Diskusi Lanjutan Penelitian ARG Team Poverty Reduction - PowerPoint PPT Presentation

1 / 68
About This Presentation
Title:

Diskusi Lanjutan Penelitian ARG Team Poverty Reduction

Description:

Diskusi Lanjutan Penelitian ARG Team Poverty Reduction Penyusunan Business Plan Agroforestry Technopark Kab Gunung Kidul 2014-2019 Wisma MM UGM - Jogjakarta – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:133
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 69
Provided by: Marce129
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Diskusi Lanjutan Penelitian ARG Team Poverty Reduction


1
Diskusi Lanjutan Penelitian ARG Team Poverty
Reduction
Penyusunan Business Plan Agroforestry
Technopark Kab Gunung Kidul 2014-2019
Wisma MM UGM - Jogjakarta 6 April 2013 (Bagian
1) 27 Agustus 2013 (Bagian 2 - terakhir)
2
PENELITIAN ADVIS TEKNIS BUSINESS PLAN
3
PART 1 MAKRO Apa policy gap dan solusi dalam
program penanganan kemiskinan berbasis koridor
di daerah dengan sumber daya alam (SDA) dan
manusia (SDM) yang terbatas seperti Kab Gunung
Kidul? PART 2 MESO Faktor apa
yang mempengaruhi pengembangan
Agrotechnopark pada tahap awal/lahirnya
sebagai sebuah klaster untuk mempromosikan
pertumbuhan ekonomi dan penanganan
kemiskinan? PART 3 MIKRO Faktor
apa yang mempengaruhi viabilitas
Agrotechnopark sebagai sebuah unit
usaha berkelanjutan berbasis komunitas?
4
Level RQ Findings Findings Evidence Policy implication
Macro Policy gap solusi program penanganan kemiskinan berbasis koridor di daerah dgn SDA SDM yang terbatas seperti Kabupaten Gn Kidul? 1st finding ??????
Meso Faktor yang mempengaruhi pengembangan Agrotechnopark tahap lahirnya sebagai sebuah klaster untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan penanganan kemiskinan? 2nd finding ???????
Micro Faktor apa yang mempengaruhi viabilitas Agrotechnopark sebagai sebuah unit usaha berkelanjutan berbasis komunitas 3rd finding ??????
5
Metodologi
  • Multi-level applied policy research
    (macro-meso-micro)
  • Single case study unit analisis klaster
    agroforestry technopark
  • Sumber data kombinasi data sekunder expert
    opinion
  • Analisis data kombinasi beberapa teknik
  • Macro triangulation
  • Meso benchmark spatial expert
    opinion/judgment
  • Micro iterative expert judgment / komparasi
  • Validasi peer reviewed (Ausaid - ARG Panel
    PemKab GK)

6
PART 1 MAKRO
Apa policy gap dan solusi dalam program
penanganan kemiskinan di daerah dengan sumber
daya alam dan manusia yang terbatas khususnya
Kabupaten Gunung Kidul?
7
INDONESIA
Ekonomi
Middle income country or trap
Quantitative
Qualitative
MP3EI
Kemiskinan
lt20
Stable growth Or Drag down
MP3KI
Universal
Targeted
Kemiskinan
8
Poverty Trend in Indonesia
9
Setengah dari Propinsi di Indonesia memiliki
tingkat kemiskinan diatas rata-rata Nasional
10
OUTLINE
  • Gambaran umum dan trend tingkat kemiskinan di
    Indonesi (Sebelum dan setelah Krisis Keuangan di
    Asia/AFC)
  • Kondisi Umum dan trend kemiskinan di Kab, Gunung
    Kidul
  • Karakteristik /penyebab Kemiskinan di Kab, Gunung
    Kidul
  • Rendahnya tingkat pendapatan
  • Rendahnya tingkat sumber daya manusia
  • Terbatasnya lapangan pekerjaan
  • Terbatasnya sumber daya alam/disadvantage area
  • Program Penanggulangan Kemiskinan Nasional
    (Pendekatan three clusters approach)
  • Program Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten
    Gunung Kidul
  • Matrix Korelasi Karakteristik/penyebab kemiskinan
    dengan program penanggulangan kemiskinan di
    kabupaten Gunung Kidul.
  • Kelemahan program penanggulangan kemiskinan yang
    ada
  • Usulan pendekatan penangulangan kemiskinan
    pendekatan klaster dan teknologi.
  • Reasons for cluster and technology approach

11
Poverty Trend in Kab Gn. Kidul and Yogyakarta ()
Sumber Biro Pusat Statistik
12
Jumlah orang miskin dan persentasenya di GK
Sumber Biro Pusat Statistik
13
Karakteristik Kemiskinan di Gunung Kidul
  1. Rendahnya tingkat pendapatan
  2. Rendahnya tingkat sumber daya manusia
  3. Terbatasnya lapangan pekerjaan (ketergantungan
    yang tinggi terhadap sektor pertanian
    berteknologi rendah)
  4. Terbatasnya sumber daya alam/disadvantage area

14
1.Rendahnya tingkat pendapatan
  • PDRB per kapita Kabupaten Gunungkidul pada tahun
    2011 berdasarkan harga berlaku adalah Rp
    878.354/bulan) atau masih di bawah upah minimal
    regional Provinsi DIY tahun 2012 sebesar Rp
    892.660.

15
2. Rendahnya tingkat sumber daya manusia
16
Tingkat Pendidikan 40 Penduduk Termiskin di Kab
Gunung Kidul (2011)
Tingkat Pendidikan Jumlah
Tidak punya ijazah SD 72,894 21.44
Tamat SD 148,283 44
Tamat LTP 82,668 24
Tamat SLTA 35,089 10
Tamat PT 1,077 0.32
Total 340,011 100
SumberData PPLS 2011
APM SD 0.854305
APM SMP 0.646088
APM SMA 0.365652
SumberData PPLS 2011
17
Angka Harapan Hidup, Kematian Ibu dan Kematian
Bayi
NO. INDIKATOR TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
NO. INDIKATOR 2007 2008 2009 2010 2011
1 Umur Harapan Hidup (UHH) Gunungkidul DIY Nasional 70,75 74,00 70,30 70,79 74,10 70,50 70,88 74,15 71,00 70,97 73,22 70,76 70,97 74 70.76
2 Angka Kematian Ibu (AKI) Gunungkidul DIY Nasional 72,90 105 228 72,9 104 214 66,90 104 201 103,63 103 201 161,23 103 201
3 Angka Kematian Bayi (AKB) Gunungkidul DIY Nasional 10,4 17 27 6,36 17 27 4,62 17 26 7,00 17 30 14,16 17 30
Sumber Laporan TKPD Kab. Gunung Kidul dari BPS,
Dinkes Provinsi DIY, Dinkes Kabupaten
Gunungkidul.
18
3. Terbatasnya Lapangan Pekerjaan
Ketergantungan terhadap sektor pertanian
berteknologi rendah
19
Sektor pekerjaan Jumlah Percent
Pertanian padi dan palawija 177,037 60.12
Hortikultura 1,515 0.51
Perkebunan 1,080 0.37
Perikanan tangkap 388 0.13
Peternakan 18,906 6.42
Kehutanan 2,033 0.69
Pertambangan 1,995 0.68
Ind. pengolahan 13,098 4.45
Konstruksi 21,283 7.23
Perdagangan 24,043 8.16
Hotel/Restauran 3,016 1.02
Transportasi 3,760 1.28
Keuangan 328 0.11
Jasa pendidikan 1,067 0.36
Jasa kesehatan 324 0.11
Jasa kemasyarakatan 14,529 4.93
Lainnya 9,159 3.11

Total 294,490 100
20
PDRB Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009 - 2011Atas
Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Jutaan)
Menurut Lapangan Usaha
No Lapangan Usaha 2009 2010 2011
1 Pertanian 1.272.290 1.268.080 1.279.456
2 Pertambangan dan galian 55.939 58.472 60.880
3 Industri Pengolahan 341.216 368.423 391.485
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 17.760 18.999 19.780
5 B a n g u n a n 261.856 279.518 299.185
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 467.680 496.688 525.156
7 Pengangkutan dan Komunikasi 220.126 234.644 251.865
8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 145.597 159.910 171.605
9 Jasa Jasa 414.901 445.345 473.747
PDRB Konstan PDRB Konstan 3.197.365 3.330.079 3.473.159
Pertumbuhan PDRB per tahun ( ) Pertumbuhan PDRB per tahun ( ) 4,14 4,15 4,30
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten
Gunungkidul
21
4. Terbatasnya sumber daya alam
  • Dari 30,000 luas wilayah Kab. Gunung Sebagian
    wilayah merupakan kawasan hutan negara (13 ribu
    ha) dan lahan kritis (15,5 ribu ha) yang berada
    di kawasan pengununan batu Agung pegunungan
    seribu).
  • Fragmented karst underground, in which the
    surface water drains away immediately. leads to
    water shortage, which affects the agricultural
    crops

22
Program Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten
Gunung Kidul
23
Program anti-kemiskinan dan perlindungan sosial
dikelompokkan kedalam tiga klaster
Q5
Q4
Q3
Q2
  1. 30001
  2. Strat infrs

Q1
24
Alokasi Anggaran Program Penanggulangan
Kemiskinan di Gunung Kidul (Rp)
2010 2011
Bantuan sosial berbasis keluarga (cluster 1) 53,170,835,895 61,427,298,000
Pemberdaan masyarakat (cluster 2) 46,190,765,000 51,789,382,000
Pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil (cluster 3) 85,805,000 182,205,000
Program program lainnya 1,072,000,000 423,500,000
Total 100,519,405,895 113,822,405,000
Sumber Kompilasi dari Laporan TKPD Pemda
Kabupaten Gunung Kidul
25
Government Poverty Reduction Programs The Main Causes of Poverty in Gunung Kidul The Main Causes of Poverty in Gunung Kidul The Main Causes of Poverty in Gunung Kidul The Main Causes of Poverty in Gunung Kidul
Government Poverty Reduction Programs Low income Low HR Limited work opportunity Limited natural resources /disadvantage ares
Bantuan sosial/Transfer/household based        
Program Keluarga Harapan /Conditional Cash Transfer 1 1    
Raskin/Rice for the poor 2      
PMTAS/food suplement for children   2    
Scholarship for poor students 3 3    
Disability allowance/JLSU 4      
Old people allowance 5      
Clean water provision/distribution 6     1
Assistance for early childhood education/BOSMAS   4    
School Operational Assitance /BOS   5    
Health insurance assitance 7 6    
         
Empowerment/community based        
PNPM Mandiri Perdesaan/perkotaan 8   1  
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)     2  
Peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat. 9   3 2
Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi.       3
Pemberdayaan daerah rawan pangan 10     4
Pengembangan lumbung pangan desa.       1
Program Usaha Mina Perdesaan (PUMP) 11   4  
Pelatihan ketrampilan berusaha bagi keluarga miskin   7    
Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar   8    
Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma   9    
Kegiatan padat karya infrastruktur. 12      
Pemberdayaan masyarakat melalui padat karya produktif 13   5  
Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM 14   6  
Rehab rumah tidak layak huni 15      
Bantuan modal KUBE 16   7  
Pembentukan Lembaga Keuangan Mikro 17   8  
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja   10    
Pelatihan ketrampilan pada para calon transmigran   11    
         
Micro Credit        
Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi usaha mikro, kecil dan menengah. 18      
Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi   12    
Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi. 19      
Pembinaan organisasi pedagang kakilima dan asongan. 20 13    
26
Pendekatan program program penanggulangan
kemiskinan saat ini
  • Sebagian besar merupakan program pusat (di design
    and policy formulation by the central government)
  • Sebagian besar berorientasi jangka pendek
    (peningkatan pendapatan melalui transfer baik
    kepada individu maupun kelompok/masyarakat).
  • Tidak teritegrasi antar program
  • Belum menyentuh dua penyebab kemiskinan gunung
    kidul lainnya yaitu terbatasnya lapangan
    pekerjaan dan terbatasnya sumber daya alam.

27
Usulan Penanggulangan Kemiskinan dengan
Pendekatan Klaster dan Teknologi
  • Perlunya pendekatan program baru untuk mengatasi
    masalah terbatasnya lapangan pekerjaan dan
    sumber daya alam.
  • Pendekatan yang diusulkan adalah melalui
    pendekatan klaster dengan pendayagunaan teknologi
    dan inovasi yang berdampak jangka panjang
    terhadap pengurangan kemiskinan.

28
Mengapa dengan pendekatan Klaster
  • Pengembangan klaster bisa mengatasi terbatasnya
    lapangan kerja
  • Memudahkan/menyederhanakan supply chain sehingga
    infrastruktur yang dibangun bisa lebih efisien.
  • Lapangan kerja informal bisa dirubah menjadi
    formal
  • Program lebih efisien dan berjangka panjang.
  • Klaster bisa mengatasi kelemahan
    integarasi/koordinasi antar program.
  • ------Data ttg early evidence of
    clusters....

29
Alasan pendekatan dengan technology/inovasi
  • Disesuaikan dengan permasalahan kebutuhan
    daerah
  • Mengatasi keterbatasan sumber daya alam dengan
    menciptakan man made resources
  • Program berorientasi jangka panjang.
  • Contoh (i) embung/rain harvest tech.
  • (ii) energi (iii) food (agroforestry)

30
1st finding
Level RQ Findings Findings Evidence Policy implication
Macro Policy gap solusi program penanganan kemiskinan berbasis koridor di daerah dgn SDA SDM yang terbatas seperti Kabupaten Gn Kidul? 1st Finding Pendekatan spatial berbasis teknologi Embung air Energi angin Agro forestry Program Nasional daerah prioritas fasilitator tech transfer kelembagaan
Meso Faktor yang mempengaruhi pengembangan Agrotechnopark tahap lahirnya sebagai klaster untuk mempromosikan 2 tujuan pertumbuhan ekonomi dan penanganan kemiskinan 2nd finding
Micro Faktor apa yang mempengaruhi viabilitas Agrotechnopark sebagai sebuah unit usaha berkelanjutan berbasis komunitas 3rd finding
31
PART 2 MESO
Faktor apa yang mempengaruhi pengembangan
Agrotechnopark pada tahap awal/lahirnya
sebagai sebuah cluster untuk mempromosikan
pertumbuhan ekonomi dan penanganan di daerah
bersumber daya terbatas
Lihat pembangunan klaster baru 2013
32
AGRO-FORESTRY TECHNOPARK GN KIDUL sebagai
INITIATIF PEMBANGUNAN BERBASIS KLASTER
Klaster kelompok usaha/perusahaan berbasis
komunitas yang terkonsentrasi
secara geografis dan membutuhkan SDM
dengan spesialisasi tertentu, infrastruktur,
rantai pasokan serta lingkungan bisnis yang
sama.
33
Target Pemda Kab GK 1. Pertumbuhan ekonomi 2.
Indeks Pembangunan Manusia 3. Penurunan angka
Kemiskinan
Fungsi ganda Cluster-based development
Single cluster Daur hidup cluster (lahir, tumbuh
dan mati) Entry strategy pada tahap lahir
Multiple clusters (sinergi vertikal dan
horizontal) Desain-Perencanaan-Implementasi-Renew
al
Vertikal rantai pasokan Horizontal faktor
pendukung Hanya pada desain perencanaan
34
Klaster Penanggulangan Kemiskinan
Literatur
Pembangunan Klaster
Penciptaan Lapangan kerja
Penanggulangan Kemiskinan
sequential
Paralel linkage
Argumen tim
Penanggulangan Kemiskinan
Spesialisasi talent
Pembangunan Klaster
Kelembagaan
Penciptaan Lapangan kerja
Strat Infrastruktur
Daerah tertinggal Perlu teknologi
35
4
3
6
1
2
5
36
Klaster komunitas
Penjelasan
Kombinasi agroforestry seperti hasil hutan,
ternak dan energi angin termasuk fasilitas
rekreasi pendidikan
Agroforestry energi
?
Pantai Baron sdh memiliki pasar tersendiri
walaupun masih lokal dan terbatas
?
Pariwisata
?
Terdapat cikal bakal kapasitas produksi hasil
tani dan Termasuk packagingh lokal dan terbatas
Pengolahan
Skala kecil dan baru dikembangkan namun
berpotensi melayani pasar regional
?
Buah2an
?
Pelabuhan disisi samudra dengan potensi
perikanan yang cukup besar jika dikembangkan dg
processing
Perikanan
Ada indikasi awal bahwa daerah ini berpeluang
untuk Produksi sayur dan hasil hutan namun utk
Jogja
?
Sayuran Hasil hutan
37
Sebaran spasial potensi klaster komunitas
Ke Semarang
  • Berpotensi
  • Belum sinergi
  • vertikal
  • horizontal
  • Tidak ada plan
  • Ada peluang
  • spesialisasi
  • Akses tunggal
  • ke jogja

Ke Jakarta
Ke Solo
Kota Jogjakarta
4
3
Wonosari
6
1
2
5
38
SINGLE CLUSTER (yg dipilih) technopark
Agroforestry technopark
viable
Cluster berbasis Teknologi transfer
Faktor apa yg mempengaruhimengingat Kondisi
objektif yang ada?
39
HASIL OBSERVASI
  • Disinergikan dengan cikal bakal supply chain
  • Edutainment sbg entry point dan generator cash
  • Ada dukungan Pemda lokal
  • Bibit
  • Sistem produksi pemasaran
  • Infrastruktur edutainment
  • Investasi stimulan
  • Dibutuhkan Perencanaan spasial yang komprehensif
  • Perlu di demonstrasikan sinergi dengan klaster
    lain sbg quick win

40
2nd finding
Level RQ Findings Findings Evidence Policy implication
Macro Policy gap solusi program penanganan kemiskinan berbasis koridor di daerah dgn SDA SDM yang terbatas seperti Kabupaten Gn Kidul? 1st Finding Pendekatan spatial berbasis teknologi Embung air Energi angin Agro forestry Program Nasional daerah prioritas fasilitator tech transfer kelembagaan
Meso Faktor yang mempengaruhi pengembangan Agrotechnopark tahap lahirnya sebagai klaster untuk mempromosikan 2 tujuan pertumbuhan ekonomi dan penanganan kemiskinan 2nd finding ada cikal bakal supply chain Edutainment sbg entry point dukungan Pemda lokal perenc spatial klaster lain yg bersinergi quick win klaster sbg sarana pendidikan/training investasi pemda bibit infrastruktur sinergi klaster lain data nasional klaster komunitas pedoman nasional pengembangan klaster komunitas Spatial based Jenis investasi pemerintah
Micro Faktor apa yang mempengaruhi viabilitas Agrotechnopark sebagai sebuah unit usaha berkelanjutan berbasis komunitas 3rd finding n/a n/a n/a
41
PART 3 MIKRO
Faktor apa yang mempengaruhi viabilitas
Agroforestry technopark sebagai sebuah unit
usaha berbasis komunitas?
42
Agro Forestry Park Strategic Business Plan
43
Progress
  • Rough business and operational concept is drafted
  • Financial analysis still need detailed data

44
General facts and concept of Agroforesty
Technopark
  • Located in desa Kanigoro, kec. Saptosari, Kab.
    Gunungkidul
  • Area allocated 28Ha from Dinas Kehutanan Propinsi
    DIY
  • Main concept behind Agroforestry technopark is to
    improve the livelihood of Gunungkidul people
    through agroforestry

45
Vision and Mission
  • Developed and discussed in meeting with Gunung
    Kidul Officials in a meeting in Jogjakarta (April
    2013)

46
Vision and Mission
  • Vision
  • to become a leading institution in agro tourism
    and agricultural education in Indonesia
  • Mission
  • to provide learning and capacity development
    activities for farmers in Indonesia, particularly
    farmers in Gunung Kidul Regency in order to
    contribute toward reducing poverty in Gunung
    Kidul Regency
  • to provide agro-forestry themed educative tourism
    experience to visitors of Gunung Kidul Regency.
  • to become a self-sustaining agro-forestry
    institute by producing and selling a variety of
    agro-forestry products as well as by providing
    agro-forestry themed tourism experience to the
    general public.
  • To promote sustainable development through
    practices of integrated farming that makes use of
    all farm products (including its byproducts and
    leftovers) as well as minimizing the use of non
    organic materials.

47
Objectives
  • Long term TO BE DISCUSSED
  • Short term TO BE DISCUSSED

48
Business Scope
  • Agroforestry edu tourism
  • Museum and research center
  • Forestry Recreational activities
  • Production and sales of various agroforestry
    products (woods and crops)

49
Products and Services Offered
  • Agroforestry museum and research center
  • Features museum with exhibits about
    agroforestry/agriculture from time to time
  • Visitor experience will also include guided tour
    to cattleshed and greenhouse/hydroponics area to
    learn about cattle farming and green house
    farming, including biogas production, etc

50
Products and Services Offered
  • Forestry Recreational Activities
  • Sightseeing aroung agroforestry technopark by
    shuttle bus and visit a real agroforestry model
  • Cycling (cycling track provided, bicycle may be
    provided for rent)
  • Trekking/hiking
  • Camping ( some patch of land may be prepared for
    camping ground)
  • Lodging services
  • Others (e.g. outbound activities may be possible)

51
Products and Services Offered
  • Production and sales of agroforestry products
  • Woods
  • Jati, Akasia, etc
  • Non woods crops
  • Jahe, kunyit, temu lawak, sereh, etc
  • Bioenergy raw materials
  • Nyamplung, kemiri sunan, jarak pagar, etc
  • Meats and other animal products
  • Sapi, kambing, ayam, telur ayam, susu, etc

52
SWOT Analysis
  • Strengths
  • Location close to other development clusters
    (Baron Techno Park, Baron Beach, as well as other
    beaches in vicinity)
  • Support from local as well as provincial
    government (in various forms such as ease of
    permits, support for seeds, funding for
    facilities development and market access
    development)
  • Development of Baron Agro Forestry Park is part
    of greater development plan from local
    Government, therefore ensuring ease of access to
    main road connecting Baron with other areas
  • Land availability (28 Ha.) and its use permit is
    secured and guaranteed by the Provincial
    Government
  • Land topography is suitable for use as Agro
    Forestry Park
  • Relatively low living cost and wages of workers
  • Others..to be discussed

53
SWOT Analysis (2)
  • Weaknesses
  • Facilities and infrastructure development is
    still underway
  • Work ethic and service mindset of local workers
    are still to be developed (e.g. lack of
    productivity due to not work full time in a day)
  • Underdeveloped quality of human resources for
    farming
  • Others?.... TO BE DISCUSSED

54
SWOT Analysis (3)
  • Opportunities
  • Strong market demand for agricultural products
  • Plenty of cooperation and investment
    opportunities with third parties for development
    of processing plant as well as tourism facilities
  • Market access is ready should production reach
    economic order quantity
  • Availability of relatively simple and applicable
    agro forestry technology
  • Strong interest in bio energy opens market
    opportunity for energy raw materials from plants
    products
  • Development of other clusters, particularly
    tourist attractions sites around Baron area
  • Others?....TO BE DISCUSSED

55
SWOT Analysis (4)
  • Threats
  • Fluctuating commodity price
  • Climate change potentially disrupt production as
    well as tourist arrivals.
  • Some permits require approval at national
    government level, this could take some time to
    process
  • Potential disruption in supply of seeds

56
Legal and institutional arrangement
  • Local government envision AFTP to use Badan Usaha
    Milik Desa (BUMDes) for institutional arrangement
  • BUMDes seems to be supported with existing laws
    (UU no 32/2004, PP no 72/2005, Permendagri
    39/2010, Perda Kab Gn. Kidul no 5/2008 and no
    5/2010)
  • Various funding sources and cooperations is also
    accommodated in existing legal frameworks

57
Legal and institutional arrangement
  • Certain concerns regarding this type of
    institutional arrangement
  • Only one commisioner (Kepala desa sits in this
    position ex-officio)
  • Director/manager and head of business units must
    come from local resident of the village, in short
    run this could limit talent pool for this
    position

58
Proposed organization structure (1)
59
Proposed organization structure (2)
60
Proposed organization structure (3)
61
Proposed organization structure (4)
62
Proposed operational flow Agroforestry Museum
and Research Center
63
Proposed operational flow Agroforestry Museum
and Research Center
64
Operational flow for Agroforestry Production and
Marketing
65
Agroforestry Production Schedule (to be discussed)
66
Issues to be discussed
  • Input to refine financial aspects
  • Design of Agroforestry model to be adopted
  • Price and ideal quantity of input (seeds,
    fertilizers, labor, etc)
  • Typical yield of each crops and their cycle time
  • Human resource needs and qualification
  • Ideas about services to be provided in
    agroforestry edu tourism segment?
  • Assumptions required to make this business work

67
1st, 2nd and 3rd findings per Agustus 2013
Level RQ Findings Findings Evidence Policy implication
Macro Policy gap solusi program penanganan kemiskinan berbasis koridor di daerah dgn SDA SDM yang terbatas seperti Kabupaten Gn Kidul? 1st Finding Pendekatan spatial berbasis teknologi Embung air Energi angin Agro forestry Program Nasional daerah prioritas fasilitator tech transfer kelembagaan
Meso Faktor yang mempengaruhi pengembangan Agrotechnopark tahap lahirnya sebagai klaster untuk mempromosikan 2 tujuan pertumbuhan ekonomi dan penanganan kemiskinan 2nd finding ada cikal bakal supply chain pendidikan sbg entry point dukungan Pemda lokal perenc spatial klaster lain yg bersinergi quick win klaster sbg sarana pendidikan/training investasi pemda bibit infrastruktur sinergi klaster lain data nasional klaster komunitas pedoman nasional pengembangan klaster komunitas Spatial based Jenis investasi pemerintah
Micro Faktor apa yang mempengaruhi viabilitas Agrotechnopark sebagai sebuah unit usaha berkelanjutan berbasis komunitas 3rd finding talenta lokal spesialisasi perspektif investasi jk pjg ada pasar lokal kelembagaan data SDM potensi unik GK kebutuhan investasi JP-JM-Jpanjang diserap pasar jogja kejelasan kelembagaan pengembangan talenta lokal Formalisasi sektor informal desa Kelembagaan desa (UU desa) database pasar utk dukung klaster
68
SELAMAT BERDISKUSI
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com