Title: KAJIAN STAF
1Edisi 4 (15/0102)
KAJIAN STAF
PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA ( JSS )
Unpublished paper
2Latar Belakang (1)
- Tingginya kebutuhan akan aksesibilitas yang cepat
dari P. Jawa ke P. Sumatera dan sebaliknya akibat
perkembangan wilayah dan ketergantungan produksi
dan konsumen yang sudah sangat tinggi antar kedua
pulau - Pelayanan transportasi barang, orang dan jasa
antar kedua pulau dengan penyeberangan kapal feri
semakin lama semakin tidak optimal, yang
disebabkan karena banyaknya faktor ketergantungan
(alam, waktu, kapasitas dll.) - Salah satu alternatif mengatasi hal tersebut
adalah dengan pembangunan JSS, yang merupakan
bagian dari jaringan transportasi lalu lintas
antara P. Jawa dan P. Sumatera seperti yang
tercantum pada PP 47/1997
3Latar Belakang (2)
- JSS mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan
keterkaitan hubungan sosial, politik, ekonomi dan
fisik P. Jawa dan P. Sumatera diantaranya - Sebagai simpul yang menghubungkan sistem jaringan
jalan arteri primer lintas Jawa Sumatera - Mendorong pertumbuhan dan pemerataan proses
sosial ekonomi Jawa Sumatera. - Perekat NKRI dan menciptakan keseimbangan politis
dan pertahanan keamanan sebagai dampak pemerataan
kegiatan ekonomi Jawa Sumatera - Namun demikian pembangunan JSS juga dapat
menimbulkan permasalahan yaitu perubahan pola dan
struktur pemanfaatan ruang di P. Jawa dan P.
Sumatera terutama pada kawasan yang dipengaruhi
langsung (Prop. Banten Prop Lampung), sehingga
perlu kajian penataan ruang mengenai pembangunan
JSS
4Tujuan dan Sasaran Kajian
- Tujuan
- Mengkaji dampak pembangunan jembtan Selat Sunda
(JSS) terhadap perubahan pola dan struktur
pemanfaatan ruang pada kawasan wilayah yang
dipengaruhi jembatan tersebut. - Sasaran
- Sinkronisasi kepentingan lintas sektor dan lintas
wilayah yurisdiksi antar P. Sumatera dan P. Jawa
dalam pemanfaatan ruang, terutama antar
kabupaten/propinsi yang terkait langsung - Memberikan masukan dan rekomendasi untuk upaya
pengelolaan dampak akibat adanya pembangunan
jembatan tersebut, khususnya bidang penataan ruang
5Gambaran Umum Lokasi JSS
- Panjang trase JSS direncanakan sepanjang 27,4 km
namun lokasi titik awal dan akhirnya belum
ditetapkan (masih dalam tahap pre-FS) - Pulau-pulau yang dilalui adalah pulau Kandang
Lumuk, pulau Prajurit, pulau Sangiang dan pulau
Ular - Kedalaman dasar laut antara 25 m s/d 200 m
dibawah permukaan air laut - (lihat gambar 1)
6Gambar 1 (peta)
7Profil Kawasan yang dipengaruhi JSS
Uraian Kab. Lampung Selatan Kab. Serang
a. Sosial Jumlah Penduduk 1.111.358 jiwa 1.464.398 jiwa
b. Ekonomi - PDRB - Sektor Dominan Rp. 922.842.000.000,- Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan dan industri pengolahan Rp. 4.866.872.000.000,- Industri, dan pariwisata
c. Pelabuhan yang dipengaruhi Bakauheni (Pel. Feri) Panjang (Pel. Barang) Tl. Semangka (Pel. Pertamina) Tarahan (Pel. Batubara) Merak (Pel. Feri) Bojonegara (Pel. Barang) Tj. Sekong (P. Pertamina)
d. Pergerakan Lalu lintas - Darat/Laut - Udara Jml penumpang 2.196.713 /th Tk. pertumbuhan 6,29 /th Jml penumpang ke Jkt 65.277/th Jml. Barang ke Jkt 14.284 kg/th Jml penumpang 2.039.566 /th Tk. pertumbuhan 6,3 /th Jml penumpang dari Jkt 63.890 /th Jml barang dari Jkt 234.355 kg /th
8Profil Kawasan yang dipengaruhi JSS
Uraian Kab. Lampung Selatan Kab. Serang
e. Struktur Tata Ruang Kawasan Andalan Bandar Lampung Metro dsk. Kawasan laut terkait kawasan Pulau Anak Krakatau Kawasan Bojonegara Merak Cilegon
f. Sistem Kota-kota PKN Bandar Lampung PKL Kalianda Bakauheni PKW Cilegon Serang PKL Pandeglang Rangkasbitung Tangerang
9Peta Kawasan Andalan Sistem Kota-kota
Kotabumi
Metro
2
Bdr Lampung
Kalianda
Bakauheni
Merak
Cilegon
Tangerang
1
Keterangan
Serang
Kawasan Andalan
Pandeglang
Rangkasbitung
- Bojonegara Merak Cilegon dsk.
- Bandar Lampung Metro dsk.
PKN
PKW
PKL
10Peta Orientasi Pelayanan Sebelum Dibangun JSS
Kotabumi
Metro
2
Bdr Lampung
Kalianda
Bakauheni
Merak
Cilegon
1
Tangerang
Jkt
Serang
Pandeglang
Rangkasbitung
Keterangan
PKN
PKW
PKL
11Peta Orientasi Pelayanan Sesudah Dibangun JSS
Kotabumi
Metro
2
Bdr Lampung
Kalianda
Bakauheni
Merak
Cilegon
1
Tangerang
Jkt
Serang
Pandeglang
Rangkasbitung
Keterangan
PKN
PKW
PKL
12Prakiraan Orientasi pelayanan
Kotabumi
Metro
2
Bdr Lampung
7
6
3
Kalianda
Keterangan
5
1. Serang Bd. Lampung 2. Bakauheni
Kalianda 3. Kalianda Bd. Lampung 4. Bakauheni
Serang 5. Bakauheni Merak 6. Kalianda
Tangerang 7. Kalianda - Jakarta
Bakauheni
2
1
Merak
4
Cilegon
Tangerang
1
Jakarta
Serang
Pandeglang
Rangkasbitung
Orientasi kegiatan
Agglomerasi kegiatan
PKN
PKW
PKL
13Peta Analisis Pengembangan Kawasan Pariwisata
Kotabumi
Pengembangan wisata Way Kambas
Metro
2
Rcn.Pengembangan wisata Batutegi
Bdr Lampung
Kalianda
Bakauheni
Merak
Rcn.Pengembangan wisata Tlk. Semangka
Keterangan
Cilegon
Kalianda Teluk Semangka 0,5 Jam Tl. Semangka -
Bt. Tegi 0,5 Jam Kalianda Way kambas 1,5
Jam Kalianda Carita 0,5 Jam Kalianda A.
Krakatau 0,5 Jam
Tangerang
Anyer
1
Serang
Carita
Rangkasbitung
Pengembangan wisata Anak Kratau
Kawasan Wisata
Pandeglang
Kawasan Andalan
Rencana pengembangan wisata Tj. Lesung
- Bojonegara Merak Cilegon dsk.
- Bandar Lampung Metro dsk.
PKN
PKW
PKL
14Issu-Issu Strategis
- Adanya perubahan pola dan struktur pemanfaatan
ruang kawasan/wilayah sebagai dampak pembangunan
Jembatan Selat Sunda. - Peluang terjadinya perubahan nilai-nilai sosial
ekonomi dan budaya pada kawasan yang dipengaruhi
pembangunan Jembatan Selat Sunda - Adanya kendala kesiapan pemerintah pusat dan
daerah dalam mengelola perubahan pemanfaatan
ruang akibat operasionalisasi Jembatan Selat
Sunda dan - Perubahan Ekosistem kawasan/wilayah terutama
sekitar trase Jembatan Selat Sunda
15ANALISIS (1)
- SISTEM PRASARANA WILAYAH, SPASIAL DAN SISTEM KOTA
- a) Kecenderungan regionalisasi kegiatan ekonomi
lintas yuridiksi akibat peningkatan aksesibilitas
yang memberi peluang hubungan ekonomi antar
wilayah yang lebih intensif. - Terjadinya aglomerasi kegiatan ekonomi yang
mendorong perubahan sistem kota (fungsi dan peran
kota) terutama di Propinsi Banten dan Propinsi
Lampung. - Perubahan penggunaan lahan pada wilayah pengaruh
(sepanjang trase, akses, dan kawasan yang
mempunyai keunggulan komperatif dalam
memanfaatkan jembatan secara optimal) - Perubahan sistem transportasi, (status dan fungsi
jaringan jalan, perubahan kegiatan pelabuhan
penyeberangan Merak Bakauheni, Panjang,
pelabuhan udara, don modus transport). - Potensi Kalianda Way Kambas Teluk Semangka
Waduk Batutegi, Anak Krakatau, Tj. Lesung, P.
Sangiang, Anyer dsb. sebagai tempat pariwisata
dapat lebih dikembangkan
16ANALISIS (2)
- EKONOMI WILAYAH/KOTA DAN SOSIAL BUDAYA.
- Adanya potensi perkembangan kegiatan ekonomi di
sekitar akses yang dapat mengganggu fungsi
aksesibilitas JSS - Adanya potensi perubahan nilai sosial dan budaya
masyarakat setempat sebagai dampak perubahan
kegiatan ekonomi. - Penurunan aktivitas pada pelabuhan dapat
mengakibatkan perubahan pola mata pencaharian
penduduk yang terkait dengan kegiatan pelabuhan
serta fungsi asset yang sudah ada - KELEMBAGAAN DAN ROLE SHARING
- Masih adanya kelemahan dalam Role Sharing dalam
proses penataan ruang antara pemerintah pusat,
daerah, swasta dan masyarakat - Potensi terjadinya konflik kepentingan dalam
pengembangan kawasan
17ANALISIS (3)
- DAMPAK LINGKUNGAN
- Kecenderungan perubahan ekosistem laut di
sepanjang trase jembatan, seperti arus air laut,
sebaran potensi ikan tangkap, kondisi terumbu
karang (Terumbu Kaliot), terutama di sebelah
barat Pulau Ular yang akan dilakukan reklamasi
pantai - Ancaman terjadinya abrasi pantai sebagai akibat
perubahan arus akan berdampak pada berkurangnya
kawasan konservasi dan budidaya pantai - Peluang terjadinya peningkatan polusi sekitar
trase jembatan (udara, sampah, estetika) terutama
pada daerah pantai dan Pulau Sangiang serta
pulau-pulau lainnya yang dilalui - Adanya potensi perubahan keseimbangan lingkungan
akibat galian material - Perubahan pemanfaatan ruang pada kawasan pantai
dan pulau-pulau kecil di Selat Sunda
18P E T A A N A L I S A
U
Propinsi Lampung
Bandar Lampung
- Perubahan status dan fungsi jaringan Jalan
- Perubahan pola struktur pemanfaat ruang sekitar
Cilegon Anyer Carita - Perkembangan kota Anyer
- Penurunan fungsi pelabuhan Merak
- Perlu penambahan jln. Tol dari Anyer ke Cilegon
- Gangguan terhadap kegiatan pariwisata di Anyer
- Terganggunya kaw. lindung
Kalianda
Bakauheni
Merak
Cilegon
P. Sangiang
Anyer
Serang
Ke Jkt.
- Potensi P. Sangiang sebagai daerah tujuan wisata
- Perubahan Pola pemanfaatan ruang ekosistem
pulau pulau sepanjang trase
Ke Jkt.
P. Anak Krakatau
Carita
- Perubahan fungsi kt. Kalianda menjadi PKW
- Perkembangan Bakauheni mjd pst kegiatan/kota baru
- Ancaman rusaknya kaw. lindung di Kalianda
- Perubahan orientasi Kalianda ke Jakarta
Kaw. Militer
Propinsi Banten
Wil. Perkotaan
Ujung Kulon
Kaw. Lindung
Kaw. Industri
Jl. Arteri Primer
Jl. Tol
19Rekomendasi (1)
- Perlunya analisis Penataan Ruang yang mendalam
akibat dibangunnya JSS, yang dapat diidentifikasi
pengaruhnya terhadap pengembangan kawasan di
akses-akses dan at grade seperti - Perubahan pola dan struktur pemanfaatan ruang
- Perubahan sistem transportasi
- Kajian perubahan fungsi pelabuhan
- Kajian sosial ekonomi dan action plan untuk
masyarakat terkena dampak - pengembangan kegiatan pariwisata meliputi
Kalianda Way Kambas Tl. Semangka Waduk
Batutegi, A. Krakatau, Tj. Lesung, P. Sangiang,
Anyer dsb. - Perlunya membuat buffer zone disepanjang jalan
nasional untuk menghindari tumbuhnya
kegiatan-kegiatan disepanjang jalan tersebut - Perlunya mensosialisasikan rencana kegiatan pada
stake holder pada saat FS untuk mendapatkan
masukan perubahan tata ruang akibat pembangunan
JSS - Perlunya kerjasama pihak perencana desain teknik
JSS dengan pihak perencana tata ruang untuk
mengantisipasi dampak pemanfaatan ruang
20Rekomendasi (2)
- Perlunya revisi RTR propinsi/kabupaten/kota
dengan masukan dari analisis dampak pemanfaatan
ruang pada studi Amdal dan desain teknik - Perlunya dibentuk forum kerjasama pengembangan
wilayah melalui legalisasi untuk mendukung
terjadinya regionalisasi kegiatan yang merumuskan
kesepakatan serta jaminan kepastian hukum dalam
pemanfaatan ruang - Perlunya kerjasama Pemerintah Propinsi Banten,
Kabupaten Serang, Kota Cilegon, serta Pemerintah
Propinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan
untuk menyiapkan sistem jaringan jalan lokal dan
regional yang tidak hanya bertumpu pada /
membebani jalan nasional - Perlunya revitalisasi kawasan pelabuhan Merak
yang akan mengalami penurunan fungsi - Perlunya kajian terhadap integrasi moda
transportasi dan utilitas
21TERIMA KASIH