Title: KULIAH 2
1 KULIAH 2 MONITORING POLUTAN Sudrajat 2008
2- MONITORING POLUTAN
- 2.1. Monitoring
- Monitoring polutan diperlukan untuk
mengidentifikasi sifat dan kuantitas polutan
dari emisi kegiatan, apakah emisisinya telah
melewati nilai ambang batas lingkungan yang
diperkenankan oleh peraturan sehingga dapat
dipergunakan sebagai dasar bagi penentuan
kebijakan dibidang LH - Untuk menggambarkan kinerja suatu industri/
kegiatan di dalam pelaksanaan pengelolaan
lingkungan hidup dan dilaporkan secara periodik
ke instansi yang bertanggung jawab di bidang LH.
Sehingga dapat dilakukan upaya peningkatan
kualitas lingkungan di suatu unit usaha.
3- Tujuan tambahan, monitoring al
- Untuk laporan berkala tentang kinerja mesin (
syarat nasional, internasional) - Asesment untuk menentukan teknik terbaik bagi
perusahaan/sektor - Asesment adanya dampak lingkungan dari suatu
kegiatan ( untuk input model, pemetaan polutan) - Di bawah nota kesepakatan hasil negosiasi ( untuk
kuota emisi, perbaikan program kerja pabrik ) - Menentukan parameter pengganti agar praktis dan
ekonomis tapi tetap dapat dipertanggung jawabkan - Untuk decission making dalam rangka efisiensi
bahan baku dan bahan energi, umur kegiatan dan
strategi perusahaan - Penentuan besarnya pajak yang harus dibayar
4 Pengukuran dan monitoring kadang-kadang
digabung dalam suatu istilah, dalam hal ini
Pengukuran serangkaian kegiatan untuk
mendeterminiasi nilai suatu jumlah dan oleh
karena itu sifatnya hanya menghasilkan nilai
ukuran individual data. Monitoring
melibatkan pengukuran suatu nilai dari sebagian
parameter dan juga memberikan gambaran tentang
variasi nilai-nilai ukuran yang diperolehnya,
seperti nilai rerata standar deviasi, rentang
kadar nilai.
5MONITORING POLUTAN 2.2. UNSUR PENCEMAR ? Unsur
non Konservatif Yaitu unsur yang dapat
diuraikan oleh mikro- organisme berupa zat
organik. ? Unsur Konservatif Yaitu unsur
yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme, berupa unsur anorganik, mis. Hg,
Cd, Cn, Zn, Pb dan lainnya.Unsur ini akan
berkurang konsentrasinya apabila terjadi
pengenceran. ? Buangan Thermal ( panas) ? Buangan
Radioaktif ? Mikroorganisme
6- JENIS KONTAMINAN YANG PERLU DIAWASI KARENA
DIKONSUMSI DAN DIGUNAKAN SECARA LUAS - ? Kontaminan Organik
- Misalnya Chlorofluorocarbon ( CFC) dari
aerosol sebagai - pendorong minyak wangi, refrigeran,dll
organoklorin - alkena, Phenol terchlorinasi, insektisida
organoklorin, - insektisida organofosfat, karbamat,
herbisida,Petroleum,dll. - ? Kontaminan Anorganik
- Gas C02, NO2, S02, Nutrient ( N dan P),
Spesies - nitrogen,dll.
- Kontaminan logam berat ( Hg, Cd, Pb, As, Se, Cr,
Cu, - Ni,dll)
- ? Radionukleotida
7- Polutan dapat dibedakan atas
- Polutan yang dapat didegradasi
- Polutan yang sulit didegradasi
- Polutan yg dapat didegradasi dapat terurai
relatif - cepat oleh proses siklusbiogeokimia secara
alamiah - sepanjang zat polutan tidak melampaui beban dari
- suatu ekosistem. Contohnya adalah limbah cair
- domestik, limbah yang memerlukan oksigen, nutrien
- tumbuhan, senyawa kimia organik sintetik.
8Polutan yang dapat didegradasi akan diubah
menjadi bentuk zat lain yang tidak atau kurang
berbahaya. Polutan biodegradable ada yang lambat
urai dan cepat urai. Polutan yang lambat urai
antara lain DDT, PCB, Phenol, detergen jenis
lama. Polutan biodegradable cepat urai antara
lain limbah cair domestik, limbah sisa pembusukan
rawa ( nutrient tumbuhan).
92.3. BADAN AIR PENERIMA Dibedakan atas -
Badan air mengalir ( sungai) - Danau - Air
Tanah - Pantai ( Muara) - Laut
102.4. CARA PENCEMARAN ? Pencemaran titik ( Point
source) ? Pencemaran Garis ( Line source) ?
Kombinasi
11- 2.5. MONITORING LINGKUNGAN
- Merupakan salah satu metode untuk menilai suatu
dampak pencemaran lingkungan. - Dalam kelola lingkunga, monitor lingk. Berguna
untuk - 1). Monitoring faktor ( pemantauan terhadap
bagian lingkungan yang berbeda, misalnya terhadap
kualitas udara, air, tanah, biota, dll) - 2). Monitoring sasaran ( pengaruh pencemar pada
ekosistem alamiah dan biota yang berhubungan)
Kegiatan ini memperhatikan tanggapan lingkungan
alamiah terhadap pencemar.
12- 2.5.1. JENIS-JENIS MONITORING
-
- Dibedakan atas
- monitoring paparan dan
- monitoring biologis dari efeknya terhadap
- organisme hidup,termasuk manusia.
13- 1). Memonitor paparan atau besarnya dosis bahan
toksis ( kimia, fisika) pada suatu media
lingkungan. Contohnya adalah monitoring terhadap
proses produksi, emisi ke lingkungan, keberadaan
dalam lingkungan, pada permukaan suatu sasaran,
di dalam suatu organisme, dll. Risiko kesehatan
diprediksi berdasarkan batas paparan lingkungan
(Threshold Limit Value/ TLV) dan Time Weighted
Average ( TWA) dari suatu paparan. - 2). Monitoring biologis adalah untuk memonitor
populasi yg terpapar oleh bahan polutan ditempat
kerja atau di suatu lingkungan hidup.
14- 2.5.1.1.Monitoring Paparan
- Contohnya.
- Penilaian dan pengelolaan kualitas air untuk
keperluan rumah tangga dan industri - Penilaian dan pengelolaan kualitas air untuk
keperluan Pemakaian bahan baku air minum - Penilaian dan pengelolaan kualitas air untuk
keperluan Pemakaian bahan baku air irigasi - Dalam metoda ini terdapat sejumlah parameter
terbatas sebagai parameter kunci. - Misal Kadar Garam, coliform, kepekatan nitrat
dan logam, organisme tertentu.
15- Keuntungan teknik fisika-kimia dan mikrobiologi
di atas - Penilaian cepat dapat dibuat
- Sifat kuantitatif penilaian ini memungkinkan
perbandingan dengan susunan baku mutu dan suatu
evaluasi yg cepat dari kadar pencemaran dalam
suatu daerah - Evaluasi sifat biofisikokimia biasanya
menampakkan sifat pencemar - Penyebaran pencemar dapat dikaitkan dengan
pengukuran kontrol yang diperkenankan - KELEMAHAN teknik fisika-kimia dan mikrobiologi
di atas - Terdapat kekurangan data mengenai tanggapan
organisme terhadap faktor lingkungan di suatu
daerah - Data yang tersedia dikaitkan dengan waktu kontak
terbatas hanya dalam waktu yg singkat. Data
dikaitkan dengan lama paparan masih jarang - Data yg menggambarkan efek subletal suatu zat
pencemar terhadap suatu jenis organisme masih
sangat terbatas (mis.efek polutan thdp
perkembangan, dll) - Informasi tentang bentuk kimia zat toksis
(khususnya logam) yang ada masih terbatas.
16- 2.5.2.1.Monitoring biologis
- Monitoring biologis adalah untuk memonitor
populasi yg terpapar oleh bahan polutan ditempat
kerja atau di suatu lingkungan hidup.Kegiatan ini
memperhatikan tanggapan sistem biologis terhadap
pencemar. Aspek ini merupakan prioritas utama di
dalam monitoring, karena merupakan sektor
lingkungan hidup yang biasanya terkena dampak
merugikan. - Beberapa contoh uji biologis terhadap polutan
- Uji hambatan terhadap pertumbuhan ganggang
- Sifat racun akut terhadap ikan
- Uji perkembangbiakan Daphnia sp
- Sifat racun akut terhadap hewan tak bertulang
belakang perairan - Uji embrio ikan
- Uji makan burung puyuh
17- Keuntungan monitoring menggunakan evaluasi
biologis. - Merupakan prioritas utama pengelolaan lingkungan
hidup - Menggambarkan respon nyata terhadap zat pencemar
- Dalam kasus tertentu, merupakan indikator peka
terjadinya pencemaran lingkungan - Kerugian monitoring menggunakan evaluasi
biologis. - Mahal dan memakan waktu
- Terdapat kekurangan kriteria kuantitatif
- Adanya variabilitas respon organisme terhadap
kehadiran zat polutan yg dapat dipengaruhi oleh
iklim, kedalaman air, jenis tanah, kualitas
udara, waktu, dll - Kurangnya pengetahuan taksonomis thdp organisme
yang dijumpai dan terlibat dalam respon thdp
polutan - Tidak mencirikan sifat zat yang menyebabkan
terjadinya pencemaran - Penggunaannya terbatas untuk kasus-kasus tertentu
yg telah divalidasi
18Uji utk mengukur bahan kimia atau metabolitnya dl
media biologi dikenal 2 cara yaitu
- 1. Uji selektif
- Utk menguji bhn kimia yg tdk mengalami bio
transformasi spt bahan kima in organik - Untuk bhn kimia organik, biasanya capat
dimetabolisir lebih mudah larut dl air, shg
- mudah dikeluarkan melalui urine atau
empedu. Keuntungan sampel urine adl mudah
dikumpulkan setiap saat, biasanya akhir kerja
shift dan metabolit dl urine kurang
dipengaruhi oleh paparan eksternal.
192. Uji non selektif Utk indikator non
spesifik dr paparan bhn kimia, sbg contoh
- a. Penentuan metabolit diazo positif di dl
urine. Uji ini utk monitoring paparan aromatik
amine. - b. Analisis thio ether dl urine. Utk
monitoringbhnkarsiogenic dan antigenic yg
bersifat elektrofilik di tempat kerja. Rokok adl
faktor konfounding adanya thio ether dl urine - c. Penentuan aktifitas mutagenik di dl urine.
Peningkatan aktifitas mutagenik di dl urine.
Peningkatan aktifitas mutagenik dl urine tdp
pekerja pabrik karet, pabrik baja, dan ahli
anastesi serta perawat yg mengelola obat
sitostatik. Pada peroko juga tdp peningkatan
aktifitas mutagenik
202.5.2.2.a.Monitoring biologis dari residu
paparan Metode ini dilakukan dengan cara
memantau suatu bahan yg mengadakan penetrasi ke
dalam tubuh suatu organisme secara sistemik yang
membahayakan. Sangat berguna untuk mengevaluasi
risiko kesehatan. Dilaksanakan dengan
memantau dosis internal dari bahan kimia ( dosis
efektif yang diserap oleh organisme).
21 Sebagian besar uji monitoring biologi dari
paparan kimia dalam industri adalah mengukur
bahan kimia atau hasil metabolitnya yang berada
dalam media biologi. Dalam prakteknya, sampel
biologis yang biasa dipakai adalah urine, darah
dan udara pernapasan. Beberapa sampel
tambahan dapat dipergunakan antara lain ASI,
Lemak, Saliva, rambut.
222.5.2.2.b.Monitoring biologis dari efek ( Health
Surveilance) Metode ini
bertujuan untuk a). memprediksi efek dosis
internal dalam tubuh hubungannya dengan
risiko kesehatan, b). mengevaluasi
status kesehatan individu yang terpapar
dan c). mengidentifikasi tanda efek negatif
akibat suatu paparan, misalnya fungsi
paru
23PETANDA BIOLOGI ( BIOMARKER) Petanda biologik (
biomarker) dari suatu paparan terhadap risiko
kesehatan Petanda biologik ( biomarker) untuk
menilai kualitas lingkungan
24- Petanda biologik ( biomarker) dari suatu paparan
terhadap risiko kesehatan dapat dipergunakan
dengan beberapa metode antara lain - - Teknik ekstraksi dari sedimen.
- Teknik ini dipergunakan untuk sedimen yang
berasal - dari sungai untuk mengetahui tingkat
genotoxicity - bahan polutan.
- - Pemakaian GCMS dan Bioassay ( misalkan untuk
analisis Poly Aromatic Hidrocarbon ( PAH) dan
Dioxin. - - Teknik analisis nuklir untuk menganalisis Trace
metal dengan cara neutron activation analysis. - - Teknik Immuno-histokimia, dipergunakan untuk
mengidentifikasi bahan karsinogen, khususnya
terhadap liver.
25? Petanda biologik ( biomarker) untuk menilai
kualitas lingkungan - Analisis bakteriologi (
pada tanah dan air) - Analisis reduksi cacing
tanah - Analisis pertumbuhan dari akar tanaman -
Bioassay serangga - Bioassay Daphnia - Bioassay
Ikan
262.5.2.3. BIOMONITORING LOGAM Dilakukan
dengan pemeriksaan suatu media untuk menentukan
bahan logam. Media yang dipakai adalah darah,
urin, jaringan tubuh, ikan, binatang invertebrata
dan tanaman perairan.
27Biomonitoring Logam
- Media yg dipakai antara lain darah/urine,
jaringan tubuh, ikan, binatang invertebrata, dan
tanaman perairan - 1. Logam yg dpt ditemukan pd drah/urine, al
- - Cadmium (Cd) - Zat besi (Fe) -
Mangan (Mn) - - Tembaga (Cu) - Merkuri (Hg) -
Zinc (Zn) - 2. Logam berat di atmosfer ditemukan pd jaringan
burung, al - - Pb, Cd, Arsen, Hg.
- Logam berat tsb berasal dr pabrik pengeklasan
logam dan scr tdk langsung burung memakan
serangga yg terkontaminir oleh logam berat.
Tempat akumulasi logam berat di dl tubuh burung
terletak pd jaringan dan bulu burung.
283.Logam berat diperairan yg ditemukan pd ikan, al
Cr, Cu, Pb, Zn. Logam tsb akan meningkat
kadarnya apbl ada peningkatan (BOD) di
perairan.4. Logam berat di perairan yg ditemukan
pd binatang inevrtebrata, al (Cr, Cu, Pb,
Cd, Cobalt/Co, Ni). Adanya logam berat tsb pd
tubuh invertebrata mrp indikator tercemarnya
lingkungan.5.Tanaman perairan tn darat dpt
dipakai sbg biondikator dr ling yg
terkontaminasi oleh logam berat. Pabrik
pengecoran besi yg mengeluarkan bhn pencemaran
udar logam berat dpt dideteksi pd tn dg
analisisNeutron Activation Analysis
- Pinus dpt dipakai sbg bionindikator utk logam brt
Pb, Cd, Zn, As.
29Vegetasi perairan spt phytoplankton dpt dipakai
sbg biondikator untuk logam berat Cu, Cd, dan Zn.
- Efek logam berat thd komunitas mikrobiologi dr
ekosistem perairan, al berkurangnya jumlah
populasi bakteri dan meningkatnya toleransi thd
tembaga. - Indikator adanya logam berat Cd di dl perairan,
ditunjukkan adanya - a. Diversitas komunitas protozoa
- b. Densitas populasi protozoa
- c. Bio mass protozoa
302.5.2.4. BIOMONITORING ZAT ORGANIK Akumulasi
zat organik pada beberapa jenis mamalia dapat
dipergunakan sebagai bioindikator pencemaran
lingkungan dengan beberapa indikator antara lain
Perubahan non protein sulfhidril pada sel
liver tikus untuk menguji paparan pestisida
Peningkatan bilirubin pada tikus untuk indikator
paparan TNT dijumpainya PCB, Dioxin dan furan
pada manusia Adanya dioksin, furan, PCB, DDE,
Lindane pada telur burung , Dll
31Biomonitoring Zat OrganikAkumulasi zat organik
pd bbrp sp mamalia mrp bio-indikator yg potensial
utk mendeteksi pencemaran lingkungan,al
- 1. Perubahan non protein slfhidril pd sel liver
dr tikus sbg indikator terpapar oleh pestisida - 2. Meningkatnya bilirium pd tikus, menunjukkan
adanya paparan oleh Tri Nitro Toluen (TNT) - 3. Terdpt hub antara pencemar lingk dg Poly
Chorinated Bifhenyl (PCB), dioxin dan furan pada
manusia - 4. Terdapatnya dioxin, furan, PCB, DDE dan
Lindane pd telur burung sbg indikator
tercemarnya lingkungan oleh zat organik - 5. Terakumulasi PCB, pestisida bhn
anthropogenik pd tubuh ikan sbg indikator
tercenarnya ekosistem perairan. - 6. Meningkatnya aktifitas Mixed Function
Oxidase (MFO) pd ikan di sungai yg tercemar
oleh bhn organik, PAH, Dioxin dan PCB -
322.5.2.5.BIOMONITORING LIMBAH CAIR Dengan
menggunakan studi toksisitas untuk menilai
buangan limbah cair antara lain pemakaian
Ikan, Invertebrata ( Uji larva biota air), Algae
( Uji inhibisi pertumbuhan algae) dan bakteri.
33 2.5.2.6.BIOMONITORING PENCEMAR UDARA Daun
pinus jarum dapat dipakai sebagai indikator
pencemaran udara oleh alifatik hidrokarbon dengan
menggunakan analisis Gas Chromatography.
Lichen palmalia sulcata dapat dipakai sebagai
indikator pencemaran udara.
342.5.2.7. BIOMONITORING KESEHATAN MANUSIA A.
EFEK REPRODUKSI Azoospermia Berat bayi baru
lahir Aborsi spontan setelah 8-28 minggu
kehamilan Anomali kromosom Cacat lahir
Cacat neural tube B. Insidensi kanker Semua
organ Perut Colon Paru dan bronchus Kantung
kemih Ginjal Lymphoma Leukemia C. MORTALITAS
35 Biomonitoring paparan genotoksid oleh
senyawa PAH terhadap karyawan industri dapat
dilakukan dengan analisis DNA adducts dalam
sel limfosit darah perifer. Pemeriksaan ASI
dan darah dapat digunakan untuk biomonitoring
Pb dan Cd. Biomonitoring paparan oleh
Toluena dapat dideteksi dengan adanya
orto-toluidin pada urine.
36 Dampak cemaran dari lokasi penimbunan limbah
terhadap kesehatan manusia sbb a). Symptoms (
ruam-ruam, iritasi mata paralysis,
tremor, dll) c). Penyakit / Disorder - Tampak (
gangguan abnormal reproduktif, gangguan
pertumbuhan dan perkembangan, gangguan psikologi,
cancer, mortalitas, autoimmun, penyakit arteri
koroner) - Tidak tampak ( abnormalitas biokimiawi
antara lain cholinesterasi, protoporphyrin
erythrocyt, tes fungsi hati) abnormalitas
immunologi ( tes limfosit) abnormalitas
kromosom abnormalitas konduksi syaraf dan tes
abnormalitas lainnya ( fungsi pulmonalis).
37 2.5.2.8. BIOMONITORING DI EKOSISTEM
PERAIRAN Plankton Merupakan kelompok heterogen
dari jasad renik mikroskopis, hidup di dalam air
dan sangat tergantung kepada gerakan air ( arus).
Dibedakan atas - Primary producer - Konsumer
Tingkat I , Biasanya menggunakan Indeks
saprobik. Benthos Merupakan organisme dasar
perairan, biasanya hidup di lumpur. Misalnya
cacing untuk lumpur dan moluska untuk media
pasir. Biasanya menggunakan Indeks Shannon dan
Wiener ( Plankton dan Benthos).
38 2.5.2.9. EVALUASI EFEK SUBLETAL ZAT PENCEMAR
Beberapa tolok ukur toksisitas
sublethal suatu bahan pencemar dapat
dibedakan atas aspek pengaruh-pengaruhnya yaitu
a. Pergerakan, b. Pertumbuhan, c.
Reproduksi d. Teratogenik e. Mutagenik f.
Carcinogenik g. Toksisitas Ganda.
39 Tolok ukur efek sublethal yang umum
digunakan untuk mengkaji efek suatu bahan
pencemar terhadap ikan dapat dibedakan
menjadi 3 katagori, yaitu 1.Mempelajari
perubahan sifat-sifat biologik yang
terpenting seperti pola serta kecepatan
pertumbuhan, cara makan, pemasakan/kedewasaan,
kemampuan fertilisasi serta perkembangan
telur, kelangsungan hidup anak dan lain
sebagainya 2.Mempelajari gangguan-gangguan
fungsi ( studi pathofisiologik) dengan metode
fisiologik dan biokimia( pada umumnya adalah
secara hematologik,pengukuran derajat
metabolik,studi mengenai aktivitas immunobiologik
dan enzimatik atau pengamatan - pengamatan
mengenai kelakuan) 3.Mempelajari
perubahan-perubahan pathomorphologik yang
meliputi semua perubahan yang menyangkut
morfologi ikan dari bentuk-bentuk eksternal
sampai kerusakan histologik dan sitologik (
Mitrovic,1972).
40 2.6. BAKU MUTU AIR Baku Mutu Air ( Stream
Standard) Baku mutu air adalah batas atau
kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen
lain yang ada atau harus ada dan atau unsur
pencemaran yang ditenggang adanya dalam air pada
sumber air tertentu sesuai dengan
peruntukannya. Penggolongan air menurut
peruntukannya dibagi atas Golongan I Air
yang dapat dipergunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dulu.
Golongan II. Air yang dapat digunakan sebagai air
baku air minum. Golongan III. Air yang dapat
digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan. Golongan IV. Air yg dapat
digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat
dimanfaatkan untuk usaha pertokoan, industri,
pembangkit listrik tenaga air.
412.7.Baku Mutu Limbah Cair ( Effluent Standard)
Baku mutu limbah cair adalah batas kadar
dan jumlah unsur pencemar yang ditenggang adanya
dalam limbah cair untuk dibuang dari suatu jenis
kegiatan tertentu. Pembuangan limbah cair ke
dalam air dilakukan dengan ijin yang diberikan
oleh Gubernur kepala Daerah Tingkat I. Untuk di
Propinsi Kalimantan Timur Baku Mutu Limbah cair
Bagi Kegiatan Industri dan usaha lainnya
ditetapkan oleh TUSGUB Propinsi Kaltim No. 26
Tahun 2002.
422.8. Nilai Ambang Batas (NAB) ? Nilai Ambang
Batas (NAB) atau Threshold Limit Value (TLV)
adalah kadar dimana pekerja yang terpapar
racun masih sanggup menghadapinya dengan tidak
menunjukkan penyakit atau tidak menyebabkan
gangguan kelainan dalam pekerjaan mereka
sehari-harinya untuk waktu 8 jam sehari dan
40 jam seminggunya. ? Dengan demikian jelaslah
bagi kita bahwa nilai NAB menggambarkan kepada
kita tentang kadar zat dimana manusia masih
dapat bereaksi secara fisiologis untuk melakukan
aktivitasnya secara normal. Nilai-nilai NAB
ditentukan oleh pemerintah di masing-masing
negara, sehingga dapat terjadi adanya nilai NAB
yang berlainan di setiap negara terhadap
bahan yang sama.
43Kadar Tertinggi yang diperkenankan ( KTD) ?
Kadar Tertinggi yang diperkenankan (KTD) atau
Maximum Allowable Concentration (MAC) adalah
nilai tertinggi dari kadar suatu zat yang
pekerja tidak menderita penyakit atau gangguan
kesehatan. Dengan demikian KTD menekankan efek
akut dari pada efek kumulatif atau menahun. NAB
digunakan sebagai jalan kompromi dari kenyataan
bahwa di lingkungan kerja tidak mungkin
diusahakan tidak adanya bahan-bahan kimia dari
hasil suatu kegiatan dibidang industri. Nilai
NAB ini merupakan kadar aman sebagai pedoman
dan kadar tersebut bukan merupakan batas di
antara keadaan sakit dan sehat. NAB merupakan
pegangan bagi kegiatan Manajemen Kerja di
suatu lingkungan Industri.
44Kegunaan dari NAB adalah a. Sebagai kadar
standard di lingkungan kerja untuk
ditaati b.Pedoman untuk perencanaan dan
rancangan pengendalian peralatan c.Substitusi
bahan-bahan yang beracun dengan yang kurang
beracun d.Membantu menentukan gangguan-gangguan
kesehatan atau penyakit akibat faktor
kimiawi. NAB harus dievaluasi dan dikoreksi oleh
beberapa faktor seperti perubahan musim, keadaan
cuaca dan kemungkinan efek kumulatifnya
terhadap kesehatan pekerjanya. Pada daftar NAB
terdapat tanda kulit,artinya bahan-bahan
tersebut jika kontak dengan kulit akan
menyebabkan bahaya melalui absorbsi. Dengan
demikian, bahan ini harus dihindari kontaknya
dengan kulit. Zat-zat pelarut memiliki
pengaruh terhadap besarnya penyerapan.
45Cara Menentukan NAB Nilai NAB diperoleh
dengan beberapa cara antara lain a. Penelitian
di lapangan dengan supervisi medis b. Penelitian
di lapangan, tanpa supervisi medis
tetapi melalui laporan-laporan angka sakit
dan angka kematian c. Melalui uji hayati ke
hewan d. Melalui analogi dan similaritas struktur
senyawa kimianya e. Percobaan terhadap
manusia, jika tingkat keselamatannya
cukup dijamin