Title: Diskusi Lanjutan Penelitian ARG Team Poverty Reduction
1Diskusi Lanjutan Penelitian ARG Team Poverty
Reduction
Penyusunan Business Plan Agroforestry
Technopark Kab Gunung Kidul 2014-2019
Wisma MM UGM - Jogjakarta 6 April 2013 (Bagian
1) 27 Agustus 2013 (Bagian 2 - terakhir)
2PENELITIAN ADVIS TEKNIS BUSINESS PLAN
3PART 1 MAKRO Apa policy gap dan solusi dalam
program penanganan kemiskinan berbasis koridor
di daerah dengan sumber daya alam (SDA) dan
manusia (SDM) yang terbatas seperti Kab Gunung
Kidul? PART 2 MESO Faktor apa
yang mempengaruhi pengembangan
Agrotechnopark pada tahap awal/lahirnya
sebagai sebuah klaster untuk mempromosikan
pertumbuhan ekonomi dan penanganan
kemiskinan? PART 3 MIKRO Faktor
apa yang mempengaruhi viabilitas
Agrotechnopark sebagai sebuah unit
usaha berkelanjutan berbasis komunitas?
4Level RQ Findings Findings Evidence Policy implication
Macro Policy gap solusi program penanganan kemiskinan berbasis koridor di daerah dgn SDA SDM yang terbatas seperti Kabupaten Gn Kidul? 1st finding ??????
Meso Faktor yang mempengaruhi pengembangan Agrotechnopark tahap lahirnya sebagai sebuah klaster untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan penanganan kemiskinan? 2nd finding ???????
Micro Faktor apa yang mempengaruhi viabilitas Agrotechnopark sebagai sebuah unit usaha berkelanjutan berbasis komunitas 3rd finding ??????
5Metodologi
- Multi-level applied policy research
(macro-meso-micro) - Single case study unit analisis klaster
agroforestry technopark - Sumber data kombinasi data sekunder expert
opinion - Analisis data kombinasi beberapa teknik
- Macro triangulation
- Meso benchmark spatial expert
opinion/judgment - Micro iterative expert judgment / komparasi
- Validasi peer reviewed (Ausaid - ARG Panel
PemKab GK)
6PART 1 MAKRO
Apa policy gap dan solusi dalam program
penanganan kemiskinan di daerah dengan sumber
daya alam dan manusia yang terbatas khususnya
Kabupaten Gunung Kidul?
7INDONESIA
Ekonomi
Middle income country or trap
Quantitative
Qualitative
MP3EI
Kemiskinan
lt20
Stable growth Or Drag down
MP3KI
Universal
Targeted
Kemiskinan
8Poverty Trend in Indonesia
9Setengah dari Propinsi di Indonesia memiliki
tingkat kemiskinan diatas rata-rata Nasional
10OUTLINE
- Gambaran umum dan trend tingkat kemiskinan di
Indonesi (Sebelum dan setelah Krisis Keuangan di
Asia/AFC) - Kondisi Umum dan trend kemiskinan di Kab, Gunung
Kidul - Karakteristik /penyebab Kemiskinan di Kab, Gunung
Kidul - Rendahnya tingkat pendapatan
- Rendahnya tingkat sumber daya manusia
- Terbatasnya lapangan pekerjaan
- Terbatasnya sumber daya alam/disadvantage area
- Program Penanggulangan Kemiskinan Nasional
(Pendekatan three clusters approach) - Program Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten
Gunung Kidul - Matrix Korelasi Karakteristik/penyebab kemiskinan
dengan program penanggulangan kemiskinan di
kabupaten Gunung Kidul. - Kelemahan program penanggulangan kemiskinan yang
ada - Usulan pendekatan penangulangan kemiskinan
pendekatan klaster dan teknologi. - Reasons for cluster and technology approach
11Poverty Trend in Kab Gn. Kidul and Yogyakarta ()
Sumber Biro Pusat Statistik
12Jumlah orang miskin dan persentasenya di GK
Sumber Biro Pusat Statistik
13Karakteristik Kemiskinan di Gunung Kidul
- Rendahnya tingkat pendapatan
- Rendahnya tingkat sumber daya manusia
- Terbatasnya lapangan pekerjaan (ketergantungan
yang tinggi terhadap sektor pertanian
berteknologi rendah) - Terbatasnya sumber daya alam/disadvantage area
141.Rendahnya tingkat pendapatan
- PDRB per kapita Kabupaten Gunungkidul pada tahun
2011 berdasarkan harga berlaku adalah Rp
878.354/bulan) atau masih di bawah upah minimal
regional Provinsi DIY tahun 2012 sebesar Rp
892.660.
152. Rendahnya tingkat sumber daya manusia
16Tingkat Pendidikan 40 Penduduk Termiskin di Kab
Gunung Kidul (2011)
Tingkat Pendidikan Jumlah
Tidak punya ijazah SD 72,894 21.44
Tamat SD 148,283 44
Tamat LTP 82,668 24
Tamat SLTA 35,089 10
Tamat PT 1,077 0.32
Total 340,011 100
SumberData PPLS 2011
APM SD 0.854305
APM SMP 0.646088
APM SMA 0.365652
SumberData PPLS 2011
17Angka Harapan Hidup, Kematian Ibu dan Kematian
Bayi
NO. INDIKATOR TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
NO. INDIKATOR 2007 2008 2009 2010 2011
1 Umur Harapan Hidup (UHH) Gunungkidul DIY Nasional 70,75 74,00 70,30 70,79 74,10 70,50 70,88 74,15 71,00 70,97 73,22 70,76 70,97 74 70.76
2 Angka Kematian Ibu (AKI) Gunungkidul DIY Nasional 72,90 105 228 72,9 104 214 66,90 104 201 103,63 103 201 161,23 103 201
3 Angka Kematian Bayi (AKB) Gunungkidul DIY Nasional 10,4 17 27 6,36 17 27 4,62 17 26 7,00 17 30 14,16 17 30
Sumber Laporan TKPD Kab. Gunung Kidul dari BPS,
Dinkes Provinsi DIY, Dinkes Kabupaten
Gunungkidul.
183. Terbatasnya Lapangan Pekerjaan
Ketergantungan terhadap sektor pertanian
berteknologi rendah
19Sektor pekerjaan Jumlah Percent
Pertanian padi dan palawija 177,037 60.12
Hortikultura 1,515 0.51
Perkebunan 1,080 0.37
Perikanan tangkap 388 0.13
Peternakan 18,906 6.42
Kehutanan 2,033 0.69
Pertambangan 1,995 0.68
Ind. pengolahan 13,098 4.45
Konstruksi 21,283 7.23
Perdagangan 24,043 8.16
Hotel/Restauran 3,016 1.02
Transportasi 3,760 1.28
Keuangan 328 0.11
Jasa pendidikan 1,067 0.36
Jasa kesehatan 324 0.11
Jasa kemasyarakatan 14,529 4.93
Lainnya 9,159 3.11
Total 294,490 100
20PDRB Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009 - 2011Atas
Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Jutaan)
Menurut Lapangan Usaha
No Lapangan Usaha 2009 2010 2011
1 Pertanian 1.272.290 1.268.080 1.279.456
2 Pertambangan dan galian 55.939 58.472 60.880
3 Industri Pengolahan 341.216 368.423 391.485
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 17.760 18.999 19.780
5 B a n g u n a n 261.856 279.518 299.185
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 467.680 496.688 525.156
7 Pengangkutan dan Komunikasi 220.126 234.644 251.865
8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 145.597 159.910 171.605
9 Jasa Jasa 414.901 445.345 473.747
PDRB Konstan PDRB Konstan 3.197.365 3.330.079 3.473.159
Pertumbuhan PDRB per tahun ( ) Pertumbuhan PDRB per tahun ( ) 4,14 4,15 4,30
Sumber Badan Pusat Statistik Kabupaten
Gunungkidul
214. Terbatasnya sumber daya alam
- Dari 30,000 luas wilayah Kab. Gunung Sebagian
wilayah merupakan kawasan hutan negara (13 ribu
ha) dan lahan kritis (15,5 ribu ha) yang berada
di kawasan pengununan batu Agung pegunungan
seribu). - Fragmented karst underground, in which the
surface water drains away immediately. leads to
water shortage, which affects the agricultural
crops
22Program Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten
Gunung Kidul
23Program anti-kemiskinan dan perlindungan sosial
dikelompokkan kedalam tiga klaster
Q5
Q4
Q3
Q2
- 30001
- Strat infrs
Q1
24Alokasi Anggaran Program Penanggulangan
Kemiskinan di Gunung Kidul (Rp)
2010 2011
Bantuan sosial berbasis keluarga (cluster 1) 53,170,835,895 61,427,298,000
Pemberdaan masyarakat (cluster 2) 46,190,765,000 51,789,382,000
Pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil (cluster 3) 85,805,000 182,205,000
Program program lainnya 1,072,000,000 423,500,000
Total 100,519,405,895 113,822,405,000
Sumber Kompilasi dari Laporan TKPD Pemda
Kabupaten Gunung Kidul
25Government Poverty Reduction Programs The Main Causes of Poverty in Gunung Kidul The Main Causes of Poverty in Gunung Kidul The Main Causes of Poverty in Gunung Kidul The Main Causes of Poverty in Gunung Kidul
Government Poverty Reduction Programs Low income Low HR Limited work opportunity Limited natural resources /disadvantage ares
Bantuan sosial/Transfer/household based
Program Keluarga Harapan /Conditional Cash Transfer 1 1
Raskin/Rice for the poor 2
PMTAS/food suplement for children 2
Scholarship for poor students 3 3
Disability allowance/JLSU 4
Old people allowance 5
Clean water provision/distribution 6 1
Assistance for early childhood education/BOSMAS 4
School Operational Assitance /BOS 5
Health insurance assitance 7 6
Empowerment/community based
PNPM Mandiri Perdesaan/perkotaan 8 1
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) 2
Peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat. 9 3 2
Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi. 3
Pemberdayaan daerah rawan pangan 10 4
Pengembangan lumbung pangan desa. 1
Program Usaha Mina Perdesaan (PUMP) 11 4
Pelatihan ketrampilan berusaha bagi keluarga miskin 7
Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar 8
Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma 9
Kegiatan padat karya infrastruktur. 12
Pemberdayaan masyarakat melalui padat karya produktif 13 5
Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM 14 6
Rehab rumah tidak layak huni 15
Bantuan modal KUBE 16 7
Pembentukan Lembaga Keuangan Mikro 17 8
Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja 10
Pelatihan ketrampilan pada para calon transmigran 11
Micro Credit
Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi usaha mikro, kecil dan menengah. 18
Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi 12
Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi. 19
Pembinaan organisasi pedagang kakilima dan asongan. 20 13
26Pendekatan program program penanggulangan
kemiskinan saat ini
- Sebagian besar merupakan program pusat (di design
and policy formulation by the central government) - Sebagian besar berorientasi jangka pendek
(peningkatan pendapatan melalui transfer baik
kepada individu maupun kelompok/masyarakat). - Tidak teritegrasi antar program
- Belum menyentuh dua penyebab kemiskinan gunung
kidul lainnya yaitu terbatasnya lapangan
pekerjaan dan terbatasnya sumber daya alam.
27Usulan Penanggulangan Kemiskinan dengan
Pendekatan Klaster dan Teknologi
- Perlunya pendekatan program baru untuk mengatasi
masalah terbatasnya lapangan pekerjaan dan
sumber daya alam. - Pendekatan yang diusulkan adalah melalui
pendekatan klaster dengan pendayagunaan teknologi
dan inovasi yang berdampak jangka panjang
terhadap pengurangan kemiskinan.
28Mengapa dengan pendekatan Klaster
- Pengembangan klaster bisa mengatasi terbatasnya
lapangan kerja - Memudahkan/menyederhanakan supply chain sehingga
infrastruktur yang dibangun bisa lebih efisien. - Lapangan kerja informal bisa dirubah menjadi
formal - Program lebih efisien dan berjangka panjang.
- Klaster bisa mengatasi kelemahan
integarasi/koordinasi antar program. - ------Data ttg early evidence of
clusters....
29Alasan pendekatan dengan technology/inovasi
- Disesuaikan dengan permasalahan kebutuhan
daerah - Mengatasi keterbatasan sumber daya alam dengan
menciptakan man made resources - Program berorientasi jangka panjang.
- Contoh (i) embung/rain harvest tech.
- (ii) energi (iii) food (agroforestry)
301st finding
Level RQ Findings Findings Evidence Policy implication
Macro Policy gap solusi program penanganan kemiskinan berbasis koridor di daerah dgn SDA SDM yang terbatas seperti Kabupaten Gn Kidul? 1st Finding Pendekatan spatial berbasis teknologi Embung air Energi angin Agro forestry Program Nasional daerah prioritas fasilitator tech transfer kelembagaan
Meso Faktor yang mempengaruhi pengembangan Agrotechnopark tahap lahirnya sebagai klaster untuk mempromosikan 2 tujuan pertumbuhan ekonomi dan penanganan kemiskinan 2nd finding
Micro Faktor apa yang mempengaruhi viabilitas Agrotechnopark sebagai sebuah unit usaha berkelanjutan berbasis komunitas 3rd finding
31PART 2 MESO
Faktor apa yang mempengaruhi pengembangan
Agrotechnopark pada tahap awal/lahirnya
sebagai sebuah cluster untuk mempromosikan
pertumbuhan ekonomi dan penanganan di daerah
bersumber daya terbatas
Lihat pembangunan klaster baru 2013
32AGRO-FORESTRY TECHNOPARK GN KIDUL sebagai
INITIATIF PEMBANGUNAN BERBASIS KLASTER
Klaster kelompok usaha/perusahaan berbasis
komunitas yang terkonsentrasi
secara geografis dan membutuhkan SDM
dengan spesialisasi tertentu, infrastruktur,
rantai pasokan serta lingkungan bisnis yang
sama.
33Target Pemda Kab GK 1. Pertumbuhan ekonomi 2.
Indeks Pembangunan Manusia 3. Penurunan angka
Kemiskinan
Fungsi ganda Cluster-based development
Single cluster Daur hidup cluster (lahir, tumbuh
dan mati) Entry strategy pada tahap lahir
Multiple clusters (sinergi vertikal dan
horizontal) Desain-Perencanaan-Implementasi-Renew
al
Vertikal rantai pasokan Horizontal faktor
pendukung Hanya pada desain perencanaan
34Klaster Penanggulangan Kemiskinan
Literatur
Pembangunan Klaster
Penciptaan Lapangan kerja
Penanggulangan Kemiskinan
sequential
Paralel linkage
Argumen tim
Penanggulangan Kemiskinan
Spesialisasi talent
Pembangunan Klaster
Kelembagaan
Penciptaan Lapangan kerja
Strat Infrastruktur
Daerah tertinggal Perlu teknologi
354
3
6
1
2
5
36Klaster komunitas
Penjelasan
Kombinasi agroforestry seperti hasil hutan,
ternak dan energi angin termasuk fasilitas
rekreasi pendidikan
Agroforestry energi
?
Pantai Baron sdh memiliki pasar tersendiri
walaupun masih lokal dan terbatas
?
Pariwisata
?
Terdapat cikal bakal kapasitas produksi hasil
tani dan Termasuk packagingh lokal dan terbatas
Pengolahan
Skala kecil dan baru dikembangkan namun
berpotensi melayani pasar regional
?
Buah2an
?
Pelabuhan disisi samudra dengan potensi
perikanan yang cukup besar jika dikembangkan dg
processing
Perikanan
Ada indikasi awal bahwa daerah ini berpeluang
untuk Produksi sayur dan hasil hutan namun utk
Jogja
?
Sayuran Hasil hutan
37Sebaran spasial potensi klaster komunitas
Ke Semarang
- Berpotensi
- Belum sinergi
- vertikal
- horizontal
- Tidak ada plan
- Ada peluang
- spesialisasi
- Akses tunggal
- ke jogja
Ke Jakarta
Ke Solo
Kota Jogjakarta
4
3
Wonosari
6
1
2
5
38SINGLE CLUSTER (yg dipilih) technopark
Agroforestry technopark
viable
Cluster berbasis Teknologi transfer
Faktor apa yg mempengaruhimengingat Kondisi
objektif yang ada?
39HASIL OBSERVASI
- Disinergikan dengan cikal bakal supply chain
- Edutainment sbg entry point dan generator cash
- Ada dukungan Pemda lokal
- Bibit
- Sistem produksi pemasaran
- Infrastruktur edutainment
- Investasi stimulan
- Dibutuhkan Perencanaan spasial yang komprehensif
- Perlu di demonstrasikan sinergi dengan klaster
lain sbg quick win
402nd finding
Level RQ Findings Findings Evidence Policy implication
Macro Policy gap solusi program penanganan kemiskinan berbasis koridor di daerah dgn SDA SDM yang terbatas seperti Kabupaten Gn Kidul? 1st Finding Pendekatan spatial berbasis teknologi Embung air Energi angin Agro forestry Program Nasional daerah prioritas fasilitator tech transfer kelembagaan
Meso Faktor yang mempengaruhi pengembangan Agrotechnopark tahap lahirnya sebagai klaster untuk mempromosikan 2 tujuan pertumbuhan ekonomi dan penanganan kemiskinan 2nd finding ada cikal bakal supply chain Edutainment sbg entry point dukungan Pemda lokal perenc spatial klaster lain yg bersinergi quick win klaster sbg sarana pendidikan/training investasi pemda bibit infrastruktur sinergi klaster lain data nasional klaster komunitas pedoman nasional pengembangan klaster komunitas Spatial based Jenis investasi pemerintah
Micro Faktor apa yang mempengaruhi viabilitas Agrotechnopark sebagai sebuah unit usaha berkelanjutan berbasis komunitas 3rd finding n/a n/a n/a
41PART 3 MIKRO
Faktor apa yang mempengaruhi viabilitas
Agroforestry technopark sebagai sebuah unit
usaha berbasis komunitas?
42Agro Forestry Park Strategic Business Plan
43Progress
- Rough business and operational concept is drafted
- Financial analysis still need detailed data
44General facts and concept of Agroforesty
Technopark
- Located in desa Kanigoro, kec. Saptosari, Kab.
Gunungkidul - Area allocated 28Ha from Dinas Kehutanan Propinsi
DIY - Main concept behind Agroforestry technopark is to
improve the livelihood of Gunungkidul people
through agroforestry
45Vision and Mission
- Developed and discussed in meeting with Gunung
Kidul Officials in a meeting in Jogjakarta (April
2013)
46Vision and Mission
- Vision
- to become a leading institution in agro tourism
and agricultural education in Indonesia - Mission
- to provide learning and capacity development
activities for farmers in Indonesia, particularly
farmers in Gunung Kidul Regency in order to
contribute toward reducing poverty in Gunung
Kidul Regency - to provide agro-forestry themed educative tourism
experience to visitors of Gunung Kidul Regency. - to become a self-sustaining agro-forestry
institute by producing and selling a variety of
agro-forestry products as well as by providing
agro-forestry themed tourism experience to the
general public. - To promote sustainable development through
practices of integrated farming that makes use of
all farm products (including its byproducts and
leftovers) as well as minimizing the use of non
organic materials.
47Objectives
- Long term TO BE DISCUSSED
- Short term TO BE DISCUSSED
48Business Scope
- Agroforestry edu tourism
- Museum and research center
- Forestry Recreational activities
- Production and sales of various agroforestry
products (woods and crops)
49Products and Services Offered
- Agroforestry museum and research center
- Features museum with exhibits about
agroforestry/agriculture from time to time - Visitor experience will also include guided tour
to cattleshed and greenhouse/hydroponics area to
learn about cattle farming and green house
farming, including biogas production, etc
50Products and Services Offered
- Forestry Recreational Activities
- Sightseeing aroung agroforestry technopark by
shuttle bus and visit a real agroforestry model - Cycling (cycling track provided, bicycle may be
provided for rent) - Trekking/hiking
- Camping ( some patch of land may be prepared for
camping ground) - Lodging services
- Others (e.g. outbound activities may be possible)
51Products and Services Offered
- Production and sales of agroforestry products
- Woods
- Jati, Akasia, etc
- Non woods crops
- Jahe, kunyit, temu lawak, sereh, etc
- Bioenergy raw materials
- Nyamplung, kemiri sunan, jarak pagar, etc
- Meats and other animal products
- Sapi, kambing, ayam, telur ayam, susu, etc
52SWOT Analysis
- Strengths
- Location close to other development clusters
(Baron Techno Park, Baron Beach, as well as other
beaches in vicinity) - Support from local as well as provincial
government (in various forms such as ease of
permits, support for seeds, funding for
facilities development and market access
development) - Development of Baron Agro Forestry Park is part
of greater development plan from local
Government, therefore ensuring ease of access to
main road connecting Baron with other areas - Land availability (28 Ha.) and its use permit is
secured and guaranteed by the Provincial
Government - Land topography is suitable for use as Agro
Forestry Park - Relatively low living cost and wages of workers
- Others..to be discussed
53SWOT Analysis (2)
- Weaknesses
- Facilities and infrastructure development is
still underway - Work ethic and service mindset of local workers
are still to be developed (e.g. lack of
productivity due to not work full time in a day) - Underdeveloped quality of human resources for
farming - Others?.... TO BE DISCUSSED
54SWOT Analysis (3)
- Opportunities
- Strong market demand for agricultural products
- Plenty of cooperation and investment
opportunities with third parties for development
of processing plant as well as tourism facilities - Market access is ready should production reach
economic order quantity - Availability of relatively simple and applicable
agro forestry technology - Strong interest in bio energy opens market
opportunity for energy raw materials from plants
products - Development of other clusters, particularly
tourist attractions sites around Baron area - Others?....TO BE DISCUSSED
55SWOT Analysis (4)
- Threats
- Fluctuating commodity price
- Climate change potentially disrupt production as
well as tourist arrivals. - Some permits require approval at national
government level, this could take some time to
process - Potential disruption in supply of seeds
56Legal and institutional arrangement
- Local government envision AFTP to use Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) for institutional arrangement - BUMDes seems to be supported with existing laws
(UU no 32/2004, PP no 72/2005, Permendagri
39/2010, Perda Kab Gn. Kidul no 5/2008 and no
5/2010) - Various funding sources and cooperations is also
accommodated in existing legal frameworks
57Legal and institutional arrangement
- Certain concerns regarding this type of
institutional arrangement - Only one commisioner (Kepala desa sits in this
position ex-officio) - Director/manager and head of business units must
come from local resident of the village, in short
run this could limit talent pool for this
position
58Proposed organization structure (1)
59Proposed organization structure (2)
60Proposed organization structure (3)
61Proposed organization structure (4)
62Proposed operational flow Agroforestry Museum
and Research Center
63Proposed operational flow Agroforestry Museum
and Research Center
64Operational flow for Agroforestry Production and
Marketing
65Agroforestry Production Schedule (to be discussed)
66Issues to be discussed
- Input to refine financial aspects
- Design of Agroforestry model to be adopted
- Price and ideal quantity of input (seeds,
fertilizers, labor, etc) - Typical yield of each crops and their cycle time
- Human resource needs and qualification
- Ideas about services to be provided in
agroforestry edu tourism segment? - Assumptions required to make this business work
671st, 2nd and 3rd findings per Agustus 2013
Level RQ Findings Findings Evidence Policy implication
Macro Policy gap solusi program penanganan kemiskinan berbasis koridor di daerah dgn SDA SDM yang terbatas seperti Kabupaten Gn Kidul? 1st Finding Pendekatan spatial berbasis teknologi Embung air Energi angin Agro forestry Program Nasional daerah prioritas fasilitator tech transfer kelembagaan
Meso Faktor yang mempengaruhi pengembangan Agrotechnopark tahap lahirnya sebagai klaster untuk mempromosikan 2 tujuan pertumbuhan ekonomi dan penanganan kemiskinan 2nd finding ada cikal bakal supply chain pendidikan sbg entry point dukungan Pemda lokal perenc spatial klaster lain yg bersinergi quick win klaster sbg sarana pendidikan/training investasi pemda bibit infrastruktur sinergi klaster lain data nasional klaster komunitas pedoman nasional pengembangan klaster komunitas Spatial based Jenis investasi pemerintah
Micro Faktor apa yang mempengaruhi viabilitas Agrotechnopark sebagai sebuah unit usaha berkelanjutan berbasis komunitas 3rd finding talenta lokal spesialisasi perspektif investasi jk pjg ada pasar lokal kelembagaan data SDM potensi unik GK kebutuhan investasi JP-JM-Jpanjang diserap pasar jogja kejelasan kelembagaan pengembangan talenta lokal Formalisasi sektor informal desa Kelembagaan desa (UU desa) database pasar utk dukung klaster
68SELAMAT BERDISKUSI