PowerPoint Template - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

PowerPoint Template

Description:

DDC in 300s 300 Social sciences 301 Sociology and anthropology 304 Factors affecting social behavior 304.2 ... 7 Satir dan humor -8 Aneka ragam ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:57
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 37
Provided by: wid4
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: PowerPoint Template


1
  • PETEMUAN VII KLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA
  • REFERENSI
  • Diringkas dari Yulia, Yuyun dan Mustafa, B.
    (2007). Materi Pokok pengolahan bahan pustaka.
    Jakarta Universitas Terbuka.
  • Sejarah dan Karakateristik DDC dari
    http//dalamzero1.blogspot.com/2008/12/sejarah-dan
    -karakteristik-ddc.html, diakses 31 Maret 2011,
    jam 08.15.

2
  1. Hukum adat suatu pengantar 340.57
  2. Pengantar ekonomi pertanian 338.1
  3. Ekonomi pertanian Indonesia Masalah, gagasan, dan
    strategi 338.159 8
  4. Kamus politik modern 320.3
  5. Perkembangan pemikiran filsafat dari klasik
    hingga modern 109
  6. Pokok-pokok filsafat hukum apa dan bagaimana
    filsafat hukum Indonesia 340.1
  7. SENI rupa modern Indonesia esai-esai pilihan
    709.598
  8. Seni membaca wajah 158

3
I PENGERTIAN Klasifikasi adalah kegiatan
pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri-ciri
yang sama, misalnya pengarang, fisik, isi dsb.
(Lilik K Somadikarta) Klasifikasi adalah
pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah
obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke
dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan
ciri-ciri yang sama. (Towa P. Hamakonda)
  • Menurut Suwarno (2007 66), secara umum
    klasifikasi dibagi dalam dua jenis, yaitu
  • Klasifikasi artifisial (artificial
    classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka
    berdasarkan sifat-sifat yang secara kebetulan ada
    pada bahan pustaka tersebut. Misalnya berdasarkan
    warna buku atau tinggi buku.
  • Klasifikasi fundamental (fundamental
    classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka
    berdasarkan isi atau subjek buku, yaitu sifat
    yang tetap pada bahan pustaka meskipun kulitnya
    berganti-ganti atau formatnya diubah.
  • Klasifikasi fundamental ini yang sering
    digunakan perpustakaan saat ini.

4
  • II TUJUAN KLASIFIKASI, untuk
  • Efektivitas penambahan bahan pustaka
  • Efektivitas penarikan bahan pustaka
  • Menentukan lokasi bahan pustaka
  • Mengumpulkan semua bahan pustaka yang memiliki
    subjek yang sama ke dalam satu jajaran koleksi
  • Menghasilkan urutan
  • Penempatan yang tepat
  • Penyusunan mekanis (sistematis)

II TUJUAN KLASIFIKASI Efektivitas penambahan
bahan pustaka Efektivitas penarikan bahan
pustaka Menentukan lokasi bahan
pustaka Mengumpulkan semua bahan pustaka yang
memiliki subjek yang sama ke dalam satu jajaran
koleksi Menghasilkan urutan Penempatan yang
tepat Penyusunan mekanis (sistematis)
5
  • III MANFAAT KLASIFIKASI
  • Alat survey bahan pustaka yang dimiliki
    perpustakaan
  • Alat kendali keseimbangan koleksi
  • Penuntun berpikir sistematik
  • Sebagai pengetahuan cakupan ilmu pengetahuan
  • Membantu dalam menyusun bibliografi

6
  • IV PRINSIP-PRINSIP DALAM KLASIFIKASI
  • Dokumen di-klaskan menurut subjek/pokok bahasan,
    kemudian mengikuti kode bentuk/aspeknya
  • Dipilih klas/subjek yang lebih berguna bagi
    pemakai
  • Dokumen di-klaskan pada subjek yang lebih
    spesifik
  • Bila suatu dokumen ternyata memiliki 2 subjek, di
    mana subjek yang satu mempengaruhi subjek yang
    lain, akan di-klaskan pada subjek yang
    dipengaruhi
  • Bila ada tinjauan dari beberapa aspek, di-klaskan
    pada subjek yang paling luas.
  • Bila suatu dokumen ternyata memiliki 2 subjek,
    pilih subjek yang dominan atau yang pertama, atau
    sesuai pemakai perpustakaan
  • Dalam suatu dokumen uraian subjek ditujukkan
    untuk membantu menganalisa subjek lain,
    di-klaskan pada subjek yang dibantu
  • Dalam menentukan nomor klas, hendaknya konsisten,
    berlaku untuk semua bahan pustaka
  • Bila belum ada nomor/notasinya dalam bagan,
    di-klaskan pada nomor yang paling dekat

7
V CARA MENGKLASIFIKASI
  • a. Secara langsung
  • Tentukan subjeknya
  • Tentukan nomor klasnya, nomor devisi, seksi dst
    s/d didapat nomor yang tepat. (cocok dng tabel)
  • Perhatikan petunjuk-petunjuknya. (mis. 0 ketemu 0
    bisa hapus semua, hilang salah satu atau bahkan
    utuh)
  • b. Secara tidak langsung
  • Tentukan subjeknya ? periksa dalam bagan
  • Cari tajuk subjek dalam indek relatif

8
  • VI SISTEM KLASIFIKASI
  • Dewey Decimal Classification (DDC) oleh Melvil
    Dewey (1873)
  • Library of Congress Classifications, (1899)
  • Subject Classifications, J.D. Brown (1906)
  • Universal Decimal Classifications (UDC), oleh
    Paul Otlet (1905)
  • Colon Classifications (CC) oleh S.R Ranganathan
    (1933)
  • A Bibliographic Classifications oleh H.E. Bliss
    (1935)
  • Readers International Classifications (1961)
  • home classification/local classification

Dari sekian banyak sistem klasifikasi di atas,
yang paling banyak digunakan di perpustakaan
adalah Dewey Decimal Classification (DDC).
9
VII SISTEM KLASIFIKASI DDC
  • A. Sekilah Tentang DDC
  • DDC paling banyak digunakan di Indonesia, bahkan
    di dunia, karena paling tua dan paling populer.
  • Terbit dalam bentuk lengkap maupun ringkasan,
    tetapi masih perlu diperluas/dikembangkan lagi,
    dengan interval waktu tujuh tahun, untuk
    menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuaan dan
    situasi dan kondisi setempat.
  • Saat ini telah ada edisi ke 23 yang diterbitkan
    tahun 2011. Namun yang terjadi, edisi 20 dan 21
    belum banyak penggunanya.
  • Sistem ini membagi ilmu ilmu pengetahuan ke dalam
    10 kelas utama, masing-masing kelas utama dibagi
    lagi menjadi 10 divisi, masing-masing divisi
    dibagi lagi menjadi 10 seksi Sehingga terdapat 10
    kelas utama, 100 divisi, dan1000 seksi.
  • Perpustakaan Nasional R.I. telah menerbitkan
    Terjemahan Ringkas Klasifikasi Desimal Dewey dan
    Indeks Relatif disesuaikan dengan DDC 20 yang
    diterbitkan tahun 2000. Untuk sekolah dasar,
    edisi terjemahan ini dirasa sudah cukup.

10
B. Prinsip Umum Ke Khusus Dalam melakukan
klasifikasi bahan pustaka 1. Dimasukkan dalam
golongan/kel yang paling umum luas cakupannya 2.
Dari yang umum kalau masih kita masukkan ke
khusus dan kalau masih mungkin ke subjek yang
paling khusus 3. Baru ditentukan nomor dan subjek
dari yang paling khusus tadi C. Prinsip
Herarkhi Dalam pembagian subjeknya selalu
berjenjang dan diambil pada jenjang yang paling
spesifik
11
D. Notasi DDC DDC merupakan klasifikasi
persepuluhan Dewey yang menganut prinsip desimal
untuk membagi semua bidang ilmu pengetahuan.
Notasi DDC sekurang-kurangnya terdiri dari 3
digit. Contoh pembagian kelas utama, sub klas
(devisi), Seksi (sub devisi), dan sub seksi (sub
sub devisi)
12
(No Transcript)
13
DDC in 300s
  • 300 Social sciences
  • 301              Sociology and anthropology
  • 304 Factors affecting social
    behavior
  • 304.2 Human ecology

14
DDC in 300s
  • 330 Economics
  • 333 Economics of land and energy
  • 333.7         Land, recreational and wilderness
    areas, energy

15
DDC in 300s
  • 390 Customs, etiquette folklore
  • 398 Folklore

16
DDC in 500s
  • 500 Science
  • 520 Astronomy and allied sciences
  • 526              Mathematical geography

17
DDC in 500s
  • 550 Earth sciences geology
  • 551 Geology, hydrology, meteorology
  • 551.4 Geomorphology and
    hydrosphere
  • 551.46                      Hydrosphere and
    submarine geology    Oceanography

18
DDC in 700s
  • 700 Arts recreation
  • 790 Recreational and performing
    arts
  • 790.1                  General kinds of
    recreational activities

19
DDC in 900s
  • 900      History geography
  • 910              Geography and travel
  • 910.02                  The earth (Physical
    geography)

20
VIII UNSUR-UNSUR POKOK DDC
  1. Sistematika pembagian ilmu pengetahuan yang
    dituangkan ke dalam suatu bagan yang lengkap dan
    dilandaskan pada beberapa prinsip dasar tertentu.
  2. Notasi, yang terdiri dari serangkaian simbol
    berupa angka, yangmewakili serangkaian istilah
    (yang mencerminkan subjek tertentu) yang terdapat
    pada bagan.
  3. Indeks relatif, yang terdiri dari sejumlah tajuk
    dengan perincian aspek-aspeknya yang disusun
    secara alfabetis, dan memberikanpetunjuk berupa
    nomor kelas, yang memungkinkan orang mencari
    tajuk yang tercantum dalam indeks bagan.

21
IX UNSUR-UNSUR POKOK DDC (lanjutan)
  • d. Tabel pembantu, yang berbentuk serangkaian
    notasi khusus, yang dipakai untuk menyatakan
    aspek-aspek tertentu yang selalu terdapat dalam
    beberapa subjek yang berbeda. Terdapat 7 tabel
    pembantu, yaitui. Tabel 1 Subdivisi Standar
    ii. Tabel 2 Wilayah iii. Tabel 3 Subdivisi
    Kesusastraan iv. Tabel 4 Subdivisi Bahasa v.
    Tabel 5 Ras, Bangsa, Kelompok Etnis vi. Tabel 6
    Bahasa vii. Tabel 7 tentang Orang/Pribadi
  • e. Di samping itu, sistem klasifikasi harus
    menyediakan kelas untuk Karya Umum, untuk
    menempatkan karya-karya yang begitu luas
    cakupannya,sehingga tidak dapat dimasukkan ke
    dalam salah satu kelas utama manapun.

22
X INDEKS RELATIF
  • Indeks relatif merupakan sarana yang sangat
    membantu proses klasifikasi yang disediakan oleh
    DDC. Indeks relatif ini merupakan daftar subjek
    yang diurutkan secara alfabetis dengan disertai
    notasi klasifikasi.
  • Cara penggunaan indeks relatif dalam proses
    klasifikasi adalah sebagai berikut
  • Tentukan subjek dari koleksi
  • Cari subjek tersebut pada indeks relatif
  • Cek notasi yang didapatkan dari indeks relatif ke
    dalam bagan DDC

23
XII INDEKS RELATIF (lanjutan)
  • Berikut ini salah satu contoh bagian dari indeks
    relatif
  • Sayur 635.1Tanaman ladang 633.4
  • Hukum internasional 341.5Militer 355.4

24
XII PEMBENTUKAN NOTASI
  • Kadangkala suatu subjek dari sebuah bahan pustaka
    tidak hanya cukup diambil dari notasi dasar yang
    ada dalam bagan DDC. DDC menyediakan tabel
    pembantu yang dapat digunakan dalam pembentukan
    notasi-notasi yang tidak hanya cukup dengan
    notasi dasar DDC
  • Tabel 1 Subdivisi Standar
  • Tabel 2 Wilayah
  • Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan
  • Tabel 4 Subdivisi Bahasa
  • Tabel 5 Ras, Bangsa, Kelompok Etnis
  • Tabel 6 Bahasa
  • Tabel 7 tentang Orang/Pribadi
  • Cara menggabungkan notasi dasar dengan tabel
    pembantu adalah sebagai berikut

25
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • a. Tabel 1 Subdivisi Standar (T1)
  • Tabel ini secara ringkas adalah sebagai
    berikut-01 Filsafat dan teori-02 Aneka
    ragam-03 Kamus, ensiklopedi, konkordans-04
    Topik-topik khusus-05 Penerbitan berseri-06
    Organisasi dan manajemen-07 Pendidikan,
    penelitian, topic-topik berkaitan-08 Sejarah dan
    deskripsi berkenaan jenis-jenis orang-09
    Pengolahan historis

26
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • Cara pembentukan notasi dari tabel subdivisi
    standar
  • Tidak terdapat petunjuk penggunaan
  • 1) Notasi dasar dengan angka terakhir 0 Notasi
    dasar yang berakhir dengan angka 0 sebelum
    ditambahnotasi Subdivisi Standar (T1), angka 0
    pada notasi dasardihilangkan terlebih dahulu.
    ContohIlmu Kedokteran 610Kamus (T1) -03Kamus
    ilmu kedokteran 610 -03 ? 610.32)Notasi dasar
    tanpa angka akhir 0 Notasi dasar yang tanpa
    diakhiri angka 0, langsungditambahkan notasi
    Subdivisi Standar. ContohKoperasi 334Majalah
    (T1) -05Majalah Koperasi 334 -05 ? 334.05
  • ii. Ada petunjuk penggunaan
  • 1)Terdaftar di dalam baganKadangkala di dalam
    bagan sudah terdapat notasi dasar yang tergabung
    dengan notasi subdivisi standar. Contoh101
    Teori filsafat102 Aneka ragam filsafat
  • 2) Ada petunjuk tertentu pada baganKadangkala
    pada bagan ada petujuk dalam pembentukan notasi
    dasar ditambah notasi subdivisi standar.
    Contoh300 Ilmu-ilmu sosialGunakan 300.1-300.9
    untuk subdivisi standar

27
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • b. Tabel 2 Wilayah (T2)
  • Tabel ini secara ringkas adalah sebagai
    berikut-1 Wilayah, daerah, tempat pada
    umumnya-2 Manusia pada umumnya tanpa
    mengindahkan wilayah,
  • daerah-3 Dunia jaman purbakala-4 Eropa.
    Eropa Barat-5 Asia. Timur Jauh-6 Afrika-7
    Amerika Utara-8 Amerika Selatan-9 Bagian-bagian
    lain dari bumi dan dunia lain. Oseania

27
28
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • Cara pembentukan notasi dari tabel wilayah (T2)
    ini adalah sebagai berikut
  • i. Ada petunjuk penggunaanKadangkala suatu
    notasi dalam bagan disertai petunjuk
    penggunaantabel wilayah. Contohnya346 Hukum
    perdata346.3-.9 Jurisdiksi dan wilayah
    khususTambahkan notasi wilayah 3-9 dari Tabel 2
    pada angka dasar 346Indonesia (T2) -598Hukum
    perdata Indonesia 346 -598 ? 346.598
  • ii. Tidak terdapat petunjuk penggunaan Jika
    tidak ada petunjuk pada bagan maka proses
    pembentukkannotasinya adalah Notasi Dasar -09
    (T1) T2.ContohnyaPertanian 630Asia (T1)
    -5Pertanian di Asia 630 -09 -5 ? 630.95

29
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • iii. Menentukan notasi geografi wilayah Notasi
    geografi suatu wilayah dapat dibentuk dengan1)
    Tentukan notasi dasar 910 2) Buang angka
    terakhir 0 3) Tambahkan notasi wilayah dari
    Tabel 2. ContohGeografi 910Iran (T2)
    -55Geografi India 910 -55 ? 915.5
  • iv. Menentukan notasi sejarah wilayah Notasi
    sejarah wilayah dapat dibentuk dengan1)
    Tentukan notasi dasar 900 2) Buang angka
    terakhir 0 3) Tambahkan notasi wilayah dari
    Tabel 2.ContohSejarah 900Italia (T2)
    -45Sejarah Jepang 900 -45 ? 945

30
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • c. Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan (T3)
  • Tabel ini secara ringkas adalah sebagai
    berikut-1 Puisi-2 Drama-3 Fiksi-4 Esai-5
    Pidato-pidato-6 Surat-surat-7 Satir dan
    humor-8 Aneka ragam tulisanNotasi pada tabel
    ini hanya dapat ditambahkan pada kelas 800. Cara
    pembentukan notasinya adalah notasi dasar kelas
    800 T3.ContohKesusastraan Jerman 830Puisi
    (T3) -1Puisi Jerman 830 -1 ? 831

31
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • d. Tabel 4 Subdivisi Bahasa (T4)
  • Tabel ini secara ringkas sebagai berikut-1
    Sistem tulisan dan fonologi dari bentuk standar
    dari bahasa-2 Etimologi dari bentuk standar
    bahasa-3 Kamus dari bentuk standar bahasa-5
    Sistem struktural (tata bahasa) dari bentuk
    standar bahasa-6 Prosodi-7 Bentuk-bentuk bukan
    standar dari bahasa-8 Penggunaan standar dari
    bahasa-9 Lain-lainNotasi pada tabel ini hanya
    dapat ditambahkan pada kelas 400.Mekanisme
    pembentukkan notasinya adalah notasi dasar dari
    kelas 400 T4.
  • Contoh Bahasa Inggris 420 Tata bahasa (T4)
    -5 Tata bahasa Inggris 420 -5 ? 425Dengan
    Tabel 4 dapat dibentuk kamus dwibahasa, sebagai
    berikutNotasi dasar bahasa (4) Notasi Bahasa
    I (T6) T4 Notasi Bahasa II (T6)ContohBahasa
    400Italia (T6) -51Kamus (T4) -3Spanyol (T6)
    -61Kamus Italia Spanyol 400 -51 -3 -61 ?
    451.361

32
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • e. Tabel 5 Ras, Bangsa dan Kelompok Etnik (T5)
  • Ringkasan dari tabel ini adalah sebagai
    berikut-1 Ras/etnis Indonesia-2 Ras/etnis
    Anglo Saxon, Inggris-3 Ras/etnis Nordik-4
    Ras/etnis Latin Modern-5 Ras/etnis Italia-6
    Ras/etnis Spanyol, Portugis-8 Yunani-9 Kelompok
    lain

33
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • Cara pembentukan notasinya adalah sebagai
    berikut
  • Terdapat petunjuk Adakalanya notasi pada bagan
    terdapat petunjuk penggabungan dengan Tabel 5.
    Contoh 155.84 Etnopsikologi, terdapat petujuk
    tambahkan ras, etnik,kelompok kebangsaan 01-99
    dari Tabel 5 pada angka dasar 155.84.Etnik Swiss
    (T5) -35Etnopsikologi Swiss 155.84 -35 ?
    155.843 5
  • Tidak terdapat petunjuk Mekanisme
    pembentukkannya adalahNotasi dasar -089 (T1)
    T5ContohnyaSeni Keramik 738Bangsa Jerman (T5)
    -31Seni Keramik Bangsa Jerman 738 -089 -31 ?
    738.089 31

34
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • f. Tabel 6 Bahasa-Bahasa (T6)
  • Ringkasan dari tabel ini adalah sebagai
    berikut-1 Bahasa Indonesia-2 Bahasa Inggris-3
    Bahasa Jerman-4 Bahasa Perancis-5 Bahasa
    Italia-6 Bahasa Spanyol-7 Bahasa Latin-8
    Bahasa Yunani-9 Bahasa-bahasa lain

35
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • Cara pembentukan notasinya adalah sebagai
    berikut
  • i. Terdapat petunjukJika terdapat petunjuk pada
    bagan ikutilah instruksinya. Contoh297.2 Al
    Quran dan TerjemahAda petunjuk Tambahkan
    notasi bahasa dari tabel 6 DDC pada notasi 297.2.
    Bahasa Indonesia (T6) -1Terjemahan Al-Quran
    dalam bahasa Indonesia 297.2 -1 ? 297.21ii.
    Tidak terdapat petunjukJika tidak terdapat
    petunjuk, mekanisme pembentukan notasinyaadalah
    sebagai berikut notasi dasar -0175 (T1)
    T6ContohKitab Injil 220Bahasa Italia (T5)
    -5Kitab Injil dalam bahasa Italia 220 -0175
    -5 ? 220.175 5

36
XIV PENULISAN NOMOR
Dikutip langsung dari tabel (bila subjeknya
sederhana), mis. Ilmu hukum ? HUKUM, ILMU ?
340.1 Penggabungan antara tabel/bagan dan tabel
pembantu, mis. Kamus bahasa Inggris Bahasa
Inggris 420.3 Kamus 3 Kamus bahasa Inggris 423
J. Unsur Dalam Nomor Panggil Terdiri Dari 1.
Nomor kelas bahan pustaka 2. Tiga huruf dari
tajuk entri utama 3. Satu huruf pertama dari
judul 4. Keterangan jilid (bila perlu) 5.
Keterangan eksemplar (bila perlu) 415
Tar PI3
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com