Title: Memulai agenda reformasi PBK di Indonesia
1Memulai agenda reformasi PBK di Indonesia
gambaran praktis mengenai langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam menyusun kerangka kerja
Disajikan oleh Pat McMahon Penasehat Anggaran,
Departemen Keuangan dan Deregulasi Australia
2Tujuan dari sesi ini
- Melihat bebarapa contoh praktis mengenai
bagaimana PBK dapat diaplikasikan disini pada
tahap implementasi. Ini hanya untuk tahap
penyusunan. - Siang ini, setelah melihat KPJM, kita harus mulai
menyusun rencana,dan kepraktisan, terkait
perpindahan ke PBK yang lebih matang
35 fase dalam membangun kerangka penganggaran
kinerja
- Tahap Penyusunan dari pendefinisian
- Hasil program
- Pemilihan indikator/penentuan target
standar/benchmarks - Pelatihan manajemen keuangan
- Memperkenalkan fleksibilitas operasional
- Memperkenalkan evaluasi dan pengawasan
- Meninjau dan memperbaiki kerangka
4Fase 1 Enam langkah dalam menyusun sistem
pengawasan kinerja
- Ada enam langkah dasar untuk menyusun sistem
pengawasan kinerja - Mendefinisikan hasil dan program untuk pengukuran
- Memilih indikator
- Menentukan target, standar/benchmarks dan titik
acuan - Pengumpulan data
- Analisis pengukuran
- Pelaporan
5Langkah A. Mendefinisikan hasil, program dan
kegiatan Contoh dari Ditjen Anggaran
- Hasil Struktur Program
- Tujuan pemerintah butuh untuk didefinisikan
sesuai dengan sarana (program/keluaran)
dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut - Menjelaskan siapa yang akan bertanggung jawab
atas kinerja - Penyelarasan tanggung jawab program dengan
pejabat yang bertanggung jawab sesuai struktur
organisasi - Distribusi pengeluaran
- Semua belanja harus didistribusikan kepada
kegiatan program menyusun program tersebut
6 Langkah A. Hasil, Program, Kegiatan dan Tanggung
Jawab Sebuah Contoh
Manajement and Direction
Program Budget Management and Reform
1. Review of line ministry budgets
3. Establish and monitor non-tax policy and
collection
2. Develop and implement budget system reform
4. Prepare annual budget summaries
Program Activities
Outcome/Objective To manage the state budget
process to assure that the governments goals and
priorities are translated into annual budgets
7Contoh dari Australian dan beberapa persamaan
8Distribusion dari seluruh pengeluaran ke program
9Langkah B. Memilih indikator kinerja
- Ingat indikator kinerja menunjukkan bahwa
persyaratan pemerintah terpenuhi. Ada dua jenis
indikator - Indikator Efektivitas
- Indikator efektivitas menunjukkan seberapa
efektif keluaran mencapai hasil. - Indikator Efisiensi
- Indikators dari kuantitas, kualitas dan biaya
yang menunjukkan efisiensi dari kinerja
departement dalam menyediakan keluarannya.
10Langkah B. Contoh Australia untuk indikator
kinerja dari Keluaran Anggaran
11Dalam memilih kelompok indikator keluaran dan
target, instansi harus ingin menjawab ya kepada
seluruh pertanyaan berikut ini
- Apakah mungkin untuk menunjukkan hubungan antara
indikator dan hasil yang diinginkan pemerintah? - Apakah indikator dapat dengan mudah dimengerti
oleh pengguna non-teknis? - Apakah indikator dan target
- a Spesifik jelas, ringkas dan tepat
- b Dapat diukur terkuantifikasi
- c Dapat dicapai praktis/berguna dan beralasan
- d Relevan kepada pengguna (termasuk Pemerintah,
Parlemen/DPR, pengguna, orang-orang yang
membutuhkan) dan - e Terikat waktu berhubungan dengan periode
waktu atau batas waktu?
12Dalam memilih indikator kelompok keluaran dan
target, instansi harus menjawab yauntuk semua
pertanyaan di bawah ini (lanjutan)
- 4. Apakah indikator menyediakan representasi
yang mencukupi dan seimbang atas tindakan yang
diambil, dan barang dan jasa yang disediakan oleh
program/aktivitas/jasa? - Apakah indikator menangkap secara memadai
hubungan yang diinginkan antara program/jasa
Pemerintah dan hasil (atau, jika tidak, adakah
sarana pengawasan dan evaluasi yang kuat atas
kontribusi program/jasa Pemerintah terhadap
hasil)? - Akankah hasil pengukuran program/jasa tersedia
untuk evaluasi dan pelaporan dalam bentuk yang
sesuai ketika dibutuhkan pada tingkat biaya yang
beralasan? - Apakah ada mekanisme untuk review dan revisi
pengukuran program/jasa agar tetap sesuai dan
memadai untuk kebutuhan instansi dan Pemerintah
13Langkah B. Indikator Kinerja ditentukan untuk
Pengelolaan Anggaran Kegiatan Reformasi
Hasil/Tujuan Untuk mengelola proses penganggaran
pemerintah untuk menjamin bahwa tujuan dan
prioritas pemerintah telah diubah ke dalam
anggaran tahunan
- Kegiatan 1. Meninjau anggaran Kementerian/Lembaga
- 1. Parlemen menerima anggaran Kementerian/Lembaga
dengan hanya perubahan kecil - Kegiatan 2. Mengembangkan dan Melaksanakan
reformasi sistem penganggaran - 1. Penerapan PBK (jumlah kementerian/lembaga) /
2. Penerapan KPJM (jumlah kementerian/lembaga) /
3. Panduan PBK dan KPJM yang dikeluarkan dan
pelatihan yang disediakan untuk
Kementerian/Lembaga - Kegiatan 3. Menyusun dan mengawasi kebijakan
penerimaan pendapatan bukan-pajak - 1. Penerimaan bukan pajak aktual sebagai dari
proyeksi - Kegiatan 4. Menyiapkan ringkasan anggaran
tahuanan - 1. I accounts yang berkualitas dihasilkan
secara berkala
14Langkah B. Indikator Kinerja untuk kegiatan
Ditjen Perbendaharaan tiap indikator memiliki
tujuan berbeda akuntabilitas, analisis and
membuat keputusan
- Kegiatan 1. Pelaksanaan Anggaran
- 1. Jumlah pencairan dana tahunan yang dilakukan/
2.Jumlah dokumen pelaksanaan anggaran tahunan
yang diproses - Kegiatan 2. Pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum - 1. Jumlah badan layanan umum yang dikelola
- Kegiatan 3. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
- 1. Jumlah laporan akuntansi keuangan tahunan yang
dihasilkan
15Langkah C. Mentuakan target, standar/benchmark
titik acuan Contoh dari Bea Cukai Australia
Output 2 Trade facilitation and revenue
collection
16Langkah C. Menentukan target, standar/benchmark
titik acuan Bea Cukai Indonesia
Hasil/tujuan Untuk melaksanakan hukum dan
peraturan negara pada bidang impor dan eksport
dan mengumpulkan pajak
- Kegiatan 1. Pengembangan prosedur teknis bea dan
cukai - 1. Jumlah prosedur teknis yang direvisi dan
dikeluarkan/Jumlah prosedur teknis yang
dikeluarkan - Kegiatan 2. Manajemen dan operasi fasilitas bea
dan cukai - 1. Jumlah fasilitas yang dipelihara dan
dioperasikan secara individual/Jumlah meter
persegi fasilitas yang dipelihara dan
dioperasikan/Biaya per meter persegi untuk
pemeliharaan dan operasional - Kegiatan 3. Penghapusan kebijakan dan prosedur
- 1. Jumlah prosedur baru atau revisi yang
dikeluarkan
17Langkah C. Spesifikasi target, standar/benchmark
titik acuan Bea Cukai Indonesia (lanjutan)
- Kegiatan 4. Penegakan dan investigasi
- 1. Jumlah pemeriksaan yang dilakukan / 2. Jumlah
pemeriksaan yang diselesaikan/ 3. Biaya
rata-rata untuk pemeriksaan yang diselesaikan - Kegiatan 5. Pelaksanaan audit
- 1. Jumlah audit yang dilakukan/ 2. Jumlah audit
yang diselesaikan/ 3. Biaya rata-rata untuk audit
yang diselesaikan /4. Jumlah rata-rata audit yang
diselesaikan per auditor - Kegiatan 6. Koordinasi dengan badan internasional
- 1. Jumlah perjanjian yang terselesaikan
- Kegiatan 7. Pernyiapan dan penghapusan peraturan
bea cukai - 1. Jumlah peraturan baru dan revisi yang
dikeluarkan
18Langkah F. Pelaporan
- Pelaporan internal untuk Manajemen Instansi
- Peraturan untuk manajemen idealnya dikeluarkan
oleh dikeluarkan oleh Pimpinan Eksekutif Instansi - Pelaporan eksternal untuk Parlemen/DPR
- Peraturan untuk pemerintah idealnya dikeluarkan
oleh Menteri Keuangan
19 Lebih lanjut siang ini Perencanaan pengenalan
fleksibilitas biaya operasional dan kesepakatan
mengenai akuntabilitas yang telah direvisi
- Pendefinisian hasil, program, dan indikator
kinerja hanyalah awalnya - Kinerja akan terbatas kecuali ada perencanaan
yang tepat atas fleksibilitas biaya operasional.
Awal dari segala reformasi di bidang ini harus
termasuk - Pelatihan
- Pendefinisian running costs (dimana fleksibilitas
operasional diperkenalkan) dan non running costs
(berhubungan dengan pengeluaran dimana Pemerintah
memiliki kendali penuh dan fleksibilitas
operasional tidak dapat diaplikasikan) - Pengelompokan biaya di dalam running cost dimana
fleksibilitas dapat diberikan dan perencanaan
tahapan dari tingkat fleksibilitas yang diberikan - Merencanakan mekanisme audit, review dan evaluasi
yang akan digunakan