STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK

Description:

Title: PowerPoint Presentation Last modified by: endang_p Created Date: 1/1/1601 12:00:00 AM Document presentation format: On-screen Show Other titles – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:474
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 41
Provided by: balatbangb
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK


1
STRUKTUR DAN PERSEBARAN PENDUDUK
  • Drs. Asmanedi, M.Si
  • Ir. Nur Hadi Wiyono, M.Si
  • Disampaikan dalam Training Dasar-Dasar Demografi
    Angkatan I,
  • Jakarta, tanggal 12-17 Februari 2007
  • Kerja sama Badan Koordinasi Keluarga Berencana
    Nasional dan Lembaga Demografi FEUI

2
Topik yang akan dibahas
  • Manfaat analisis struktur dan persebaran penduduk
  • Struktur penduduk (menurut ciri/karakteristik
    biologis, sosial, ekonomi, rumah tangga dan
    budaya)
  • Persebaran penduduk
  • Piramida penduduk
  • Rasio ketergantungan
  • Umur median dan struktur umur penduduk
  • Rasio kepadatan penduduk

3
Manfaat analisis struktur dan persebaran penduduk
  • Struktur penduduk di suatu wilayah dapat
    dikelompokkan menjadi lima yaitu
  • biologis yang meliputi jenis kelamin dan umur
  • sosial yang meliputi status perkawinan dan
    pendidikan
  • ekonomi yang meliputi status pekerjaan, lapangan
    pekerjaan, pendapatan, pengeluaran.
  • rumah tangga yang meliputi jumlah anak, ukuran
    keluarga, hubungan dengan kepala rumah tangga
  • budaya yang meliputi agama, bahasa dan suku
    bangsa.
  • Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi wilayah
    administrasi dan geografis.

4
  • Analisis struktur penduduk menurut umur dan jenis
    kelamin, diperlukan untuk perencanaan berbagai
    kegiatan pemerintah untuk perencanaan dalam
    bidang pendidikan, militer, kesehatan.
  • Kalangan bisnis memerlukan analisis umur dan
    jenis kelamin untuk perencanaan penjualan
    (sales).
  • Data mengenai umur sangat diperlukan untuk
    proyeksi proyeksi jumlah rumah tangga, proyeksi
    murid yang akan terdaftar di sekolah (school
    enrollment), proyeksi angkatan kerja, proyeksi
    kebutuhan perumahan, proyeksi kebutuhan pangan
    dsb.

5
  • Analisis persebaran penduduk menurut geografis
    dan adminsitrasi diperlukan untuk mengetahui
    ketidakmerataan (atau kemerataan) penduduk antara
    wilayah satu dan wilayah lain, untuk mengetahui
    kepadatan penduduk di suatu wilayah, dan untuk
    mengetahui daya dukung suatu wilayah.

6
Karakteristik menurut ciri biologis
  • Dalam analisis, umur dapat dikelompokkan menurut
    umur tunggal (single age group) atau umur lima
    tahunan (five years age group) (Tabel).
    Pengelompokkan ini tergantung dari kebutuhan
    analisis. Jenis kelamin laki dan perempuan.
  • Pengelompokkan umur untuk analisis pendidikan
  • 7-12 tahun usia SD
  • 13-15 tahun usia SLTP,
  • 16-18 tahun usia SLTA, dan
  • 19-24 dan 25 usia perguruan tinggi

7
Tabel.1. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur,
Jenis Kelamin, 2005
Kelompok umur (tahun) Laki-laki Persentase Perempuan Persentase Jumlah
0-4 9.983.140 9,1 9.608.600 8,9 19.591.740
5-9 11.370.615 10,4 10.739.089 9,9 22.109.704
10-14 11.238.221 10,3 10.614.026 9,8 21.852.247
15-19 10.370.890 9,5 9.958.783 9,2 20.329.673
20-24 9.754.543 8,9 10.150.607 9,4 19.905.150
25-29 9.271.546 8,5 9.821.617 9,1 19.093.163
30-34 8.709.370 7,9 9.054.955 8,3 17.764.325
35-39 8.344.025 7,6 8.428.967 7,8 16.772.992
40-44 7.401.933 6,8 7.347.511 6,8 14.749.444
45-49 6.418.712 5,9 6.190.218 5,7 12.608.930
50-54 5.266.079 4,8 4.851.176 4,5 10.117.255
55-59 3.813.793 3,5 3.563.361 3,3 7.377.154
60-64 2.800.974 2,6 2.918.499 2,7 5.719.473
65-69 1.990.762 1,8 2.192.385 2,0 4.183.147
70-74 1.470.205 1,3 1.570.199 1,4 3.040.404
75 1.408.711 1,3 1.462.776 1,3 2.871.487
Jumlah 109.613.519 100 108.472.769 100.0 218.086.288
8
Menurut karakteristik sosial
  • Mencakup tingkat pendidikan, status perkawinan,
    dan faktor sosial lainnya.
  • Untuk tingkat pendidikan, hal-hal yang
    diperhatikan adalah penduduk menurut kepandaian
    membaca dan menulis, penduduk menurut jenjang
    pendidikan formal yang ditamatkan, dan penduduk
    menurut status sekolah (lihat Tabel 2)

9
Tabel 2. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke
Atas menurut Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang ditamatkan Indonesia, 1995
Tingkat Pendidikan Laki-laki (L) Perempuan (P) Jumlah (LP)
Tidak Sekolah 7,04 15,93 11,54
Belum Tamat SD 27,93 27,95 27,94
Tamat SD 33,01 32,01 32,51
Tamat SLTP 13,89 11,57 12,72
Tamat SLTA 15,07 10,67 12,84
Tamat D1/DII 0,39 0,45 0,37
Tamat Akademi/PT 2,65 1,51 2,07
100 100 100
Sumber BPS 1996. SUPAS 1995, Seri S2.
10
  • Pengelompokan menurut status sekolah (1)
    tidak/belum pernah sekolah, (2) masih sekolah,
    dan (3) tidak sekolah lagi. Masih bersekolah
    adalah mereka yang masih berstatus sedang
    mengikuti pendidikan dasar, menengah, atau
    pendidikan tinggi. Tidak bersekolah lagi, adalah
    status pendidikan dari mereka yang pernah
    mengikuti pendidikan dasar, menengah atau tinggi,
    tetapi pada saat pencacahan tidak sekolah lagi.
  • Sementara itu, penduduk berdasarkan status
    perkawinan umumnya dikelompokkan menjadi  belum
    kawin, kawin, cerai hidup, dan cerai mati (Tabel
    3)

11
Tabel 3. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke
Atas menurut Status Perkawinan Indonesia, 1995
Jenis kelamin/ Tempat tinggal Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati
Laki-laki (L)
Perkotaan 46,95 51,12 0,59 1,33
Pedesaan 39,53 57,91 0,77 1,77
Indonesia 42,26 44,41 0,07 1,61
Perempuan (P)
Perkotaan 40,03 49,96 2,28 7,71
Pedesaan 30,32 57,69 2,49 9,57
Indonesia 33,86 54,83 2,41 8,88
Jumlah (LP)
Perkotaan 43,44 50,53 1,45 4,56
Pedesaan 34,83 57,80 1,64 5,71
Indonesia 38,01 55,20 1,57 5,29
Sumber BPS 1996. SUPAS 1995, Seri S2.
12
Menurut Karakteristik Ekonomi
  • Komposisi penduduk menurut karakteristik ekonomi
    termasuk di dalamnya adalah menurut
  • lapangan usaha,
  • jenis pekerjaan, dan
  • status pekerjaan.

13
Tabel 4. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke
atas Menurut Jenis Kegiatan Indonesia, 1995
Jenis Kegiatan Laki-laki (L) Perempuan (P) Jumlah (LP)
Bekerja 68,61 36,82 52,53
Mencari Pekerjaan 4,05 4,13 4,09
Sekolah 20,91 18,91 19,40
Mengurus Rumah Tangga 0,88 35,62 18,46
Lain-lain 5,53 4,49 5,0
Sumber BPS, 1995, Seri S2. Sumber BPS, 1995, Seri S2. Sumber BPS, 1995, Seri S2. Sumber BPS, 1995, Seri S2.
14
Menurut Karakteristik Rumah tangga
  • Umumnya yang tercakup dalam karakteristik rumah
    tangga dan keluarga tersebut adalah jenis rumah
    tangga, ukuran anggota rumah tangga,
    karakteristik kepala rumah tangga, hubungan
    anggota dengan kepala rumah tangga.
  • Perbedaan antara rumah tangga (household) dan
    keluarga (family). Keluarga lebih didasarkan atas
    adanya ikatan perkawinan atau ikatan darah,
    sementara hal ini tidak terlalu diperhatikan
    dalam konsep rumah tangga.
  • Sebuah rumah tangga dapat terdiri dapat terdiri
    atas satu orang anggota atau sekelompok orang
    yang tinggal bersama tetapi tidak memiliki
    hubungan persaudaraan atau ikatan perkawinan

15
Menurut Karakteristik Budaya
  • Pengelompokan penduduk menurut karakteristik
    budaya kesukubangsaan (etnisitas) dan bahasa.
  • SP 2000 ada informasi mengenai suku bangsa
    Sensus seblumnya informasi tentang etnis diproksi
    melalui pemakaian bahasa.
  • Pengertian etnis sebenarnya mengacu pada
    keturunan yang sama (comon ancestry), entah
    kenyataan atau pun hayalan. Identitas etnis juga
    mengacu pada dimilikinya unsur-unsur budaya yang
    sama seperti bahasa, tradisi dan pola-pola
    kebiasaan
  • Suryadinata (2003 9) menyebutkan adanya 101
    kelompok sukubangsa dan sub sukubangsa yang
    teridentifikasi dalam sensus 2000. Ada 15
    kelompok sukubangsa terbesar yang diacu oleh
    lebih dari 1 juta orang.

16
3. Persebaran Penduduk
  • Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua
  • Persebaran penduduk berdasarkan geografis,
  • Persebaran penduduk berdasarkan administrasi
    pemerintahan
  • Persebaran penduduk secara geografis adalah
    karakteristik penduduk menurut batas-batas alam
    seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
  • Persebaran penduduk secara administrasi adalah
    karakteristik penduduk menurut batas-batas
    wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu
    negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau
    di kecamatan B.

17
Tabel 5. Distribusi Persentase Luas dan Penduduk
menurut Pulau
Pulau Luas wilayah () Penduduk () Penduduk () Penduduk () Penduduk () Penduduk () Penduduk () Penduduk () Penduduk () Penduduk ()
Pulau Luas wilayah () 1930 1961 1971 1980 1985 1990 1995 2000 2005
1. Jawa dan Madura 6.9 68.7 65.0 63.8 61.9 60.9 60.0 58.9 59.1 58.8
2. Sumatera 24.7 13.5 16.2 17.5 19.0 19.9 20.3 21.0 20.7 21.0
3. Kalimantan 28.1 3.6 4.2 4.4 4.5 4.7 5.1 5.5 5.5 5.5
4. Sulawesi 9.9 6.9 7.3 7.1 7.1 7.0 7.0 7.3 7.3 7.2
5. Pulau lainnya 30.4 7.3 7.3 7.2 7.5 7.5 7.6 7.3 7.4 7.5
Sumber BPS, berbagai publikasi
(www.datastatistik-indonesia.com).
18
Piramida Penduduk
  • Adalah grafik berbentuk piramida yang merupakan
    gambaran secara visual dari komposisi penduduk
    menurut jenis kelamin. Penggunaan piramida akan
    membantu memudahkan mengenal dan memahami
    karakteristik penduduk suatu wilayah menurut
    jenis kelamin.
  • Lima model piramida penduduk

19
Model Piramida

20
  • Model 1. Dasar lebar dan slope tidak terlalu
    curam atau datar. Bentuk semacam ini terdapat
    pada penduduk dengan tingkat kelahiran dan
    kematian sangat tinggi. Umur median rendah,
    sedangkan angka beban tanggungan (dependency
    ratio) tinggi.
  • Model 2. Dasar piramida lebih lebar dan slope
    lebih curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun
    sampai ke puncak piramida. Terdapat pada negara
    dengan permulaan pertumbuhan penduduk yang
    tinggi/cepat akibat adanya penurunan kematian
    bayi dan anak-anak tetapi belum ada penurunan
    fertilitas. Median age (umur median) sangat
    rendah dan angka beban tanggungan (dependency
    ratio) sangat tinggi.

21
  • Model 3. Terdapat pada negara dengan tingkat
    kelahiran dan kematian yang begitu rendah.
    Karakteristik yang dimiliki piramida ini yaitu
    umur median sangat tinggi, dengan beban
    tanggungan sangat rendah terutama pada
    kelompok-kelompok umur tua.
  • Model 4. Piramida penduduk dengan bentuk
    lonceng/genta (the bellshaped pyramid). Bentuk
    ini dicapai oleh negara-negara yang paling
    sedikit sudah 100 tahun mengalami penurunan
    tingkat kelahiran dan kematian. Umur media
    cenderung menurun dan angka beban tanggungan
    meninggi.
  • Model 5. Tingkat kelahiran dan kematiannya
    sangat rendah. Menyebabkan berkurangnya jumlah
    absolut penduduk.

22
  • Berdasarkan komposisi penduduk umur dan jenis
    kelamin maka karakteristik penduduk dari suatu
    negara dapat dibedakan atas tiga ciri yaitu
  • 1. Expansive jika sebagian besar penduduk
    berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya
    terdapat pada negara-negara yang mempunyai angka
    kelahiran dan angka kematian tinggi.
  • 2. Constrinctive jika penduduk yang berada dalam
    kelompok termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini
    terdapat pada negara-negara diman tingkat
    kelahiran turun dengan cepat, dan tingkat
    kematiannya rendah.
  • 3. Stationary jika banyaknya penduduk dalam tiap
    kelompok umur hampir sama, kecuali pada kelompok
    umur tertentu. Tipe ini terdapat pada
    negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran
    dan tingkat kematian rendah.

23
(No Transcript)
24
Gambar 3. Piramida Penduduk Indonesia, 1990 dan
1995
25
Dari gambar di atas
  • Dikatakan bahwa penduduk Indonesia memiliki ciri
    penduduk dengan kondisi intermediate ataupun
    terlihat masih mempunyai ciri penduduk agak
    expansif, walaupun cenderung mulai constructive.
  • Hal itu ditandai dengan masih lebarnya bidang
    pada kelompok umur muda, mulai bertambahnya
    bidang pada kelompok usia produktif, dan makin
    melebarnya bidang pada kelompok usia lanjut.

26
Rasio Ketergantungan
  • Ada tiga pengelompokan penduduk berkenaan dengan
    kaitan antara struktur umur dan kemampuan
    berproduksi secara ekonomi, yaitu
  • Kelompok penduduk usia muda,
  • yaitu mereka yang berumur di bawah 15 tahun
    (0-14 tahun),
  • Kelompok penduduk usia produktif, yaitu penduduk
    umur 15-64 tahun, dan
  • Kelompok penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas).

27
Penggolongan Penduduk Tua - Muda
28
Tabel 6. Struktur Umur Penduduk Indonesia 1990,
1995 dan 2000
Kelompok 1990 1990 1995 1995 2000 2000
Umur Juta Juta Juta
0-14 66,0 36,7 65,4 33,5 64,4 30,6
15-64 107,2 59,6 121,7 62,3 136,3 64,8
65 6,6 3,7 8,2 4,2 9,7 4,6
Jumlah 179,8 100,0 195,3 100,0 210,4 100,0
Sumber BPS, 1993.
29
  • Tabel 6 menunjukkan komposisi penduduk di
    Indonesia menurut tiga kelompok umur.
  • Pada tahun 2000, Indonesia memiliki penduduk usia
    muda sekitar 30,6, penduduk usia produktif
    64,8, dan penduduk usia lanjut 4,6. Angka ini
    jauh berbeda dengan situasi pada tahun 1990.
  • Dengan kata lain, selama periode tahun 1990-2000
    telah terjadi peningkatan komposisi penduduk usia
    lanjut, dan dikenal dengan istilah proses penuaan
    (aging process) atau proses transisi umur dari
    penduduk muda ke penduduk tua.

30
  • Rasio ketergantungan adalah angka yang menyatakan
    perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak
    produktif (penduduk usia muda dan usia lanjut)
    dengan banyaknya penduduk usia produktif
    (penduduk usia 15-64 tahun).
  • Secara matematis, hubungan tersebut dapat
    dituliskan sebagai berikut
  • Dependency youth dependency aged dependency

31
Rumus Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan Penduduk Indonesia Data
Tahun 2000
32
Umur Median dan Struktur umur Penduduk
  • Umur median adalah umur yang membagi penduduk
    menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama,
    bagian yang pertama lebih muda dan bagian yang
    kedua lebih tua daripada umur median.
  • Kegunaan dari ukuran umur median adalah untuk
    mengukur tingkat pemusatan penduduk pada
    kelompok-kelompok umur tertentu. Rumus umur
    median adalah

33
Rumus Umur Median
Umur Median
dimana lMd batas bawah kelompok umur
yang mengandung N/2 n jumlah penduduk
total fx jumlah penduduk kumulatif
sampai dengan kelompok umur yang
mengandung N/2 fMd jumlah penduduk pada
kelompok umur dimana terdapat nilai
N/2 i adalah kelas interval umur
34
  • Dengan menggunakan ukuran umur median ini dapat
    ditentukan kategori penduduk suatu wilayah dengan
    berdasarkan hal-hal berikut
  • penduduk muda lt 20 tahun
  • penduduk intermediate 20-29 tahun
  • penduduk tua gt 30 tahun

35
  • Sebagai contoh, Tabel 7 menyajikan data penduduk
    Indonesia menurut kelompok umur lima tahunan dan
    jumlah kumulatifnya (dan persentase) dari data
    SUPAS 1995. Dari data tersebut diperoleh
  • 97.377,5
  • (Angka ini berada pada kelompok umur 20-24 tahun
    dengan jumlah kumulatif 103.379)
  • lMd 20 (batas bawah)

36
Tabel 7. Penduduk Indonesia, 1995 (Ribuan)
Kelompok Umur Kelompok Umur Jumlah Penduduk Kumulatif kumulatif kumulatif
0 - 4 0 - 4 20.452 20.452 10,50 10,50
5 - 9 5 - 9 21.788 42.240 21,69 21,69
10-14 10-14 23.709 65.949 33,86 33,86
15-19 15-19 20.279 86.228 44,28 44,28
20-24 20-24 17.151 103.379 53,08 53,08
25-29 25-29 16.308 119.687 61,46 61,46
30-34 30-34 14.982 134.669 69,15 69,15
35-39 35-39 14.119 148.788 76,40 76,40
40-44 40-44 11.103 159.891 82,10 82,10
45-49 45-49 8.251 168.142 86,34 86,34
50-54 50-54 7.120 175.262 89,99 89,99
55-59 55-59 6.195 181.457 93,17 93,17
60-64 60-64 5.182 186.639 95,83 95,83
65-69 65-69 3.556 190.195 97,66 97,66
70-74 70-74 2.448 192.643 98,92 98,92
75 75 2.112 194.755 100,00 100,00
Jumlah Jumlah 194.755
  Sumber Diolah dari BPS, SUPAS 1995, Tabel 02 Seri S2. Sumber Diolah dari BPS, SUPAS 1995, Tabel 02 Seri S2. Sumber Diolah dari BPS, SUPAS 1995, Tabel 02 Seri S2. Sumber Diolah dari BPS, SUPAS 1995, Tabel 02 Seri S2.  
37
Dari data tabel di atas dapat dihitung umur median
Md 20
5
20
5
20
20
5
20 0,6500787 x 5 203,25 23,25
38
Rasio Kepadatan Penduduk (density ratio)
  • Kepadatan penduduk kasar (Crude population
    density)
  • Kepadatan penduduk Fisiologis (Physiological
    density)
  • Kepadatan penduduk agraris (Agriculture density)
  • Rasio Kepadatan Penduduk

39
  • Kepadatan kasar adalah banyaknya penduduk per
    satuan luas. Luas yang dipakai sebagai penyebut
    adalah luas daratan suatu pulau atau suatu
    wilayah yang bersangkutan tanpa membedakan daerah
    yang tandus atau subur.
  • Kepadatan Penduduk Fisiologis adalah jumlah
    penduduk tiap kilometer persegi lahan pertanian,
    atau dengan rumus
  • Jumlah penduduk suatu
    wilayah
  • Rasio Penduduk Fisiologis --------------------
    -------------------

  • Luas lahan pertanian (km2)
  • Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk
    petani tiap-tiap km2 lahan pertanian, atau dengan
    rumus
  • Jumlah penduduk petani suatu
    wilayah
  • Rasio Penduduk agraris ----------------------
    -----------------------
  • Luas
    lahan pertanian (km2)

40
  • TERIMA KASIH
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com