Channel Coding dan Decoding- Block Coding - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Channel Coding dan Decoding- Block Coding

Description:

Channel Coding dan Decoding- Block Coding By Teddy Purnamirza, ST, MEng Diagram pengirim dan Penerima Single Parity Block Coder K bit menjadi k+1 bit Total ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:168
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 36
Provided by: ZYR
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Channel Coding dan Decoding- Block Coding


1
Channel Coding dan Decoding- Block Coding
  • By Teddy Purnamirza, ST, MEng

2
Diagram pengirim dan Penerima
3
Single Parity Block Coder
  • K bit menjadi k1 bit
  • Total penjumlahan modulo 2 seluruh k1 bit harus
    0 (disebut pariti genap)
  • Total penjumlahan modulo 2 seluruh k1 bit harus
    1 (disebut pariti ganjil)
  • Misal dikirim bit 101, digunakan pariti genap
    maka dihasilkan bit 1010 karena 1011000
  • Tidak bisa mendeteksi posisi error (tidak bisa
    mengkoreksi error)

4
Cont
  • Pada channel decoder akan dilihat apakah bit yang
    diterima memiliki penjumlahan modulo 2 bernilai 0
    atau tidak
  • Jika 0 maka tidak ada bit yang salah, jika 1 maka
    terdapat bit yang salah
  • Misal diterima bit 1011 maka 1011011,
    berarti bit mengalami error
  • Single parity check bit hanya bisa mendeteksi
    error yang yang berjumlah ganjil dan tidak bisa
    untuk error yang berjumlah genap

5
Latihan
  • Tentukan output dari parity check bit dengan
    input 3 bit dan output 4 bit, asumsikan bit input
    adalah 001110, jika terjadi error pada bit
    pertama dan kedua, bisakah penerima mendeteksi
    terjadinya error?

6
Rectangular code
  • Mengubah serial bit menjadi bentuk matrik
  • Bit pariti kemudian diberikan untuk tiap baris
    dan kolom, selanjutnya bit dikirim secara serial
    kembali
  • Misalkan

7
Cont
  • Pada penerima, deretan bit serial kemudian diubah
    menjadi matrik kembali
  • Dilakukan perhitungan modulo 2 untuk tiap baris
    dan tiap kolom, jika terjadi error maka hasil
    penjumlahan modulo 2 adalah 1 sedangkan jika
    tidak ada error maka hasil penjumlahan modulo 2
    adalah 0
  • Dapat ditentukan posisi error dengan melihat
    baris dan kolom yang error
  • Misalnya

8
Latihan
  • Tentukan bit yang dihasilkan oleh rectangular
    code 4x4 untuk bit 1110101000011101, jika terjadi
    kesalahan pada bit ke 5, perlihatkan bagaimana
    rectangular decoder dapat menentukan posisi bit
    yang salah

9
Linear Block Code
  • Salah satu bentuk channel coder 3 bit ke 6 bit
  • Bentuk lain channel coder 3 bit ke 6 bit

10
Cont
  • Linear block code adalah satu kelompok block
    coder yang mengikuti aturan mengenai kelompok
    output yang digunakan
  • Defenisi misalkan untuk block coder (6,3)
  • Vn kelompok semua kemungkinan 6 bit ( ada 64
    kemungkinan)
  • U kelompok dari delapan kemungkinan output 6 bit
  • Aturannya adalah
  • U harus berisikan 000000
  • Melakukan penjumlahan modulo 2 setiap komponen U
    dengan komponen U akan menghasilkan komponen U
    yang lain

11
Cont
  • Apakah berikut ini linear block coder
  • Terdapat komponen 000000 pada U
  • Penjumlahan modulo 2 dua komponen U akan
    menghasilkan komponen lain, misalnya komponen U
    ke 3 dengan ke 7 akan menghasilkan komponen U ke
    5

12
Latihan
  • Apakah berikut ini merupakan linear block code?

13
Cont
  • Yang perlu dilakukan hanya sederhana yaitu
    mengacu kepada sebuah tabel look up
  • Tetapi bagaimana jika kita melakukan linear block
    code untuk 92 bit input menjadi 127 bit
  • Tentu saja kita memerlukan 292 kemungkinan bit
    input sehingga memerlukan tabel look up yang
    sangat besar dan mahal
  • Cara lain adalah dengan menggunakan matrik,
    dimana U dapat dihasilkan dari perkalian m dengan
    sebuah matrik generator, misal m (101) dapat
    menghasilkan u (011101) dengan melakukan umG

14
Cont
  • Misalkan dimiliki
  • Misalkan m(101)
  • Maka U mG
  • Jika kita bandingkan input memiliki nilai yang
    sama dengan 3 bit output terakhir

15
Cont
  • Tidak semua linear block code memiliki sifat
    diatas
  • Jika memiliki sifat ini, maka disebut systematic
    linear block code
  • Lebih diinginkan menggunakan systematic linear
    block code karena murah dan sederhana
  • UmG, jika kita tahu 3 bit input maka kita dengan
    mudah dapat mengetahui G yaitu
  • Ini berarti yang perlu disimpan hanya nilai
    matrik P

16
Latihan
  • Benar atau salah pernyataan berikut
  • G diatas merupakan G untuk tabel linear block
    code diatas

17
Jawaban
  • Ya benar, karena setiap input m, menggunakan
    generator G diatas kita mendapatkan output u yang
    sesuai dengan tabel diatas

18
Decoding untuk linear block
  • Misalkan untuk linear block code berikut
  • Misalnya dikirim bit 011101 (bit informasi 101),
    ini bisa tiba di decoder dalam keadaan benar
    (011101) atau error (misalnya 111101)
  • Tugas decoder adalah menemukan 3 bit informasi,
    (dalam contoh ini 101), jika ada error maka
    tugasnya bertambah untuk memperbaiki error, dan
    menemukan 3 bit informasi

19
Cont
  • Bagaimana decoder bekerja?
  • Misalkan yang diterima decoder adalah data salah
    111101, decoder memeriksa kedalam tabel, karena
    tidak terdapat didalam tabel maka dianggap data
    error, kemudian decoder akan memeriksa 8 data
    dalam tabel yang paling mendekati 111101, akan
    didapatkan data 011101 (karena cuma beda 1 bit),
    dengan ini decoder dapat menentukan bit informasi
    adalah 101
  • Cara kerja decoder diatas dapat direpresentasikan
    dalam matematika
  • Disamping generator matrik G juga terdapat
    istilah parity matrik H, dimana memiliki hubungan
    GH0
  • Karenanya
  • Coba cek apakah GH0 ?

20
Cont
  • Misalnya kita kirimkan u mG 011101
  • Kasus 1 tidak ada error, maka data diterima
    vumG011101,dalam kasus ini didapat
    vHuHmGHm00
  • Kasus 2 terjadi error,dimana data terima
    v111101, vue, u011101, e100000,maka
    vHuHeHmGHeHm0eH0eHeH (100000) H, dimana
    hasilnya tidak 0
  • Maka disimpulkan jika vH 0 maka tidak ada error,
    jika vH tidak sama dengan 0 maka terjadi error

21
Latihan
  • Tentukan apakah G berikut adalah benar untuk H
    berikut
  • Jawab
  • Karena hasil GH0 maka G diatas benar untuk H
    diatas

22
Bagaimana koreksi error?
  • Misalkan dikirim u(011101), dan terdapat error
    e(100000), mengakibatkan data diterima
    dipenerima v(111101), maka vH(100)
  • Maka hasil kali vH(100) berhubungan dengan error
    e(100000)
  • Dengan kata lain jika kita dapat mencocokkan
    error dengan hasil kali vH, maka kita dapat
    melakukan koreksi error
  • Maka didefenisikan syndrom error sebagai vHS

23
Cont
  • Berikut adalah yang harus dilakukan oleh channel
    decoder
  • Untuk masing-masing kemungkinan e, tentukan error
    yang mana yang terjadi, lakukan hal ini seperti
    berikut, (menggunakan contoh (6,3))
  • 1.a Nilai S(000) berarti tidak terjadi error,
    ini berarti terdapat 8-17 kemungkinan error
  • 1.b Mulai dengan error yang paling sering
    terjadi, dalam hal ini adalah 1 bit error,
    e1(100000), e2(010000), e3(001000),
    e4(000100), e5(000010), e6(000001), untuk
    masing2 error ini temukan nilai S nya, maka
    didapatkan S1, S2, S3 S6.
  • 1.c Masih terdapat satu S untuk dua error yang
    terjadi, misalnya e7101000, menghasilkan S7

24
Cont
  • Dihasilkan tabel berikut
  • Misaldikirim u101110,diterima
    vueu(100000)(001110), dihitung vHS(100),
    dengan melihat tabel diatas bisa ditentukan bahwa
    error e adalah (100000), dan decoder dengan mudah
    dapat menentukan 3 bit informasi yaitu 110

25
Latihan
26
Jawaban
  • Kasus I, tidak ada error, e(0000)
  • Kasus 2, terdapat 1 error, e(0001)
  • Kasus 3, terdapat 1 error, e(0010)
  • Kasus 4, terdapat 1 error, e(0100)
  • Kita dapatkan hubungan sindrom error (S) dan
    error (e) seperti berikut

27
Unjuk Kerja block coder
  • Pm adalah kemungkinan channel decoder gagal
    mendeteksi error
  • P adalah kemungkinan channel decoder gagal
    mengkoreksi error
  • Pada Single Parity check bit, bit yang diterima
    n k1, akan selalu gagal mendeteksi error jika
    jumlah bit error genap
  • Maka
  • P(j,n) adalah kemungkinan memiliki j bit error
    dari blok n bit
  • Menggunakan statistika kita dapatkan
  • Dimana adalah , dimana p
    adalah kemungkinan bit error ketika bit keluar
    dari channel coder sampai ke channel decoder
  • Karena metode single parity check bit tidak bisa
    mengkoreksi error maka kemungkinan P1

28
Cont
  • Rectangular check code hanya bisa mengkoreksi 1
    error bit, tidak bisa lebih
  • Maka
  • Linear block code jumlah bit yang bisa dikoreksi
    adalah t
  • Dimana
  • Dimana dmin adalah salah satu dari kemungkinan
    output yang memiliki jumlah bit 1 paling sedikit,
    dan adalah nilai yang dibulatkan kenilai
    integer terdekat

29
Cont
  • Contoh chanel coder
  • Output dgn bit 1 paling
  • sedikit adalah 000111
  • Maka dmin3, maka
  • t(3-1)/21, ini berarti
  • selalu mampu mengkoreksi 1 bit
  • error, mungkin saja mampu mengkoreksi 2 error
    tapi tidak selalu mampu
  • Kemungkinan tidak mampu mengkoreksi error

30
Contoh
  • Dalam sebuah sistem komunikasi, kemungkinan
    terjadi error adalah 1, hitung
  • Hitung Pm untuk parity check coder ¾
  • Hitung P untuk linear block code 5/10 (asumsi t2)

31
Jawaban
Untuk parity bit coder
Untuk linear block coder
32
Keuntungan dan Harga block coder
  • Keuntungannya kita dapat mendeteksi dan
    mengkoreksi error
  • Adakah harga yang harus dibayar?
  • Lihat diagram berikut

33
Cont
  • Tanpa channel coder bandwidth sinyal BW1/T
  • Dengan menggunakan channel coder maka BW2/T
  • Maka channel coder memperlebar BW sinyal
  • Maka kemampuan deteksi dan koreksi error dibayar
    dengan melebarnya bandwidth sinyal

34
PR
35
PR
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com