Title: RANCANGAN RPJPD KABUPATEN SUBANG 2025
1\
RANCANGAN RPJPD KABUPATEN SUBANG 2025
PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG
2DASAR HUKUM PENYUSUNAN RPJPD BERDASARKAN UU NO
25 THN 2004, UU NO 32 THN 2004 DAN SE MENDAGRI
050/2020/SJ TAHUN 2005 TTG PETUNJUK PENYUSUNAN
DOKUMEN RPJPD DAN RPJMD
UU No 25 Thn 2004
Pasal 1
Rencana Pembangunan Jangka Panjang ynag
selanjutnya disebut RPJP adalah dokumen
perencanaan untuk periode 20 (dua puluh tahun)
Pasal 5
RPJP Daerah memuat Visi, Misi dan Arah
Pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional
Pasal 10
(2) Bapeda menyiapkan Rancangan RPJP Daerah
Pasal 11
(3) Bapeda menyelenggrakan Musrenbang Jangka
Panjang Daerah
3Pasal 12
(2) Bapeda menyusun Rancangan akhir RPJP Daerah
berdasarkan hasil Musrenbang Jangka Panjang
Daerah
Pasal 13
(2) RPJP Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah
4TATA CARA PENYUSUNAN RPJPD (SE MENDAGRI TENTANG
PETUNJUK PENYUSUNAN RPJPD)
5ALUR PIKIR PENYUSUNAN RPJPD KABUPATEN SUBANG
KONDISI (MINIMAL10 THN KE BELAKANG
ANALISA
OUTPUT
SEBELUM KRISIS
PASCA KRISIS
PERMASALAHAN
PREDIKSI
GEOMORFOLOGI DAN LINGK HIDUP
KEBERHASILAN
HARAPAN
DEMOGRAFI
PELUANG
CITA-CITA
EKONOMI DAN SDA
ANCAMAN
SOSIAL BUDAYA POLITIK
BERKESINAMBUNGAN,,TERARAH DAN TERUKUR
PRASARANA SARANA
PEMERINTAHAN
VISI
TAHAP I
TAHAP II
TAHAP III
TAHAP IV
DLL
2005- 2009
2010- 2014
2014-2019
2020- 2025
MISI
ARAH PEMBANGUNAN
CALON KEPALA DAERAH
RENSTRA
RPJMD
RPJMD
RPJMD
6TANGGAPAN TERHADAP VISI (HASIL MUSRENBANG RPJPD
DI 22 KEC)
7ANALISA MASING MASING KONDISI UMUM KAB. SUBANG
8ASPEK DEMOGRAFI
9ANALISA KEKUATAN
1. Peran KB sangat efektif dalam mengatur
kelahiran yang berdampak pada pengaturan
komposisi umur penduduk dan lebih jauh lagi
berperan dalam mewujudkan kelauarga yang
berkualitas 2. Rendahnya LPP Kabupaten Subang
dibandingkan dengan Kabupaten lain di Jawa
Barat
ANALISA KELEMAHAN
- Tingkat perkawinan di bawah umur selama kurun
waktu 12 tahun terakhir relatif tinggi di atas 40
, hal ini bila di biarkan akan menimbulkan LPP
cenderung tinggi serta permasalahan sosial baik
munculnya KK Miskin baru atau meningkatnya Wanita
Rawan Sosial Ekonomi serta kasus kematian bayi - Kemiskinan yang tinggi harus mendapat perhatian
serius terutama kemiskinan struktural yang
disebabkan oleh potensi yang sangat rendah baik
SDM, modal maupun sulitnya akses terhadap
lapangan kerja secara permanen. - Tidak produktifnya tenaga kerja yang bergerak di
sektor pertanian sebagai akibat dari sektor
pertanian masih tradisional belum mengarah pada
peningkatan nilai tambah produksi - Rendahnya keterampilan tenaga kerja Penduduk
Kabupaten Subang - Perilaku diskriminatif orang tua/dunia usaha
terhadap gender.
10ANALISA PELUANG
- Komitmen yang tinggi baik di tingkat Pemerintah
Pusat, Propinsi maupun stakehoder lainnya
terhadap pengentasan permasalahan pengangguran
dan kemiskinan. - Komitmen yang tinggi baik di tingkat Pemerintah
Pusat maupun Propinsi dalam menekan ledakan
jumlah penduduk
ANALISA ANCAMAN
1. Jumlah tenaga yang besar dan tidak produktif
tidak sebanding dengan kesempatan kerja yang
dibutuhkan sebagai dampak belum kondusfinya iklim
investasi usaha. 2. Tingginya kesenjangan sosial
yang diakibatkan rendahnya keterampilan kerja
penduduk Kabupaten Subang dibanding dengan
Kabupaten lainnya.
11ASPEK SOSIAL BUDAYA
12ANALISA KEKUATAN
- Komitmen yang tinggi stakehoder di Kabupaten
Subang terutama pengentasan Wajar Dikdas yang
tertuang dalam Keputusan Bupati Nomor
421.2/207-BAP/2002 tentang Wajar Dikdas 9 Tahun
di Kabupaten Subang dan Instruksi Bupati Nomor
IA/2004 tentang Pembentukan Pokja Wajar Dikdas di
tingkat kecamatan dan desa. - Komitmen Pemerintah Daerah untuk mengalokasikan
Anggaran Belanja kegiatan untuk bidang Pendidikan
dalam APBD mendekati 20 - Komitmen Pemerintah Daerah untuk memprioritskan
urusan kesehatan
13ANALISA KELEMAHAN
- Permasalahan Sosial lainnya relatif tinggi
seperti WTS, WRSE, Pengemis, dll - Masih fluktuatfnya Jumlah DO baik di tingkat SD,
SMP dan SMA - Tingkat capaian Rata-Rata Lama Sekolah dan AMH
yang cenderung meningkat tetapi tidak signifikan
terhadap pencapaian Indeks Pendidikan, - Akses layanan sekolah terhadap murid belum
merata. - Masih kurangnya sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan - Masih tingginya kasus penyakit-penyakit berbasis
lingkungan.
14ANALISA PELUANG
- Komitmen yang tinggi Pemerintah Pusat dan
Propinsi terhadap Pendidikan yang termuat dalam
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 31, Undang
Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional serta Surat Keputusan
Gubernur Jawa Barat Nomor 34 Tahun 1999 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Wajar Dikdas 9 Tahun
di Jawa Barat. - Komitmen yang tinggi Pemerintah Pusat dan
Propinsi terhadap Kesehatan yang termuat dalam
Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
kesehatan, - Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun
2001 tentang Pokjanal Posyandu serta Adanya
Sistim Kesehatan Nasional (SKN) dan Standar
Pelayanan Minimal (SPM). - Urusan Pendidikan, Kesehatan, Sosial dan Budaya
menjadi urusan Wajib dalam Permendagri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah - Pangsa Pasar Tenaga Kerja di Dalam dan Luar
Negeri menuntut Persyaratan Lulusan SLTA. - Kemudahan bagi pihak swasta untuk
menyelenggarakan layanan pendidikan formal,
pendidikan non formal dan pendidikan informa - Terselenggaranya pelayanan kesehatan oleh sektor
swasta.
15ANALISA ANCAMAN
- Tingkat Kompetisi semakin tinggi akibat era
globalisasi. - Perilaku diskriminatif orang tua/dunia usaha
terhadap gender. - Kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak
rendah terutama di daerah pantura. - Pengaruh budaya yang negatif sebagai dampak dari
era globalisasi dan informasi. - Kemudahan untuk mendapat uang bagi anak usia
sekolah di wilayah pantura menjadi kontra
produktif terhadap minat sekolah. - Ditemukanya penderita penyakit HIV dan AIDS
16ASPEK EKONOMI
17ANALISA KEKUATAN
- Tersedianya Sumber Daya Alam dan mineral yang
potensial - Pembangunan ekonomi di Kabupaten Subang
sesungguhnya berada pada jalur yang diharapkan
(On The Track) terbukti bahwa pada puncak Krisis
ekonomi di tahun 1997 dan 1998 LPE Kabupaten
Subang (-7.7) jauh di atas LPE Propinsi yang
terpuruk hingga -17.7 .Dimana dari 9 sektor
yang ada, sektor Pertanian, Industri pengolahan
dan restaurant cukup stabil dalam memberikan
kontribusi terhadap LPE - Jumlah KUKM dan Wisatawan Nusatantara yang
cenderung meningkat terutama pasca Krisis ekonomi
- Ditetapkannya Zona Industri seluas 11.000 ha.
18ANALISA KELEMAHAN
- Tidak seimbangnya Kontribusi PDRB pertanian
(38-42) dengan tenaga kerja yang digunakan
(46-58) Telah disebutkan sebelumnya bahwa
Sektor Pertanian merupakan kontributor
terbesar dalam perekonomian daerah dari tahun
1993-2005 berkisar 38 42 . Ha l ini tentu
saja menjadi potensi yang menggembirakan, namun
bila dibandingkan dengan faktor input dalam hal
ini tenaga kerja ada hal yang harus menjadi
perhatian serius karena tidak seimbangnya jumlah
tenaga kerja Tahun 1993-2005 yang berkisar 50-58
, luas kepemilikan lahan yang hanya 0,3 ha
dengan hasil PDRB pertanian. Atau dengan kata
lain bahwa sektor ini walaupun menjadi penyumbang
terbesar dalam perekonomian Subang tetapi
sesuangguhnya tidak produktif. Bahkan apabila
tidak mendapat perhatian serius akan berpengaruh
terhadap permasalahan lainnya kemiskinan
struktural, budaya yang kontradiktif terhadap
pendidikan, dan pengangguran terselubung. - Produk pertanian yang ada selama ini secara umum
kurang bernilai tambah dan berdaya saing - Kepemilikan lahan masyarakat petani rata-rata 0,3
ha. - Penerapan Teknologi masih Rendah.
- Kualitas SDM masih rendah
- Jumlah Keluarga Miskin yang cenderung mengkat
- Tingginya Pengangguran.
- Akses untuk mendapatkan modal sulit.
- Peningkatan Sarana Pendukung Kepariwisataan mesih
belum optimal
19ANALISA PELUANG
- Terbukanya Pasar Tenaga Kerja Luar Negeri.
- Adanya Jejaring Agribisnis, Pariwisata dan
Industri. - Rencana Pembangunan Jalan Tol
- Adanya Lembaga Latihan Kerja dan Badan Pengkajian
Penerapan Teknologi Tepat Guna.
ANALISA ANCAMAN
- Standarisasi produk.
- Era persaingan pasar bebas.
20ASPEK SARANA PRASARANA
21ANALISA KEKUATAN
- Komitemen yang tinggi stakeholder di Kabupaten
Subang terhadap penanganan infrastruktur wayah - Dukungan anggaran yang selalu meningkat dan
menjadi prioritas utama dalam pembangunan
22ANALISA KELEMAHAN
- Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap sarana
prasarana insfrastruktur yang ada sebagai contoh
para pengguna jalan yang melintasi jalan
Kabupaten, tidak mengindahkan batasan maksimum
beban jalan, demikian juga terhadap sarana
irigasi yang tidak terpelihara dengan baik. - Kondisi tanah yang labil terutama di daerah
pantura menyebabkan jalan yang ada mudah
mengalami kerusakan - Belum optimalnya mekanisme dan penyediaan dana
dalam pengelolaan infrastrukturPengelolaan
Infrastruktur sebagian besar dilakukan oleh
Pemerintah yang kemampuan pendanaannya masih
terbatas. Dana Pemerintah untuk pengelolaan
infrastruktur masih jauh lebih rendah dari yang
dibutuhkan. Dengan dana yang sangat terbatas
tersebut, secara umum pemerintah hanya dapat
melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan
terhadap infrastruktur yang ada. Sedangkan
kegiatan pembangunan, peningkatan dan
rehabilitasi infrastruktur yang membutuhkan dana
relatif besar seringkali tertunda bahkan tidak
dapat terlaksana - Tingginya endapan Lumpur di saluran irigasi, kali
pembuang dan di muara. - Kurang terpeliharanya saluran irigasi tersier
bahkan tidak sedikit saluran cacing hillang.
- Struktur tanah yang labil terutama di daerah
pantura - menyebabkan kerusakan jalan relatif tinggi
mencapai 49 - 2. Beban kendaraan yang relatif tinggi
- 3.Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap
pengelolaan - irigasi akibat hilangnya organisasi P3A Mitra
Cai
ANALISA ANCAMAN
- Standarisasi produk.
- Era persaingan pasar bebas.
23LANJUTAN
- cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Subang
baru mencapai 75 , sedangkan untuk pelayanan
air minum PDAM sampai tahun 2005 baru mencapai
22.222 rumah tangga dimana dari 22 kecamatan baru
14 yang terlayani dan sisanya belum terlayaninya
yakni kecamatan Tanjungsiang, Cijambe, Cibogo,
Cipeundeuy, Pabuaran, Cikaum dan Legonkulon.
Sedangkan untuk sarana listrik masih terdapat 5
kecamatan yang presentase jumlah konsumen kurang
dari 50 . Kecamatan tersebut secara berurutan
adalah Ciasem, Cikaum, Blanakan, Cipunagara, dan
yang terkecil persentasenya adalah Kecamatan
Legonkulon (25,81). - Sarana penampungan sampah yang tersedia, kurang
memadai dan tidak seimbang dengan luas wilayah
pelayanan dan volume sampah yang harus ditampung - Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat
dalam memelihara kebersihan dan keindahan Kota .
- Struktur tanah yang labil terutama di daerah
pantura - menyebabkan kerusakan jalan relatif tinggi
mencapai 49 - 2. Beban kendaraan yang relatif tinggi
- 3.Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap
pengelolaan - irigasi akibat hilangnya organisasi P3A Mitra
Cai
ANALISA ANCAMAN
- Standarisasi produk.
- Era persaingan pasar bebas.
24ANALISA PELUANG
- Adanya alternatif berbagai macam teknologi dalam
penanganan jalan - Adanya rencana pembangunan infrastruktur Jalan
tol - Adanya Kebijakan baru dalan penanganan irigasi
melalui PKPI
ANALISA ANCAMAN
Masih adanya daerah yang potensial rawan bencana
25DASAR PENENTUAN VISI
26ANALISIS KONTRIBUSI THDP LPE
ada 3 sektor terbesar dan cukup tegar terhadap
krisis ekonomi yakni Pertanian (Agrobusines),
Industri Pengolahan (Industri) dan Restauran
(Pariwisata).
I
TAHUN PERTANIAN INDUSTRI PENGOLAHAN RESTAURAN
1993 41.19 8.01 5.72
1994 41.46 7.94 5.85
1995 41.19 7.82 5.77
1996 40.56 7.67 5.71
1997 39.46 7.24 5.92
1998 41.88 5.63 6.23
1999 42.04 5.30 6.20
2000 41.47 5.24 5.98
2001 40.02 5.12 6.08
2002 39.13 4.97 5.90
2003 38.01 4.82 5.85
2004 34,01 13,67 6,61
2005 33,06 13,84 6,70
27- KEUNGGULAN LAINNYA
- AGRIBISNIS
- (1)Agribisnis merupakan aktivitas ekonomi yang
berbasis pada sumber daya lokal. Karena akan
membuka peluang untuk memunculkan sektor ekonomi
yang mempunyai keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif dalam konteks regional
nasional atau global. - (2)Agribisnis merupakan kegiatan ekonomi yang
berbasis pada sumber daya hayati yang dapat
diperbaharui (renewable resources). Oleh karena
itu diperlukan suatu aktivitas ekonomi yang
berbasis pada penggunaan sumber daya yang dapat
diperbaharui. - (3)Agribisnis merupakan kegiatan ekonomi yang
dilibatkan aktivitas ekonomi masyarakat
mayoritas. Pembangunan ekonomi daerah otonom
adalah pembangunan yang dilakukan oleh dan untuk
kepentingan kesejahteraan masyarakat setempat.
Oleh karena itu pembangunan ekonomi di daerah
otonom memerlukan keterlibatan mayoritas
masyarakat lokal. - (4)Agribisnis sebagai sektor ekonomi yang
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang meliputi
pangan, serat dan papan. Produk-produk tersebut
merupakan kebutuhan dasar yang tidak akan pernah
berkurang sejalan dengan perkembangan penduduk. - (5)Agribisnis merupakan fondasi perkembangan
ekonomi. Banyak negara yang perekonomiannya
berkembang menjadi negara maju diawali dengan
perkembangan sektor pertanian yang tangguh.
28- INDUSTRI
- Sektor Industri sangat berdampak pada
penanggulangan pengangguran dan kemiskinan karena
memberi kesempatan peluang kerja bagi penduduk di
Kabupaten Subang - Adanya peluang zona industri akan lebih
termanfaatkan dengan rencana pembangunan jalan
tol di Kabupaten Subang - Kecenderungan tingginya nilai produksi UKM di
Kabupaten Subang sebagaimana tabel di bawah ini
Tabel 2 Perkembangan nilai produksi UKM di
Kabupaten Subang
Tahun 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999
Nilai Produksi 6,07 M 15,9 M 18,0 M 18.1 M 21,9 M 36,0 M 39,8 M
Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Nilai Produksi 40,2 M 42,3 M 45,3 M 56,6 M 62,7 M 62,9 M
29- PARIWISATA
- Banyaknya potensi wisata alam yang memberikan
peluang untuk di kembangkan - Relatif banyaknya kunjungan wisatawan Nusantara
dan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Subang
sebagaimana tabel di bawah ini
Tahun 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000
Wisnu 804.025 1.206.184 1.737.987 1.806.738 1.893.235 1.298.697 1.888.388 2.663.213
Wisman 85.851 85.856 92.759 102.373 72.480 34.399 67.331 34.078
Tahun 2001 2002 2003 2004
Wisnu 3.020.969 3.320.000 3.860.665 4.558.965
Wisman 34.544 38.100 42.672 47.792
30ANALISIS GROWTH AND SHARE
2
PERTANIAN KONDISI MENURUN
PERDAGANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN RESTAURAN JASA
PEMERINTAHAN UMUM KONDISI STABIL
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN LISTRIK, GAS DAN AIR
BERSIH PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI KONDISI
POTENSIAL
BANGUNAN DAN KONSTRUKSI KONDISI RENDAH
31HASIL ANALISA GROWTH DAN SHARE
- KEGIATAN UTAMA (CORE BUSINES) YANG TERPILIH
- PERDAGANGAN STABIL
- (Sektor ini memiliki pertumbuhan di atas
rata-rata dan memiliki kontribusi di atas
rata-rata tetapi di bawah sektor pertanian, hal
ini disebabkan dalam kondisi krisis moneter
ternyata usaha yang paling mudah dan
menguntungkan adalah perdagangan baik pedagang
besar maupun eceran. Hal ini tercermin dari
makin banyaknya toko modern, toko, kios , warung.
Hal ini tentu saja menjadi peluang manakala
sektor pertanian dapat memanfatkannya secara
optimal. Misalnya bahwa hasil pertanian Subang
dapat tersaji bukan hanya di pasar tradisional
tetapi ditoko-toko modern sehingga meningkatkan
nilai tambah dan daya saing produk itu sendiri.
Dengan demikian perdagangan dan sektor pertanian
menjadi kekuatan yang tidak dapat terpisahkan dan
saling menunjang. - PERTANIAN MENURUN
- (Hal Ini Disebabkan Sektor Ini Mengalami
Kejenuhan Akibat Nilai Tambah Dan Daya Saing yang
Kurang Tetapi Memiliki Kontribusi Terbesar Dalam
Pertumbuhan Perekonomian Daerah, sehingga tetap
harus dipertahankan danditingkatkan
32- Hal yang menyebabkan kejenuhan pada sektor
pertanian/agribisnis adalah - Hasil secara makro dari sektor pertanian hanya
menyumbangkan sekitar - 38 dari jumlah tenaga kerja yang mencapai
57.82 - Kepemilikan lahan hanya mencapai 0.31 ha dgn
demikian tenaga kerja di - sektor pertanian kebanyakan hanya buruh tanu
dan petani gurem - Kesuburan tanah yang berkurang akibat pemanfaatan
yang terus menerus - solusinya
- Optimalisasi keterlibatan seluruh unsur pelaku
bisnis dan seluruh unsur pemerintahan - daerah dalam penyusunan rencana pembangunan
mulai dari pengadaan input - pertanian, para petani produsen produk
primer, para pengolah hasil dan para - pemasar hasil pertanian
- Pentahapan yang jelas dan terarah mengenai
tahapan pencapaian daerah - agribisnis yang nantinya akan dituangkan
secara bertahap dalam arah kebijakan lima - tahunan dengan memperhatikan potensi
kewilayahan. - Transformasi lapangan kerja dengan menumbuhkan
sentra sentra UKM di tiap - kecamatan yang memiliki nilai produk
competitive dan comparativ
33- INDUSTRI PENGOLAHAN STABIL
- Hal yang menyebabkan sempat turunnya industri
pengolahan pada saat krisis ekonomi adalah karena
- Industri kecil dan menengah bahan baku nya tidak
berasal dari alam / padat - modal dan terkena pengaruh kurs dollar
34- RESTAURAN STABIL
- (SEKTOR INI STABIL KARENA PERTUMBUHAN DI ATAS
RATA-RATA DAN KONTRIBUSINYA DI ATAS RATA-RATA
AKAN TETAPI PERLU DITINGKATKAN - Peningkatan Sektor ini dapat dilihat dari jumlah
kunjungan wisatawan yang meningkat walaupun
sempat menurun pada saat krisis tetapi meningkat
kembali secara signifikan setelah krisis terjadi.
Selain itu sektor ini sangat ditunjang oleh
potensi alam dan budaya di Kabupaten Subang yang
cukup potensial untuk dikembangkan
35KESIMPULAN 2 ANALISIS
36KESIMPULAN PEMILIHAN VISI DARI BERBAGAI
ALTERNATIF PILIHAN DARI HASIL MUSRENBANG RPJPD DI
TINGKAT KECAMATAN
Terwujudnya Kabupaten Subang sebagai Daerah
Agribisnis, Pariwisata dan Industri yang
Berwawasan Lingkungan dan Religius serta
Berbudaya melalui Pembangunan Berbasis Gotong
Royong pada Tahun 2025
37LANJUTAN .
- SELAIN ITU DALAM VISI SUBANG, DITUANGKAN PULA
PRASYARAT KEBERHASILAN PEMBANGUNAN YANG HARUS
DILAKSANAKAN DALAM KURUN WAKTU 20 TAHUN KE DEPAN
DENGAN PENJELASAN SEBAGAI BERIKUT - BERWAWASAN LINGKUNGAN
- PEMBANGUNAN HARUS MEMPERHATIKAN DAYA DUKUNG
LINGKUNGAN MENGINGAT SUMBER DAYA ALAM SIFATNYA
TERBATAS. DENGAN DEMIKIAN RASIONALISASI
PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM AKAN MENJAMIN
KELANGSUNGAN PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN. - BERBUDAYA
- PEMBANGUNAN YANG DILAKSANAKAN HARUS MAMPU
MENINGKATKAN KUALITAS MASYARAKAT YANG BERBUDAYA
SEBAGAI PRASYARAT KEBERHASILAN PEMBANGUNAN YAKNI
MASYARAKAT YANG BEPENDIDIKAN, SEHAT, SEJAHTERA,
DEMOKRATIS, DAN MENJUNJUNG SUPREMASI HUKUM. - RELIGIUS
- PEMBANGUNAN YANG DILAKSANAKAN HARUS MAMPU
MENINGKATKAN MASYARAKAT YANG AGAMIS SEBAGAI
PENYEIMBANG ANTARA KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI - GOTONG ROYONG
- POLA GOTONG ROYONG OLEH SEMUA PIHAK TERBUKTI
AKAN SANGAT EFEKTIF DALAM MENUNTASKAN
PERMASALAHAN DI KABUPATEN SUBANG, SEHINGGA
MEMERCEPAT TERWUJUDNYA SUBANG YANG MAJU DAN
SEJAHTERA.
38MISI KABUPATEN SUBANG
- MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS
- MEWUJUDKAN PEREKONOMIAN DAERAH YANG TANGGUH
BERBASIS AGRIBISNIS, PARIWISATA DAN INDUSTRI - MEWUJUDKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG ASRI DAN LESTARI
- MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
39MISI 1 MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA
YANG BERKUALITAS
- MISI DIJABARKAN KE DALAM ARAH PEMBANGUNAN YANG
TERDIRI DARI - TUJUAN DAN SASARAN
- TUJUAN MISI I
- MEWUJUDKAN SDM YANG SEHAT
- MEWUJUDKAN SDM YANG BERPENDIDIKAN
- MEWUJUDKAN SDM YANG BERIMAN, BERTAQWA, DAN
BERAKHLAK MULIA - MEWUJUDKAN SDM YANG BERBUDAYA, PRODUKTIF,
MANDIRI, MAJU DAN BERDAYA SAING
40TUJUAN 1 MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA
YANG SEHAT
- INDIKASI KEBERHASILAN TUJUAN ADALAH AHH DI
TAHUN 2025 - MENCAPAI 79,11 TAHUN DAN AKB 28 / 100- KH
(KONDISI HARD ROCK) - ARTINYA KEMATIAN BAYI HANYA DISEBABKAN OLEH
FAKTOR GENETIK - (ANGKA PROYEKSI RATA-RATA DARI TAHUN 1999-2006)
- SASARAN
- MENINGKATNYA PELAYANAN KESEHATAN
- - BANGUNAN PUSKESMAS BAIK 100
- - BANGUNAN PUSTU BAIK 90
- - BANGUNAN POLINDES BAIK 80
- - LAYANAN GAKIN 100 . DLL
- MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN
- - CAKUPAN JAMBAN KELUARGA 90
- - CAKUPAN PENGGUNAAN AIR BERSIH 92 DLL
- 3. MENINGKATNYA PERILAKU BUDAYA YANG MEMAHAMI
KESEHATAN - - MASAYARAKAT BERSTANDAR PHBS 80 DLL
41TUJUAN 2 MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA
YANG BERPENDIDIKAN
- INDIKASI KEBERHASILAN TUJUAN ADALAH SUBANG
TELAH - MENUNTASKAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN (SETINGKAT
SMA) DIMANA - TAHUN 2025 RRLS MENCAPAI 12,56 DAN AMH MENCAPAI
97,8 - (ANGKA PROYEKSI RATA-RATA DARI TAHUN 1999-2006)
- SASARAN
- MENINGKATNYA PELAYANAN PENDIDIKAN DASAR
- - DO SD, SMP DI TAHUN 2025 0
- - BANGUNAN SD BAIK DAN SEDANG 100 SEJAK
TAHUN 2008 - - BANGUNAN SLTP BAIK DAN SEDANG 100 DI
AKHIR RPJMD 2 - MENINGKATNYA PELAYANAN PENDIDIKAN MENENGAH
- - DO SLTA DI TAHUN 2025 0
- - BANGUNAN SLTA BAIK DAN SEDANG 100 DI
AKHIR RPJMD 2 - - ADANYA BANGUNAN SMK DI TIAP KECAMATAN DI
AKHIR RPJMD 2 - - JUMLAH LULUSAN SMK YANG MASUK PASAR KERJA
(2025) 50 - 3. MENINGKATNYA KUALITAS TENAGA PENDIDIK DAN
KESEJAHTERAAN PENDIDIK - DLL
42TUJUAN 3 MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG
BERIMAN, BERTAQWA DAN BERAKLAHK MULIA
- INDIKASI KEBERHASILAN TUJUAN ADALAH
MENINGKATNYA KERUKUNAN - HIDUP UMAT BERAGAMA, SEHINGGA TERCIPT RASA SALING
PERCAYA - TENGGANG RASA DAN HARMONIS
- SASARAN
- MENINGKATNYA KERUKUNAN HIDUP UAMT BERAGAMA
- MENINGKATNYA SDM YANG MEMILIKI KEMAMPUAN SQ, EQ
DAN SCQ
43TUJUAN 4 MEWUJUDKAN SDM YANG BERBUDAYA,
PRODUKTIF, MANDIRI, MAJU DAN BERDAYA SAING
- SASARAN
- MENINGKATNYA LPP
- MNEKNGKATNYA KETERAMPILAN CALON TENAGA KERJA DAN
TENAGA KERJA - MENINGKATNYA KESTARAAN GENDER D BERBAGAI BIDANG
- MENINGKATNYA KREATIFITAS PEMUDA DAN PRESTASI OLAH
RAGA
44MISI 2 MEWUJUDKAN PEREKONOMIAN DAERAH YANG
TANGGUH BERBASIS AGRIBISNIS, PARIWISATA DAN
INDUSTRI
- TUJUAN MISI 2
- MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAERAH
- MENINGKATKAN INFRASTRUKTUR WILAYAH DALAM RANGKA
MENDUKUNG AGRIBISNIS, PARIWISATA DAN INDUSTRI
SERTA PELAYANAN LAINNYA - MEMBUKA PELUANG SEBESAR-BESARNYA SEBAGAI KAWASAN
YANG MENARIK UNTUK INVESTASI
45TUJUAN 1 MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAERAH
- INDIKASI KEBERHASILAN TUJUAN ADALAH
- MENUNURUNNA ANGKA KEMISKINAN DI TAHUN 2025 20
- MENUNURUNNA ANGKA PENGANGGURAN DI TAHUN 2025 20
RIBUAN - MENINGKATNYA PDRB (ADHK) DI TAHUN 2025 422
TRILLIUN - MENINGKATNYA PDRB PERKAPITA (ADHB) DI THN 2025
11 JUTA-AN - MENINGKATNYA DAYA BELI DI TAHUN 2025 703 RIBUAN
- SASARAN TUJUAN 1
- MENINGKATNYA USAHA AGRIBISNIS
- MENINGKATNYA USAHA INDUSTRI
- MENINGKATNYA USAHA KEPARIWISATAAN
- MENINGKATNYA USAHA PEREKONOMIAN LAINNYA
- MENINGKATKAN INFRASTRUKTUR WILAYAH DALAM RANGKA
MENDUKUNG AGRIBISNIS, PARIWISATA DAN INDUSTRI
SERTA PELAYANAN LAINNYA - MEMBUKA PELUANG SEBESAR-BESARNYA SEBAGAI KAWASAN
YANG MENARIK UNTUK INVESTASI
46MENINGKATNYA USAHA AGRIBISNIS
- PADA PERIODE AKHIR RPJPD PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
DIARAHKAN - PADA
- KETAHANAN PANGAN SEMAKIN MANTAP
- MELUASNYA SENTRA-SENTRA PRODUKSI YANG MEMENUHI
STANDAR PASAR - PEMANTAPAN PELUANG PASAR KE LUAR DAERAH
- PADA TAHAP INI PENGUSAHA SUDAH MAMPU SECARA
MANDIRI MELAKUKAN JARINGAN BISNIS YANG LUAS - TRANSFORMASI TENAGA KERJA YANG KURANG PRODUKTIF
(TERUTAMA PERTANIAN) BERALIH SECARA PASTI KARENA
DIDUKUNG KEMITRAAN OLEH PENGUSAHA YANG TELAH MAJU.
47MENINGKATNYA USAHA INDUSTRI
- PADA PERIODE AKHIR RPJPD PENGEMBANGAN INDUSTRI
DITANDAI - OLEH
- KONTRIBUSI INDUSTRI PDA PEREKONOMIN DAERAH LEBIH
DARI 30 (SESUAI KRITERIAN UNIDO-PBB) - PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI YANG BERORIENTASI
PASAR NASIONAL BAHKAN EKSPOR SERTA MAMPU
MENCIPTAKAN KESEMPATAN KERJA DALAM JUMLAH BESAR.
48MENINGKATNYA USAHA PARIWISATA
PADA PERIODE AKHIR RPJPD PENGEMBANGAN PARIWISATA
DITANDAI OLEH PENINGKATAN KEUNGGULAN
PARIWISATA MELALUI PENGEMBANGAN PRODUK WISATA
YANG UNIK, TRADISOINAL DAN MENCERMINKAN JATI DIRI
KABUPATEN SUBANG YANG BERAKAR PADA ALAM, SENI DAN
BUDAYA. SERTA MELALUI PENINGKATAN KINERJA OBJEK
DAN DAYA TARIK WISATA YANG BERDAYA SAING DAN
MEMANFAATKAN SUMBER DAYA SECARA BERKELANJUTAN DAN
BRWAWASAN LINGKUNGAN.
49TUJUAN 2 MENINGKATKAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
DALAM RANGKA MENDUKUNG AGRIBISNIS, PARIWISATA DAN
INDUSTRI SERTA PELAYANAN LAINNYA
- PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DIARAHKAN SELAIN
PENUNJANG PEREKOOMIAN DAN PELAYANAN TETAPI JUGA
DIHARAPKAN AKAN MENDUKUNG CORE BUSINES LAINNYA
DALAM HAL INI INDUSTRI DAN PARIWISATA. UNTUK ITU
SASARANNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT - JALAN DESA DENGAN KONDISI BAIK
- JEMBATAN ANTAR DESA DENGAN KONDISI BAIK
- JALAN KABUPATEN DENGAN KONDISI BAIK DAN SEDANG
92,18 - JEMBATAN PADA RUAS JALAN KABUPATEN DENGAN KONDISI
BAIK 100 - JALAN MENUJU OBYEK WISATA DENGAN KONDISI BAIK
- JALAN MENUJU KAWASAN INDUSTRI IDEAL DENGAN
KONDISI BAIK - CAKUPAN LAYANAN IRIGASI DENGAN KONDISI BAIK
- CAKUPAN LAYANAN AIR BERSIH 92
- CAKUPAN LAYANAN LISTRIK 100
50TUJUAN 3 MEMBUKA PELUANG SEBESAR-BESARNYA
SEBAGAI KAWASAN YANG MENARIK UNTUK INVESTASI
IKLIM INVESTASI SEMAKIN MANTAP DAN TUMBUHNYA
INDUSTRI-INDUSTRI YANG MAMPU MENYERAP TENAGA
KERJA DALAM JUMLAH BANYAK
51MISI 3 MEWUJUDKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG ASRI
DAN LESTARI
- TUJUAN
- MENJAGA KELSETARIAN LINGKUNGAN DAN PEMANFAATAN
RUANG YANG - SERASI DENGAN SASARAN
- MENURUNNYA LUAS LAHAN KRITIS
- MITIGASI BENCANA ALAM
- MENGENDALIKAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
- MENINGKATNYA KESADARAN MASAYARAKAT UNTUK
MENCINTAI - LINGKUNGAN
- TERWUJUDNYA PEMANFAATAN RUANG YANG SERASI DENGAN
- EKOSISTEMNYA SERTA MAMPU MEWADAHI PERKEMBANGAN
WILAYAH - DAN AKTIFITAS PEREKONOMIANNYA
52TUJUAN 1. MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN DAN
PEMANFAATAN RUANG YANG SERASI DENGAN SASARAN
DITANDAI DENGAN SEMAKIN EFEKTIF DAN EFISIENNYA
SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM, PELESTARIAN
FUNGSI LINGKUNGAN DAN PEMANFAATAN RUANG,
MENINGKATNYA PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN,
SEMAKIN MANTAPNYA SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA
ALAM DAN LINGKUNGAN, SEMAKIN LENGKAPNYA SARANA
PRASARANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN YANG MAMPU
BERFUNGSI SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN LINGKUNGAN,
MEMBAIKNYA UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN
KERUSAKAN LINGKUNGAN, MENINGKATNYA UPAYA
PEMULIHAN KUALITAS LINGKUNGAN, SEMAKIN MANTAPNYA
UPAYA PENGURANGAN RESIKO BENCANA ALAM, TETAP
KONSISTENNYA PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN.
53MISI 4 MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG
BAIK
- TUJUAN
- MENINGKATKAN PELAYANAN APARATUR KEPADA MASYARAKAT
DUTANDAI - DENGAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT DI SEMUA
BIDANG SEMAKIN MANTAP SEHINGGA KEPERCAYAAN
MASYARAKAT SEMAKIN PULIH, APALAGI DIDUKUNG
KOMPETENSI APARATUR YANG SEMAKIN BISA DIHANDALKAN
MENGHADAPI BERBAGAI PERMASALAHAN YANG URGEN DI
MASYARAKAT. - TUJUAN TERSEBUT DI TEMPUH MELALUI SASARAN
- MENINGKATNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PENETAPAN - KEBIJAKAN YANG DIDUKUNG KONDISI POLITIK YANG
DEMOKRATIS - BERBASIS ETIKA
- MENINGKATNYA KEAMANAN DAN KETERTIBAN UMUM
- MENINGKATNYA PENEGAKAN HUKUM DAN PERLINDUNGAN HAM
- MENINGKATNYA APARATUR YANG PROFESIONAL,
RESPONSIF, BERDAYA - GUNA DAN TIDAK MELAKUKAN KKN
54TAHAPAN PRORITAS DALAM RPJMD KE-1-KE-4
55 56(No Transcript)