Title: ... tahun terakhir. Rasio kecukupan koleksi buku teks 5 t
1 Sistem Jaminan Mutu Pendidikan Institut
Pertanian Bogor
2LATAR BELAKANG
- Di Indonesia, perhatian terhadap mutu pendidikan
meningkat, terutama sejak diperkenalkan
paradigma baru pada KPPTJP 1996-2005
- Paradigma Baru tetrahedron yang
- berfokus pada mutu berkelanjutan
- (Evaluasi Otonomi Akuntabilitas
- Akreditasi ? Mutu )
- ? Dapat disimpulkan bahwa sejak
- 1996, DIKTI telah
- mengantisipasi era globalisasi
- (meningkatnya persaingan)
- HELTS 2003-2010, mempertegas strategi pemerintah
untuk meningkatkan daya saing bangsa yang
mengutamakan mutu - ( QUALITY, ACCESS and EQUITY, AUTONOMY )
3Manajemen Perguruan Tinggi
- Tanggung jawab siapa ?
- Semua orang yang di PT ikut bertanggung jawab,
dan karena itu juga harus ikut serta dalam
pelaksanaannya. - Tugas siapa?
- Pimpinan seperti rektor, dekan, ketua
departemen, dll bertanggung jawab memimpin tugas
manajemen itu. Mereka harus bisa menjamin adanya
pengelolaan pendidikan tinggi seperti seharusnya.
4Format manajemen PT yang mengacu pada paradigma
baru manajemen PT harus bisa mendorong institusi
melaksanakan
- Peningkatan Mutu yang berkelanjutan.
- Melaksanakan Otonomi PT dengan sebaik-baiknya.
- Memiliki sistem Akuntabilitas atas segala
kegiatannya. - Mengikuti Akreditasi PT secara berkala
- Selalu melakukan Evaluasi Diri secara berkala
5PENGERTIAN MUTU
- Mutu adalah sifat-sifat yang dimiliki suatu
benda/barang atau jasa yang secara keseluruhan
memberi rasa puas kepada penerima atau
penggunanya karena telah sesuai atau melebihi apa
yang dibutuhkan dan diharapkan para pelanggannya. - Orang yang bermutu dalam berkinerja selalu
berusaha - mengidentifikasi siapa pelanggannya dalam setiap
kegiatan yang dilakukan, dan mengidentifikasi apa
- kebutuhan dan harapannya untuk diusahakan
dipenuhi - sejauh mungkin.
6Mutu berawal dari Diri Kita Sendiri
- Mutu adalah naluri manusia
- Kita selalu mengharap, bahkan menuntut agar orang
lain memberi dan melayani kita segala sesuatu
yang bermutu. Tetapi jangan lupa, bahwa orang
lainpun juga selalu mengharap dan menuntut segala
sesuatu yang bermutu dari kita. - Kondisi resiprokal inilah yang membuat kehidupan
ini bermutu dan menyenangkan.
7SISTEM MANAJEMEN MUTU
- Memberikan kerangka kerja yang dapat diandalkan
untuk implementasi program mutu, mengukur /
mengaudit kinerja organisasi untuk perbaikan mutu
tanpa akhir. - Memadukan semua unsur yang dibutuhkan organisasi
untuk memperbaiki kepuasan pelanggan melalui
produk, jasa dan proses yang lebih baik.
8PENDEKATAN MELALUI SISTEM MANAJEMEN MUTU
MENDORONG PERUSAHAAN (INSTITUSI) untuk
- Menganalisis persyaratan pelanggan / stakeholder
- Menentukan dan menspesifikasikan semua proses
yang berkontribusi terhadap pencapaian mutu
produk - Memelihara agar seluruh proses selalu terkendali
- Menyusun kerangka kerja untuk perbaikan
berkesinambungan agar pelanggan puas - Memberikan keyakinan kepada perusahaan
(institusi) dan pelanggan untuk menghasilkan
produk yang konsisten dalam memenuhi persyaratan
mutu
9PRINSIP DASAR SISTEM MANAJEMEN MUTU TRILOGI
JURAN
- PERENCANAAN MUTU ( QUALITY PLANNING )
- Fokus kepada penyusunan kebijakan / tujuan mutu
dan proses operasional untuk mencapai tujuan mutu - PENGENDALIAN MUTU ( QUALITY CONTROL )
- Fokus kepada pemenuhan persyaratan mutu
- PERBAIKAN MUTU ( QUALITY IMPROVEMENT )
- Fokus kepada peningkatan kemampuan memenuhi
persyaratan mutu (efektivitas dan efisiensi)
10Filosofi Mutu Kinerja
- Setiap pekerjaan menghasilkan produk dan/atau
jasa. - Produk dan jasa itu diproduksi karena ada yang
memerlukan. - Orang-orang yang memerlukan produk/jasa itu
disebut pelanggan. - Produk dan/atau jasa itu merupakan sesuatu yang
dibutuhkan oleh pelanggannya. - Produk atau jasa itu harus dibuat sedemikian rupa
agar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggannya. - Produk atau jasa itu disebut bermutu bila dapat
memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan
pelanggannya.
11Perencanaan Strategik Untuk Mutu
- Mutu tidak akan datang dengan sendirinya, perlu
usaha khusus - Peningkatan mutu yang terus-menerus adalah hasil
dari budaya kerja - Budaya kerja yang baik adalah hasil pembinaan
jangka panjang - Agar budaya kerja yang baik tercapai perlu
perencanaan jangka panjang yang bersifat
strategik - Rencana jangka panjang perlu tujuan yang jelas,
yang berfokus pada kepentingan dan kebutuhan para
pelanggan - Rencana jangka panjang harus realistik,
berdasarkan kondisi diri dan lingkungan
12PERAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DALAM PENGEMBANGAN
PERGURUAN TINGGI
- Kegagalan program mutu suatu organisasi apapun
- disebabkan salah satu
- Memiliki sistem manajemen tanpa keinginan kuat
- Memiliki keinginan kuat tanpa membangun sistem
manajemen
13Pengembangan SJMP IPB
- Sosialisasi dan pelatihan Manajemen Mutu Terpadu
(LP3, 1996-1998) - Pelatihan ISO 9000 (LP3/MMA, 1999-2000)
- Lokakarya Sistem Jaminan Mutu Akademik (Desember
2000) - Pelatihan Penyusunan Manual dan Prosedur Mutu
(LP3, 2000-2001) - Pelatihan Perumusan Kebijakan dan Tujuan Mutu
(LP3, 2002) - Tim Persiapan Sistem Jaminan Mutu Akademik (KPIO,
2002) - Pembentukan Direktorat Administrasi dan Jaminan
Mutu Pendidikan (Juli 2003) - Pembentukan Peer Group Jaminan Mutu Pendidikan
(DAJMP, Desember 2003) - SK Rektor No. 169/K13/PP/2004 tentang Sistem
Jaminan Mutu Pendidikan IPB
14Definisi Operasional
- Mutu pendidikan tinggi adalah pencapaian tujuan
pendidikan dan kompetensi lulusan yang telah
ditetapkan oleh institusi pendidikan tinggi di
dalam rencana strategisnya, atau kesesuaian
dengan standar yang telah ditentukan. - Jaminan mutu adalah keseluruhan aktivitas dalam
berbagai bagian dari sistem untuk memastikan
bahwa mutu produk atau layanan yang dihasilkan
selalu konsisten sesuai dengan yang direncanakan/
dijanjikan. - Di dalamnya terkandung proses penetapan dan
pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan
secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga
seluruh stakeholders memperoleh kepuasan.
15Sistem Jaminan Mutu Pendidikan IPB
- Organisasi
- Ruang Lingkup
- Mekanisme Kerja
16Organisasi Mutu
- Melekat pada unit kerja,
- masing-masing dibantu anggota Peer Group SJMP
17Struktur Organisasi Mutu
- Tugas
- Mengkoordinasikan dan mengarahkan pengembangan
SJMP di lingkungan Institut - Menetapkan kebijakan mutu Institut
- Mengarahkan dan memonitor pelaksanaan JMP
- Melaksanakan audit dan pelatihan mutu
IPB
(TQM)
- Tugas
- Mengembangkan SJMP di lingkungan Fakultas
- Menetapkan kebijakan mutu Fakultas
- Melakukan review kinerja Departemen
- Mengarahkan tindakan perbaikan untuk JMP
Fakultas
(QA)
- Tugas
- Menetapkan sasaran mutu Departemen
- Mengendalikan proses pendidikan
- Merumuskan dan melaksanakan aktivitas untuk
perbaikan mutu
Departemen
(QC)
18Ruang Lingkup Jaminan Mutu Pendidikan
19Jabaran Ruang Lingkup menjadi Komponen Jaminan
Mutu Pendidikan
? Penetapan Standar Mutu Pendidikan (Tabel 2)
20Pencapaian Standar Mutu Pendidikan diukur melalui
Indikator Kinerja (Tabel 3), dikelompokkan ke
dalam
- Input
- Process
- Output
- Outcome
- Impact
21Mekanisme Penjaminan Mutu Pendidikan
22Plan
- Penetapan Kebijakan Mutu
- Penetapan Standar Mutu
- Penetapan Tujuan/Sasaran Mutu
- ? Termasuk Penetapan
- Indikator Kinerja
- Penetapan Prosedur untuk Pencapaian Tujuan Mutu
Manual/ Pedoman Mutu
23Kebijakan Mutu IPB
Dengan komitmen tinggi terhadap mutu, IPB secara
efisien dan akuntabel menghasilkan lulusan yang
kompeten dan IPTEKS, yang relevan untuk
kesejahteraan masyarakat.
24Kebijakan Mutu Pendidikan IPB
- Secara efisien menghasilkan lulusan dengan
kompetensi yang relevan dengan kebutuhan
stakeholder - Upaya pemenuhan dinamika kepuasan stakeholder
nasional dan global didukung oleh komitmen tinggi
terhadap mutu oleh seluruh komponen yang terlibat
dalam proses pendidikan.
25(No Transcript)
26Tujuan/Sasaran Mutu IPB
- Mahasiswa memperoleh kualifikasi yang diinginkan
dalam waktu yang sesingkat mungkin (S1 60
lulus 4 tahun D3 95 lulus 3 tahun) - Lulusan bisa bekerja segera setelah lulus
- (50 dg 3 bulan masa tunggu)
- Prosedur rutin dilaksanakan secara efisien dengan
waktu stakeholder yang minimum - Staf administrasi bersifat friendly dan helpful
- Lingkungan selalu kondusif untuk pembelajaran
27Do
- Pelaksanaan seluruh kegiatan yang terkait dengan
pendidikan menurut prosedur yang telah
ditentukan.
28Check dan Action
Evaluasi Diri (Departemen)
Pedoman/ Manual Mutu
Laporan Hasil Evaluasi
Internal audit (Fak IPB)
Lokakarya Mutu
Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan
Laporan External Examiner
Rumusan Tindak lanjut
29Indikator Kinerja 1. Input (Mahasiswa)
30Indikator Kinerja 1. Input
(Dosen dan Sarana Pembelajaran)
31Indikator Kinerja 2. Proses
32Indikator Kinerja 3. Proses (lanjutan)
33Indikator Kinerja 3. Output
34Indikator Kinerja 4. Outcome
35Indikator Kinerja 5. Impact
36Strategi Kerja Persiapan Sistem Jaminan Mutu
37Kegiatan yang sudah berjalan
38Langkah Operasional
- Identifikasi semua proses yang terlibat sejak
mahasiswa masuk hingga lulus (Tabel 4) - Bagan Alir proses
- Perumusan cara pengontrolan terhadap proses
(SOPs) - Penentuan nilai batas pengontrolan melalui
pengukuran indikator-indikator kinerja serta
sasaran mutunya.
39PROSES PENDIDIKAN
40Prosedur Operasi Baku (SOP)
- Siapa mengerjakan apa, bagaimana mengerjakan,
kapan, bagaimana menilai dan melaporkannya.
41SOP yang sudah disiapkan
- Rencana Studi (KRS)
- Perkuliahan dan Praktikum
- UTS/UAS
- Ujian Sidang Sarjana
- Evaluasi PBM
42Penutup
- Proses jaminan mutu pendidikan merupakan
kelanjutan dari visi, misi, dan tujuan institusi,
fakultas, departemen dan program studi. - Proses jaminan mutu perlu disepakati dan
dilaksanakan secara konsekuen.
43Terima Kasih