Title: CRITICAL THINKING
1CRITICAL THINKING
2PRE-KNOWLEDGE
- What to THINK
- How to THINK
- We transfer the content of the course, but forget
to teach how to think - Steven D. Schafersman (1991) An Introduction to
Critical Thinking
3Perubahan Radikal dan Terlampau Cepat
- Paul Richard dan Elder Linda, Critical Thinking,
2002
4MANFAAT
5- Good thinking is an important element of life
success in the information age (Huitt, 1993
Thomas Smoot, 1994).
6Bukan Pattern of Recognitionmelainkan
memberdayakan Cara Berpikir
7Dari Pedagogi ke Andrologi
- Dari Teacher Centred ke Student Centered
- Education can and should do much influence
social, moral, and intellectual discovery by
stimulating critical attitudes of thought in the
young (George Bernard Shaw Irish Literacy
Critic, Playwright and Essayist, 1925 Nobel Prize
for Literatur 1856-1950).
8Dari Pedagogi ke Andrologi
Pedagogi Andrologi
Sasaran
Metode Asimilasi, Identifikasi, dan Peniruan Mengarahkan diri sendiri (self directing)
9Perubahan Radikal dan Terlampau Cepat
10Definisi Critical Thinking
- ...the ability to analyze facts, generate and
organize ideas, defend opinions, make
comparisons, draw inferences, evaluate arguments
and solve problems (Chance,1986, p. 6) - Kampuan menganalisis fakta, membangkitkan dan
mengorganisir ide, mempertahankan pendapat,
membuat perbandingan, menarik kesimpulan,
mengevaluasi argumen, dan menyelesaikan masalah
11Sainz dan Nieto
- Proses pencarian pengetahuan, melalui kemampuan
untuk membuat penalaran, menyelesaikan masalah,
membuat keputusan, yang memungkinkan kita
memperoleh efisiensi yang lebih besar, dan hasil
yang diharapkan.
Saiz, C. y Nieto, A. M. (2002). Pensamiento
crítico capacidades y desarrollo. En C. Saiz
(Ed.). Pensamiento crítico conceptos básicos y
actividades prácticas (p. 15-19). Madrid Pirámide
12Definition
- Critical thinking is the ability to engage in
reflective and independent thinking, and being
able to think clearly and rationally
13Tiga Aspek Penting
- Membuat Penalaran Secara Tepat (Critical
Thingking) Juga Membuat Strategi Kreatif dan
Solusi Kreatif - Keterampilan Memecahkan Masalah (Problem Solving)
- Keterampilan Mengambil Keputusan (Decision
Making) )
14Tiga Tahap CriticalThinking Dault Battey
- Tahap VERBAL (Menjadikan diri SUMBER)
- Tahap READING (Berguru pada ORANG LAIN)
- TAHAP WRITING (Mensintesiskan / Evaluasi)
15(No Transcript)
16Characteristics of Critical Thinker
- 1. REFLEKSIF DAN MEDIDATIF
- 2. RASIONALITAS (tidak emosional, membutuhkan
penjelasan) - 3. SELF AWARENESS
- 4. HONESTY (Jujur)
- 5. OPEN MINDNESS
- 6. DICIPLINE
- 7. JUDGEMENT
17Ciri-Ciri seorang Critical Thinker
- Refleksif dan Medidatif. Ia berpikir dan
merenenung sebelum berbicara. Kata-kata yang
dikeluarkan sungguh punya makna dan sudah
dipertimbangkan efeknya. - Rasionalitas. Menghadapi sebuah masalah,
seseorang tidak emosional. Ia menggunakan daya
analitis (ratio) untuk mempertimbangkan pemikiran
tersebut. - Self Awareness punya kesadaran diri. Kesadaran
diri adalah proses dimaan setelah seseorang
merasa terbebani (enfulged), ia menerima
(accpeting) dan mengolah diri lebih lanjut. - Honesty. Seorang pemikir kritis selalah menyadari
diri berada dalam proses mencari. Dia tahu bahwa
dia tidak tahu. Dengan jujur dan rendah hati ia
bertanya dan mencari jawaban yang paling tepat. - Open Minded. Seorang Critical Thinker memiliki
keterbukaan pikiran karena dia tahu, antara nilai
dan fakta berbeda. Ia harus membuka diri dan
pikiran untuk menerima nilai baru yang meneguhkan
atau bahkan memperbaiki nilai yang sudah ada. - Discipline. Seorang Critical Thinker harus
memiliki disiplin diri yang kuat. Ia berprinsip
no pain, no gain. Tanpa disiplin dan usaha yang
sungguh-sungguh, seseorang tidak akan berhasil. - Judment yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan
secara cepat dan tepat. Ia menarik kesimpulan
sesuai dengan premis yang benar dan mendukungnya
dengan langkah strategis untuk mencapai tujuan.
18Hambatan Critical Thinkers
- 1. Bertindak tanpa berpikir (impulsive)
- 2. Memerlukan bantuan pada setiap tahap (over
dependent) - 3. Menggunakan strategi yang tidak sesuai dengan
tujuan (tidak memahami hubungansebab-akibat) - 4. Mengalami kesukaran dalam pemahaman (miss
meaning) - 5. Merasa yakin benar (dogmatism)
- 6. Kaku / tidak fleksibel (rigidity /
inflexibility) - 7. Tidak percaya diri (not confident)
- 8. Beranggapan berpikir kritis sebagai membuang
waktu (anti intellectual)
19(No Transcript)
20REFERENSI
- Alex Lanur, Logika Selayang Pandang, Kanisius
- Rafael R. Maran, Pengantar Logika, Grasindo
- Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, Kanisius
- Hatta Muhammad, Alam Pikiran Yunani, UI
- Goris Keraf, Argumentasi dan Narasi
- Jan Hendrik Rapar, Pengantar Logika. Asas-asas
penalaran sistematis. Penerbit Kanisius.
21Freedom of THOUGHT never used
- How absurd men are! They never use the liberties
they have, they demand those they do not have.
They have freedom of thought, they demand freedom
of speech.Søren Kierkegaard 1813-1855, Danish
existentialist philosopher and theologian