah fx2 1194544
Jumlah fx 21036
N 400
87SD 14,854
88SD RUMUS I
89- Keterangan
- CARI MEAN TERLEBIH DULU DENGAN RUMUS YANG SUDAH
ADA - x DEVIASI MEAN (TITIK TENGAH MEAN) UNTUK
DATA BERKELOMPOK. DAN NILAI VARIABEL MEAN UNTUK
DATA TIDK BERKELOMPOK - MASUKKAN KE DALAM RUMUS
90NILAI PESERTA PELATIHAN SPSS Di FISIP OKT 2006
NO NILAI TITIK TENGAH (X) F MEAN X (DEVIASI MEAN) F(x)2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 12 18 15 6 52.59 - 37.5 8478.0486
2 19 25 22 9 52.59 - 30.59 8421.7329
3 26 32 29 18 52.59 - 23.59 10016.785
4 33 39 36 37 52.59 - 16.59 10183.439
5 40 46 43 65 52.59 - 9.59 5977.9265
6 47 53 50 83 52.59 - 2.59 556.7723
7 54 60 57 66 52.59 4.41 1283.5746
8 61 67 64 52 52.59 11.41 6769.7812
9 68 74 71 30 52.59 18.41 10167.843
10 75 81 78 23 52.59 25.41 14850.366
11 82 - 88 85 11 52.59 32.41 11554.489
TOTAL 400 TTK.TENGAH - MEAN 88260.76
91NILAI PESERTA PELATIHAN SPSS Di FISIP OKT 2006
NO NILAI TITIK TENGAH (X) F MEAN X (DEVIASI MEAN) F(x)2
TOTAL 400 88260.76
SD 14,854
92RUMUS SD III
- MENGGUNAKAN DEVIASI BERKODE (X)
93STANDAR DEVIASI
Diketahui nilai mahasiswa yang sudah
dikelompokkan sebagai berikut
NO NILAI x(titik tengah) f X Fx F(x)2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 12 - 18 15 6 -4 -24 96
2 19 - 25 22 9 -3 -27 81
3 26 - 32 29 18 -2 -36 72
4 33 - 39 36 37 -1 -37 37
5 40 - 46 43 65 0 0 0
6 47 - 53 50 83 1 83 83
7 54 - 60 57 66 2 132 264
8 61 - 67 64 52 3 156 468
9 68 - 74 71 30 4 120 480
10 75 - 81 78 23 5 115 575
11 82 - 88 85 11 6 66 396
400 11 548 2552
94STANDAR DEVIASI
NO NILAI x(titik tengah) f X Fx F(x)2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
400 11 548 2552
95DEVIASI KUARTIL
- MERUPAKAN UKURAN PENYEBARAN YANG BERADA DI
SEKITAR MEDIANNYA
96RUMUS SD
- Cari Mean terlebih dahulu
- X deviasi dari mean ( Titik tengah mean )
- Rumus
- SD
97- SD
- 14,845
- Jd. SD nilai kemampuan SPSS dari 100 peserta
pelatihan Balitbang 14,854
98PENYAJIAN DATA
- Komunikatif dan lengkap
- Menarik perhatian
- Mudah dipahami isinya
- Mis. Berwarna, bentuk grafik, bentuk tabel
99Tabel interval TK Kepuasan Kerja PegawaiPada
Dipenda Juni 2004 Di Semarang
- Tingkat kepuasan yang tertinggi dalam
meningkatkan kinerja pada Dipenda keadaan Juni
2004 adalah pada pemberian uang transprtasi
(68.60), dan gaji termasuk tingkat kepuasan yang
terendah (37.58) dalam meningkatkan kinerja pada
Dipenda keadaan Juni 2004.
NO ASPEK KEPUASAN KERJA TK KEPUAS-AN ()
1 Gaji 37.58
2 Insentif 57.18
3 Transportasi 68.60
4 Perumahan 48.12
5 Hubungan Kerja 54.00
100TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
- Disusun jika jumlah raw data cukup banyak dan
sulit dibaca - Jumlah kelas min 6 dan max 15
- Batas kelas bawah
- Batas kelas atas
- Interval kelas
- Batas nyata
- Titik tengah
- Frekuesi
101TabelDistribusi frekuensi nilai pelatihan
SPSSPeserta Balitbang Di MAP UNDIP Juni 2004
NO KELAS KLAS INTERVAL FREKUENSI
1 10 19 1 0.67
2 20 29 6 4.00
3 30 39 9 6.00
4 40 49 31 20.67
5 50 59 42 28.00
6 60 69 32 21.33
7 70 79 17 11.33
8 80 89 10 6.67
9 90 99 2 1.33
J u m l a h 150 100
- Frekuensi angka absolut dirubah dalam bentuk
persen () - Analisis nilai yang tertinggi dan terendah
102GRAFIK
HISTO-GRAM
Pie
Polygon
103HISTOGRAM
- Merupakan suatu set data yang sudah tersusun
berdasarkan intervalnya, sehingga merupakan suatu
rangkaian/ hubungan antara jumlah frekuensi yang
ada pada masing-masing kelasnya.
104POLIGON
- Merupakan garis yang menghubungkan jumlah
frekuensi pada masing-masing kelasnya dimana
poligon menunjukkan titik tengah pada
masing-masing nilai tengah ( classmarknya)
105Pie
- Adalah diagram lingkaran atau pie chart.
Digunakan untuk membandingkan data dari berbagai
kelompok. Biasanya dalam bentuk .
106GRAFIK HISTOGRAM
- Melihat harga gula, kopi dan beras dari tahun
2000 hingga 2003 - Sumbu Y (Rp),
- Sumbu X Th
- 2000 2001 2002 2003
- gula 1000 1500 2000 1000
- kopi 5000 4000 8000 6000
- beras 3000 3400 4000 3500
107GRAFIK POLYGON
- Melihat harga gula, kopi dan beras dari tahun
2000 hingga 2003 - Sumbu Y (Rp),
- Sumbu X Th
- 2000 2001 2002 2003
- gula 1000 1500 2000 1000
- kopi 5000 4000 8000 6000
- beras 3000 3400 4000 3500
108GRAFIK HISTOGRAM
- Melihat harga gula, kopi dan beras dari tahun
2000 hingga 2003 - Sumbu Y (Rp),
- Sumbu X Th
- 2000 2001 2002 2003
- gula 1000 1500 2000 1000
- kopi 5000 4000 8000 6000
- beras 3000 3400 4000 3500
109ANALISIS ASOSIASI POSITIF
Dependent Var (Y) Independent Variabel (X) Independent Variabel (X) Independent Variabel (X) Independent Variabel (X)
Categori 1 Categori 2 ----- Categori n
Categori 1 100 0 0
Categori 2 0 100 0
Categori n 0 100
Total 100 100 100
110ANALISIS ASOSIASI NEGATIF
Dependent Var (Y) Independent Variabel (X) Independent Variabel (X) Independent Variabel (X) Independent Variabel (X)
Categori 1 Categori 2 ----- Categori n
Categori 1 0 0 100
Categori 2 0 100 0
Categori n 100 0 0
Total 100 100 100
111UKURAN ASOSIASI
- Korelasi sempurna antara dua var 1 dan -1 (
sempurna positip dan sempurna negatif) - Korelasi 0 ( tidak ada korelasi)
- Korelasi antara 0 dan 1 ----? positip
- Korelasi antara 0 dan -1 ----? negatif
112GAMBAR KORELASI
-1 0
1
113KORELASI ANTAR VARIABEL
- Korelasi menunjukkan arah dan kuatnya hubungan
antara dua variabel - Arah dinyatakan dalam hubungan positif dan
negatif - Kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koeff
korelasi - Hubungan positif, bila X meningkat Y juga
meningkat atau sebaliknya.
114- Hubungan negatif, bila suatu variabel X
meningkat justru variabel Y menurun atau
sebaliknya. - Contoh
TINGGI BADAN
KECEPATAN LARI
Pos
Semakin tinggi badan orang, maka semakin cepat
larinya, dan semakin pendek badan orang semakin
lambat larinya
115- Contoh
- Semakin tinggi curah hujan, maka akan semakin
sedikit es yang terjual, dan semakin sedikit
curah hujan, maka akan semakin banyak es yang
terjual
CURAH HUJAN
ES YANG TERJUAL
NEG
116PEDOMAN PEBENTUAN TEKNIK STATISTIK YANG DIGUNAKAN
NO Tingkatan Data Teknik korelasi
1 Nominal Koeff kontingensi, Lamda
2 Ordinal Spearman Rank, Kendall Tau, Gamma
3 Interval Pearson
117Hubungan antara kompetensi dan hirarkhi pada
Kantor Pemda Di Semarang Th 2004
- Perbed tk kompetensi kecil dan besar dibawah
hirarkhi low 74-3034 - Perbed tk kompetensi kecil dan besar dibawah
hirarkhi high 27-522 - Kesimpulan kehadiran variabel independent (tk
kompetensi) telah membuat hirarkhi meningkat
lebih tinggi sebanyak 34 (diambil dr tingkat
perbedaan terbesar)
Hierarchi Competence ) Competence ) Competence )
Low Medium High
Low 74 38 30
Medium 21 57 43
High 5 5 27
Total 100 (N152) 100 (N159) 100 (N89)
118Persentase DistributionDari kedua Perencana
Transportasi
Mengiklankan Mengiklankan Mengiklankan Mengiklankan Kemudahan Kemudahan Kemudahan Kemudahan
Ride Bus No Yes Total Ride Bus No Yes Total
No 225 (75) 134 (67) 359 No 269 (77) 90 (60) 359
Yes 75 (25) 66 (33) 141 Yes 81 (23) 60 (40) 141
Total 300 (100) 200 (100) 500 Total 350 (100) 150 (100) 500
119Kesimpulan
- Bahwa mendengarkan iklan telah mengakibatkan
peningkatan PENUMPANG BIS sebesar 33-25 8 - Kemudahan mendapatkan bis akan meningkatkan
PENUMPANG BIS sebesar 40-23 17. - Jd Kemudahan mendapatkan bis MEMPUNYAI HUB YG
LEBIH KUAT dibandingkan mengiklankan dalam hal
jumlah penumpang yang naik bis - Secara umum perbedaan persentase yang lebih
besar adalah lebih kuat dari hubungan dua
variabel.
120Persentase DistributionDari kedua Perencana
Transportasi
Mengiklankan Mengiklankan Mengiklankan Mengiklankan Kemudahan Kemudahan Kemudahan Kemudahan
Ride Bus No Yes Total Ride Bus No Yes Total
No 225 (75) 134 (67) 359 No 269 (77) 90 (60) 359
Yes 75 (25) 66 (33) 141 Yes 81 (23) 60 (40) 141
Total 300 (100) 200 (100) 500 Total 350 (100) 150 (100) 500
- KESIMPULAN
- Bahwa mendengarkan iklan telah mengakibatkan
peningkatan PENUMPANG BIS sebesar 33-25 8 - Kemudahan mendapatkan bis akan meningkatkan
PENUMPANG BIS sebesar 40-23 17. - Jd Kemudahan mendapatkan bis MEMPUNYAI HUB YG
LEBIH KUAT dibandingkan mengiklankan dalam hal
jumlah penumpang yang naik bis - Secara umum perbedaan persentase yang lebih
besar adalah lebih kuat dari hubungan dua
variabel.
121Kesimpulan
- Bahwa mendengarkan iklan telah mengakibatkan
peningkatan PENUMPANG BIS sebesar 33-25 8 - Kemudahan mendapatkan bis akan meningkatkan
PENUMPANG BIS sebesar 40-23 17. - Jd Kemudahan mendapatkan bis MEMPUNYAI HUB YG
LEBIH KUAT dibandingkan mengiklankan dalam hal
jumlah penumpang yang naik bis - Secara umum perbedaan persentase yang lebih
besar adalah lebih kuat dari hubungan dua
variabel.
122SPEARMAN DAN KENDALL TAU
- Telah dibahas pada Pelatihan Pertama
123LAMBDA
NOMINAL
NOMINAL
124LAMBDA
- Menunjukkan reduksi proporsional data error yang
diperoleh dalam memprediksi kategori dari
dependent variabel ketika nilai independent
variabel diperhitungkan. - Atau
- Mengevaluasi sampai seberapa jauh prediksi
terhadap dependent membaik bila dimasukkan
kategori dari variabel dependent
125Distribusi responden menurut daerah asal dan
partisipasi terhadap program KB
Partisipasi Daerah Asal Daerah Asal Jumlah
Tidak Ikut 100 125 225
Ikut 200 75 275
Total 300 200 500
126ANALISIS
- Pertama kita tentukan bahwa prediksi terbaik
adalah ikut KB. Yang seharusnya 500 orang tapi
dalam kenyataan hanya 275. Jd error yang terjadi
500 275 225. Proporsi error 225500
0,45. Angka yang diperoleh disini belum
dipengaruhi oleh kehadiran variabel independent
yaitu asal daerah. Ketika daerah asal
diperhitungkan, kita mengharapkan atau menduga
bahwa mereka yang dari kota lebih banyak yang
ikut KB daripada dari desa.
127- Kita lihat bahwa hanya ada 175 orang saja
(10075) yang sesuai dengan harapan atau dugaan
kita. - Atau 175 500 0,35.
- Jd tanpa variabel independent proporsi errornya
0,45. Tetapi kalau dengan variabel independent
errornya menurun jadi 0,35. - Hal ini berarti masuknya variabel independent
telah mengurangi proporsi error sebesar (0,45
0,35) 0,45 0,22. - Kesimpulan Ada hubungan prediktif yang cukup
lemah antara asal responden dengan keikutsertaan
dalam program KB
128GAMMA
- FUNGSI
- Untuk melihat kekuatan hubungan antara dua
variabel ORDINAL - Pasangan concordant (selaras)
- Pasangan Disconcordant ( tidak selaras)
- Angka absolut
ORDINAL
ORDINAL
129Hubungan antara Education dan Seniority
Seniority (dependent/ Y Education (independent / X) Education (independent / X)
Seniority (dependent/ Y Low High
Low 20 Concordant (selaras) 10 Disconcordant (tak selaras)
High 5 Disconcordant (tak selaras) 15 Concordant (selaras
Total 25 25
130PERHITUNGAN
- Pasangan yang concordant (selaras) 15 X 20
300 ( adalah pada tingka pendidikan yang rendah
dan seniorit yang redah 20 dan pada tingkat
pendidikan yang tinggi dan seniority yang tinggi
15) - Pasangan yang Disconcordant ( tidak selaras) 5
X 10 50 (pada tingkat pendidikan yang rendah
dan seniority yang tinggi 5 dan pada tingkat
pendidikan yang tinggi serta seniority yang
rendah 10 )
131RUMUS GAMMA
- GAMMA diperoleh dari jumlah pasangan concordant
(300) jumlah pasangan disconcordant (50) dibagi
dengan jumlah pasangan concordan (300) ditambah
jumlah pasangan disconcordant (50) - Atau
132Hasil perhitungan
0,75 (hubungan antara X dan Y positip dan
kuat) Cari berapa contribusi X thp Y ?
133Cara menghitung Gamma secara manual
CONCORDANT PAIRS
X
X
X
X
d
c
b
a
134Cara menghitung Gamma secara manual
DISCONCORDANT PAIRS
X
X
X
X
h
g
f
e
135PRODUCT MOMENT
INTERVAL
INTERVAL
136PRODUCT MOMENT
- Untuk menghitung korelasi antara variabel
interval ( dikembangkan KARL PEARSON) -
- FUNGSI
- Untuk mengetahui koef korelasi antara gejala
interval dengan interval lainnya
137Keterangan Rumus
(rxy) koeff. korelasi Product Moment Total xy
jumlah hasil kali (product) dari x dan y X
X- Mx Y Y - My
138Tabel Kecakapan membaca dan menulis murid TK
Tadika Puri Semarang Juni 2004
Subyek X Y x y x2 y2 xy
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 136 130 -21,3 -25,5 453,69 650,25 453,15
2 130 120 -27,3 -35,5 745,29 1.260,25 969,15
3 190 195 32,7 39,5 1.069,29 1.460,25 1.291,65
4 170 175 12,7 19,5 161,29 380,25 247,65
5 164 160 6,7 4,5 44,89 20,25 30,15
6 152 150 -5,3 -5,5 28,09 30,25 29,15
7 184 180 26,7 24,5 712,89 600,25 654,15
8 164 170 6,7 14,5 44,89 210,25 97,15
9 136 130 -21,3 -25,5 453,69 650,25 543,15
10 147 145 -10,3 -10,5 106,09 110,25 108,15
Total 1.573 1.555 0 0 3.820,10 5.372,50 4.513,50
139- Ada tidak korelasi antara kecakapan membaca
dengan kecakapan menulis? - Cari MeanMx dan My dari X dan Y
- Cari SDx dan SDy
- Mx SX/ N 1573/10 157,3
- My SY/ N 1555/10 155,5
- x1 X1 Mx 136- 157,3 - 21,3
- x2 X2 Mx 130- 157,3 - 27,3
- Dst
- y1 y1 Mx 130- 155,5 - 25,5
- y1 y2 Mx 120- 155,5 - 35,5
- Dst.
- Masukkan dalam rumus.
- Misalnya hasil 0,79. artinya ada korelasi positip
dan kuat antara kecakapan dalam membaca dengan
kecakapan menulis. Semakin anak cakap dalam
membaca menulisnyapun juga lancar, atau
sebaliknya.