Title: CASE FAIR
1CASEFAIR
edisi 8
jilid 1
Penerbit Erlangga
2BAGIAN 1PENGANTAR EKONOMI
CASE FAIR Prinsip-prinsip Ekonomi edisi 8 jilid 1
- Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Penerapan dari Permintaan dan Penawaran
- Elastisitas
Penerbit Erlangga
31Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
BAGIAN 1 Pengantar Ekonomi
Penerbit Erlangga
4ILMU EKONOMI
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Ilmu ekonomi mempelajari bagaimana individu dan
masyarakat memanfaatkan sumber daya terbatas yang
diwariskan oleh alam dan generasi terdahulu
Penerbit Erlangga
5PENTINGNYA ILMU EKONOMI
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Mempelajari ilmu ekonomi berarti memahami cara
berpikir - Ilmu ekonomi penting dalam
- Ilmu masyarakat
- Pemahaman hubungan internasional
- Keputusan voting
- Keputusan ekonomi seringkali berdampak besar
Penerbit Erlangga
63 KONSEP DASAR ILMU EKONOMI
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Biaya oportunitas
- Marginalisme
- Pasar efisien
Penerbit Erlangga
7KONSEP DASAR 1BIAYA OPORTUNITAS
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Biaya oportunitas adalah alternatif terbaik yang
dikesampingkan atau ditinggalkan ketika mengambil
keputusan - Hampir semua keputusan mengandung kompromi
Penerbit Erlangga
8KONSEP DASAR 2MARGINALITAS
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Penghitungan biaya dan keuntungan dari keputusan
hanya terkait dengan keputusan itu sendiri - Misalnya, keputusan memproduksi output tambahan
hanya memperhitungkan biaya tambahan (additional
atau marginal cost) tanpa memperhitungkan sunk
cost yang sudah dikeluarkan dan tidak terkait
langsung dengan keputusan tersebut
Penerbit Erlangga
9KONSEP DASAR 3PASAR EFISIEN
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Dalam pasar efisien, oportunitas laba terjadi dan
berakhir hampir dalam sekejap - Jarangnya oportunitas laba disebabkan oleh
banyaknya orang yang mencarinya
Penerbit Erlangga
10LINGKUP DARI ILMU EKONOMI
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Mikroekonomi adalah cabang ilmu ekonomi yang
mempelajari perilaku unit pengambil-keputusan,
yaitu perusahaan bisnis dan rumahtangga - Makroekonomi adalah cabang ilmu ekonomi yang
mempelajari agregat ekonomi (pendapatan, output,
pekerjaan, dsb) dalam skala nasional
Penerbit Erlangga
11BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
PERMASALAHAN DALAM LINGKUP ILMU EKONOMI PERMASALAHAN DALAM LINGKUP ILMU EKONOMI PERMASALAHAN DALAM LINGKUP ILMU EKONOMI PERMASALAHAN DALAM LINGKUP ILMU EKONOMI PERMASALAHAN DALAM LINGKUP ILMU EKONOMI
Produksi Harga Pendapatan Pekerjaan
Mikroekonomi Produksi/ output dari industri dan bisnis individu Jumlah bahan mentah, kantor, kendaraan Harga dari barang dan jasa individu Harga perawatan medis, bahan bakar, pangan, dan sewa apartemen Distribusi pendapatan dan kekayaan Upah industri mobil, upah minimum, gaji eksekutif, kemiskinan Pekerjaan dalam bisnis dan industri individu Pekerjaan dalam industri baja, jumlah karyawan dalam perusahaan
Makroekonomi Produksi/ output nasional Output industri total, produk domestik bruto, pertumbuhan output Tingkat harga agregat Harga konsumen, harga produsen, tingkat inflasi Pendapatan nasional Upah dan gaji total, laba perusahaan total Pekerjaan dan pengangguran Jumlah total pekerjaan, tingkat pengangguran
Penerbit Erlangga
12METODE DARI ILMU EKONOMI
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Ilmu ekonomi positif
- Ilmu ekonomi normatif
- Ilmu ekonomi empiris
Penerbit Erlangga
13METODE DARI ILMU EKONOMIPOSITIF
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Ilmu ekonomi positif mempelajari perilaku ekonomi
secara apa adanya - Metode ini hanya menangani deskripsi dan fungsi
- Termasuk dalam metode ini
- Ekonomi deskriptif mengumpulkan data untuk
menjelaskan fenomena atau fakta - Teori ekonomi menyatakan sebab-akibat atau
aksi-reaksi secara umum
Penerbit Erlangga
14METODE DARI ILMU EKONOMINORMATIF
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Ilmu ekonomi normatif (disebut juga policy
economics) - Menganalisis hasil perilaku ekonomi
- Mengevaluasinya sebagai baik atau buruk
- Menyarankan tindakan tertentu
Penerbit Erlangga
15METODE DARI ILMU EKONOMIEMPIRIS
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Ilmu ekonomi empiris mengumpulkan dan
memanfaatkan data untuk menguji teori ekonomi - Banyak kumpulan data (dikumpulkan oleh biro
pemerintah maupun perusahaan privat) tersedia
untuk mendukung riset ekonomi
Penerbit Erlangga
16TEORI DAN MODEL
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Teori terdiri dari model, model terdiri dari
variabel - Model adalah pernyataan formal dari teori,
mendeskripsikan hubungan antar dua variabel atau
lebih - Variabel adalah ukuran yang bervariasi dalam
setiap observasi
Penerbit Erlangga
17OCKHAMS RAZOR
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Ockhams razor adalah prinsip bahwa detail yang
tak relevan harus dibuang, karena model adalah
simplifikasi (bukan komplikasi) dari kenyataan
Penerbit Erlangga
18PERANGKAP DALAM MENYUSUN TEORI EKONOMI
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Kesalahan post hoc ergo propter hoc terkait
dengan kesalahan pemikiran mengenai kausalitas - Walaupun A terjadi sebelum B, belum tentu A
menghasilkan B - Kesalahan komposisi terkait dengan kesalahan
keyakinan bahwa fakta yang berlaku bagi sebagian
juga berlaku bagi semua
Penerbit Erlangga
19KEBIJAKAN EKONOMI
BAB 1 Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi
- Kriteria dalam menentukan hasil ekonomi
- Efisiensi (efisiensi alokatif), ekonomi efisien
memproduksi kebutuhan masyarakat dengan biaya
serendah mungkin - Ekuitas, keadilan dari hasil ekonomi
- Pertumbuhan ekonomi, peningkatan output total
dalam perekonomian - Stabilitas ekonomi, kondisi kestabilan atau
peningkatan dari output diiringi inflasi rendah
dan pemanfaatan penuh sumber daya
Penerbit Erlangga
202Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
BAGIAN 1 Pengantar Ekonomi
Penerbit Erlangga
21KELANGKAAN, PILIHAN, DAN BIAYA OPORTUNITAS 1
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Kebutuhan manusia bersifat tak terbatas, namun
sumber daya yang tersedia bersifat terbatas - Masyarakat memiliki sistem atau mekanisme
tersendiri untuk mengolah sumber daya yang
terbatas tersebut menjadi barang atau jasa yang
bermanfaat
Penerbit Erlangga
22KELANGKAAN, PILIHAN, DAN BIAYA OPORTUNITAS 2
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Produksi adalah proses mengolah sumber daya yang
terbatas menjadi barang dan jasa yang bermanfaat
Penerbit Erlangga
23KELANGKAAN, PILIHAN, DAN BIAYA OPORTUNITAS 3
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Sistem ekonomi bisa dipahami dengan menjawab tiga
pertanyaan dasar - Apa yang diproduksi?
- Bagaimana cara produksinya?
- Siapa yang menerima hasil produksi tersebut?
Penerbit Erlangga
24KELANGKAAN, PILIHAN, DAN BIAYA OPORTUNITAS 4
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Sumber daya adalah input dari proses produksi
- Barang dan jasa yang bermanfaat bagi rumah tangga
adalah output dari proses produksi
Penerbit Erlangga
25KELANGKAAN, PILIHAN, DAN BIAYA OPORTUNITAS 5
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Tiga sumber daya utama yang tersedia bagi
masyarakat (ketiganya disebut faktor produksi) - Tanah (land)
- Tenaga kerja (labor)
- Modal (capital)
Penerbit Erlangga
26KELANGKAAN PILIHAN DALAM PEREKONOMIAN SATU
ORANG 1
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Hampir semua keputusan dasar yang terjadi dalam
perekonomian kompleks juga terjadi dalam
perekonomian satu orang
Penerbit Erlangga
27KELANGKAAN PILIHAN DALAM PEREKONOMIAN SATU
ORANG 2
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Pilihan terbatas dan kelangkaan adalah konsep
dasar yang berlaku dalam masyarakat manapun
Penerbit Erlangga
28KELANGKAAN PILIHAN DALAM PEREKONOMIAN SATU
ORANG 3
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Biaya oportunitas adalah alternatif terbaik yang
kita korbankan atau abaikan ketika kita mengambil
keputusan atau pilihan
Penerbit Erlangga
29KELANGKAAN PILIHAN DALAM PEREKONOMIAN 2 ORANG
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Produsen memiliki keunggulan absolut terhadap
produsen lainnya dalam produksi barang atau jasa
jika produsen tersebut mampu berproduksi dengan
lebih sedikit sumber daya - Produsen memiliki keunggulan komparatif terhadap
produsen lainnya dalam produksi barang atau jasa
jika produsen tersebut mampu berproduksi dengan
lebih sedikit biaya oportunitas
Penerbit Erlangga
30SPESIALISASI, PERTUKARAN, DAN KEUNGGULAN
KOMPARATIF
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Menurut teori keunggulan komparatifspesialisasi
dan perdagangan bebas akan menguntungkan semua
pihak yang melakukan pertukaran,bahkan bagi
pihak yang bisa jadi secara absolut adalah
produsen yang lebih efisien
Penerbit Erlangga
31BARANG MODAL DAN BARANG KONSUMEN 1
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Barang modal adalah barang yang dipakai untuk
memproduksi barang atau jasa lainnya - Barang konsumen adalah barang yang diproduksi
untuk konsumsi saat ini
Penerbit Erlangga
32BARANG MODAL DAN BARANG KONSUMEN 2
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Investasi adalah proses pemakaian sumber daya
untuk memproduksi modal baruMaka, modal adalah
gabungan dari investasi sebelumnya - Biaya oportunitas dari investasi modal setara
dengan konsumsi masa kini yang dikorbankan
Penerbit Erlangga
33BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI 1
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Batas kemungkinan produksi (ppf - production
possibility frontier) adalah grafik yang
memperlihatkan semua kombinasi barang dan jasa
yang bisa diproduksi dengan memakai sumber daya
masyarakat secara efisien
Penerbit Erlangga
34BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI 2
- Grafik ppf memiliki slope negatif
- Slope negatif tersebut menunjukkan interaksi
antara produksi barang satu dengan yang lain
Barang modal
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
35BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI 3
- Titik di bawah kurva bersifat tak efisien
- Pada titik H, sumber daya sama sekali tidak
dimanfaatkan atau dimanfaatkan secara tidak
efisien
Barang modal
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
36BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI 4
- Titik F adalah titik yang diinginkan karena
menghasilkan lebih banyak dari kedua jenis
barang, namun tidak dimungkinkan oleh jumlah
sumber daya yang tersedia dalam perekonomian
Barang modal
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
37BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI 5
- Titik C adalah salah satu titik di mana kombinasi
produksi dari kedua jenis barang memakai sumber
daya secara penuh dan efisien
Barang modal
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
38BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI 6
- Pergerakan di sepanjang kurva menunjukkan konsep
biaya oportunitas - Dari titik D ke C, kenaikan produksi barang modal
menyebabkan penurunan jumlah barang konsumen
Barang modal
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
39BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI 7
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Slope dari kurva ppf disebut juga tingkat
transformasi marjinal (mrt marginal rate of
transformation)
Penerbit Erlangga
40HUKUM BIAYA OPORTUNITAS YANG MENINGKAT
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Slope negatif dari kurva ppf mewakili hukum biaya
oportunitas yang meningkat - Ketika kita meningkatkan produksi dari satu jenis
barang, produksi dari jenis barang yang lain akan
menurun secara progresif
Penerbit Erlangga
41PERTUMBUHAN EKONOMI 1
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan output total
dari perekonomian, yang disebabkan oleh - Penemuan sumber daya baru
- Penemuan cara baru yang memproduksi lebih banyak
dengan tetap memakai sumber daya yang tersedia
Penerbit Erlangga
42PERTUMBUHAN EKONOMI 2
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Sumber utama pertumbuhan ekonomi antara lain
- Akumulasi modal
- Perkembangan teknologi
Penerbit Erlangga
43BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
PERTUMBUHAN EKONOMI 3
- Pertumbuhan ekonomi ditunjukkan dengan pergeseran
kurva ppf ke arah luar - Pergeseran ke luar berarti kenaikan produksi satu
jenis barang tidak menurunkan produksi jenis
barang lainnya
Barang modal
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
44BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
PERTUMBUHAN EKONOMI 4
- Dari titik D, perekonomian bisa memilih kombinasi
output manapun di antara titik F dan G
Barang modal
Barang konsumen
Penerbit Erlangga
45SUMBER PERTUMBUHAN DAN DILEMA NEGARA MISKIN
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Dibandingkan dengan negara miskin, negara kaya
lebih banyak mengalokasikan sumber daya untuk
barang modal - Alokasi terhadap barang modal tersebut memacu
laju pertumbuhan ekonomi negara kaya - Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi negara kaya
tersebut ikut memperbesar jurang perbedaan
ekonomi antara negara kaya dan negara miskin
Penerbit Erlangga
46SISTEM EKONOMI 1
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Permasalahan ekonomidengan terbatasnya sumber
daya, bagaimana caranya masyarakat mengatasi
dengan baik tiga pertanyaan dasar ekonomi?
Penerbit Erlangga
47SISTEM EKONOMI 2
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Sistem ekonomi adalah cara-cara dasar yang
disusun oleh masyarakat untuk mengatasi
permasalahan ekonomi - Jenis-jenis sistem ekonomi
- Perekonomian komando
- Perekonomian laissez-faire
- Sistem campuran
Penerbit Erlangga
48SISTEM EKONOMI 3
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Dalam perekonomian komando, pemerintah pusat
secara langsung atau tidak langsung menentukan
target output, pendapatan, dan harga - Dalam perekonomian laissez-faire, perorangan dan
perusahaan mengejar tujuan pribadi mereka tanpa
adanya peraturan atau arahan terpusat
Penerbit Erlangga
49PEREKONOMIAN LAISSEZ-FAIRE 1
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Pasar adalah lembaga di mana penjual dan pembeli
berinteraksi dan melakukan pertukaran - Lembaga sentral dalam perekonomian laissez-faire
adalah sistem pasar bebas
Penerbit Erlangga
50PEREKONOMIAN LAISSEZ-FAIRE 2
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Kedaulatan konsumen (consumer sovereignty) adalah
ide bahwa konsumenlah yang menentukan apa yang
diproduksi atau tidak diproduksi dengan cara
memilih apa yang dibelinya atau tidak dibelinya
Penerbit Erlangga
51PEREKONOMIAN LAISSEZ-FAIRE 3
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Usaha bebas (free enterprise) berarti produsen
harus menentukan sendiri cara perencanaan,
pengorganisasian, dan pengkoordinasian dari
produksi barangnya atau jasanya
Penerbit Erlangga
52PEREKONOMIAN LAISSEZ-FAIRE 4
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Distribusi output ditentukan secara
desentralisasi, yang artinya jumlah yang diterima
oleh rumah tangga ditentukan oleh pendapatannya
dan kekayaannya sendiri-sendiri
Penerbit Erlangga
53PEREKONOMIAN LAISSEZ-FAIRE 5
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Harga adalah nilai jual produk per unit
- Harga mencerminkan kemauan masyarakat dalam
membayar produk terkait - Harga menjadi mekanisme koordinasi dasar dalam
pasar bebas
Penerbit Erlangga
54SISTEM CAMPURAN, PASAR, DAN PEMERINTAH 1
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Karena pasar tidaklah sempurna, pemerintah
melibatkan diri dan sering kali memainkan peran
penting dalam perekonomian
Penerbit Erlangga
55SISTEM CAMPURAN, PASAR, DAN PEMERINTAH 2
BAB 2 Masalah Ekonomi Kelangkaan dan Pilihan
- Tujuan keterlibatan pemerintah dalam perekonomian
antara lain - Meminimisasi ketidakefisienan pasar
- Menyediakan barang publik
- Mendistribusi ulang pendapatan
- Menstabilisasi perekonomian makro, yang artinya
- Mendukung rendahnya tingkat pengangguran
- Mendukung rendahnya tingkat inflasi
Penerbit Erlangga
563Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
BAGIAN 1 Pengantar Ekonomi
Penerbit Erlangga
57UNIT KEPUTUSAN DASAR PERUSAHAAN 1
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Perusahaan (firm) adalah organisasi yang mengolah
sumber daya (input) menjadi produk (output) - Perusahaan adalah unit produksi utama dalam
perekonomian pasar
Penerbit Erlangga
58UNIT KEPUTUSAN DASAR PERUSAHAAN 2
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang
mengorganisasikan, mengelola, dan menanggung
risiko perusahaan, yang memakai ide atau produk
yang baru dan menjadikannya bisnis yang sukses
Penerbit Erlangga
59UNIT KEPUTUSAN DASAR RUMAH TANGGA
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Rumah tangga (household) adalah unit konsumen
dalam perekonomian
Penerbit Erlangga
60PASAR INPUT PASAR OUTPUT
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Pasar output (pasar produk) adalah pasar di mana
barang dan jasa diperjualbelikan - Pasar input (pasar faktor) adalah pasar di mana
sumber daya (tenaga kerja, modal, dan tanah) yang
dipakai dalam produksi diperjualbelikan
Penerbit Erlangga
61PASAR INPUT PASAR OUTPUTALIRAN MELINGKAR 1
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Aliran melingkar (cicular flow) dari aktivitas
ekonomi menunjukkan interaksi antara perusahaan
dan rumah tangga dalam pasar input dan pasar
output
Penerbit Erlangga
62PASAR INPUT PASAR OUTPUTALIRAN MELINGKAR 2
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Barang dan jasa mengalir searah jarum jam
- Jasa tenaga kerja dari rumah tangga ke perusahaan
- Barang dan jasa dari perusahaan ke rumah tangga
- Pembayaran (biasanya berupa uang) mengalir
berlawanan arah jarum jam - Pembayaran jasa tenaga kerja dari perusahaan ke
rumah - Pembayaran barang dan jasa dari rumah tangga ke
perusahaan
Penerbit Erlangga
63PASAR INPUT
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Pasar input mencakup
- Pasar tenaga kerja, di mana pekerja ditawarkan
pada perusahaan yang memerlukannya dengan upah - Pasar modal, di mana tabungan ditawarkan pada
perusahaan yang memerlukan dana membeli barang
modal dengan bunga atau klaim laba masa depan - Pasar tanah, di mana tanah atau properti riil
lainnya ditawarkan dengan sewa
Penerbit Erlangga
64PERMINTAAN DALAM PASAR PRODUK/OUTPUT
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Permintaan rumah tangga atas kuantitas dari
output atau permintaan ditentukan oleh - Harga produk
- Pendapatan saat ini dari rumah tangga
- Jumlah akumulasi kekayaan rumah tangga
- Harga produk alternatif yang tersedia
- Selera dan preferensi rumah tangga
- Ekspektasi masa depan rumah tangga terkait
mengenai pendapatannya, kekayaannya dan harga
produk
Penerbit Erlangga
65KUANTITAS YANG DIMINTA
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Kuantitas yang diminta (quantity demanded) adalah
jumlah unit produk yang dibeli rumah tangga dalam
periode tertentu, jika rumah tangga mampu membeli
semua kebutuhannya dengan harga pasar saat itu - Kuantitas yang diminta dan harga pasar menjadi
keterhubungan terpenting dalam pasar tunggal
Penerbit Erlangga
66PERUBAHAN KUANTITAS DIMINTA VS PERUBAHAN
PERMINTAAN
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Kuantitas yang diminta per periode dipengaruhi
oleh perubahan harga - Permintaan (demand) dipengaruhi oleh
- Perubahan pendapatan
- Kekayaan
- Harga produk lain
- Selera
- Ekspektasi
Penerbit Erlangga
67SKEDUL PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Skedul permintaan adalah tabel yang mendaftarkan
seberapa banyak produk tertentu yang akan dibeli
oleh rumah tangga pada beberapa variasi harga - Kurva permintaan adalah grafik yang menggambarkan
seberapa banyak produk tertentu yang akan dibeli
oleh rumah tangga pada beberapa variasi harga
Penerbit Erlangga
68HUKUM PERMINTAAN
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Hukum permintaan menyatakan hubungan negatif atau
terbalik antara harga dan kuantitas yang diminta - Ketika harga naik maka kuantitas yang diminta
menurun, ketika harga turun maka kuantitas yang
diminta meningkat
Penerbit Erlangga
69PENENTU LAIN ATAS PERMINTAAN RUMAH TANGGA 1
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Pendapatan (income) adalah ukuran aliran yang
berupa jumlah penerimaan rumah tangga pada
periode tertentu yang meliputi - Upah
- Gaji
- Laba
- Pembayaran bunga
- Sewa
- Bentuk penghasilan lainnya
Penerbit Erlangga
70PENENTU LAIN ATAS PERMINTAAN RUMAH TANGGA 2
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Kekayaan (wealth, disebut juga nilai bersih - net
worth) adalah ukuran simpanan yang berupa total
nilai yang dimiliki rumah tangga dikurangi nilai
utangnya
Penerbit Erlangga
71PENENTU LAIN ATAS PERMINTAAN RUMAH TANGGA 3
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Barang substitusi adalah barang-barang yang bisa
saling menggantikan - Naiknya harga barang tertentu akan meningkatkan
permintaan untuk barang substitusinya - Barang substitusi sempurna adalah barang-barang
yang identik
Penerbit Erlangga
72PENENTU LAIN ATAS PERMINTAAN RUMAH TANGGA 3
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Barang komplementer adalah barang-barang yang
sejalan - Naiknya harga barang tertentu akan meningkatkan
permintaan untuk barang komplementernya
Penerbit Erlangga
73BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
PERGESERAN SEPANJANG KURVA VS PERGESERAN KURVA
- Perubahan kuantitas yang diminta menyebabkan
pergeseran sepanjang kurva - Perubahan permintaan menyebabkan bergesernya
keseluruhan kurva
Harga
Kuantitas
Penerbit Erlangga
74DARI PERMINTAAN RUMAH TANGGA KE PERMINTAAN PASAR
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Permintaan (demand) atas barang dan jasa bisa
didefinisikan dalam rumah tangga tersendiri atau
dalam sekelompok rumah tangga yang membentuk
pasar - Permintaan pasar (market demand) adalah jumlah
semua kuantitas barang atau jasa yang diminta per
periode oleh semua rumah tangga yang membelinya
di pasar
Penerbit Erlangga
75PENAWARAN DALAM PASAR PRODUK/OUTPUT 1
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Keputusan penawaran bergantung pada potensi laba
- Laba (profit) adalah selisih antara penerimaan
dan biaya
Penerbit Erlangga
76PENAWARAN DALAM PASAR PRODUK/OUTPUT 2
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Kuantitas yang ditawarkan (quantity supllied)
adalah jumlah poduk tertentu yang akan tersedia
atau mampu ditawarkan perusahaan untuk dijual
dalam harga dan periode tertentu
Penerbit Erlangga
77PENAWARAN DALAM PASAR PRODUK/OUTPUT 3
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Skedul penawaran adalah tabel yang mendaftarkan
seberapa banyaknya produk akan dijual oleh
perusahaan dalam beberapa variasi harga - Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan
seberapa banyaknya produk akan dijual oleh
perusahaan dalam beberapa variasi harga
Penerbit Erlangga
78PENAWARAN DALAM PASAR PRODUK/OUTPUT 4
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Hukum penawaran menyatakan hubungan positif
antara harga dan kuantitas dari produk yang
ditawarkan - Ketika harga naik maka kuantitas yang ditawarkan
meningkat, ketika harga turun maka kuantitas yang
ditawarkan menurun
Penerbit Erlangga
79PENENTU LAIN ATAS PENAWARAN
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Penentu-penentu lain atas penawaran meliputi
- Harga produk
- Biaya produksi, yang bergantung pada
- Harga input yang diperlukan dalam produksi
- Teknologi yang dipakai dalam produksi
- Harga produk-produk lain yang terkait
Penerbit Erlangga
80BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
PERGESERAN SEPANJANG KURVA VS PERGESERAN KURVA
- Perubahan kuantitas yang ditawarkan menyebabkan
pergeseran sepanjang kurva - Perubahan penawaran menyebabkan bergesernya
keseluruhan kurva
Harga
Kuantitas
Penerbit Erlangga
81DARI PENAWARAN TERSENDIRI KE PENAWARAN PASAR
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Penawaran (supply) atas barang dan jasa bisa
didefinisikan dalam perusahaan tersendiri atau
dalam sekelompok perusahaan yang membentuk pasar
atau industri - Penawaran pasar (market supply) adalah jumlah
semua kuantitas barang atau jasa yang ditawarkan
per periode oleh semua perusahaan yang menjualnya
di pasar
Penerbit Erlangga
82EKUILIBRIUM PASAR
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Ekuilibrium pasar adalah kondisi di mana
kuantitas yang ditawarkan sama dengan kuantitas
yang diminta - Pada ekuilibrium, tidak ada kecenderungan untuk
berubahnya harga
Penerbit Erlangga
83PERMINTAAN BERLEBIH
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Permintaan berlebih (excess demand) atau
kekurangan (shortage) adalah kondisi di mana
kuantitas yang diminta melebihi yang ditawarkan
pada harga saat itu - Harga akan cenderung naik hingga tercapainya
ekuilibrium baru
Penerbit Erlangga
84PENAWARAN BERLEBIH
BAB 3 Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar
- Penawaran berlebih (excess supply) atau surplus
adalah kondisi di mana kuantitas yang ditawarkan
melebihi yang diminta pada harga saat itu - Harga akan cenderung turun hingga tercapainya
ekuilibrium baru
Penerbit Erlangga
854Penerapan dari Permintaan dan Penawaran
BAGIAN 1 Pengantar Ekonomi
Penerbit Erlangga
86SISTEM HARGA
BAB 4 Penerapan dari Permintaan dan Penawaran
- Sistem pasar menjalankan dua fungsi penting yang
saling berkaitan erat, yaitu - Alokasi sumber daya (resource allocation), yaitu
pengalokasian sumber daya bagi produsen dan
bauran output akhirnya - Penjatahan harga (price rationing), yaitu
pengalokasian barang dan jasa untuk konsumen
ketika kuantitas permintaan jauh melebihi
kuantitas penawaran
Penerbit Erlangga
87PENJATAHAN HARGA
BAB 4 Penerapan dari Permintaan dan Penawaran
- Penurunan penawaran menyebabkan kekurangan
(shortage) pada harga saat itu - Penawaran yang berkurang itu dijatahkan kepada
pihak yang mau dan mampu untuk membayar harga
yang lebih tinggi
Penerbit Erlangga
88PEMBATASAN PASAR
BAB 4 Penerapan dari Permintaan dan Penawaran
- Pagu harga (price ceiling) adalah harga barang
maksimal yang boleh ditetapkan penjual, biasanya
ditentukan oleh pemerintah
Penerbit Erlangga
89MEKANISME PENJATAHAN ALTERNATIF
BAB 4 Penerapan dari Permintaan dan Penawaran
- Antrian (queuing) merupakan mekanisme penjatahan
non harga - Pelanggan pilihan (favored customer) adalah orang
yang menerima perlakuan khusus dari penyalur
selama situasi permintaan berlebih - Kupon penjatahan (ration coupon) memungkinkan
pembelian produk dalam jumlah tertentu per bulan
Penerbit Erlangga
90PASAR GELAP
BAB 4 Penerapan dari Permintaan dan Penawaran
- Usaha pembatasan harga sering kali menyebabkan
evolusi pasar gelap - Pasar gelap (black market) menjalankan
perdagangan ilegal dengan harga yang ditentukan
oleh pasar itu sendiri
Penerbit Erlangga
91KELEMAHAN DARI SISTEM PENJATAHAN
BAB 4 Penerapan dari Permintaan dan Penawaran
- Permintaan berlebih tetap terjadi dan tidak bisa
dihilangkan - Tak peduli seberapa baiknya niat dan usaha pihak
swasta dan pemerintah, sangatlah sulit untuk - Mencegah beroperasinya sistem harga
- Menghentikan kemauan membayar lebih
Penerbit Erlangga
92HARGA DASAR
BAB 4 Penerapan dari Permintaan dan Penawaran
- Harga dasar (price floor) adalah harga minimum
untuk perdagangan yang diizinkan - Contoh paling umum dari harga dasar adalah upah
minimum (minimum wage) - Akibat dari penetapan harga dasar adalah
penawaran berlebih
Penerbit Erlangga
93SURPLUS KONSUMEN DAN SURPLUS PRODUSEN
BAB 4 Penerapan dari Permintaan dan Penawaran
- Surplus konsumen adalah selisih antara jumlah
maksimum yang orang bersedia bayarkan untuk dan
harga pasar dari produk pada saat tertentu - Surplus produsen adalah selisih antara harga
pasar dan biaya produksi total perusahaan pada
saat tertentu
Penerbit Erlangga
94SURPLUS KONSUMEN DAN SURPLUS PRODUSEN MAKSIMAL
BAB 4 Penerapan dari Permintaan dan Penawaran
- Surplus konsumen dan surplus produsen total
bernilai maksimal pada titik ekuilibrium di mana
kurva permintaan dan kurva penawaran saling
berpotongan - Konsumen menerima keuntungan dari harga yang
dibayarnya, sementara produsen menerima
kompensasi dari biaya
Penerbit Erlangga
95SURPLUS KONSUMEN DAN SURPLUS PRODUSEN MAKSIMAL
BAB 4 Penerapan dari Permintaan dan Penawaran
- Kerugian bobot mati (deadweight loss) adalah
kerugian bersih bagi surplus produsen dan surplus
konsumen akibat - Produksi-kurang (underproduction)
- Produksi-berlebih (overproduction)
Penerbit Erlangga
965Elastisitas
BAGIAN 1 Pengantar Ekonomi
Penerbit Erlangga
97ELASTISITAS
BAB 5 Elastisitas
- Elastisitas adalah konsep umum dalam mengukur
respons/tanggapan dari variabel tertentu ketika
variabel lain berubah - Jika variabel A berubah karena variabel B
berubah, elastisitas A terhadap B sama dengan
perubahan persentase A dibagi perubahan
persentase B
Penerbit Erlangga
98KURVA PERMINTAAN DAN ELASTISITAS
BAB 5 Elastisitas
- Ketanggapan (responsiveness) tidak cukup diukur
dengan slope kurva permintaan karena nilainya
tergantung unit ukuran yang digunakan - Maka, elastisitas diukur dengan persentase
Penerbit Erlangga
99ELASTISITAS HARGA TERHADAP PERMINTAAN
BAB 5 Elastisitas
- Elastisitas harga permintaan adalah rasio
perubahan persentase dalam kuantitas yang diminta
terhadap perubahan persentase dalam harga
Penerbit Erlangga
100TIPE-TIPE ELASTISITAS1
BAB 5 Elastisitas
- Permintaan inelastis sempurna memiliki kuantitas
yang diminta yang sama sekali tidak tanggap
terhadap perubahan harganya, nilai elastisitasnya
0 (nol) - Permintaan inelastis memiliki perubahan kuantitas
yang diminta yang terkadang tanggap terhadap
perubahan harganya dalam kisaran nilai yang tidak
besar, nilai elastisitasnya antara 0 (nol) dan -1
Penerbit Erlangga
101TIPE-TIPE ELASTISITAS2
BAB 5 Elastisitas
- Permintaan berelastisitas uniter memiliki
hubungan perubahan persentase kuantitas yang
diminta yang sama dengan perubahan persentase
harganya, nilai elastisitasnya -1
Penerbit Erlangga
102TIPE-TIPE ELASTISITAS3
BAB 5 Elastisitas
- Permintaan elastis memiliki perubahan persentase
kuantitas yang diminta yang lebih besar nilai
absolutnya dibandingkan dengan persentase
perubahan harganya, nilainya elastisitasnya
kurang dari -1 - Permintaan elastis sempurna memiliki perubahan
kuantitas yang diminta yang langsung jatuh ke nol
hanya akibat peningkatan kecil dari harganya
Penerbit Erlangga
103MENGHITUNG ELASTISITAS1
BAB 5 Elastisitas
- Pada permintaan elastis
- Peningkatan harga akan menurunkan kuantitas yang
diminta dalam persentase perubahan yang lebih
besar daripada persentase perubahan harganya - Penerimaan total akan menurun
- Pada permintaan inelastis, peningkatan harga akan
meningkatkan penerimaan total
Penerbit Erlangga
104MENGHITUNG ELASTISITAS2
BAB 5 Elastisitas
- Pada permintaan elastis
- Penurunan harga akan meningkatkan kuantitas yang
diminta dalam persentase perubahan yang lebih
besar daripada persentase perubahan harganya - Penerimaan total akan meningkat
- Pada permintaan inelastis
- Penurunan harga akan meningkatkan kuantitas yang
diminta dalam persentase perubahan yang lebih
kecil daripada persentase perubahan harganya - Penerimaan total akan menurun
Penerbit Erlangga
105PENENTU ELASTISITAS PERMINTAAN
BAB 5 Elastisitas
- Elastisitas permintaan bergantung pada
- Ketersediaan barang substitusi
- Pentingnya barang dalam anggaran perseorangan
- Kerangka waktu yang digunakan
Penerbit Erlangga
106ELASTISITAS LAINNYA 1
BAB 5 Elastisitas
- Elastisitas pendapatan dari permintaan mengukur
tanggapan kuantitas yang diminta terhadap
perubahan pendapatan - Elastisitas harga-silang dari permintaan mengukur
tanggapan kuantitas yang diminta dari barang
tertentu terhadap perubahan harga dari barang lain
Penerbit Erlangga
107ELASTISITAS LAINNYA 2
BAB 5 Elastisitas
- Elastisitas penawaran mengukur tanggapan
kuantitas yang ditawarkan dari barang tertentu
terhadap perubahan harga barang itu sendiri - Elastisitas penawaran tenaga kerja mengukur
tanggapan kuantitas yang ditawarkan dari tenaga
kerja terhadap perubahan harga tenaga kerja itu
sendiri
Penerbit Erlangga
108BAGIAN 2DASAR-DASAR MIKROEKONOMI KONSUMEN DAN
PERUSAHAAN
CASE FAIR Prinsip-prinsip Ekonomi edisi 8 jilid 1
- Perilaku Rumah-Tangga dan Pilihan Konsumen
- Proses Produksi Perilaku dari Perusahaan yang
Memaksimalkan Laba - Biaya Jangka-Pendek dan Pilihan Output
- Biaya Jangka-Panjang dan Pilihan Output
- Permintaan Input Pasar Tenaga Kerja dan Tanah
- Permintaan Input Pasar Modal dan Keputusan
Investasi - Ekuilibrium Umum dan Efisiensi Persaingan Sempurna
Penerbit Erlangga
1096Perilaku Rumah-Tangga dan Pilihan Konsumen
BAGIAN 2 Dasar-dasar Mikroekonomi Konsumen dan
Perusahaan
Penerbit Erlangga
110ASUMSI-ASUMSI
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Dalam asumsi pasar kompetitif sempurna
- Harga ditentukan oleh kekuatan penawaran dan
permintaan - Tidak ada satu rumah tangga atau perusahaan pun
yang memiliki kendali terhadap penawaran dan
permintaan - Rumah tangga diasumsikan memiliki pengetahuan
sempurna mengenai kualitas dan harga dari semua
yang tersedia di pasar
Penerbit Erlangga
111PERILAKU RUMAH TANGGA DI PASAR OUTPUT 1
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Setiap rumah tangga harus membuat tiga keputusan
dasar, yaitu - Berapa banyak tiap produk/output yang dimintanya
- Berapa banyak tenaga kerja yang ditawarkannya
- Berapa banyak yang dibelanjakannya saat ini dan
yang ditabungnya untuk masa depan
Penerbit Erlangga
112PERILAKU RUMAH TANGGA DI PASAR OUTPUT 2
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Batasan atau kendala anggaran rumah tangga
ditentukan oleh - Pendapatan
- Kekayaan
- Harga
- Batasan anggaran memisahkan antara kombinasi
barang dan jasa yang terjangkau dan yang tidak
terjangkau
Penerbit Erlangga
113PERILAKU RUMAH TANGGA DI PASAR OUTPUT 3
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Masalah pilihan rumah tangga adalah masalah
alokasi pendapatan terhadap sejumlah barang
jasa - Perubahan harga dari salah satu barang atau jasa
bisa mengubah keseluruhan alokasi - Permintaan atas barang-barang tertentu bisa
meningkat, sementara permintaan atas
barang-barang lainnya bisa menurun
Penerbit Erlangga
114PERILAKU RUMAH TANGGA DI PASAR OUTPUT 4
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Selama rumah tangga memiliki pendapatan yang
terbatas, biaya riil setiap barang atau jasa
tunggal sama dengan nilai barang atau jasa lain
yang bisa dibeli dengan harga dan jumlah yang sama
Penerbit Erlangga
115PERILAKU RUMAH TANGGA DI PASAR OUTPUT 5
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Dalam batasan harga, pendapatan, dan kekayaan,
keputusan rumah tangga akhirnya bergantung pada - Preferensi (suka, tidak suka)
- Selera
Penerbit Erlangga
116BASIS PILIHAN UTILITAS1
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Lebih disukainya satu item daripada item lain
bergantung pada banyaknya utilitas atau kepuasan
yang dihasilkannya dibandingkan dengan item
alternatifnya
Penerbit Erlangga
117BASIS PILIHAN UTILITAS2
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Hukum utilitas marjinal yang semakin menurun
menyatakan bahwa semakin banyak jumlah yang
dikonsumsi dalam periode waktu tertentu maka
semakin sedikit kepuasan atau utilitas yang
didapatkan dari setiap unit tambahan (marjinal)
Penerbit Erlangga
118EFEK PENDAPATAN DANEFEK SUBSTITUSI
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Slope negatif dari kurva permintaan disebabkan
oleh - Utilitas marjinal semua barang yang menurun
- Sebagian besar barang normal yang akan semakin
dikonsumsi jika harganya menurun, baik karena
efek pendapatan maupun efek substitusi
Penerbit Erlangga
119SURPLUS KONSUMEN
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Bila barang dijual dengan harga tetap, rumah
tangga harus mengungkapkan kelayakan dari
barang tersebut untuk dijual dengan harga
tersebut - Banyak orang yang membeli di pasar tertentu
mendapatkan nilai barang yang melebihi harga
barang tersebut - Orang-orang tersebut disebut mengalami surplus
konsumen
Penerbit Erlangga
120PILIHAN RUMAH TANGGA DALAM PASAR INPUT 1
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Dalam pasar tenaga kerja, ada trade-off antara
nilai barang atau jasa (yang bisa dibeli di pasar
itu atau diproduksi di rumah tangga) dan nilai
dari waktu luang - Biaya oportunitas pekerjaan yang dibayar adalah
waktu luang dan pekerjaan yang tidak dibayar - Tingkat upah adalah harga (biaya oportunitas)
dari manfaat pekerjaan yang tidak dibayar atau
waktu luang
Penerbit Erlangga
121PILIHAN RUMAH TANGGA DALAM PASAR INPUT 2
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Perubahan tingkat upah memiliki efek pendapatan
dan efek substitusi yang berlawanan arah - Peningkatan tingkat upah berarti
- Waktu luang lebih mahal (efek substitusi)
- Lebih banyak pendapatan dalam waktu kerja yang
sama, maka kemungkinan waktu luang meningkat
(efek pendapatan)
Penerbit Erlangga
122PILIHAN RUMAH TANGGA DALAM PASAR INPUT 3
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Rumah tangga juga bisa mengalokasikan pendapatan
ke tabungan atau mengambil pinjaman - Keputusan menabung berarti memakai pendapatan
masa kini untuk pengeluaran masa depan - Keputusan meminjam berarti memakai pendapatan
masa depan untuk pengeluaran masa kini
Penerbit Erlangga
123PILIHAN RUMAH TANGGA DALAM PASAR INPUT 4
BAB 6 Perilaku Rumah Tangga dan Pilihan Konsumen
- Kenaikan tingkat bunga terhadap tabungan akan
- Berefek positif jika efek substitusi mendominasi
efek pendapatan - Berefek negatif jika efek pendapatan mendominasi
efek substitusi - Sebagian besar bukti empiris menunjukkan dominasi
efek substitusi
Penerbit Erlangga
1247Proses Produksi Perilaku dari Perusahaan yang
Memaksimalkan Laba
BAGIAN 2 Dasar-dasar Mikroekonomi Konsumen dan
Perusahaan
Penerbit Erlangga
125PRODUKSI
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Walaupun saling berbeda dalam ukuran dan
organisasi internalnya, semua perusahaan
memerlukan input dan mengolahnya menjadi output
dengan proses produksi
Penerbit Erlangga
126ASUMSI-ASUMSI
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Tak ada satu perusahaan pun yang bisa mengontrol
harga dalam persaingan sempurna, sesuai dengan
asumsi - Industri kompetitif sempurna terdiri dari banyak
perusahaan yang masing-masing ukurannya relatif
kecil dibandingkan ukuran industri keseluruhan - Setiap perusahaan dalam industri kompetitif
sempurna memproduksi produk homogen
Penerbit Erlangga
127ELASTISITAS SEMPURNA DARI KURVA PERMINTAAN
KOMPETITIF
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Perusahaan kompetitif menghadapi kurva permintaan
yang elastis sempurna - Perusahaan yang menaikkan harga melampaui harga
pasar tidak akan bisa menjual produknya sama
sekali - Sebaliknya, tidak ada dorongan bagi perusahaan
untuk menurunkan harga karena perusahaan bisa
menjual semua produknya sesuai harga pasar
Penerbit Erlangga
128PERILAKU PERUSAHAAN YANG MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN
1
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Di semua industri, perusahaan yang memaksimalkan
keuntungan harus menentukan tiga pilihan - Berapa banyak output yang ditawarkannya
- Bagaimana cara memproduksi output tersebut
- Berapa banyak input yang dimintanya
Penerbit Erlangga
129PERILAKU PERUSAHAAN YANG MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN
2
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Labasama dengan penerimaan total dikurangi
biaya total
Penerbit Erlangga
130PERILAKU PERUSAHAAN YANG MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN
3
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Biaya total (biaya ekonomis) meliputi
- Biaya yang benar-benar dikeluarkan
- Biaya oportunitas setiap faktor produksi
(mencakup juga tingkat penghasilan normal dari
modal)
Penerbit Erlangga
131PERILAKU PERUSAHAAN YANG MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN
4
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Tingkat penghasilan normal (normal rate of
return) dari modal termasuk ke dalam biaya total
karena pengikatan sumber daya ke dalam simpanan
modal perusahaan akan menghasilkan biaya
oportunitas - Investor mengharapkan tingkat penghasilan normal
ketika mendanai bisnis atau membeli saham
Penerbit Erlangga
132PERILAKU PERUSAHAAN YANG MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN
5
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Tingkat laba (profit) positif adalah tingkat
penghasilan modal di atas normal
Penerbit Erlangga
133PERILAKU PERUSAHAAN YANG MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN
6
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Jangka pendek (short run) memiliki asumsi
- Skala tetap atau faktor produksi tetap
- Tak ada perusahaan yang masuk atau keluar dari
industri - Jangka panjang (long run) memiliki asumsi
- Perusahaan bisa memilih skala operasi apapun
- Bisa ada perusahaan yang masuk ke atau keluar
dari industri
Penerbit Erlangga
134PERILAKU PERUSAHAAN YANG MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN
7
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Dalam mengambil keputusan, perusahaan perlu
mengetahui tiga hal, yaitu - Harga pasar output
- Teknik produksi yang tersedia
- Harga input
Penerbit Erlangga
135PROSES PRODUKSI1
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Fungsi produksi atau fungsi produk total adalah
hubungan antara input dan output (teknologi
produksi) yang dinyatakan dengan angka atau
secara matematis
Penerbit Erlangga
136PROSES PRODUKSI2
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Produk marjinal dari input variabel adalah output
tambahan yang akan diproduksi oleh input tambahan
tersebut jika semua input lain konstan - Hukum hasil yang menurun menyatakan bahwa
penambahan unit input variabel terhadap input
tetap melampaui titik tertentu akan menurunkan
produk marjinal dari input variabel tersebut
Penerbit Erlangga
137PROSES PRODUKSI3
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Produk rata-rata adalah jumlah rata-rata produk
dari tiap unit faktor produksi variabel, dengan
interaksi sebagai berikut - Produk marjinal di atas produk rata-rata, maka
produk rata-rata akan menurun - Produk marjinal di bawah produk rata-rata, maka
produk rata-rata akan meningkat
Penerbit Erlangga
138PROSES PRODUKSI4
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Modal dan tenaga kerja merupakan input
komplemeter dan juga input substitusi - Modal bisa meningkatkan produktivitas tenaga
kerja, tapi juga bisa mensubstitusikan tenaga
kerja
Penerbit Erlangga
139PILIHAN TEKNOLOGI
BAB 7 Proses Produksi Perilaku Perusahaan yang
Memaksialkan Keuntungan
- Salah satu keputusan penting yang harus diambil
oleh semua perusahaan adalah teknologi mana yang
akan dipergunakan - Perusahaan yang memaksimalkan laba akan memilih
kombinasi input yang meminimalkan biaya dan
memaksimalkan laba
Penerbit Erlangga
1408Biaya Jangka-Pendek dan Pilihan Output
BAGIAN 2 Dasar-dasar Mikroekonomi Konsumen dan
Perusahaan
Penerbit Erlangga
141PENGHITUNGAN BIAYA PRODUKSI
BAB 8 Biaya Jangka Pendek dan Keputusan Output
- Penghitungan biaya produksi memerlukan
pengetahuan mengenai - Kuantitas dan kombinasi input yang diperlukan
dalam produksi - Biaya masing-masing input
Penerbit Erlangga
142BIAYA DALAM JANGKA PENDEK1
BAB 8 Biaya Jangka Pendek dan Keputusan Output
- Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak
dipengaruhi oleh berproduksi atau tidak
berproduksinya perusahaan, dan dalam jangka
pendek perusahaan tidak bisa menghindari biaya
ini walaupun produksinya nol - Biaya variabel bergantung pada tingkat output
Penerbit Erlangga
143BIAYA DALAM JANGKA PENDEK2
BAB 8 Biaya Jangka Pendek dan Keputusan Output
- Biaya total adalah biaya tetap plus biaya
variabel (TC TFC TVC) - Biaya tetap rata-rata (AFC - average fixed cost)
adalah biaya tetap total dibagi kuantitas output,
di mana setiap kenaikan kuantitas output akan
menurunkan AFC secara drastis karena nilai biaya
tetap total yang sama dibagi dengan nilai
kuantitas output yang semakin besar (fenomena
ini disebut spreading overhead)
Penerbit Erlangga
144BIAYA DALAM JANGKA PENDEK3
BAB 8 Biaya Jangka Pendek dan Keputusan Output
- Ada banyak kombinasi input untuk setiap tingkat
output - Biaya variabel total (TVC total variable cost)
adalah jumlah semua variasi biaya menurut output
dalam jangka pendek
Penerbit Erlangga
145BIAYA DALAM JANGKA PENDEK4
BAB 8 Biaya Jangka Pendek dan Keputusan Output
- Biaya marjinal (MC) adalah kenaikan biaya total
yang disebabkan oleh produksi satu unit output
tambahan - Dari produksi 1000 unit, biaya peningkatan output
menjadi 1001 unit adalah MC - MC mengukur biaya input tambahan untuk setiap
unit output tambahan - MC mencerminkan perubahan biaya variabel
Penerbit Erlangga
146BIAYA DALAM JANGKA PENDEK5
BAB 8 Biaya Jangka Pendek dan Keputusan Output
- Pada kurva biaya variabel total
- Slopenya positif, karena biaya total selalu
meningkat mengikuti kuantitas output - Nilai slopenya adalah nilai biaya marjinal
- Peningkatan biaya marjinal akhirnya menyebabkan
kenaikan biaya total dengan laju yang tinggi
Penerbit Erlangga
147BIAYA DALAM JANGKA PENDEK6
BAB 8 Biaya Jangka Pendek dan Keputusan Output
- Biaya variabel rata-rata (AVC - average variable
cost) adalah biaya variabel total dibagi
kuantitas output, dengan hubungan - AVC meningkat ketika biaya marjinal di atas biaya
variabel rata-rata - AVC menurun ketika biaya marjinal di bawah biaya
variabel rata-rata - Titik minimum AVC berpotongan dengan biaya
marjinal
Penerbit Erlangga
148BIAYA DALAM JANGKA PENDEK7
BAB 8 Biaya Jangka Pendek dan Keputusan Output
- Biaya total rata-rata (ATC - average total cost)
adalah biaya total dibagi kuantitas output - ATC setara dengan jumlah biaya tetap rata-rata
dan biaya variabel rata-rata, dengan hubungan - ATC menurun ke biaya marjinal yang berada di
bawahnya - ATC meningkat ke biaya marjinal yang berada di
atasnya - Titik minimum ATC adalah perpotongan antara biaya
marjinal dan biaya total
Penerbit Erlangga
149KEPUTUSAN OUTPUT PENERIMAAN, BIAYA, DAN LABA 1
BAB 8 Biaya Jangka Pendek dan Keputusan Output
- Perusahaan kompetitif sempurna menghadapi kurva
permintaan yang berbentuk garis horizontal
(artinya permintaan elastis sempurna)
Penerbit Erlangga
150KEPUTUSAN OUTPUT PENERIMAAN, BIAYA, DAN LABA 2
BAB 8 Biaya Jangka Pendek dan Keputusan Output
- Penerimaan total (TR - total revenue) adalah
harga dikali kuantitas output - Penerimaan marjinal (MR - marginal revenue)
adalah penerimaan tambahan dari satu unit
tambahan - Penerimaan marjinal dari perusahaan kompetitif
sempurna akan sama dengan harga pasar produk saat
ini
Penerbit Erlangga
151KEPUTUSAN OUTPUT PENERIMAAN, BIAYA, DAN LABA 3
BAB 8 Biaya Jangka Pendek dan Keputusan Output
- Dalam industri kompetitif sempurna, perusahaan
yang memaksimalkan laba akan berproduksi hingga
titik di mana harga outputnya tepat sama dengan
biaya marjinal jangka pendek (P MC) - Karena P MR dalam persaingan sempurna, maka
rumus pemaksimalan laba menjadi MR MC
Penerbit Erlangga
1529Biaya Jangka-Panjang dan Pilihan Output
BAGIAN 2 Dasar-dasar Mikroekonomi Konsumen dan
Perusahaan
Penerbit Erlangga
153KONDISI PERUSAHAAN
BAB 9 Biaya Jangka Panjang dan Keputusan Output
- Pada semua perusahaan, salah satu kondisi berikut
ini berlaku - Perusahaan mendapatkan laba positif
- Perusahaan mengalami kerugian
- Perusahaan mencapai titik impas (tingkat
penghasilan normal, berarti laba nol)
Penerbit Erlangga
154KONDISI JANGKA PENDEK DAN ARAH JANGKA PANJANG 1
BAB 9 Biaya Jangka Panjang dan Keputusan Output
- Laba positif jangka pendek
- Mendorong perusahaan untuk terus meraih laba dan
untuk berekspansi dalam jangka panjang - Mendorong perusahaan baru untuk masuk ke dalam
industri
Penerbit Erlangga
155KONDISI JANGKA PENDEK DAN ARAH JANGKA PANJANG 2
BAB 9 Biaya Jangka Panjang dan Keputusan Output
- Kerugian jangka pendek
- Menyudutkan posisi perusahaan dalam industri,
karena masih harus membayar biaya tetap meskipun
menghentikan produksi - Dalam jangka panjang, mendorong perusahaan untuk
keluar dari industri
Penerbit Erlangga
156KONDISI JANGKA PENDEK DAN ARAH JANGKA PANJANG 3
BAB 9 Biaya Jangka Panjang dan Keputusan Output
- Keputusan penutupan usaha bergantung pada apakah
penerimaan bisa menutup biaya variabel - Jika penerimaan bisa diusahakan melampaui biaya
variabel, laba operasi (operating profit) bisa
menutup biaya tetap dan mengurangi kerugian
Penerbit Erlangga
157KONDISI JANGKA PENDEK DAN ARAH JANGKA PANJANG 4
BAB 9 Biaya Jangka Panjang dan Keputusan Output
- Ketika harga berada di bawah titik minimum (juga
merupakan perpotongan dengan biaya marjinal, dan
disebut juga titik penutupan usaha - shut-down
point) dari kurva biaya variabel rata-rata - Penerimaan total lebih kecil dari biaya variabel
total - Laba operasi menjadi negatif
- Perusahaan akan tutup
Penerbit Erlangga
158KONDISI JANGKA PENDEK DAN ARAH JANGKA PANJANG 5
BAB 9 Biaya Jangka Panjang dan Keputusan Output
- Di semua harga di atas titik penutupan usaha,
kurva MC memperlihatkan tingkat output yang
memaksimalkan laba - Di semua harga di bawah titik penutupan usaha,
output jangka pendek optimal sama dengan nol
Penerbit Erlangga
159KONDISI JANGKA PENDEK DAN ARAH JANGKA PANJANG 6
BAB 9 Biaya Jangka Panjang dan Keputusan Output
- Kurva penawaran jangka pendek (short-run supply
curve) adalah bagian dari kurva biaya marjinal
yang berada di atas kurva biaya variabel rata-rata
Penerbit Erlangga
160KONDISI JANGKA PENDEK DAN ARAH JANGKA PANJANG 7
BAB 9 Biaya Jangka Panjang dan Keputusan Output
- Bergesernya kurva penawaran industri disebabkan
oleh - Dalam kondisi jangka pendek, perubahan biaya
marjinal secara industri - Dalam kondisi jangka panjang, perusahaan yang
masuk ke atau keluar dari industri
Penerbit Erlangga
161BIAYA JANGKA PANJANG SKALA EKONOMIS DAN
DISEKONOMIS 1
BAB 9 Biaya Jangka Panjang dan Keputusan Output
- Peningkatan skala produksi yang
- Menurunkan biaya rata-rata, disebut skala
penghasilan meningkat (increasing returns to
scale) atau skala ekonomis (economics of scale) - Tidak mengubah biaya rata-rata, disebut skala
penghasilan konstan - Meningkatkan biaya rata-rata, disebut skala
penghasilan menurun (decreasing returns to scale)
atau skala disekonomis (diseconomics of scale)
Penerbit Erlangga
162BIAYA JANGKA PANJANG SKALA EKONOMIS DAN
DISEKONOMIS 2
BAB 9 Biaya Jangka Panjang dan Keputusan Output
- Kurva biaya rata-rata jangka panjang (LRAC -
long-run average cost curve) menunjukkan biaya
sesuai variasi skala dalam jangka panjang
Penerbit Erlangga
163PENYESUAIAN JANGKA PANJANG TERHADAP JANGKA PENDEK
1
BAB 9 Biaya Jangka Panjang dan Keputusan Output
- Laba jangka pendek dalam industri menyebabkan
- Masuknya perusahaan baru
- Ekspansi perusah