Title: Asistensi
1MANUAL PERENCANAAN BETON BERTULANG UNTUK JEMBATAN
2LATAR BELAKANG
- Dalam upaya meningkatkan SDM ditingkat pusat dan
daerah, Direktorat Bina Teknik dalam hal ini
SubDit PSP melakukan usaha pembinaan dengan
melakukkan desiminasi produk2 standar, baik
teknis maupun non teknis kepada pihak-pihak yang
tekait.
3MANUAL PERENCANAAN
- Buku Manual Perencanaan Struktur Beton Bertulang
untuk Jembatan - Perangkat Lunak/Software Desain Elemen Struktur
Beton Bertulang.
4PUSTAKA
- RSNI-2004 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton
Untuk Jembatan - Standards Specification for Highway Bridges, 15th
Edition, 1992, AASHTO - Perencanaan Pembebanan Struktur Atas Jembatan
mengikuti Bridge Design Manual BMS yang
diterbitkan oleh Direktorat Jalan Raya,
Departemen Pekerjaan Umum, Republik Indonesia,
Desember 1992 (BMS) - Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Bangunan Gedung, SKSNI 03-1726-2002. - Tata Cara Perhitungan Strukur Beton Untuk
Bangunan Gedung , SNI 03-2847-2002 - Uniform Building Code (UBC 1997)
- NEHRP, 1997
- Building Code Requirements for Reinforced
Concrete, ACI 318-02 - Guide Specifications for Design and Construction
of Segmental Concrete Bridges, 1989 - ATC, Improved Seismic Design Kriteria for
California Bridges Provisional Recommendations,
Applied Technology Council, Report ATC-32,
Redwood City, California, 1996 - Bridge Engineering Handbook
- CEB-FIP Model Code for Creep and Shrinkage, 1992
- Caltrans Seismic Design Criteria version 1.2,
Desember 2001. - International Building Code, IBC 2000.
5STRUKTUR JEMBATAN
- struktur atas jembatan (superstructure)
- struktur bawah jembatan (substructure)
- Fondasi
6KOMPONEN STR. ATAS
PELAT
GELAGAR
DIAFRAGMA
7STRUKTUR BAWAH
Jenis pangkal
8Bagan Elemen Struktur
9Asumsi Perencanaan
- asumsi bahwa struktur direncanakan untuk menahan
semua beban yang mungkin bekerja padanya. - Beban bekerja dihitung berdasarkan Standar
Pembebanan untuk Jembatan Jalan Raya (BMS atau
SNI). - Perencanaan beban angin dan gempa, dimana seluruh
bagian struktur yang membentuk kesatuan
direncanakan untuk menahan beban lateral total. - Pertimbangan lain yaitu gaya prategang, beban
crane, vibrasi, kejut susut, rangkak, perubahan
suhu, perbedaan penurunan, dan beban-beban khusus
lainnya yang mungkin bekerja.
10Perencanaan Umum
- Umur rencana jembatan minimum 50 tahun. Namun
untuk jembatan penting dan/atau berbentang
panjang, atau yang bersifat khusus, disyaratkan
umur rencana 100 tahun. - Dasar Perencanaan
- Cara PBKT (Perencanaan Beban dan Kekuatan
Terfaktor) - Cara PBL (Perencanaan batas layan)
? R dampak dari ? Yi Q i
11Faktor Reduksi, ?(RSNI 2004 Perencanaan Beton
Jembatan)
- Lentur 0,80
- Geser dan Torsi 0,70
- Aksial tekan
- dengan tulangan spiral 0,70
- dengan sengkang biasa 0,65
- Tumpuan beton 0,70
12Panduan Perencanaan Pembebanan Rencana
- Perhitungan pembebanan rencana,
- mengacu pada BMS92 bagian 2 revisi SK.SNI
T-02-2005, meliputi
- Berat sendiri (baja tulangan, beton, tanah)
- Beban mati tambahan (aspal)
- Pengaruh penyusutan dan rangkak
- Tekanan tanah
- Beban Lalu lintas Beban Lajur "D" ( UDL KEL)
dan Beban Truk "T" - Beban Rem
- Beban pejalan kaki
- Beban tumbuk pada fender jembatan
- Beban Pengaruh Lingkungan
- Beban perbedaan temperatur, Beban angin, Beban
gempa - Gaya aliran sungai, Hanyutan
- Tekanan hidrostatik dan gaya apung
- Beban Pengaruh Aksi-Aksi Lainnya
- Gesekan pada perletakan
- Beban pelaksanaan
13Panduan Perencanaan Beban Lalu Lintas
- Beban Merata (UDL) L lt 30 meter, q 9.0
kPa - L gt 30 meter, q 9.0 x ( 0,5 15/L ) kPa
- Beban garis (KEL) P 49 kN/m, DLA 0.4 untuk
L lt 50 m
- Beban Truk T T 500 kN, DLA 0.3
- Beban pejalan kaki P 5.33 - A / 30 kN/m2
(10m lt L lt 100m)
- Beban tumbuk pada fender jembatan
- Pengaruh tumbukan kapal yang ditentukan oleh
yang berwenang/pihak yang relevan
14Panduan Perencanaan Beban Rem
BMS / Jalur
SK.SNI T-02-2005 / Lajur (2.75m)
Gaya Rem / lajur 2.75m (KBU)
15Panduan Perencanaan Kombinasi Pembebanan (WSD)
16Panduan Perencanaan Kombinasi Pembebanan (SLS)
17Panduan Perencanaan Kombinasi Pembebanan (ULS)
18Panduan Perencanaan Faktor Beban LFRD
19METODA PERENCANAAN
- Tahapan Desain dengan bantuan flowchart
- Pencarian desain tulangan dgn bantuan tabel
- Pengecekan dgn Software Aplikasi Perencanaan
Elemen Struktur Beton Bertulang untuk Jembatan.
Perencanaan Balok
20Perencanaan Balok Tul. Tunggal
b
0.85fc
?cu 0.003
a/2
a
Cc
c
d
g.n.
?u
jd (d-a/2)
h
Mu
As
As
Ts As x fy
?s gt ?y
Kondisi keseimbangan.
Sederhanakan dgn membagi kedua sisi kiri dan
kanan pers. dgn bd2
Perencanaan Balok
21TIPIKAL KERUNTUHAN BALOK
- Keruntuhan tarik (under-reinforced) ? tulangan
baja leleh lebih dulu (daktail) - Keruntuhan tekan (over-reinforced) ? beton
hancur lebih dulu (regangan beton ?c mencapai ?cu
0.003) sebelum tulangan baja leleh (getas) - Keruntuhan berimbang (balanced) ? regangan
beton ?c mencapai ?cu 0.003 bersamaan dengan
lelehnya tulangan baja, ?s ?y 0.002
) Keruntuhan tekan sebaiknya dihindari karena
lebih getas dan tiba-tiba
Perencanaan Balok
22Flow Chart Analisis Balok Tul. Tunggal
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Perencanaan Balok
23Penyederhanaan Rumus
dimana Mn Mu/? ? ? fy/fc
Perencanaan Balok
24Analisis Balok Menggunakan Tabel
- Tentukan mutu beton, fc dan mutu baja, fy
- Hitung rhoAs/bw.d
- Hitung Mu?Mnnilai tabel (Mu/bw.d2)bwd2
- Check ?Mn Mu rencana
Perencanaan Balok
25Desain Balok Menggunakan Tabel
- Hitung momen,Mu dgn metoda analisis struktur
- Tentukan dimensi balok bw,d
- Tentukan mutu beton, fc dan mutu baja, fy
- Hitung Mu/(bwd)
- Rho tul. Lihat pd Tabel Lampiran A Manual
- As rho bw d
Perencanaan Balok
26Rule of Thumb
- Dimensi Balok
- hb (mm) L/12 (mm)
- Contoh untuk L9 m -gt hb 750 mm.
- Terlalu besar, tapi ok sbg start awal untuk
menghitung DL - Cat Untuk desain, mulai dengan momen maksimum
untuk pendimensian balok. - Pilih b sebagai fungsi d
- b (0.45 to 0.65)(d)
Perencanaan Balok
27Validasi Perhitungan
Mu/bd2
Perencanaan Balok
28Perencanaan Balok Tulangan Ganda
Efek ditambahkan tulangan tekan
- Meningkatkan panjang lengan momen, jd2 gt (jd1) ,
sehingga Mn gtgtgt - Peningkatan momen nominal pengaruhnya tidak
signifikan. (Mcgregor)
Alasan disediakan tulangan tekan
- Berfungsi mengurangi defleksi jangka panjang,.
- Meningkatkan daktilitas, hal ini penting untuk
daerah gempa atau diperlukan redistribusi momen
dalam desain. - Merubah mode keruntuhan tekan menjadi tarik,
dengan demikian keruntuhan getas dapat dihindari. - Kemudahan fabrikasi. Khususnya dalam merangkai
tulangan geser
Perencanaan Balok
29Perencanaan Balok Tulangan Ganda
- Tinggi tekan beton, a
- Momen Nominal
- Mn Asfy(d-d) (As As) fy (d- a/2)
- Regangan tulangan tekan
Bila As diganti As r Ast, maka Mn
(Dasar analisis dgn tabel)
Perencanaan Balok
30Perencanaan Balok Tulangan Ganda
- Lakukan langkah-langkah untuk mencari momen
tulangan tunggal. - Tentukan mutu beton, fc dan mutu baja, fy
- Hitung rhoAs/bw.d
- Hitung Mu?Mnnilai tabel (Mu/bw.d2)bwd2
- Check ?Mn Mu rencana
- Mencari faktor pengali momen tulangan tunggal
(dalam langkah 1), Kvd - Hitung momen nominal tulangan ganda, MnD
Perencanaan Balok
31Contoh Balok Tul. Ganda
Material fc 35 MPa fy 400 MPa ?50 ?
Langkah 3 Mencari Nilai Kvd (LAmpiran B.4)
Langkah 1 Rasio tulangan
Langkah 2 Momen tulangan tunggal, Mns Dari tabel
lampiran A.4 diperoleh Mns 3.717 (MPa) b
d2 500.16 kN m
Langkah 4 Momen tulangan ganda, MnD MnD Mns
Kvd 500.16 1.051 525.668 kN m
32BALOK T Semu dan Sebenarnya
Balok T Sebenarnya
Balok T Semu
- jika a (asumsi) hf, maka dianalisis sebagai
balok T semu (balok persegi seperti gambar 4.9b),
- jika a (asumsi) gt hf , maka dianalisis sebagai
balok T sebenarnya, seperti dapat dilihat pada
gambar 4.9d
33BALOK T TUL. TUNGGAL
Dari keseimbangan gaya, diperoleh tinggi tekan
beton, a
Momen Nominal, Mn Mn Ccw (d - 0.5 a) Ccf
(d-0.5hf)
34FlowchartBalok T Tul. Tunggal
?
Perencanaan Balok
35BALOK T TUL. GANDA
Dari keseimbangan gaya, diperoleh tinggi balok
desak beton , a adalah
tulangan tarik leleh jika
tulangan tekan leleh jika.
Momen Nominal, Mn Mn Ccw (d - 0.5 a) Ccf
(d-0.5hf) Ccs (d d)
36FlowchartBalok T Tulangan Ganda
Perencanaan Balok
37Konsep Dasar Kolom)
- Perbedaan dasar dari kolom dengan balok adalah
bahwa pada kolom di samping momen pada penampang
bekerja pula gaya aksial (bisa tekan bisa tarik) - Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa
biasanya arah dari beban momen bisa berbalik
dan/atau berubah (uniaxial dan biaxial bending) - Lain dari itu semua asumsi dan ketentuan dasar
tetap sama dengan apa yang kita kenal berlaku
pada balok yang mengalami beban luar berupa momen
lentur.
38PENAMPANG KOLOM
Penampang kolom yang dibebani momen dan aksial,
digambarkan sebagai berikut
Keseimbangan gaya pada centroid
Momen terhadap centroid penampang
39DIAGRAM INTERAKSI
Diagram interaksi kolom secara umum dihitung dari
serangkaian distribusi regangan yang
berkorespondensi dalam penghitungan Pn dan Mn
- Harga kekuatan penampang bervariasi tergantung
dari nilai dari salah satu beban luar yang
bekerja ? untuk suatu nilai Nn1 tertentu akan
didapat nilai Mn1 tertentu, dan sebaliknya untuk
suatu nilai Mn2 yang lain akan didapat nilai Nn2
yang lain
40Contoh Diagram Interaksi Kolom Manual
41Perencanaan Kolom Dengan Diagram Interaksi Manual
- Hitung beban terfaktor (Pu , Mu ) dan e untuk
kombinasi beban yang relevan - Pilih kasus yang berpotensi menjadi penentu
- Gunakan nilai estimasi h untuk menghitung ?h,
e/h untuk kasus yang menentukan. - Gunakan grafik yang sesuai ? target ?g
- Baca dalam diagram
? diperoleh Ag bh
- Lakukan juga untuk kasus-kasus lainnya yang
menentukan - Pilih dimensi kolom b dan h
- Jika dimensi terlalu berbeda dari nilai estimasi
(step 3), hitung ulang ( e / h ) dan ulang
kembali langkah 4 5. Revisi Ag jika
diperlukan. - Pilih tulangan baja , Ast ?g b h
- Gunakan dimensi aktual ukuran batang untuk
mengecek semua kombinasi beban (gunakan grafik
atau diagram interaksi). - Rencanakan tulangan lateral selesaikan ?g
42DESAIN KOLOM LANGSING
43Faktor Panjang Efektif, k
44TERIMA KASIH