Title: Jaringan Syaraf Tiruan
1Jaringan Syaraf Tiruan
- Chapter III
- By Syaifudin Ramadhani, S.Kom
2Biological Inspiration
- Animals are able to react adaptively to changes
in their external and internal environment, and
they use their nervous system to perform these
behaviours. - The nervous system is build by relatively simple
units, the neurons, so copying their behavior and
functionality should be the solution.
3Human Brain
- Bertugas untuk memproses informasi
- Seperti prosesor sederhana
- Masing-masing cell tersebut berinteraksi
mendukung kinerja otak - Setiap sel (neuron) memiliki satu nukleus (soma),
bertugas memproses informasi, informasi diterima
oleh dendrit, dan disebarkan melalui akson - Pertemuan informasi antar syaraf berada di
sinapsis
4Human Brain
- Manusia memiliki krg lbh 1012 neuron! Dan
6x1018 sinapsis! - Informasi yang dikirimkan berupa rangsangan
dengan sebuah batas ambang (threshold) - Pada batas tertentu, syaraf lain akan teraktifasi
dan merespon - Hubungan antar syaraf terjadi secara dinamis
- Otak manusia memiliki kemampuan untuk belajar dan
beradaptasi - Mampu mengenali pola, wajah, mengkontrol organ
tubuh!
5Human Neuron
Dendrites
Soma (cell body)
Axon
6Human Neuron (Detail)
dendrites
axon
synapses
7Human Brain
- Neuron merupakan sistem yang fault tolerance
- Dapat mengenali sinyal input yang berbeda dari
sebelumnya - Dapat mengenali orang yg blm pernah ditemui hanya
dengan melihat dari foto - Dapat mengenali orang yang berubah krn tua
misalnya - Tetap dapat bekerja walau beberapa neuronnya
rusak, neuron lain dapat tumbuh dan dilatih
8Learning in biological systems
Learning learning by adaptation The young
animal learns that the green fruits are sour,
while the yellowish/reddish ones are sweet. The
learning happens by adapting the fruit picking
behavior. At the neural level the learning
happens by changing of the synaptic strengths,
eliminating some synapses, and building new ones.
9Learning as optimisation
The objective of adapting the responses on the
basis of the information received from the
environment is to achieve a better state. E.g.,
the animal likes to eat many energy rich, juicy
fruits that make its stomach full, and makes it
feel happy. In other words, the objective of
learning in biological organisms is to optimise
the amount of available resources, happiness, or
in general to achieve a closer to optimal state.
10JST
- Suatu sistem pemrosesan informasi yang mencoba
meniru kinerja otak manusia - Merupakan generalisasi model matematis dengan
asumsi - Pemrosesan informasi terjadi pada elemen
sederhana (neuron) - Sinyal dikirimkan diantara neuron-neuron melalui
penghubung (dendrit dan akson) - Penghubung antar elemen memiliki bobot yang akan
menambah atau mengurangi sinyal - Untuk menentukan output, setiap neuron memiliki
fungsi aktivasi (biasanya non linier) yang
dikenakan pada semua input - Besar output akan dibandingkan dengan threshold
11JST
- Baik tidaknya suatu model JST ditentukan oleh
- Pola antar neuron (arsitekur jaringan)
- Metode untuk menentukan dan mengubah bobot
(disebut metode learning) - Fungsi aktivasi
- JST disebut juga brain metaphor, computational
neuroscience, parallel distributed processing
12JST
- JST dapat belajar dari pengalaman!
- Biasanya berhubungan dengan angka (numerik)
sehingga data yang tidak numerik harus dibuat ke
numerik - Tidak ada rumus yang tetap (fixed) sehingga
disebut dengan free-estimator! - JST disebut black box atau tidak transparan
karena tidak mampu menjelaskan bagaimana suatu
hasil didapatkan! - JST mampu menyelesaikan permasalahan yang tidak
terstruktur dan sulit didefinisikan!
13Kelebihan JST
- Mampu mengakuisisi pengetahuan walau tidak ada
kepastian - Mampu melakukan generalisasi dan ekstraksi dari
suatu pola data tertentu - JST dapat menciptakan suatu pola pengetahuan
melalui pengaturan diri atau kemampuan belajar
(self organizing) - Memiliki fault tolerance, gangguan dapat dianggap
sebagai noise saja - Kemampuan perhitungan secara paralel sehingga
proses lebih singkat
14JST mampu
- Klasifikasi memilih suatu input data ke dalam
kategori tertentu yang sudah ditetapkan - Asosiasi menggambarkan suatu obyek secara
keseluruhan hanya dengan bagian dari obyek lain - Self organizing kemampuan mengolah data-data
input tanpa harus mempunyai target - Optimasi menemukan suatu jawaban terbaik
sehingga mampu meminimalisasi fungsi biaya
15Kelemahan JST
- Kurang mampu untuk melakukan operasi operasi
numerik dengan presisi tinggi - Kurang mampu melakukan operasi algoritma
aritmatik, operasi logika dan simbolis - Lamanya proses training yang mungkin terjadi
dalam waktu yang sangat lama untuk jumlah data
yang besar
16Aplikasi JST
- Pengenalan pola (pattern recognition)
- Huruf, tanda tangan, suara, gambar yang sudah
sedikit berubah (mengandung noise) - Identifikasi pola saham
- Pendeteksian uang palsu, kanker
- Signal Processing
- Menekan noise pada saluran telepon
- Peramalan
- Peramalan saham
- Autopilot dan simulasi
- Kendali otomatis otomotif
17Aplikasi JST
- Tasks to be solved by artificial neural networks
- controlling the movements of a robot based on
self-perception and other information (e.g.,
visual information) - deciding the category of potential food items
(e.g., edible or non-edible) in an artificial
world - recognizing a visual object (e.g., a familiar
face) - predicting where a moving object goes, when a
robot wants to catch it.
18Sejarah
- Model JST formal pertama diperkenalkan oleh
McCulloch dan Pitts (1943) - 1949, Hebb mengusulkan jaringan Hebb
- 1958, Rosenblatt mengembangkan perceptron untuk
klasifikasi pola - 1960, Widrow dan Hoff mengembangkan ADALINE
dengan aturan pembelajaran Least Mean Square
(LMS) - 1974, Werbos memperkenalkan algoritma
backpropagation untuk perceptron banyak lapisan
19Sejarah
- 1982, Kohonen mengembangkan learning unsupervised
untuk pemetaan - 1982, Grossberg dan Carpenter mengembangkan
Adaptive Resonance Theory (ART, ART2, ART3) - 1982, Hopfield mengembangkan jaringan Hopfield
untuk optimasi - 1985, Algoritma Boltzmann untuk jaringan syaraf
probabilistik - 1987, dikembangkan BAM (Bidirectional Associative
Memory) - 1988, dikembangkan Radial Basis Function
20Model Neuron JST
Bobot
Y1 X1.W1 X2.W2 X3.W3 dst
21Model Neuron
- Pada JST, neuron-neuron akan dikumpulkan dalam
lapisan lapisan yang disebut dengan layers - Neuron dalam satu lapisan akan dihubungkan dengan
neuron pada lapisan lainnya - Kadang muncul juga layer tersembunyi (hidden
layer) untuk menambah keakuratan pelatihan - Informasi tersebut bisa dirambatkan secara
forward ataupun backward
22Istilah dalam JST
- Neuron sel syaraf tiruan yang merupakan elemen
pengolah JST - Jaringan bentuk arsitektur JST, kumpulan neuron
yang saling berhubungan dan membentuk lapisan - Input sebuah nilai input yang akan diproses
menjadi nilai output - Output solusi dari nilai input
- Hidden layer lapisan yang tidak terkoneksi
secara langsung dengan lapisan input atau output,
memperluas kemampuan JST - Bobot nilai matematis dari sebuah koneksi antar
neuron - Fungsi aktivasi fungsi yang digunakan untuk
mengupdate nilai-nilai bobot per-iterasi dari
semua nilai input. - Fungsi aktivasi sederhana adalah mengakalikan
input dengan bobotnya dan kemudian
menjumlahkannya (disebut penjumlahan sigma) - Berbentuk linier atau tidak linier, dan sigmoid
- Paradigma pembelajaran bentuk pembelajaran,
supervised learning, atau unsupervised learning
23JST dengan 3 layer
24Arsitektur Jaringan
- Single Layer
- Hanya memiliki satu lapisan dengan bobot-bobot
terhubung. - Langsung menerima input dan mengolahnya menjadi
output tanpa menggunakan hidden layer - Multi Layer
- Memiliki satu atau lebih lapisan input, satu atau
lebih lapisan output, dan lapisan tersembunyi - Dapat menyelesaikan masalah yang lebih kompleks
karena lebih akurat - Fungsi pembelajarannya lebih rumit
- Kompetitive Model / Recurrent Model
- Hubungan antar neuron tidak diperlihatkan secara
langsung pada arsitektur - Hubungan antar neuron dapat digambarkan sebagai
jaring yang rumit
25Model JST
- Competitive Layer / Recurrent
26Pengelompokkan JST
- JST Feed Forward
- Tidak mempunyai loop
- Contoh single layer perceptron, mutilayer
perceptron, radial basis function - JST Feed Backward (Recurrent)
- Memiliki loop, lapisan output akan memberi input
lagi bagi lapisan input - Contoh competitive networks, kohonen, hopfield,
ART
27Paradigma pembelajaran
- Supervised Learning
- Kumpulan input berusaha membentuk target output
yang sudah diketahui sebelumnya - Perbedaan antara output yang masih salah dengan
output yang diharapkan harus sekecil mungkin - Biasanya lebih baik daripada unsupervised
- Kelemahan pertumbuhan waktu komputasi
eksponensial, data bnyk berarti semakin lambat - Unsupervised Learning
- JST mengorganisasikan dirinya untuk membentuk
vektor-vektor input yang serupa tanpa menggunakan
data atau contoh-contoh pelatihan, biasanya ke
dalam suatu kategori/kelompok2 tertentu - Hibrida Learning
- Gabungan antara unsupervised dan supervised
28Algoritma Pembelajaran Umum
- Dimasukkan n data pelatihan
- Inisialisasi bobot-bobot jaringan, set i 1
- Masukkan contoh ke-i ke dalam input
- Cari tingkat aktivasi unit output menggunakan
algoritma yang ditetapkan - If memenuhi kriteria output then exit
- else
- Update bobot2 menggunakan fungsi galat error,
Bobot baru bobot lama delta - If in then reset i1, else ii1
29JST dan Aplikasi
- Klasifikasi ADALINE, Backpropagation
- Pengenalan Pola ART, Backpropagation
- Peramalan ADALINE, MADALINE, Backpropagation
- Optimasi ADALINE, Hopfield, Boltzman,
Backpropagation
30Fungsi Aktivasi
- Fungsi undak biner (hard limit)
- Fungsi undak biner (threshold)
?
31Fungsi Aktivasi
- Fungsi bipolar
- Fungsi bipolar dengan threshold
32Fungsi Aktivasi
- Fungsi Linier (identitas)
- Fungsi Sigmoid biner
33McCulloch Pitts
- Fungsi aktivasi biner
- Besar bobotnya sama
- Memiliki threshold yang sama
- Contoh buat fungsi logika and, input X1 dan X2,
dan Y - 1 jika dan hanya jika inputan 1
- X1 X2 Y
- 1 1 1
- 1 0 0
- 0 1 0
- 0 0 0
34Jawab
- X1 X2 net Y, 1 jika net gt2, 0 jika net lt 2
- 1 1 1.11.12 1
- 1 0 1.10.11 0
- 0 1 0.11.11 0
- 0 0 0.10.10 0
- Ternyata BERHASIL mengenali pola
35Problem OR
- X1 X2 net Y, 1 jika net gt1, 0 jika net lt 1
- 1 1 1.11.12 1
- 1 0 1.10.11 1
- 0 1 0.11.11 1
- 0 0 0.10.10 0
- Ternyata BERHASIL mengenali pola
36Problem X1 and not(X2)
- X1 X2 net Y, 1 jika net gt2, 0 jika net lt 2
- 1 1 1.21.-11 0
- 1 0 1.20.-12 1
- 0 1 0.21.-1-1 0
- 0 0 0.20.-10 0
- Ternyata BERHASIL mengenali pola
37Problem XOR
- X1 X2 Y
- 1 1 0
- 1 0 1
- 0 1 1
- 0 0 0
- GAGAL!
38Solusi
- XOR (x1 x2) V (x1 x2)
- Ternyata dibutuhkan sebuah layer tersembunyi
39Tabel
40Jaringan HEBB
- Menggunakan iterasi untuk menghitung bobot dan
bias - Dalam setiap iterasi, bobot dan bias diubah
berdasarkan rumus tertentu - W bobot
- Wbaru Wlama X1Y1
- Algoritma
- Init, semua bobot wi 0
- Untuk semua input
- Set fungsi aktivasi xi si
- Set output yt
- Perbaiki bobot w(baru) w(lama) delta w,
dengan delta w xiy - Perbaiki bias, b(baru) b(lama) y
41- Jaringan HEBB
- Jaringan Perceptron
- Jaringan Back Propagation
- Hybrid JST